Anda di halaman 1dari 7

Faktor Pendorong Integrasi Nasional

Adanya Persamaan Sejarah

Persamaan sejarah, rasa senasib dan seperjuangan pada jaman dahulu digunakan untuk kemerdekaan
Indonesia dan lepas dari penjajah mendorong integrasi nasional. Namun saat ini rasa senasib dan
seperjuangan digunakan untuk memperkuat stabilitas nasional agar tercipta persatuan Indonesia dalam
integrasi nasional.

Adanya ideologi nasional

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang bisa menjadi pendorong integrasi. Pancasila
digunakan sebagai pandangan hidup dalam kehidupan sehari-hari untuk mengingat Indonesia
merupakan negara yang multikultural.

Adanya keinginan untuk bersatu

Indonesia merupakan yang majemuk dan ada dalam unsur keberagaman. Meskipun begitu, perbedaan
tidak menjadi alasan untuk memunculkan konflik.Justru perbedaan tersebut memunculkan keinginan
untuk mempersatukan perbedaan dalam suatu kesatuan yang utuh. Mempersatukan bangsa menjadi
satu kesatuan yang utuh merupakan salah satu perwujudan nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara.

Adanya ancaman dari luar

Era globalisasi yang memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, namun nyatanya juga
dapat memberikan dampak buruk bagi suatu negara. Ancaman dari luar perlu diminimalisir agar
terwujudnya integrasi nasional di setiap lapisan masyarakat yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

Faktor Pendukung Integrasi Nasional


Selain faktor pendorong, ada pula faktor pendukung integrasi nasional. Faktor pendukung ini adalah
elemen tambahan yang menjadi pendorong utama integrasi nasional. Berikut adalah faktor pendukung
tersebut:

Penggunaan bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa nasional sejak dikumandangkannya Sumpah Pemuda pada 28
Oktober 1928. Adanya semangat para pemuda saat itu membuat bahasa Indonesia disepakati sebagai
bahasa pemersatu tanpa memandang perbedaan di dalamnya.

Semangat persatuan serta kesatuan dalam bangsa

Persatuan dan kesatuan dibutuhkan untuk menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan serta sikap saling
tolong menolong antar sesama dan nasionalisme. Selain itu, untuk dapat hidup secara berdampingan
diperlukan toleransi serta rasa kemanusiaan.

Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yakni Pancasila

Pancasila merupakan landasan ideal yang memiliki kedudukan tinggi serta berpengaruh dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Seseorang yang memiliki jiwa patriotisme tinggi akan menerapkan
butir-butir Pancasila dalam aspek kehidupannya.

Adanya rasa serta semangat gotong royong

Sikap gotong-royong merupakan bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan pekerjaan secara bersama
serta menikmati hasil pekerjaan secara adil. Sistem gotong-royong dilakukan tanpa pamrih dan suka rela
oleh masyarakat merurut batas kemampuan masing-masing.
tirto.id

dibaca normal 2 menit

Home Pendidikan

Pengertian Integrasi Nasional: Faktor Pendorong dan Penghambat

Penulis: Endah Murniaseh

18 Februari 2021

View non-AMP version at tirto.id

Pengertian Integrasi Nasional: Faktor Pendorong dan Penghambat

Pengertian integrasi nasional adalah upaya mempersatukan kemajemukan. Upaya ini memiliki faktor
pendukung dan penghambat.

tirto.id - Indonesia merupakan negara yang kaya, baik sumber daya alam maupun kebudayaan.
Kekayaan ini akhirnya membuat Indonesia menjadi negara yang sangat beragam dan majemuk.

Namun keberagaman yang ada harus ditata agar negara tidak hancur karena perbedaan. Karena itulah
diperlukan integrasi nasional.

Integrasi nasional merupakan usaha serta proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang terdapat
pada suatu negara hingga tercipta keserasian serta keselarasan secara nasional.

Integrasi nasional tidak muncul begitu saja. Terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa
integrasi nasional ada. Berikut adalah faktor pendorong, pendukung serta penghambat dari integrasi
nasional yang dikutip dari Publikasi Universitas Udayana.

Faktor Pendorong Integrasi Nasional


Adanya Persamaan Sejarah

Persamaan sejarah, rasa senasib dan seperjuangan pada jaman dahulu digunakan untuk kemerdekaan
Indonesia dan lepas dari penjajah mendorong integrasi nasional. Namun saat ini rasa senasib dan
seperjuangan digunakan untuk memperkuat stabilitas nasional agar tercipta persatuan Indonesia dalam
integrasi nasional.

