Hakikat Belajar
Hakikat Belajar
Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini dapat berlangsung apabila
ada pemahaman tentang hakikat belajar dan pembelajaran yang baik.
Proses belajar pada hakikatnya juga merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat.
Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat
disaksikan. Manusia hanya mungkin dapat menyaksikan dari adanya gejala-gejala perubahan
perilaku yang tampak. Knight (1982: 82) menganjurkan lebih banyak kebebasan untuk
berekspresi bagi peserta didik dan lingkungan yang lebih terbuka sehingga peserta didik
dapat mengerahkan energinya dengan cara yang efektif.
Akan tetapi, tidak semua pendidik memahami tentang hakikat belajar dan pembelajaran
sehingga peserta didik belum diberi kesempatan untuk menentukan harapan dan tujuan
mereka. Perlu diketahui bahwa guru bukanlah satu-satunya orang yang paling tahu. Maka,
pembelajaran harus berpusat pada peserta didik (child centered), tidak tergantung pada text
book atau metode pengajaran tekstual.
Pengertian Belajar dan hakikat Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Belajar juga
merupakan sesuatu yang dilakukan untuk menguasai hal tertentu. Beberapa ahli berpendapat
sebagai berikut:
1. Menurut Slameto (2010: 2), ”belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
2. Menurut Whittaker (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2008: 12), “belajar dirumuskan
sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman”.
3. Kingskey (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2008: 13) mengatakan bahwa “learning is the
process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or
training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah
melalui praktek atau latihan”.
4. Menurut Oemar Hamalik (2004: 27) “belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of
behavior through experiencing)”.
5. Menurut Bruner (dalam Ratna Wilis Dahar, 2011: 77), belajar melibatkan tiga proses yang
berlangsung bersamaan yaitu:
Memperoleh informasi baru.
Transformasi informasi
Menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.
Dari ketiga proses seperti yang diungkapkan Burner dan beberapa pengertian tentang belajar
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku dengan memperoleh suatu informasi baru melalui pengalaman.
Ciri ciri belajar
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan
tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar menurut Djamarah (2002:15-16)
sebagai berikut :
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri indiviu berlangsung
terus-menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan
perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar
berikutnya.
b) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan bersifat sementara yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja seperti
berkeringat, keluar air mata, menangis dan sebagainya. Perubahan terjadi karena
proses belajar bersifat menetap atau permanen.
d) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi
perubahan keseluruhan tingkah laku jika seseorang belajar sesuatu sebagai hasil
ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap
kebiasaan, keterampilam, pengetahuan.
c) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada
d) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan
a) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam individu dan
dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor internal ini meliputi:
1) Faktor fisiologis
penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan belajar siswa.
kesuksesan belajar.
(b) Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan
saat.
(c) Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
(e) Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen
b) Faktor Eksternal
1) Lingkungan sosial
(a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan teman-teman
tua, anak, kakak yang harmonis akan membantu siwa melakukan aktivitas
(a) Lingkungan alamiah, kondisi udara yang segar dan suasana yang sejuk
(c) Faktor materi pelajaran, faktor yang hendak disesuaikan dengan usai
kondisi siswa.
Daftar Pustaka
https://thabaart.blogspot.com/2017/11/hakikat-belajar.html
http://lpmpsulteng.kemdikbud.go.id/index.php/2017/01/18/pengertian-belajar-dan-hakikat-
belajar/#:~:text=Belajar%20merupakan%20suatu%20kegiatan%20untuk,dilakukan%20untuk
%20menguasai%20hal%20tertentu.&text=Belajar%20adalah%20proses%20dimana
%20tingkah,diubah%20melalui%20praktek%20atau%20latihan%E2%80%9D.
https://eprints.umk.ac.id/1794/3/BAB_II.pdf