Adanya ideologi nasional

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang bisa menjadi pendorong integrasi. Pancasila
digunakan sebagai pandangan hidup dalam kehidupan sehari-hari untuk mengingat Indonesia
merupakan negara yang multikultural.

Adanya keinginan untuk bersatu

Indonesia merupakan yang majemuk dan ada dalam unsur keberagaman. Meskipun begitu, perbedaan
tidak menjadi alasan untuk memunculkan konflik.Justru perbedaan tersebut memunculkan keinginan
untuk mempersatukan perbedaan dalam suatu kesatuan yang utuh. Mempersatukan bangsa menjadi
satu kesatuan yang utuh merupakan salah satu perwujudan nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara.

Adanya ancaman dari luar

Era globalisasi yang memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, namun nyatanya juga
dapat memberikan dampak buruk bagi suatu negara. Ancaman dari luar perlu diminimalisir agar
terwujudnya integrasi nasional di setiap lapisan masyarakat yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

Faktor Pendukung Integrasi Nasional


Selain faktor pendorong, ada pula faktor pendukung integrasi nasional. Faktor pendukung ini adalah
elemen tambahan yang menjadi pendorong utama integrasi nasional. Berikut adalah faktor pendukung
tersebut:

Penggunaan bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa nasional sejak dikumandangkannya Sumpah Pemuda pada 28
Oktober 1928. Adanya semangat para pemuda saat itu membuat bahasa Indonesia disepakati sebagai
bahasa pemersatu tanpa memandang perbedaan di dalamnya.

Semangat persatuan serta kesatuan dalam bangsa

Persatuan dan kesatuan dibutuhkan untuk menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan serta sikap saling
tolong menolong antar sesama dan nasionalisme. Selain itu, untuk dapat hidup secara berdampingan
diperlukan toleransi serta rasa kemanusiaan.

Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yakni Pancasila

Pancasila merupakan landasan ideal yang memiliki kedudukan tinggi serta berpengaruh dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Seseorang yang memiliki jiwa patriotisme tinggi akan menerapkan
butir-butir Pancasila dalam aspek kehidupannya.

Adanya rasa serta semangat gotong royong

Sikap gotong-royong merupakan bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan pekerjaan secara bersama
serta menikmati hasil pekerjaan secara adil. Sistem gotong-royong dilakukan tanpa pamrih dan suka rela
oleh masyarakat merurut batas kemampuan masing-masing.
Faktor Penghambat Integrasi Nasional

Kendati ada faktor pendorong dan pendukung, integrasi nasional juga dihadapkan pada beberapa faktor
penghambat, antara lain:

Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan

Budaya di Indonesia sangatlah majemuk, namun kemajemukan dalam sektor budaya ini terkadang
kurang dihargai oleh sekelompok masyarakat. Hal ini menyebabkan kebudayaan tersebut menjadi
terkikis secara perlahan-lahan.

Kurangnya toleransi antar sesama golongan

Konflik sosial merupakan salah satu hal yang perlu dihindari karena dapat mengurangi rasa persatuan
dan kesatuan bangsa. Konflik sosial sendiri dapat muncul karena kurangnya toleransi. Minimnya
toleransi akhirnya membuat negara menjadi hancur dan integrasi nasional tidak terwujud.

Kurangnya kesadaran dalam diri masing-masing rakyat Indonesia

Globalisasi memicu munculnya sikap individualis dan tidak memperdulikan kondisi serta situasi yang ada
di sekitarnya. Hal ini dapat memicu minimnya kesadaran dalam diri masyarakat guna menjaga persatuan
serta kesatuan untuk mewujudkan integrasi nasional.

Karena itulah, diperlukan kiat untuk menumbuhkan karakter bangsa di era globalisasi agar
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan demi terwujudnya
integrasi nasional bangsa.

Adanya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan


Otonomi daerah yang berlaku di Indonesia membuat sebagian wewenang serta tanggung jawab
pemerintah pusat dilimpahkan ke pemerintah daerah. Hal ini memicu munculnya ketimpangan dalam
bidang sosial hingga ekonomi. Perlu adanya kesadaran diri agar keadilan sosial dapat dirasakan oleh
masyarakat di semua daerah di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai