Anda di halaman 1dari 101

Laporan Akhir Praktikum Prestasi Mesin

PENGUJIAN MOTOR BAKAR

Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021

Oleh :

1. DARMANSYAH HALIMY 41187001170009

Lab Uji Prestasi Mesin

TEKNIK MESIN-FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini dengan baik dan lancar.

Laporan ini berisikan sesuai dengan hasil pengujian kami yaitu Prestasi
Motor Bakar Bensin. Tentunya dalam membuat laporan ini, kami menemukan
kesulitan-kesulitan mungkin karena kurangnya pengetahuan akan materi ini.
Namun, berkat motivasi dari berbagai pihak, laporan ini dapat diselesaikan
walaupun masih banyak kekurangannya.

Kami menyadari bahwa didalam penyusun laporan ini masih banyak


terdapat kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman,sangat
kami butuhkan guna penyempurnaan laporan ini.

Harapan kami, mudah-mudahanmakalah ini dapat berguna bagi kita semua


dan dapat dijadikan media pembelajaran kuliah.

Bekasi, Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................7
1.1 Peraturan - Peraturan dan Kewajiban.............................................................7
1.1.1 Syarat- Syarat Dan Tata Tertib Laboratorium...................................7
1.1.2 Hak-Hak Pengguna Laboratorium.....................................................9
1.1.3 Kewajiban Pengguna Laboratorium.................................................10
1.1.4 Larangan - Laranagn Pengunaan Laboratorium...............................10
1.1.5 Sangsi- Sangsi Terhadap Tata Tertib...............................................10
BAB II TEORI DASAR........................................................................................11
2.1 Tujuan Praktikum.........................................................................................11
2.2 Tinjauan Pustaka : Motor Bakar Torak........................................................11
2.2.1 Bahan Bakar.....................................................................................11
2.2.2 Pembakaran......................................................................................12
2.2.3 Motor Bensin....................................................................................13
2.2.4 Emisi Gas Buang..............................................................................21
BAB III PROSEDUR PRAKTIKUM....................................................................23
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum.................................................23
3.2 Panel Motor Bakar Bensin...........................................................................23
3.3 Prosedur Percobaan......................................................................................24
BAB IV` HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................31
4.1 Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin..................................................31
4.2.1 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin...........................32
4.2.2 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin...........................37
4.2.3 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin...........................42
4.2.4 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin...........................47
4.2.5 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin...........................52
4.2.6 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin...........................57
4.2.7 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin...........................62
4.2.8 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin...........................67
2.4.9 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin...........................72
2.4.10 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin.........................77
4.3 Tabel Hasil Perhitungan Data Pengujian Motor Bakar Bensin...............82
4.4 Tabel dan Grafik Hasil Perhitungan........................................................83
BAB V PENUTUP.................................................................................................94
5.1 Kesimpulan...................................................................................................94
5.2 Saran.............................................................................................................94
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................95
LAMPIRAN...........................................................................................................96
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram P-V dan T-S Siklus Otto.......................................................9


Gambar 2.2 Diagram Perbandingan T-S dan P-V Siklus Diesel 4 Langkah.........11
Gambar 2.3 Diagram P-V Siklus Gabungan 4 Langkah........................................12
Gambar 2.4 Diagram P-V dan T-S Siklus Otto.....................................................13
Gambar 2.5 Diagram P-V Motor Diesel 2 langkah...............................................14
Gambar 2.6 Diagram P-V Siklus Gabungan 4 langkah.........................................14
Gambar 3.1 Panel Motor Bakar.…………………………………………………17
Gambar 4.1 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Gaya (N)32………………...40
Gambar 4.2 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Torsi (Joule).........................42
Gambar 4.3 Putaran Mesin (rpm) Terhadap Pemakaian BBM Be (Kg/jamKw)...43
Gambar 4.4 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Daya Efektif (Ne/Kw)..........45
Gambar 4.5 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Tekanan Efektif Rata-Rata Pe
(MPa).....................................................................................................................46
Gambar 4.6 Garfik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Volumemetri ήv....48
Gambar 4.7 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Termis (ήth)...........49

Y
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin............................................25

Tabel 4.2 Tabel Hasil Perhitungan Data Pengujian Motor Bakar Bensin.............39

Tabel 4.3 Tabel Putaran Mesin (rpm) Terhadap Gaya (N)....................................40

Tabel 4.4 Tabel Putaran Mesin (rpm) Terhadap Torsi (Joule)..............................41

Tabel 4.5 Putaran Mesin (rpm) Terhadap Pemakaian BBM Be (Kg/jamKw).......43

Tabel 4.6 Putaran mesin (rpm) Terhadap Daya Efektif (Ne/Kw)..........................44

Tabel 4.7 Putaran Mesin (rpm) Terhadap Tekanan Efektif Rata-Rata Pe (MPa). .46

Tabel 4.8 Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Volumemetri ήv....................47

Tabel 4.9 Ananlisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Termis (ήth)..........49
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 5.1 Panel Motor Bakar...........................................................................52


Lampiran 5.2 Motor Bakar.....................................................................................52
Lampiran 5.3 Alat uji coba Motor Bensin.............................................................53
Lampiran 5.4 Foto saat praktikum........................................................................53
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Peraturan - Peraturan dan Kewajiban

1.1.1 Syarat- Syarat Dan Tata Tertib Laboratorium


Tata Tertib Praktikum :

1. Praktikum wajib diikuti oleh setiap mahasiswa dengan syarat :

1. Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Islam


“45” Bekasi pada semester yang bersangkutan.

2. Mengumpulkan laporan pendahuluan dan tugas lain yang


ditentukan pihak Laboratorium.

3. Datang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

2. Praktikum dilaksanakan setiap satu minggu sekali sesuai dengan jadwal


yang telah ditentukan. Minimal setiap mahasiswa harus mengikuti
praktikum sebanyak 2/3 dari jadwal keseluruhan pada semster yang
bersangkutan.

3. Hadir sebelum praktikum dimulai. Bila terlambat lebih dari 30 menit (shift
1) dan 15 menit (shift 2,3,4, dan 5) tanpa alasan yang diijinkan dan surat
keterangan, maka ketua praktikum (KP) dapat menolak praktikan
bersangkutan mengikuti praktikum pada saat itu dan tidak mengijinkan
praktikan pindah shift. Pintu LAB dikunci.

4. Praktikan wajib mengenakan kemeja dan celana panjang/rok yang bukan


terbuat dari bahan jeans/kaos atau sejenisnya.

5. Bagi wanita, rok harus dibawah lutut.

6. Bagi pria, tidak mengenakan anting dan kalung serta mengikat rambut
panjang.

7
7. Buku laporan praktikum disampul putih dan pada bagian depannya ditulis
nama, NPM, dan nomor baris.

8. Praktikan yang tidak membawa perlengkapan praktikum atau menyalahi


tata tertib praktikum tidak diijinkan mengikuti kegiatan praktikum dan
tidak diijinkan pindah shift.

9. Praktikan yang membawa perlengkapan praktikum namun tidak sempurna


diberi kesempatan untuk melengkapi dalam batas waktu toleransi (30
menit untuk shift 1 dan 15 menit untuk shift 2,3,4, dan 5).

Pelanggaran terhadap dua belas butir tata tertib diatas dapat dikenai sanksi
berupa teguran, tugas, pemenuhan kekurangan, larangan mengikuti praktikum,
penggantian, sampai dengan pembatalan kelulusan dari kegiatan praktikum.

Tata Tertib Ujian Praktikum

1. Bagi praktikan yang akan mengikuti ujian praktikum, datang 15 menit


sebelum ujian praktikum berlangsung. Apabila terlambat lebih dari 15
menit ( dari penunjuk waktu yang berada diruang Laboratorium), maka
Ketua Asisten dapat menolaknya mengikuti ujian praktikum.

2. Telah menyelesaikan syarat untuk dapat mengikuti ujian praktikum.

3. Selama ujian berlangsung tidak diperkenankan :

1. Tanya-jawab, diskusi dengan praktikan lainnya.

2. Melakukan copy program dari disket.

3. Melihat buku, catatan, diktat, ataupun sejenisnya.

4. Membawa dan mengaktifkan handphone.

5. Hilir mudik yang tidak perlu.

6. Merokok, makan/minum, mengeluarkan suara gaduh, dan


sejenisnya.

4. Ujian berlangsung selama maksimal 120 menit.

8
Pelanggaran terhadap keenam butir tata tertib diatas dapat dikenai sanksi
berupa teguran, tugas, pemenuhan kekurangan, larangan mengikuti ujian
praktikum, penggantian, sampai dengan pembatalan kelulusan dari kegiatan
praktikum.

Hal – hal yang belum tercantum dalam lembar tata tertib ini akan diatur
dengan kebijaksanaan Laboratorium yang tertuang dalam bab-bab selanjutnya
dalam buku panduan harian ini.

1.1.2 Hak-Hak Pengguna Laboratorium


1. Semua Mahasiswa wajib datang tepat pada waktunya.

2. Mahasiswa yang datang terlambat wajib melapor kepada guru


pembimbing.

3. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum, harus minta ijin


tertulis.

4. Mahasiswa yang meninggalkan ruangan praktikum, wajib minta ijin


kepada Dosen pembimbing.

5. Sebelum meninggalkan ruangan, alat-alat laboratorium harus bersih dan


lengkap.

6. Mahasiswa wajib memakai Jas Lab. Selama praktikum.

7. Mahasiswa harus berpakaian rapi dan sopan.

8. Mahasiswa wajib mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum mengikuti


praktikum.

9. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban, kebersihan dan keamanan alat-


alat laboratorium.

10. Mahasiswa wajib taat  kepada Dosen pembimbing dan kepada petugas
laboratorium

11. Mahasiswa wajib melaporkan kepada Dosen pembimbing atau kepada


petugas laboratorium bila terjadi kecelakaan.

9
12. Mahasiswa berhak mendapatkan pelayanan yang sama dalam penggunaan
laboratorium.

1.1.3 Kewajiban Pengguna Laboratorium


1. Masuk ruang Laboratorium secara tertib dan teratur.

2. Menggunakan alat dan bahan praktikum harus sesuai petunjuk.

3. Jika merusakkan alat-alat, harus segera melapor kepada Laboran/


DosenPembina Praktikum.

4. Menggunakan bahan praktikum harus hemat.

5. Jika melakukan percobaan harus didampingi Dosen Pembina Praktikum.

6. Menggunakan alat dan bahan berbahaya harus hati-hati.

7. Melaksanakan kegiatan praktikum secara tertib dan bertanggung jawab.

1.1.4 Larangan - Laranagn Pengunaan Laboratorium


1. Membahayakan diri sendiri atau orang lain saat praktikum.
2. Bercanda saaat di jelaskan oleh dosen praktikum.
3. Dilarang mengabaikan safety first.
4. Dilarang merokok saat praktikum berlangsung.

1.1.5 Sangsi- Sangsi Terhadap Tata Tertib

1. Melanggar tata tertib praktikum dikenakan sanksi.


2. Apabila merusak atau mengambil barang inventaris laboratorium
komputer maka wajib mengganti dan dikenakan sanksi.
3. Mendapat 3 kali sanksi tidak boleh mengikuti praktikum selanjutnya.

10
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum prestasi mesin ini adalah sebagai berikut:

1. Menyelidiki prestasi mesin bensin yang meliputi beberapa sarana seperti


momen putar sebagai fungsi putaran. Daya output sebagai fungsi putaran.
Konsumsi bahan bakar spesifik, konsumsi udara dan perbandingannya,
udara dan bahan bakar sebagai fungsi putaran.
2. Menyelidiki emisi gas buang yang dihasilkan selama operasi mesin
berlangsung.

2.2 Tinjauan Pustaka : Motor Bakar Torak

2.2.1 Bahan Bakar


Bahan bakar adalah semua bahan atau mineral yang apa bila di bakar dapat
meneruskan proses pembakaran dengan sendirinya disertai pengeluaran/pelepasan
panas.

1. Macam-macam bahan bakar:

a. Bahan bakar fosil

Misalnya ; Batu bara minyak bumi dan gas

b. Bahan bakar nuklir

Misalnya ; Uranium dan plutonium

c. Bahan bakar lain

Misalnya ;Sisa tumbuhan dan minyak nabati

Kriteria utama yang harus dipenuhi bahan bakar yang akan digunakan
dalam motor bakar adalah sebagai berikut :

11
- Proses pembakaran bahan bakar dalam silinder harus secepat mungkin dan
panas yang dihasilkan harus tinggi.

- Bahan bakar yang digunakan harus tidak meninggalkan endapan atau


deposit setelah pembakaran karena akan menyebabkan kerusakan pada dinding
silinder.

- Gas sisa pembakaran harus tidak berbahaya pada saat dilepas ke atmosfer.

2.2.2 Pembakaran

Pembakaran adalah reaksi kimia yang cepat antara oksigen dengan


bahan/material yang dapat terbakar, dengan temperaturnya lebih besar dari titik
nyala disertai timbulnya cahaya dan menghasilkan kalor. Untuk memperoleh daya
maksimum dari suatu operasi hendaknya komposisi gas pembakaran dari silinder
(komposisi gas hasil pembakaran) dibuat seideal mungkin, sehingga tekanan gas
hasil pembakaran bisa maksimal menekan torak dan mengurangi terjadinya
detonasi. Komposisi bahan bakar dan udara dalam silinder akan menentukan
kualitas pembakaran dan akan berpengaruh terhadapperformance mesin dan emisi
gas buang.

Untuk melakukan pembakaran diperlukan 3 (tiga) unsur, yaitu :

1. Bahan bakar
2. Udara
3. Suhu untuk memulai pembakaran

Pada motor diesel kadang terdapat ruang bakar  tambahan yang


menyebabkan  bahan bakar yang disemprotkan nosel tidak langsung masuk pada
ruang bakar utama, karena itu dikenal dua tipe motor diesel yaitu
(DirectInjection) penyinjeksian langsung (Indirect Injection)penginjeksian tidak
langsung. Untuk motor tipe (Direct Injection)penginjeksian langsung dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:

A. Sistem kamar muka

12
Kamar tipe ini bervolume tidak lebih  dari 50% dari volume sisa, dan
dihubungkan dengan ruang bakar utama 3-4 saluran sempit dengan diameter 3-4
mm

B. Sistem kamar pusar

Kamar tipe ini besar volumenya tidak juga lebih dari 50% volume tetapi
jalan penghubung dengan kamar utamanya lebih besar tipe muka dan menaikkan
performance pada putaran tinggi tidak mudah untuk distart.

Ada tiga klasifikasi kecepatan pembakaran  yaitu :

1.      Explosive adalah suatu proses pembakaran dimana laju pembakaran terjadi
sangat cepat tapi tidak menampakkan adanya ledakkan “combustion wave”

2.      Deflagration yaitu perambatan api pembakaran yang terjadi padsa ruang


bakar   dengan kecepatana subsonic.

3.      Detonation yaitu perambatan api yang terjadi pada ruang bakar dengan
kecepatan supersonik.

Ketepatan saat terjadinya pembakaran merupakan faktor yang sangat


menentukan baik buruknya performa mesin yang dihasilkan. Ketepatan saat
pembakaran menyebabkan bahan bakar yang terbakar menjadi lebih efektif dan
tenaga yang dikeluarkan sesuai, pada waktu 100% energi yang berasal dari proses
pembakaran bahan bakar yang terbakar pada saat mesin di nyalakan dan
menjadi  sebuah tenaga atau energi.

2.2.3 Motor Bensin

Motor bensin sering pula di sebut”spark ignition engine”. Maksudnya


bahwa mesin ini memerlukan percikan bunga api untuk mengawali pembakaran
dalam slinder. Karena itulah mesin ini memerlukan busi (spark plug). Bunga api
dipercikan kedalam ruang bakar beberapa derajat sebelum titik mati atas (TMA),
sehingga terjadi kenaikan energi kalor dalam ruang bakar. Energi tersebut diubah
menjadi energi mekanik untuk menggerakan poros engkol.

13
Ada beberapa hal yang mempengaruhi unjuk kerja mesin bensin
diantaranya adalah besarnya perbandingan kompresi, tingkat homogenitas
campuran bahan bakar dengan udara. Angka oktan bensin dan tekanan udara
masuk ruang bakar. Semakin besar perbandingan udara dengan bahan bakar maka
mesin akan semakin efisien akan tetapi semakin besar perbandingan kompresi
akan timbul knocking pada mesin yang menyebabkan bunyi berisik. Untuk
memperbaiki kualitas campuran bahan bakar dengan udara maka aliran harus di
buat turbulen sehingga diharapkan tingakat homogenitas campuran akan lebih
baik.

Pada mesin bensin, umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum
masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan
injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak
untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Pencampuran udara
dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi, keduanya
mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan penambahan sensor-
sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi diluar silinder,
tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin.
Hal ini dsebut EFI

Tiga syarat utama supaya mesin bensin dapat berkerja :

1.  Kompresi ruang bakar yang cukup.

2.  Komposisi campuran udara dan bahan bakar yang sesuai.

3.  Pengapian yang tepat (besar percikan busi dan waktu penyalaan/timing


ignition)

Dalam proses pembakaran tenaga panas bahan bakar diubah ketenaga


mekanik melalui pembakaran bahan bakar didalam motor. Pembakaran adalah
proses kimia dimana Karbondioksida dan zat air bergabung dengan oksigen dalam
udara. Jika pembakaran berlangsung maka diperlukan bahan bakar dan udara
dimasukkan kedalam motor bensin. Bahan bakar dipanaskan hingga suhu

14
tinggi.Pembakaran menimbulkan panas dan menghasilkan tekanan, kemudian
menghasilkan tenaga mekanik.

1. Siklus Ideal Motor Bakar Torak

Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak digunakan


dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin
(Petrol Fuel) adalah contoh penerapan dari sebuah siklus Otto.

siklus ideal

 Siklus yang digunakan utk memudahkan analisa motor bakar.

 Siklus yg jauh menyimpang dari kondisi aktual

 Pada umumnya digunakan SIKLUS UDARA

Siklus Udara terdiri dari :

1. Siklus Udara Volume – Konstan (Siklus Otto)


2. Siklus Udara Tekanan – Konstan (Siklus Diesel)
3. Siklus Udara Tekanan – Terbatas (Siklus Gabungan)

A. Siklus Otto 4 Langkah

Gambar 2.1Diagram P-V dan T-S Siklus Otto

15
Pada siklus otto atau siklus volume konstan proses pembakaran terjadi
pada volume konstan, sedangkan siklus otto tersebu ada yang berlangsung dengan
4 (empat) langkah atau 2 (dua) langkah. Untuk mesin 4 (empat) langkah siklus
kerja terjadi dengan 4 (empat) langkah piston atau 2 (dua) poros engkol. Adapun
langkah dalam siklus otto yaitu gerakan piston dari titik puncak (TMA=titik mati
atas) ke posisi bawah (TMB=titik mati bawah) dalam silinder.

Proses siklus otto sebagai berikut :

Proses 1-2 : proses kompresi isentropic (adiabatic reversible) dimana piston


bergerak menuju (TMA=titik mati atas) mengkompresikan udara
sampai volume clearance sehingga tekanan dan temperatur udara
naik.

Proses 2-3 :  pemasukan kalor konstan, piston sesaat pada (TMA=titik mati atas)
bersamaan kalor suplai dari sekelilingnya serta tekanan dan
temperatur meningkat hingga nilai maksimum dalam siklus.

Proses 3-4 : proses isentropik udara panas dengan tekanan tinggi mendorong
piston turun menuju (TMB=titik mati bawah), energi dilepaskan
disekeliling berupa internal energi.

Proses 4-1 : proses pelepasan kalor pada volume konstan piston sesaat pada
(TMB=titik mati bawah) dengan mentransfer kalor ke sekeliling
dan kembali mlangkah pada titik awal.

B. Siklus Disel Diagram P-V Motor Diesel 4 Langkah

Siklus motor diesel merupakan siklus udara pada tekanan konstan. Pada
umumnya jenis motor bakar diesel dirancang untuk memenuhi siklus ideal diesel
yaitu seperti siklus otto tetapi proses pemasukan kalornya dilakukan pada tekanan
konstan. Perbedaannya mengenai pemasukan sebanyak qm pada siklus diesel
dilaksanankan pada tekanan konstan.Siklus diesel dapat dirancang dengan rasio
kompresi yang tinggi (pada umumnya).

16
Gambar 2.2 Diagram Perbandingan T-S dan P-V Siklus Diesel 4 Langkah

Keterangan :

1. Langkah (0-1) adalah langkah hisap udara, pada tekanan konstan.

2. Langkah (1-2) adalah langkah kompresi, pada keadaan isentropik.

3. Langkah (2-3) adalah langkah pemasukan kalor, pada tekanan konstan.

4. Langkah (3-4) adalah langkah ekspansi, pada keadaan isentropik.

5. Langkah (4-1) adalah langkah pengeluaran kalor, pada tekanan konstan.

6. Langkah (0-1) adalah langkah buang, pada tekanan konstan.

C. Siklus Gabungan 4 Langkah


Siklus gabungan ialah dimana adanya persamaan antara siklus motor
bensin dengan siklus motor diesel di dalam proses pembakaran di dalam silinder
dapat kita lihat dibawah ini.

17
Gambar 2.3Diagram P-V Siklus Gabungan 4 Langkah

proses siklus:

0-1 : Pemasukan BB pd P konstan

1-2 : Kompresi Isentropis

2-3a : Pemasukan kalor pd V konstan

3a-3 : Pemasukan Kalor pd P konstan3-4 : Ekspansi Isentropis

4-1 : Pembuangan kalor pd V konstan

1-0 : Pembuangan gas buang pd P konstan

Karakteristik motor 4 tak :

1. Bahan bakarnya hemat.

2. Gas bekasnya lebih bersih (emisinya rendah).

3. Kontrusinya rumit, karena adanya klep, sehingga harganya mahal dan


perawatannya sulit.

2. Siklus Ideal Motor Bakar Torak 2 Langkah

A. Siklus Otto Dua Langkah

18
Pada siklus otto atau siklus volume konstan proses pembakaran
terjadi pada volume konstan, sedangkan siklus otto tersebut ada yang
berlangsung dengan 4 (empat) langkah atau 2 (dua) langkah. Untuk mesin
2 (dua) langkah siklus kerja terjadi dengan 2 (dua) langkah piston atau 1
(satu) poros engkol. Adapun langkah dalam siklus otto yaitu gerakan
piston dari titik puncak (TMA=titik mati atas) ke posisi bawah (TMB=titik
mati bawah) dalam silinder. Gambar diagram P-V dan T-S siklus otto
dapat dilihat padagambar dibawah sebagai berikut : 

Gambar 2.4 Diagram P-V dan T-S Siklus Otto

keterangan:

1-2 = Langkah kompresi tekanan bertambah, Q = c (adiabatic)

2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)

3-4 = Langkah kerja V bertambah, P turun (adiabatic)

B. Diagram P-V Motor Diesel 2 Langkah


Siklus motor diesel merupakan siklus udara pada tekanan konstan. Pada
umumnya jenis motor bakar diesel dirancang untuk memenuhi siklus ideal diesel
yaitu seperti siklus otto tetapi proses pemasukan kalornya dilakukan pada tekanan
konstan. Perbedaannya mengenai pemasukan sebanyak qm pada siklus diesel
dilaksanankan pada tekanan konstan.

19
Gamba
r 2.5 Diagram P-V Motor Diesel 2 langkah

keterangan:

1-2 = Langkah kompresi tekanan bertambah, Q = c (adiabatik)

2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)

3-4 = Langkah kerja V bertambah, P turun (adiabatik)

C. Siklus Gabungan 2 langkah

Siklus gabungan ialah dimana adanya persamaan antara siklus motor


bensin dengan siklus motor diesel di dalam proses pembakaran di dalam
silinder ,dapat kita lihat dibawah ini.

Gambar 2.6 Diagram P-V Siklus Gabungan 4 langkah

proses siklus:

1-2 : Kompresi Isentropis

20
2-3a : Pemasukan kalor pd V konstan

3a-3 : Pemasukan Kalor pd P konstan3-4 : Ekspansi Isentropis

4-1 : Pembuangan kalor pd V konstan

Karakteristik motor 2 tak :


1. Bahan bakarnya boros.

2. Gas bekasnya kotor (emisinya tinggi).

3. Konstruksinya sederhana, sehingga harganya murah dan perawatannya mudah.

2.2.4 Emisi Gas Buang

Polusi udara oleh gas buang dan bunyi pembakaran motor diesel
merupakan gangguan terhadap lingkungan. Komponen-komponen gas buang yang
membahayakan itu antara lain adalah asap hitam (hangus), hidro karbon yang
tidak terbakar (UHC), karbon monoksida (CO), oksida nitrogen (NO), dan
NO2.  NO dan NO2 biasa dinyatakan dengan NOx(W Aris munandar 2002:51).
Namun jika dibandingkan dengan motor bensin, motor diesel tidak banyak
mengandung CO dan UHC. Disamping itu, NO2 sangat rendah jika dibandingkan
dengan NO. Jadi boleh dikatakan bahwa komponen utama gas buang motor diesel
yang membahayakan adalah NO dan asap hitam.

Selain dari komponen tersebut diatas beberapa hal berikut yang


merupakan bahaya atau gangguan meskipun bersifat sementara. Asap putih yang
terdiri dari atas kabut bahan bakar atau minyak pelumas yang terbentuk pada saat
star dingin, asap biru yang terjadi karena adanya bahan bakar yang tidak terbakar
sempurna terutama pada periode pemanasan mesin atau beban rendah, serta bau
yang kurang sedap merupakan bahaya yang mengganggu lingkungan.

Asap hitam membahayakan lingkungan karena mengeruhkan udara


sehingga mengganggu pandangan, tetapi juga karena adanya kemungkinan
mengandung karsinogen. Motor diesel yang mengeluarkan asap hitam yang
sekalipun mengandung partikel karbon yang tidak terbakar tetapi bukan karbon

21
monoksida (CO). Jika angus yang terjadi terlalu banyak, gas buang yang keluar
dari mesin akan berwarna hitam dan mengotori udara.

Menurut nakoela soenarta (1995:39) factor-faktor yang menyebabkan


terbentuknya jelaga atau angus pada gas buang motor diesel adalah :

a. Konsentrasi oksigen sebagai gas pembakar kuran.


b. Bahan bakar yang disemprotkan kedalam ruang bakar terlalu banyak.
c. Suhu didalam ruang bakar terlalu tinggi.
d. Penguapan dan pencampuran bahan bakar dan udara yang ada didalam
silinder tidak dapat berlangsung sempurna.

22
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum

Waktu : 20:00 WIB sampai dengan selesai

Hari/tanggal :Senin, 21 Oktober 2019

Tempat pelaksanaan praktikum: Workshop Fakultas Teknik Universitas


Islam “45” Bekasi

3.2 Panel Motor Bakar Bensin


Panel kontrol ini dilengkapi untuk memenuhi kebutuhan praktikum
pengujian Prestasi Motor Bakar Bensin.

Gambar 3.1 Panel Motor Bakar

 Gelas Ukur dengan kapasitas 8 ml, 16 ml, dan 3 ml tidak boleh kosong pada
saat mesin beroperasi. Batas minimum yang masih terlihat selang transparan.
Pada bagian bawah dilengkapi dengan katup 3 cabang untuk mengatur aliran
BBM dari pompa ke Gelas Ukur dan ke Mesin. Pengisian BBM dengan

23
menekan tombol Pompa BBM sambil memperhatikan posisi BBM dalam
tabung. Hindari BBM kepenuhan pada selang transparan atas.

 Tombol Emergensi, untuk mengatasi kepanikan bikla mengalami kegagalan


yang membahayakan. Selalu posisi tertutup (OFF) bila mesin tidak beroperasi
untuk keamanan.
 Tombol Starter, untuk menjalankan mesin.
 Display Tekanan Orifis pada saluran masuk dan keluar Orifis. Perbedaan
tekanan terjadi adalah selisih dari kedua tekanan pada display. Satuan
menggunakan mmH2O vakum.
 Forcemeter dalam satuan Newton ini hasiil pengukuran pada Hydrobrake
dengan jari-jari gaya terjadi pada 111,5 mm dari titik putar.
 Tachometer mengukur putaran motor dalam putaran permenit.
 Temperatur (Celcius) terdiri dari lima channel di mana: channel 1. Udara
masuk Orifis, 2. Saluran buang I, 3. Saluran buang II, 4. Minyak pelumas,
dan 5. Air untuk Hydrobrake.
 Katup Beban, mengatur pengisian air pada Hydrobrake, penutupan
maksimum tidak menghentikan aliran (untuk keamanan Hydrobrake).

3.3 Prosedur Percobaan

A. Persiapan Sebelum Menjalankan

1) Periksa air untuk hydro brake dalam bak penampang terisi ½ sampai 2/3
bagian dari bak penampang

2) Periksa minyak pelumas pada tongkat ukur

3) Tombol emergensi dalam keadaan tertutup

4) Posisi bukaan katup gas pada kondisi putaran rendah

5) Isi bahan bakar minyak pada tangki bahan bakar

6) Pasang kabel baterai

7) Yakinkan tidak ada yang mengganggu bagian yang bergerak atau berputar

24
8) Hubungkan listrik panel ke sumber listrik 220VC

B. Menjalan Peralatan Penguji

1) Buka tombol emergensi (putaran ke kanan)

2) Putaran kunci saklar mesin pada posisi ON, instrumen dan pompa air akan
aktip

3) Tekan tombol pompa Bbm, jika di perlukan pengisian gelas ukur

4) Posisi aliran kran BBM, gelas ukur ke mesin (G-M)

5) Tunggu samapai air keluar dari drainase hydro brake,kemudian

6) Tekan tombol stater,sampai mesin jalan

7) Tarik tuas cock,jika mesin sulit hidup dan tekan kembali bila sudah jalan

8) Biarkan mesin jalan samapai stabil (normal) pada putaran 1100 rpm

9) Jaga gelas ukur tidak kosong ,tekan tombol pompa BBM bila diperlukan
pada posisi kran P-G,M

C. Pengujian

1) Periksa apakah semua instrument berfungsi dengan baik


2) Pengujian dilakukan pada beban tetap buka katup air sesuai dengan beban
diperlukan (perhatikan force meter)
3) Atur putaran mesin dengan menggeser tuas bukaan katup gas (perhatikan
putaran)
4) Naikkan putaraan mesin sesuai dengan
5) Tahan kondisi (hold) mesin, pindahkan katup (kran) bahan bakar pada posisi
aliran gelas ukur ke mesin (G-M) dan timer di aktifkan
6) Pengamatan atau pengukuran data volume bahan bakar yang
diperlukan,perhatikan timer sambil melihat gelas ukur
7) Setelah dilakukan penahan (hold) beban beberapa saat atur putaran dan tuas
beban ke minimum
8) Selama mesin dijalankan gelas ukur harus selalu terisi bahan bakar

25
9) Ulangi dari item 5 samapai 8 sampai data diperoleh tercukupi
10) Matikan mesin

D. Menghentikan Peralatan Pengujian

1) Putar kunci saklar mesin ke posisi OFF, mesin dan semua intrumen serta
pompa air akan berhentikan
2) Tekanan tombol emergensi
3) Lepaskan bakteri
4) Kosongan bahan bakar pada tabung dan tangki
5) Kosongkan air hydro brake pada bak penampungan
E. Petunjuk Keamanan

1) Tekanan tombol emergensi dalam keadaan diluar kendali


2) Hindari putaran mesin melampaui putaran maksimum
3) Air hydro brake selalu mengali saat mesin dioprasikan untuk menghindari
kerusakaan hydro brake
4) Hindari pengisian penuh bahan bakar pada tangki dan gelas ukur
5) Hindari kekosongan BBM pada slang transfaran di bawah gelas ukur
6) Kosongan bahan bakar pada tangki dan gelas ukur bila tidak dioperasikan
7) Melespakan hubungkan listrik panel terhadap sumber listrik 220VAC
8) Melepaskan hubungan batterai bila tidak digunkaan
9) Tidak diperkenankan merubah instalasi instrument baik kabel maupun
selang
10) Membuka tutup belakang panel intrumen
11) Tidak mengoperasikan mesin sebdirian
12) Tidak merokok atau menyalakan api
13) Selalu sediakan pemadam api
F. Parameter yang Diperlukan

1. Momen puntir ( M t ), gaya pengukuran dapat dilihat pada panel dengan


pembacaan ( F). Panjang lengan torsi meter ( L )=0,1115 m

26
o M t =F × L ( Nm)
2. Pemakaian bahan bakar ( Be) ,di hitung dari persamaan:
kg
o Be=m f / N e ( Kw )
jam

Dimana:

kg
o m f : pemakaian bahan bakar tiap jam ( jam )
 mf =( Xt )× spg r bb × ρair ×3600 (
kg
jam
)

 t :wakru yang di pakai untuk menghabiskan sejumlah X (detik)


 X : jumlah minyak yang di gunakan (mL)
 spg r bb : spesifik gravitasi bahan bakar, gasoline 0,739
kg
 ρair : massa jenis udara ( )
m3

o N e : daya efektif (kW )


o N e =1,407 ×10 4 × M t ×n (kW )
 M t : momen puntir ( Nm)
 n: putaran mesin (rpm)

3. Tekanan efektif rata-rata ( Pa )


o Pa= ( 0,006 × N a ) /(V t × a ×n) ( MPa )

Dimana:

o V t : volume langkah total (m m3 )


1
o a : jumlah siklus tiap langkah = untuk empat langkah
2
4. Temperatur
o Temperatur Mesin
 T 1 : temperatur udara masuk venturi meter /karburator (℃ )
 T 2 : temperatur gas buang silinder 1(℃ )

27
 T 3 : temperatur gasbuang silinder 2( ℃ )
 T 4 : temperatur minyak pelumas ( ℃ )
 T 5 : temperatur air bak hydro brake(℃ )

5. Tekanan
o Piv : tekanan masuk venturi (mm−H 2 0)
o Pov : tekanan keluar venturi (mm−H 2 0)
6. Effisiensi volumetri
o η v =m a / m ai

Dimana:

o m a : jumlah udara sesungguhnya di butuhkan


 ma=Q × 60× ρud
kg
 ρud : massa jenis udara ( )
m3
m3
 Q : laju aliran udara ( )
s
2Δp Aa

Q=
√ ρ Aa 2
√( Ab) −1

 ρud : massa jenis udara (kg /m3)


 D a : diameter masuk orifice ( m )
 D b : diameter orifice (m)
 C : koefisien discharge , C = 0,6
 Δ p : penuruna tekanan (Pa)
o Δ p=Piv −P ov
o Pud : tekanan udara luar (Pa)
o Piv : tekanan udara venturi (Pa)
o T ud : temperatur udara (° K)
 m ai : jumlah udara ideal yang di butuhkan

28
kg
 mai =V t × 60× n ×a × ρud ( )
jam

 ρud : massa jenis udara ( mkg )


3

 V t : volume langkah total (m3 )

7. Effisiensi termis
 ηth =(3,6 ×106 × N e ) / (mf × LHV )

Dimana :

 LHV : panas pembakaran rendah dari bahan bakar

G. Data Awal Pengujian Motor Bakar Bensin

data-data di perlukan

Lingkungan

temperatur sekitar : T ud =tekanan sekitar : Pud = 1 atm

Mesin

Mesin : Kholer Command CH-18

2silinder segaris 4 katup

Diameter Silinder :d sm =77mm

Langkah torak :V sm −624 cc (2silinder)

Putaran maksimum :n max=3600 rpm

Putaran minimum :n min=1500 rpm

Ratio kompresi : =8,5 : 1

Bahan bakar

Jenis bahan bakar : Gasoline fuel

29
Density Gasoline

Spesifik gravity bahan bakar : spg r bb=0,739

LHV Bensin : 40 – 43 Mjoule/kg

Gelas ukur

Terdiri dari tiga labu terhubung seri

Volume labu i : 8mL

Volume labu ii :16mL

Volume labu iii : 32mL

Flow meter

Jenis flow meter :

Koefisien discharge edge orifice : K =0,6

Diameter orifice : Da =32mm

D b =27 mm

Hydro brake

Jenis: Drah impeller

Media brake Dn pendingin : air

Sensor : load cell full bridge strain gage

Panjang lengan :L = 111,5 mm = 0,1115 m

Panel kontrol

Tegangan kerja : 12VDC dan 220VAC

Merk Intrumen : Autonic (lihat lampiran)

30
BAB IV`
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin

Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin

Tek.

Hydro Brake Orifis, Gas Buang


Udara Peluma
N Putara Vol. BBM… mmH2O
Masu s Mesin
o n T ml/t(detik)
Gaya P P k T ud T oil Tgm Tgm
air
(N) iv ov kI k II

1 1009 119 50 17 ml/30 detik 1.4 0.2 30 108 272 273
2 1209 139 53 17 ml/25 detik 1.6 0.2 30 109 275 275
3 1409 159 55 17 ml/20 detik 1.8 0.2 30 114 278 278
4 1609 179 57 25 ml/40 detik 2.1 0.2 30 119 280 282
5 1809 199 59 25 ml/35 detik 2.4 0.2 30 121 285 285
6 2009 219 60 25 ml/30 detik 2.8 0.2 30 124 290 288
7 2209 209 60 41 ml/55 detik 3.2 0.2 30 129 290 290
8 2409 199 62 41 ml/ 40 detik 4.0 0.2 30 135 295 300
9 2609 189 63 41 ml/ 30 detik 4.9 0.2 30 141 300 300
10 2809 179 65 41 ml/ 20 detik 6.0 0.2 30 149 300 310

4.2.1 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin

A.) Momen putir (Mt)


gaya pengukuran dapat dilihat pada panel dengan pembacaan (' F).

Panjang lengan torsi meter ( L )=0,1115 m .

M t =F x L

31
Keterangan :
M t =Momen Puntir F = Gaya
L = Panjang lengan Torsi (0,1115 m)

M t =119 N x 0,1115 M

¿ 13,2685 Nm

B.) Pemakaian bahan bakar ( Be ), di hitung dari persamaan

Kg
Be =m F / N e ( . Kw) Keterangan :
jam
m f =¿ Pemakaian bahan bakar
Dimana : tiap jam (kg/jam)
X = Jumlah minyak yang di
gunakan (ml)
mf = ( xt ) x spg r bb x ρudara x 3600
T = waktu yang di pakai untuk
mengahabiskan sejumlah
17 x 10−6 kg X(detik)
mf = ( 30 )
x 0,739 x 1,033 3 x 3600
m ( ) spg r bb = spesifikasi gravitasi

kg
¿ 0,00156( )
jam
Keterangan :
N e =¿ Daya efektif mesin (KW)
N e =1,047.10−4 x M t x n
M t =Momen Puntir (Nm)
Ne ¿ 1,047.10 x 13,2685 Nmx 1009
−4 n = Putaran Mesin (rpm)

Ne ¿ 1,4017KW

Jadi Be =mf /N e
Keterangan :

kg kg

Be =
0,00156 ( jam ) Be =¿ Pemakaian bahan bakar (
jam
. Kw )

1.4017 ( Kw ) m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam


(kg/jam)
32 N e =¿ Daya efektif mesin (kW)
kg
¿ 0,001113( . Kw )
jam

C.) V l=624 cc=624000 mm 3=624.10−6 m

D.) Tekanan efektif rata-rata ( Pe )

Pe =(0,06 x N e 1)/(V l x a x n)

¿( 0,06 x 1.4017 Kw)/(624.10−6 m3 x 0,5 x 1009 rpm)

¿ 0.26715 MPa Keterangan :


Pe =¿Tekanan efektif rata-rata (Mpa)
V l=¿ Volume langkah total
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
empat langkah
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

E.) Tekanan

Piv =¿tekanan masuk venturi 1,4(mm−H 2O)

Pov =¿tekanan keluar venturi 0,2(mm−H 2O)

33 Keterangan :
Q=¿laju aliran udara (m3 /s )
C=¿koefisien discharge, C = 0,6
∆ P=Piv−P ov

¿ 1.4−0,2

¿ 1,2 x 9,8

¿ 11,76

D2
Luas lingkaran Aa = xπ
4

( 0,032m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000804 m 2

D2
Luas lingkaran Ab = xπ
4

( 0,027 m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000572 m2

ma=Q x 60 x ρudara

Dimana

( √ 2 ∆ρ P )¿
Q= c x

2 x 11.76 0,000804 m2
Q
(√
¿ 0,6
1,033 3
kj
m ( ) )( √( 0,00804 m2
0,000572 m2
2

)−1 )
34
0,000804 m2
( 0,6 √ 22,768635 )
(√ ( 1,40559441)2 −1 )
m3
¿0,002347
s

Keterangan :
m a=¿jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

Q=¿laju aliran udara (m3 /s )


ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

m a= Jumlah udara sesungguhnya di butuhkan

¿ Q x 60 x ρudara

kg
m a=0,002437 x 60 x 1,033
m3

¿0,16678 kg

m ai =¿ Jumlah udara ideal yang di butuhkan

¿ v l x 60 x n x a x ρudara
Keterangan :
mai =Jumlahudara ideal yang dibutuhkan
V l=¿ Volume langkah total
n = Putaran Mesin (rpm)
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
empat kg
langkah
m ai=624 x 10−6 m 2 x 60 x 1009rpm x 0,5 x 1,033 3
ρudara =
m Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

¿ 19,51 kg

35
F.) Jadi efisiensi volumemetri

ma
ηv= Keterangan :
m ai
ηv=¿ Efisiensi Volumemetri
0,14546706 m a=¿ Jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan
ηv=
19.51
m ai = Jumlah udara ideal yang di butuhkan
¿ 0,85% (kg)

G.) efisiensi Termis


Keterangan :
3,6.106 x N e
ηth = ηth =¿ efisiensi Termis
(mF x LHV )
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)
3,6.106 x 1.40171486 Kw m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam
ηth =
kg (kg/jam)
0,00156 x 43
jam
LHV =¿panas pembakaran rendah dari bahan
¿ 0.0139x 100% bakar = 43

= 1,39%

4.2.2 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin

A.) Momen putir (Mt)

36
gaya pengukuran dapat dilihat pada panel dengan pembacaan (' F).

Panjang lengan torsi meter ( L )=0,1115 m .

M t =F x L

Keterangan :
M t =Momen Puntir F = Gaya
L = Panjang lengan Torsi (0,1115 m)

M t =139 N x 0,1115

¿ 15,985 Nm

B.) Pemakaian bahan bakar ( Be ), di hitung dari persamaan

Kg Keterangan :
Be =m F / N e ( . Kw)
jam
m f =¿ Pemakaian bahan bakar
tiap jam (kg/jam)
Dimana :
X = Jumlah minyak yang di
gunakan (ml)
mf = ( xt ) x spg r bb x ρudara x 3600
T = waktu yang di pakai untuk
mengahabiskan sejumlah
17 x 10−6 kg X(detik)
mf = ( 25 )
x 0,739 x 1,033 3 x 3600
m ( ) spg r bb = spesifikasi gravitasi

kg
¿ 0,00187( )
jam

Ne ¿ 1,047.10−4 x 15,985 Nm x 1209


Keterangan :
Ne ¿ 2,0234KW N e =¿ Daya efektif mesin (KW)
M t =Momen Puntir (Nm)
Jadi Be =mf /N e
n = Putaran Mesin (rpm)

37
Keterangan :

kg kg
Be =¿ Pemakaian bahan bakar ( . Kw )
Be =
0,00187 ( )
jam jam
2,02340 ( Kw ) m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam
(kg/jam)
kg N e =¿ Daya efektif mesin (kW)
¿ 0,000924 ( . Kw)
jam

C.) V l=624 cc=624000 mm3=624.10−6 m

D.) Tekanan efektif rata-rata ( Pe )

Pe =(0,06 x N e 2)/(V l x a x n)

= (0,06 x 2.0234 Kw)/(624.10−6 m 3 x 0,5 x 1209rpm)

¿ 0,32185 MPa
Keterangan :
Pe =¿ Tekanan efektif rata-rata (Mpa)
V l=¿ Volume langkah total
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
empat langkah
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

38
E.) Tekanan
Keterangan :

Piv =¿tekanan masuk venturi 1,6(mm−H 2O) Q=¿laju aliran udara (m3 /s )
C=¿koefisien discharge, C =
Pov =¿tekanan keluar venturi 0,2(mm−H 2O) 0,6

∆ P=Piv−P ov ∆ P = Penurunan tekanan (Pa)


ρair =¿massa jenis udara
¿ 1.6−(0,2)
Aa =¿Luas lingkaran Aa
¿ 1,4 x 9,8

¿ 13,72

D2
Luas lingkaran Aa = xπ
4

( 0,032m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000804 m 2

D2
Luas lingkaran Ab = xπ
4

( 0,027 m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000572 m2

ma=Q x 60 x ρudara

Dimana

( √ 2 ∆ρ P )¿
Q= c x

39
2
2 x 13,72 0,000804 m
Q
(√
¿ 0,6
1,033 3
kj
m ( ) )( √( 0,000804 m 2
)
0,000572 m 2
−1
2

)
0,000804 m2
( 0,6 √ 26,563407 )
( √ ( 1,40559441 )2−1 )
m3
¿0,002517
s

Keterangan :
m a=¿jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

Q=¿laju aliran udara (m3 /s )


ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

ma= Jumlah udara sesungguhnya di butuhkan

¿ Q x 60 x ρudara

kg
m a=0,002517 x 60 x 1,033
m3

¿0,15600 kg

mai =¿ Jumlah udara ideal yang di butuhkan

¿ v l x 60 x n x a x ρudara
Keterangan :
mai =Jumlahudara ideal yang dibutuhkan
V l=¿ Volume langkah total
n = Putaran Mesin (rpm)
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
empat langkah
40
ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿
kg
m ai=624 x 10−6 m 2 x 60 x 1209rpm x 0,5 x 1,033
m3

¿ 23,27 kg

F.) Jadi efisiensi volumemetri

ma
ηv= Keterangan :
m ai
ηv=¿ Efisiensi Volumemetri
0,156006408 m a=¿ Jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan
ηv=
23,27
m ai = Jumlah udara ideal yang di butuhkan
¿ 0,67% (kg)

G.) efisiensi Termis


Keterangan :

3,6.106 x N e ηth =¿ efisiensi Termis


ηth =
(mF x LHV ) N e =¿ Daya efektif mesin (kW)
m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam
3,6.106 x 2,0234 Kw
ηth = (kg/jam)
kg
0,00187 x 43
jam LHV =¿panas pembakaran rendah dari bahan
bakar = 43
¿ 0.000905x 100%

= 1.67%

41
4.2.3 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin

A.) Momen putir (Mt)


gaya pengukuran dapat dilihat pada panel dengan pembacaan (' F).

Panjang lengan torsi meter ( L )=0,1115 m .

M t =F x L

Keterangan :
M t =Momen Puntir F = Gaya
L = Panjang lengan Torsi (0,1115 m)

M t =159 N x 0,1115 M

¿ 18,285 Nm

B.) Pemakaian bahan bakar ( Be ), di hitung dari persamaan

Kg Keterangan :
Be =m F / N e ( . Kw)
jam m f =¿ Pemakaian bahan bakar
tiap jam (kg/jam)
Dimana :
X = Jumlah minyak yang di
gunakan (ml)
mf = ( xt ) x spg r bb x ρudara x 3600 T = waktu yang di pakai untuk
mengahabiskan sejumlah
X(detik)
17 x 10−6 kg
mf = ( 20 )
x 0,739 x 1,033 3 x 3600
m ( ) spg r bb = spesifikasi gravitasi

kg
¿ 0,00233( )
jam

Ne ¿ 1,047.10−4 x 18,285 Nm x 1409


Keterangan :
Ne ¿ 2,6974KW N e =¿ Daya efektif mesin (KW)
M t =Momen Puntir (Nm)
42 n = Putaran Mesin (rpm)
Jadi Be =m f /N e

kg
Be =
0,00233 ( jam ) Keterangan :
2,69740 ( Kw ) kg
Be =¿ Pemakaian bahan bakar ( . Kw )
jam
kg
¿ 0,000864 ( . Kw) m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam
jam
(kg/jam)
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

C.) V l=624 cc=624000 mm 3=624.10−6 m

D.) Tekanan efektif rata-rata ( Pe )

Pe =(0,06 x N e 3)/(V l x a x n)

= (0,06 x 2,6974 Kw)/(624.10−6 m 3 x 0,5 x 1409rpm)

¿ 0,36815 MPa
Keterangan :
Pe =¿ Tekanan efektif rata-rata (Mpa)
V l=¿ Volume langkah total
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
empat langkah
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

43
E.) Tekanan
Keterangan :

Piv =¿tekanan masuk venturi 0(mm−H 2O) Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )


C=¿koefisien discharge, C =
Pov =¿tekanan keluar venturi -0,2(mm−H 2O) 0,6

∆ P=Piv−P ov ∆ P = Penurunan tekanan (Pa)


ρair =¿massa jenis udara
¿ 1,8−0,2
Aa =¿Luas lingkaran Aa
¿ 1,6 x 9,8

¿ 15,68

D2
Luas lingkaran Aa = xπ
4

( 0,032m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000804 m 2

2
D
Luas lingkaran Ab = xπ
4

( 0,027 m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000572 m2

ma=Q x 60 x ρudara

Dimana

Q= c x( √ 2 ∆ρ P )¿
44
2
2 x 15,68 0,000804 m
Q
(√
¿ 0,6
1,033 3
kj
m ( ) )( √( 0,000804 m 2
0,000572 m 2)−1
2

)
0,000804 m2
( 0,6 √ 30,358180 )
( √ ( 1,40559441)2−1 )
m3
¿0,002690
s

Keterangan :
m a=¿jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan
Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )
ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

m a= Jumlah udara sesungguhnya di butuhkan

¿ Q x 60 x ρudara

kg
m a=¿0,002690 x 60 x 1,033
m3

¿0,16672kg

mai =¿ Jumlah udara ideal yang di butuhkan

¿ v l x 60 x n x a x ρudara Keterangan :
mai =Jumlahudara ideal yang dibutuhkan
V l=¿ Volume langkah total
n = Putaran Mesin (rpm)
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
empat langkah
ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿
45
kg
m ai=624 x 10−6 m 2 x 60 x 1409rpm x 0,5 x 1,033
m3

¿ 27,24 kg

F.) Jadi efisiensi volumemetri


Keterangan :
ma ηv=¿ Efisiensi Volumemetri
ηv=
m ai m a=¿ Jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan
m ai = Jumlah udara ideal yang di butuhkan
0,1667262
ηv= (kg)
27,24690

¿ 0,61%

G.) efisiensi Termis Keterangan :


ηth =¿ efisiensi Termis
6
3,6.10 x N e
ηth = N e =¿ Daya efektif mesin (kW)
(mF x LHV )
m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam
3,6.106 x 2,6974 Kw (kg/jam)
ηth =
kg LHV =¿panas pembakaran rendah dari bahan
0,00233 x 43
jam bakar = 43

¿ 0,0179x 100%

= 1,79%

46
4.2.4 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin

A.) Momen putir (Mt)


gaya pengukuran dapat dilihat pada panel dengan pembacaan (' F).

Panjang lengan torsi meter ( L )=0,1115 m .

M t =F x L

Keterangan :
M t =Momen Puntir F = Gaya
L = Panjang lengan Torsi (0,1115 m)

M t =179 N x 0,1115 M

¿ 19,9585 N

B.) Pemakaian bahan bakar ( Be ), di hitung dari persamaan

Kg
Be =m F / N e ( . Kw) Keterangan :
jam
m f =¿ Pemakaian bahan bakar
Dimana : tiap jam (kg/jam)
X = Jumlah minyak yang di
gunakan (ml)
mf = ( xt ) x spg r bb x ρudara x 3600
T = waktu yang di pakai untuk
mengahabiskan sejumlah
25 x 10−6 kg X(detik)
mf = ( 40 )
x 0,739 x 1,033 3 x 3600
m ( ) spg r bb = spesifikasi gravitasi

kg
¿ 0,00183( )
jam
Keterangan :
−4
N e =1,047.10 x M t x n N e =¿ Daya efektif mesin (KW)
M t =Momen Puntir (Nm)
Ne ¿ 1,047.10−4 x 19,85 Nm x 1609
n = Putaran Mesin (rpm)
47
Ne ¿ 3,3608KW

Jadi Be =m f /N e

Keterangan :
kg
kg Be =¿ Pemakaian bahan bakar ( . Kw )

Be =
0,00183 ( )
jam
jam

3,3608 ( Kw ) m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam


(kg/jam)
kg N e =¿ Daya efektif mesin (kW)
¿ 0,0005445( . Kw )
jam

C.) V l=624 cc=624000 mm3=624.10−6 m

D.) Tekanan efektif rata-rata ( Pe )

Pe =(0,06 x N e 1)/(V l x a x n)

= (0,06 x 3,36082 Kw )/(624.10−6 m3 x 0,5 x 1609 rpm)

Keterangan :
¿ 0,401665 MPa
Pe =¿ Tekanan efektif rata-rata (Mpa)
V l=¿ Volume langkah total
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
empat langkah
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

48
E.) Tekanan

Piv =¿tekanan masuk venturi 0,2(mm−H 2O)

Pov =¿tekanan keluar venturi -0,4(mm−H 2O)

∆ P=Piv−P ov Keterangan :

¿ 2,1−0,2 Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )


C=¿koefisien discharge, C = 0,6
¿ 1,9 x 9,8
∆ P = Penurunan tekanan (Pa)
¿ 18,62 ρair =¿massa jenis udara
Aa =¿Luas lingkaran Aa
D2
Luas lingkaran Aa = xπ
4 Ab =¿Luas lingkaran Ab

( 0,032m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000804 m 2

2
D
Luas lingkaran Ab = xπ
4

( 0,027 m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000572 m2

ma=Q x 60 x ρudara

Dimana

Q= c x( √ 2 ∆ρ P )¿
49
2
2 x 18,62 0,000804 m
Q
(√
¿ 0,6
1,033 3
kj
m ( ) )( √( 0,000804 m 2
0,000572 m 2 )
−1
2

)
0,000804 m2
( 0,6 √ 36,025160 )
(√ ( 1,40559441)2−1 )
m3
¿0,0029322
s

Keterangan :
m a=¿jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )


ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

m a= Jumlah udara sesungguhnya di butuhkan

¿ Q x 60 x ρudara

kg
m a=¿0,0029322 x 60 x 1,033
m3

¿0,1817424 kg

m ai =¿ Jumlah udara ideal yang di butuhkan

¿ v l x 60 x n x a x ρudara
Keterangan :
m ai =Jumlahudara ideal yang dibutuhkan
V l=¿ Volume langkah total
n = Putaran Mesin (rpm)
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
empat langkah
50
ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿
kg
m ai=624 x 10−6 m 2 x 60 x 1609rpm x 0,5 x 1,033
m3

¿ 31,11kg

F.) Jadi efisiensi volumemetri

ma
ηv= Keterangan :
m ai
ηv=¿ Efisiensi Volumemetri
0,1817424 m a=¿ Jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan
ηv=
31,11
mai = Jumlah udara ideal yang di butuhkan
¿ 0,584% (kg)

G.) efisiensi Termis

3,6.106 x N e
ηth = Keterangan :
(mF x LHV )
ηth =¿ efisiensi Termis
3,6.106 x 3,36082 Kw N e =¿ Daya efektif mesin (kW)
ηth =
kg
0,00183 x 43 m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam
jam
(kg/jam)
¿ 0.0284x 100% LHV =¿panas pembakaran rendah dari bahan
bakar = 43
= 2,84%

51
4.2.5 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin

A.) Momen putir (Mt)


gaya pengukuran dapat dilihat pada panel dengan pembacaan (' F).

Panjang lengan torsi meter ( L )=0,1115 m .

M t =F x L

Keterangan :
M t =Momen Puntir F = Gaya
L = Panjang lengan Torsi (0,1115 m)

M t =N x 0,1115 M

¿ 22,1885 Nm

B.) Pemakaian bahan bakar ( Be ), di hitung dari persamaan

Kg Keterangan :
Be =m F / N e ( . Kw)
jam m f =¿ Pemakaian bahan bakar
tiap jam (kg/jam)
Dimana :
X = Jumlah minyak yang di
gunakan (ml)
x
mf = () t
x spg r bb x ρudara x 3600 T = waktu yang di pakai untuk
mengahabiskan sejumlah
X(detik)
25 x 10−6 kg
mf = ( 35 ) ( )
x 0,739 x 1,033 3 x 3600
m spg r bb = spesifikasi gravitasi

kg
¿ 0,01962( )
jam
Keterangan :
N e =1,047.10−4 x M t x n N e =¿ Daya efektif mesin (KW)
M t =Momen Puntir (Nm)
n = Putaran Mesin (rpm)

52
Ne ¿ 1,047.10−4 x 22,1885 Nm x 1809

Ne ¿ 4,20255KW
Keterangan :
kg
Be =¿ Pemakaian bahan bakar ( . Kw )
jam
Jadi Be =mf /N e
m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam
(kg/jam)
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)
kg
Be =
0,01962 ( jam )
4,202552 ( Kw )

kg
¿ 0,004668( . Kw )
jam

C.) V l=624 cc=624000 mm 3=624.10−6 m

D.) Tekanan efektif rata-rata ( Pe )

Pe =(0,06 x N e 5)/( V l x a x n)

= (0,06 x 4,202552 Kw )/(624.10−6 m3 x 0,5 x 1809 rpm)

¿ 0,446756 MPa
Keterangan :
Pe =¿Tekanan efektif rata-rata (Mpa)
V l=¿ Volume langkah total
1
a = Jumlah siklus tiap langkah =
2
untuk empat langkah
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

53
E.) Tekanan

Piv =¿tekanan masuk venturi 2,4(mm−H 2O)

Pov =¿tekanan keluar venturi 0,2(mm−H 2O)

∆ P 5=P iv−Pov Keterangan :

¿ 2,4−0,2 Q=¿laju aliran udara (m3 /s )


C=¿koefisien discharge, C =
¿ 2,2 x 9,8
0,6
¿ 21,56 ∆ P = Penurunan tekanan (Pa)
ρair =¿massa jenis udara
D2
Luas lingkaran Aa = x π Aa =¿Luas lingkaran Aa
4
Ab =¿Luas lingkaran Ab
2
( 0,032m )
¿ x 3,14
4

¿ 0,000804 m 2

D2
Luas lingkaran Ab = xπ
4

( 0,027 m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000572 m2

ma=Q x 60 x ρudara

Dimana

54
( √ 2 ∆ρ P )¿
Q= c x

2
2 x 21,56 0,000804 m
Q5
(√
¿ 0,6
1,033 3
kj
m ( ) √()( 0,000804 m 2
0,000572 m 2
−1
2

) )
0,000804 m2
( 0,6 √ 41,742497 )
(√ ( 1,40559441 )2−1 )
m3
¿0,0031552903
s

Keterangan :
m a=¿jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )


ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

m a= Jumlah udara sesungguhnya di butuhkan

¿ Q x 60 x ρudara

kg
m a=0,0031552903 x 60 x 1,033
m3

¿ 0,1955648 kg

m ai =¿ Jumlah udara ideal yang di butuhkan

¿ v l x 60 x n x a x ρudara
Keterangan :
m ai=Jumlahudara ideal yang di butuhkan
V l=¿ Volume langkah total
n = Putaran Mesin (rpm)
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
55
empat langkah
ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿
kg
m ai=624 x 10−6 m 2 x 60 x 1809rpm x 0,5 x 1,033
m3

¿ 34,98 kg

F.) Jadi efisiensi volumemetri


Keterangan :
ma ηv=¿ Efisiensi Volumemetri
ηv=
m ai
m a=¿ Jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

0,1955648 m ai = Jumlah udara ideal yang di butuhkan


ηv 5=
34,98 (kg)

¿ 0,559%

G.) efisiensi Termis


Keterangan :
6
3,6.10 x N e ηth =¿ efisiensi Termis
ηth =
(mF x LHV )
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

3,6.106 x 4,202552 Kw m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam


ηth =
kg (kg/jam)
0,01962 x 43
jam
LHV =¿panas pembakaran rendah dari bahan
bakar = 43
¿ 0.0332x 100%

= 3,32%

56
4.2.6 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin

A.) Momen putir (Mt)


gaya pengukuran dapat dilihat pada panel dengan pembacaan (' F).

Panjang lengan torsi meter ( L )=0,1115 m .

M t =F x L

Keterangan :
M t =Momen Puntir F = Gaya
L = Panjang lengan Torsi (0,1115 m)

M t =219 N x 0,1115 M

¿ 24,4185 Nm

B.) Pemakaian bahan bakar ( Be ), di hitung dari persamaan

Keterangan :
Kg
Be =m F / N e ( . Kw) m f =¿ Pemakaian bahan bakar
jam
tiap jam (kg/jam)

Dimana : X = Jumlah minyak yang di


gunakan (ml)
T = waktu yang di pakai untuk
mf =( xt ) x spg r bb x ρudara x 3600
mengahabiskan sejumlah
X(detik)
25 x 10−6 kg spg r bb = spesifikasi gravitasi
mf =( 30 )x 0,739 x 1,033 3 x 3600
m ( )
kg
¿ 0,00229( ) Keterangan :
jam
N e =¿ Daya efektif mesin (KW)
−4
N e =1,047.10 x M t x n M t =Momen Puntir (Nm)
n = Putaran Mesin (rpm)

57
Ne ¿ 1,047.10−4 x 24,4185 Nm x 2009

Ne ¿ 5,13592KW

Jadi Be =mf /N e

Keterangan :

kg kg
Be =¿ Pemakaian bahan bakar (
Be =
0,00229 ( jam ) jam
. Kw )

5,13592 ( Kw ) m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam


(kg/jam)
¿ 0,00446 ¿)
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

C.) V l=624 cc=624000 mm3=624.10−6 m

D.) Tekanan efektif rata-rata ( Pe )

Pe =(0,06 x N e 6) /(V l x a x n)

= (0,06 x 5,13592 Kw )/(624.10−6 m3 x 0,5 x 2009 rpm)

¿ 0,491626 MPa
Keterangan :
Pe =¿Tekanan efektif rata-rata (Mpa)
V l=¿ Volume langkah total
1
a = Jumlah siklus tiap langkah =
2
untuk empat langkah
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

58
E.) Tekanan

Piv =¿tekanan masuk venturi 2,8(mm−H 2O)

Pov =¿tekanan keluar venturi 0,2(mm−H 2O)

∆ P=Piv−P ov

¿ 2,8−0,2

¿ 2,6 x 9,8

¿ 25,48

D2 Keterangan :
Luas lingkaran Aa = xπ
4 Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )
C=¿koefisien discharge, C = 0,6
( 0,032m )2
¿ x 3,14
4 ∆ P = Penurunan tekanan (Pa)
ρair =¿massa jenis udara
2
¿ 0,000804 m
Aa =¿Luas lingkaran Aa

D2 Ab =¿Luas lingkaran Ab
Luas lingkaran Ab = xπ
4

( 0,027 m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000572 m2

ma=Q x 60 x ρudara

Dimana

Q= c x( √ 2 ∆ρ P )¿
59
2
2 x 25,48 0,000804 m
Q
(√
¿ 0,6
1,033 3
kj
m ( ) )( √( 0,000804 m 2
0,000572 m 2 )
−1
2

)
0,000804 m 2
( 0,6 √ 49,332042 )
(√ ( 1,40559441 )2−1 )
m3
¿0,00343016211
s

Keterangan :
m a=¿jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )


ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

m a= Jumlah udara sesungguhnya di butuhkan

¿ Q x 60 x ρudara

kg
m a=0,00343016211 x 60 x 1,033
m3

¿0,2126014 kg

m ai =¿ Jumlah udara ideal yang di butuhkan

Keterangan :
¿ v l x 60 x n x a x ρudara
mai =Jumlahudara ideal yang dibutuhkan
V l=¿ Volume langkah total
n = Putaran Mesin (rpm)
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
empat langkah
ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

60
kg
m ai=624 x 10−6 m 2 x 60 x 2009 rpm x 0,5 x 1,033
m3

¿ 38,84 kg

F.) Jadi efisiensi volumemetri


Keterangan :
ma ηv=¿ Efisiensi Volumemetri
ηv=
m ai
m a=¿ Jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

0,2126014 m ai = Jumlah udara ideal yang di butuhkan


ηv 6=
38,84 (kg)

¿ 0,547%

G.) efisiensi Termis


Keterangan :
6
3,6.10 x N e ηth =¿ efisiensi Termis
ηth =
(mF x LHV )
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

3,6.106 x 5,13592 Kw m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam


ηth 6=
kg (kg/jam)
0,006870 x 43
jam
LHV =¿panas pembakaran rendah dari bahan
bakar = 43
¿ 0.0347x 100%

= 3,47%

61
4.2.7 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin

A.) Momen putir (Mt)


gaya pengukuran dapat dilihat pada panel dengan pembacaan (' F).

Panjang lengan torsi meter ( L )=0,1115 m .

M t =F x L

Keterangan :
M t =Momen Puntir F = Gaya
L = Panjang lengan Torsi (0,1115 m)

M t =209 N x 0,1115 M

¿ 23,3035 Nm

B.) Pemakaian bahan bakar ( Be ), di hitung dari persamaan

Keterangan :
Kg
Be =m F / N e ( . Kw) m f =¿ Pemakaian bahan bakar
jam
tiap jam (kg/jam)

Dimana : X = Jumlah minyak yang di


gunakan (ml)
T = waktu yang di pakai untuk
mf = ( xt ) x spg r bb x ρudara x 3600
mengahabiskan sejumlah
X(detik)
41 x 10−6 kg spg r bb = spesifikasi gravitasi
mf = ( 55 )
x 0,739 x 1,033 3 x 3600
m ( )
kg
¿ 0,002048( )
jam

N e =1,047.10−4 x M t x n Keterangan :
N e =¿ Daya efektif mesin (KW)
Ne ¿ 1,047.10−4 x 23,3035 Nm x 2209
M t =Momen Puntir (Nm)
n = Putaran Mesin (rpm)

62
Ne ¿ 5,38968KW

Keterangan :
Jadi Be =m f /N e kg
Be =¿ Pemakaian bahan bakar ( . Kw )
jam
m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam
(kg/jam)
kg
Be =
0,002048 ( jam ) N e =¿ Daya efektif mesin (kW)
5,38968 ( Kw )

¿ 0,000380 ¿)

C.) V l=624 cc=624000 mm 3=624.10−6 m

D.) Tekanan efektif rata-rata ( Pe )

Pe =(0,06 x N e 6) /(V l x a x n)

= (0,06 x 5,38968 Kw )/(624.10−6 m3 x 0,5 x 2209 rpm)

¿ 0,469208 MPa
Keterangan :
Pe =¿Tekanan efektif rata-rata (Mpa)
V l=¿ Volume langkah total
1
a = Jumlah siklus tiap langkah =
2
untuk empat langkah
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)
N = Putaran mesin (rpm)

63
E.) Tekanan

Piv =¿tekanan masuk venturi 2,8(mm−H 2O)

Pov =¿tekanan keluar venturi 0,2(mm−H 2O)

∆ P=Piv−P ov

¿ 3,2−0,2

¿ 3 x 9,8

¿ 29,4

D2 Keterangan :
Luas lingkaran Aa = xπ
4 Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )
C=¿koefisien discharge, C = 0,6
( 0,032m )2
¿ x 3,14
4 ∆ P = Penurunan tekanan (Pa)
ρair =¿massa jenis udara
2
¿ 0,000804 m
Aa =¿Luas lingkaran Aa

D2 Ab =¿Luas lingkaran Ab
Luas lingkaran Ab = xπ
4

( 0,027 m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000572 m2

ma=Q x 60 x ρudara

Dimana

Q= c x( √ 2 ∆ρ P )¿
64
2
2 x 29,4 0,000804 m
Q
(√
¿ 0,6
1,033 3
kj
m ( ) )( √( 0,000804 m 2
0,000572 m 2)−1
2

)
0,000804 m2
( 0,6 √ 56,921587 )
(√ ( 1,40559441 )2 −1 )
m3
¿0,036845851
s

Keterangan :
m a=¿jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )


ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

m a= Jumlah udara sesungguhnya di butuhkan

¿ Q x 60 x ρudara

kg
m a=0,003684 5851 x 60 x 1,033
m3

¿ 0,228370588 kg

m ai =¿ Jumlah udara ideal yang di butuhkan

Keterangan :
¿ v l x 60 x n x a x ρudara
mai =Jumlahudara ideal yang dibutuhkan
V l=¿ Volume langkah total
n = Putaran Mesin (rpm)
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
empat langkah
ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

65
kg
m ai=624 x 10−6 m 2 x 60 x 2209 rpm x 0,5 x 1,033
m3

¿ 42,71 kg

F.) Jadi efisiensi volumemetri


Keterangan :
ma ηv=¿ Efisiensi Volumemetri
ηv=
m ai
m a=¿ Jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

0,2283705 m ai = Jumlah udara ideal yang di butuhkan


ηv 6=
42,71 (kg)

¿ 0,534%

G.) efisiensi Termis


Keterangan :
6
3,6.10 x N e ηth =¿ efisiensi Termis
ηth =
(mF x LHV )
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

3,6.106 x 5,38968 Kw m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam


ηth 6=
kg (kg/jam)
0,02048 x 43
jam
LHV =¿panas pembakaran rendah dari bahan
bakar = 43
¿ 0.0407x 100%

= 4,07%

66
4.2.8 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin

A.) Momen putir (Mt)


gaya pengukuran dapat dilihat pada panel dengan pembacaan (' F).

Panjang lengan torsi meter ( L )=0,1115 m .

M t =F x L

Keterangan :
M t =Momen Puntir F = Gaya
L = Panjang lengan Torsi (0,1115 m)

M t =199 N x 0,1115 M

¿ 22,1885 Nm

B.) Pemakaian bahan bakar ( Be ), di hitung dari persamaan

Keterangan :
Kg
Be =m F / N e ( . Kw) m f =¿ Pemakaian bahan bakar
jam
tiap jam (kg/jam)

Dimana : X = Jumlah minyak yang di


gunakan (ml)
T = waktu yang di pakai untuk
mf = ( xt ) x spg r bb x ρudara x 3600
mengahabiskan sejumlah
X(detik)
41 x 10−6 kg spg r bb = spesifikasi gravitasi
mf = ( 50 )
x 0,739 x 1,033 3 x 3600
m ( )
kg
¿ 0,002253( ) Keterangan :
jam
N e =¿ Daya efektif mesin (KW)
−4
N e =1,047.10 x M t x n M t =Momen Puntir (Nm)
n = Putaran Mesin (rpm)
Ne ¿ 1,047.10−4 x 22,1885 Nm x 2409

67
Ne ¿ 5,59643KW

Jadi Be =m f /N e
Keterangan :
kg
Be =¿ Pemakaian bahan bakar ( . Kw )
jam
kg m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam

Be =
0,002253 ( jam ) (kg/jam)
5,596434 ( Kw ) N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

¿ 0,0004032 ¿)

C.) V l=624 cc=624000 mm 3=624.10−6 m

D.) Tekanan efektif rata-rata ( Pe )

Pe =(0,06 x N e 6) /(V l x a x n)

= (0,06 x 5,596434 Kw )/( 624.10−6 m3 x 0,5 x 2409rpm)

¿ 0,446756 MPa
Keterangan :
Pe =¿Tekanan efektif rata-rata (Mpa)
V l=¿ Volume langkah total
1
a = Jumlah siklus tiap langkah =
2
untuk empat langkah
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)
N = Putaran mesin (rpm)

68
E.) Tekanan

Piv =¿tekanan masuk venturi 4,o(mm−H 2O)

Pov =¿tekanan keluar venturi 0,2(mm−H 2O)

∆ P=Piv−P ov

¿ 4,8−0,2

¿ 4,6 x 9,8

¿ 37,24

D2 Keterangan :
Luas lingkaran Aa = xπ
4 Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )
C=¿koefisien discharge, C = 0,6
( 0,032m )2
¿ x 3,14
4 ∆ P = Penurunan tekanan (Pa)
ρair =¿massa jenis udara
2
¿ 0,000804 m
Aa =¿Luas lingkaran Aa

D2 Ab =¿Luas lingkaran Ab
Luas lingkaran Ab = xπ
4

( 0,027 m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000572 m2

ma=Q x 60 x ρudara

Dimana

Q= c x( √ 2 ∆ρ P )¿
69
2
2 x 37,24 0,000804 m
Q
(√
¿ 0,6
1,033 3
kj
m ( ) )( √( 0,000804 m 2
0,000572 m 2 )
−1
2

)
0,000804 m2
( 0,6 √ 72,1006776 )
(√ ( 1,40559441 )2 −1 )
m3
¿0,00414686398
s

Keterangan :
m a=¿jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )


ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

m a= Jumlah udara sesungguhnya di butuhkan

¿ Q x 60 x ρudara

kg
m a=0,00414686398 x 1,033
m3

¿ 0,2570226 kg

m ai =¿ Jumlah udara ideal yang di butuhkan

Keterangan :
¿ v l x 60 x n x a x ρudara
mai =Jumlahudara ideal yang dibutuhkan
V l=¿ Volume langkah total
n = Putaran Mesin (rpm)
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
empat langkah
ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

70
kg
m ai=624 x 10−6 m 2 x 60 x 2409 rpm x 0,5 x 1,033
m3

¿ 46,58 kg

F.) Jadi efisiensi volumemetri


Keterangan :
ma ηv=¿ Efisiensi Volumemetri
ηv=
m ai
m a=¿ Jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

0,2570226 m ai = Jumlah udara ideal yang di butuhkan


ηv 6=
46,58 (kg)

¿ 0,552%

G.) efisiensi Termis


Keterangan :
6
3,6.10 x N e ηth =¿ efisiensi Termis
ηth =
(mF x LHV )
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

3,6.106 x 5,5964345 Kw m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam


ηth 6=
kg (kg/jam)
0,002253 x 43
jam
LHV =¿panas pembakaran rendah dari bahan
bakar = 43
¿ 0.0385x 100%

= 3,85%

71
2.4.9 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin

A.) Momen putir (Mt)


gaya pengukuran dapat dilihat pada panel dengan pembacaan (' F).

Panjang lengan torsi meter ( L )=0,1115 m .

M t =F x L

Keterangan :
M t =Momen Puntir F = Gaya
L = Panjang lengan Torsi (0,1115 m)

M t =189 N x 0,1115 M

¿ 21,0735 Nm

B.) Pemakaian bahan bakar ( Be ), di hitung dari persamaan

Keterangan :
Kg
Be =m F / N e ( . Kw) m f =¿ Pemakaian bahan bakar
jam
tiap jam (kg/jam)

Dimana : X = Jumlah minyak yang di


gunakan (ml)
T = waktu yang di pakai untuk
mf = ( xt ) x spg r bb x ρudara x 3600
mengahabiskan sejumlah
X(detik)
41 x 10−6 kg spg r bb = spesifikasi gravitasi
mf = ( 30 )
x 0,739 x 1,033 3 x 3600
m ( )
kg
¿ 0,003755( ) Keterangan :
jam
N e =¿ Daya efektif mesin (KW)
−4
N e =1,047.10 x M t x n M t =Momen Puntir (Nm)
n = Putaran Mesin (rpm)

72
Ne ¿ 1,047.10−4 x 22,1885 Nm x 2409

Ne ¿ 5,7564KW

Jadi Be =mf /N e
Keterangan :
kg
Be =¿ Pemakaian bahan bakar ( . Kw )
jam
kg m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam

Be =
0,003723 ( jam ) (kg/jam)
5,7564 ( Kw ) N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

¿ 0,0006523 ¿)

C.) V l=624 cc=624000 mm3=624.10−6 m

D.) Tekanan efektif rata-rata ( Pe )

Pe =(0,06 x N e 6) /(V l x a x n)

= (0,06 x 5,7564 Kw)/(624.10−6 m3 x 0,5 x 2409rpm)

¿ 0,4243 MPa
Keterangan :
Pe =¿Tekanan efektif rata-rata (Mpa)
V l=¿ Volume langkah total
1
a = Jumlah siklus tiap langkah =
2
untuk empat langkah
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)
N = Putaran mesin (rpm)

73
74
E.) Tekanan

Piv =¿tekanan masuk venturi 4,9(mm−H 2O)

Pov =¿tekanan keluar venturi 0,2(mm−H 2O)

∆ P=Piv−P ov

¿ 4,9−0,2

¿ 4,7 x 9,8

¿ 46,06

D2 Keterangan :
Luas lingkaran Aa = xπ
4 Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )
C=¿koefisien discharge, C = 0,6
( 0,032m )2
¿ x 3,14
4 ∆ P = Penurunan tekanan (Pa)
ρair =¿massa jenis udara
2
¿ 0,000804 m
Aa =¿Luas lingkaran Aa

D2 Ab =¿Luas lingkaran Ab
Luas lingkaran Ab = xπ
4

( 0,027 m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000572 m2

ma=Q x 60 x ρudara

Dimana

Q= c x( √ 2 ∆ρ P )¿
74
2
2 x 37,24 0,000804 m
Q
(√
¿ 0,6
1,033 3
kj
m ( ) )( √( 0,000804 m 2
0,000572 m 2 )
−1
2

)
0,000804 m2
( 0,6 √ 89,1771539 )
(√ ( 1,40559441 )2 −1 )
m3
¿0,0046118685
s

Keterangan :
m a=¿jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )


ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

m a= Jumlah udara sesungguhnya di butuhkan

¿ Q x 60 x ρudara

kg
m a=0,004 6118685 x 1,033
m3

¿ 0 ,2858436 kg

m ai =¿ Jumlah udara ideal yang di butuhkan

Keterangan :
¿ v l x 60 x n x a x ρudara
mai =Jumlahudara ideal yang dibutuhkan
V l=¿ Volume langkah total
n = Putaran Mesin (rpm)
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
empat langkah
ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

75
kg
m ai=624 x 10−6 m 2 x 60 x 2409 rpm x 0,5 x 1,033
m3

¿ 50,45 kg

F.) Jadi efisiensi volumemetri


Keterangan :
ma ηv=¿ Efisiensi Volumemetri
ηv=
m ai
m a=¿ Jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

0,2858436 m ai = Jumlah udara ideal yang di butuhkan


ηv 6=
50,45 (kg)

¿ 0,566%

G.) efisiensi Termis


Keterangan :
6
3,6.10 x N e ηth =¿ efisiensi Termis
ηth =
(mF x LHV )
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

3,6.106 x 5,7564 Kw m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam


ηth 6=
kg (kg/jam)
0,003755 x 43
jam
LHV =¿panas pembakaran rendah dari bahan
bakar = 43
¿ 0.0237x 100%

= 2,37%

76
2.4.10 Perhitungan Data Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin

A.) Momen putir (Mt)


gaya pengukuran dapat dilihat pada panel dengan pembacaan (' F).

Panjang lengan torsi meter ( L )=0,1115 m .

M t =F x L

Keterangan :
M t =Momen Puntir F = Gaya
L = Panjang lengan Torsi (0,1115 m)

M t =179 N x 0,1115 M

¿ 19,9585 Nm

B.) Pemakaian bahan bakar ( Be ), di hitung dari persamaan

Keterangan :
Kg
Be =m F / N e ( . Kw) m f =¿ Pemakaian bahan bakar
jam
tiap jam (kg/jam)

Dimana : X = Jumlah minyak yang di


gunakan (ml)
T = waktu yang di pakai untuk
mf = ( xt ) x spg r bb x ρudara x 3600
mengahabiskan sejumlah
X(detik)
41 x 10−6 kg spg r bb = spesifikasi gravitasi
mf = ( 20 )
x 0,739 x 1,033 3 x 3600
m ( )
kg
¿ 0,005633( ) Keterangan :
jam
N e =¿ Daya efektif mesin (KW)
−4
N e =1,047.10 x M t x n M t =Momen Puntir (Nm)
n = Putaran Mesin (rpm)

77
Ne ¿ 1,047.10−4 x 22,1885 Nm x 2409

Ne ¿ 5,869840KW

Jadi Be =mf /N e
Keterangan :
kg
Be =¿ Pemakaian bahan bakar ( . Kw )
jam
kg m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam

Be =
0,005633 ( jam ) (kg/jam)
5,869840 ( Kw ) N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

¿ 0,0009560 ¿)

C.) V l=624 cc=624000 mm3=624.10−6 m

D.) Tekanan efektif rata-rata ( Pe )

Pe =(0,06 x N e 6) /(V l x a x n)

= (0,06 x 5,869840 Kw )/(624.10−6 m3 x 0,5 x 2809 rpm)

¿ 0,4018 MPa
Keterangan :
Pe =¿Tekanan efektif rata-rata (Mpa)
V l=¿ Volume langkah total
1
a = Jumlah siklus tiap langkah =
2
untuk empat langkah
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)
N = Putaran mesin (rpm)

78
E.) Tekanan

Piv =¿tekanan masuk venturi 6,0(mm−H 2O)

Pov =¿tekanan keluar venturi 0,2(mm−H 2O)

∆ P=Piv−P ov

¿ 6,0−0,2

¿ 5,8 x 9,8

¿ 56,84

D2 Keterangan :
Luas lingkaran Aa = xπ
4 Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )
C=¿koefisien discharge, C = 0,6
( 0,032m )2
¿ x 3,14
4 ∆ P = Penurunan tekanan (Pa)
ρair =¿massa jenis udara
2
¿ 0,000804 m
Aa =¿Luas lingkaran Aa

D2 Ab =¿Luas lingkaran Ab
Luas lingkaran Ab = xπ
4

( 0,027 m )2
¿ x 3,14
4

¿ 0,000572 m2

ma=Q x 60 x ρudara

Dimana

79
( √ 2 ∆ρ P )¿
Q= c x

2
2 x 56,84 0,000804 m
Q
(√
¿ 0,6
1,033 3
kj
m )(
( ) √( 0,000804 m 2
0,000572 m 2 )
−1
2

)
0,000804 m2
( 0,6 √ 110,048403 )
(√ ( 1,40559441 )2−1 )
m3
¿0,005123207
s

Keterangan :
m a=¿jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

Q=¿laju aliran udara (m 3 /s )


ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿

m a= Jumlah udara sesungguhnya di butuhkan

¿ Q x 60 x ρudara

kg
m a=0,005123207 x 60 x 1,033
m3

¿ 0,317536 kg

m ai =¿ Jumlah udara ideal yang di butuhkan

Keterangan :
¿ v l x 60 x n x a x ρudara
mai =Jumlahudara ideal yang dibutuhkan
V l=¿ Volume langkah total
n = Putaran Mesin (rpm)
1
a = Jumlah siklus tiap langkah = untuk
2
empat langkah
80
ρudara = Masa jenis udara (kg/m 3 ¿
kg
m ai=624 x 10−6 m 2 x 60 x 2809 rpm x 0,5 x 1,033
m3

¿ 54,31 kg

F.) Jadi efisiensi volumemetri


Keterangan :
ma ηv=¿ Efisiensi Volumemetri
ηv=
m ai
m a=¿ Jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan

0,317536 m ai = Jumlah udara ideal yang di butuhkan


ηv 6=
54,31 (kg)

¿ 0,584%

G.) efisiensi Termis


Keterangan :
6
3,6.10 x N e ηth =¿ efisiensi Termis
ηth =
(mF x LHV )
N e =¿ Daya efektif mesin (kW)

3,6.106 x 5,869840 Kw m f =¿ Pemakaian bahan bakar tiap jam


ηth 6=
kg (kg/jam)
0,005633 x 43
jam
LHV =¿panas pembakaran rendah dari bahan
bakar = 43
¿ 0.0161x 100%

= 1,61%

81
82
4.3 Tabel Hasil Perhitungan Data Pengujian Motor Bakar Bensin

Tabel 4.2 Tabel Hasil Perhitungan Data Pengujian Motor Bakar Bensin

Efisiensi
Momen Efisiensi
Putaran Mf Be
No Gaya (N) Puntir Ne ( Kw ) Pe (MPa) Ma Mai Termis
(rmp) (kg/jam) (kg/jamKw) Volumetri
(Juole) ήth
ɳv

1 1009 119 13,2685 0,00156 1,4017 0,001113 0,26715 0,14443 19,51 0,74% 1,39%
2 1209 139 15,985 0,00187 2,0234 0,000924 0,32185 0,15600 23,27 0,67% 1,67%
3 1409 159 18,285 0,00233 2,6974 0,000864 0,36815 0,16672 27,24 0,61% 1,79%
4 1609 179 19,9585 0,00183 3,3608 0,000545 0,40165 0,18174 31,11 0,58% 2,84%
5 1809 199 22,1885 0,00196 4,2025 0,000466 0,44675 0,19556 34,98 0,56% 3,32%
6 2009 219 24,4185 0,00229 5,1359 0,000446 0,49162 0,2126 38,84 0,55% 3,47%
7 2209 209 23,3035 0,002048 5,3896 0,000380 0,46928 0,22837 42,71 0,53% 4,07%
8 2409 199 22,1885 0,002253 5,5964 0,000403 0,44675 0,25702 46,58 0,55% 3,85%
9 2609 189 21,0735 0,003755 5,7564 0,000652 0,4243 0,28588 50,45 0,57% 2,37%
10 2809 179 19,9585 0,005633 5,8698 0,000960 0,4018 0,31754 54,31 0,58% 1,61%

82
4.4 Tabel dan Grafik Hasil Perhitungan

1. Tabel, Grafik, dan Analisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap Gaya (N)
A. Tabel Putaran Mesin (rpm) Terhadap Gaya (N)
Tabel 4.2 Tabel Putaran Mesin (rpm) Terhadap Gaya (N)

Putaran
No Gaya (N)
(rmp)
1 1009 119
2 1209 139
3 1409 159
4 1609 179
5 1809 199
6 2009 219
7 2209 209
8 2409 199
9 2609 189
10 2809 179

B. Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Gaya (N)

Grafik Putaran mesin (Rpm) terhadap Gaya (N)


250
219
209
199 199
200 189
179 179
159
150 139
Gaya (N)

Gaya (N)
100

50

0
1009 1409 1609 1809 2009 2209 2409 2609 2809
Putaran mesin (Rpm)

Gambar 4.1 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Gaya (N)

83
C. Analisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap Gaya (N)

Pada Tabel Grafik Putaran mesin (n) terhadap Gaya (N) diberikan gaya

yaitu satu pada putaran mesin 1009 menunjukan gaya 199 N, pada putaran 1209

menunjukan gaya 139 N, pada putaran 1409 menunjukan gaya 159N, pada

putaran 1609 menunjukan gaya 179 N, pada putaran 1809 menunjukan gaya 199

N, pada putaran 2009 menunjukan gaya 219 N, pada putaran 2209 menunjukan

gaya 209 N, pada putaran 2409 menunjukan gaya 199 N, pada putaran 2609

menunjukan gaya 189 N, pada putaran 2809 menunjukan gaya 179 N, Pada grafik

ini setiap kecepatan putaran mesin akan meningkatkan suatu gaya yang

menambah kecepatan motor bakar yang menyebabkan mesin motor bakar berputar

kencang, tetapi mengalami penurunan gaya diputaran mesin 2209.

2. Tabel, Grafik, dan Analisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap Torsi (Joule)
A. Tabel Putaran Mesin (rpm) Terhadap Torsi (Joule)

Tabel 4.3 Tabel Putaran Mesin (rpm) Terhadap Torsi (Joule)

Momen
Putaran
No Puntir
(rmp)
(juole)
1 1009 13,2685
2 1209 15,985
3 1409 18,285
4 1609 19,9585
5 1809 22,1885
6 2009 24,4185
7 2209 23,3035
8 2409 22,1885
9 2609 21,0735
10 2809 19,9585

84
B. Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Torsi (Joule)

Grafik Putaran Mesin (Rpm) terhadap Momen Puntir (Joule)

30.0000
24.4185
25.0000 23.3035
22.1885 22.1885
21.0735
Momen puntir (Juole)

19.9585 19.9585
20.0000 18.2850
15.9850
15.0000 13.2685 Momen Puntir (juole)

10.0000

5.0000

0.0000
1009 1209 1409 1609 1809 2009 2209 2409 2609 2809
Putaran mesin (Rpm)

Gambar 4.2 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Torsi (Joule)

C. Ananlisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap Torsi (Joule)

Pada tabel grafik putaran mesin (rpm) terhadap Torsi. Diketahui panjang

lengan Torsi 0,1115 m. Jika putaran mesin meningkat, maka nilai Torsi akan ikut

meningkat dikarenakan nilai Torsi sejajar dengan putaran mesin. Pada grafik ini

menunjukan bahwa setiap putaran motor kecepatan motor bakar akan

menghasilkan torsi, torsi itu merupakan tenaga untuk menggerakkan,menarik atau

menjalakan sesuatu, contoh nya seperti putaran mesin 1009 rpm menghasilkan

Torsi 13,2685 Joule.

3. Tabel, Grafik, dan Analisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap


Pemakaian BBM Be (Kg/jamKw)

A. Tabel Putaran Mesin (rpm) Terhadap Pemakaian BBM Be (Kg/jamKw)

85
Tabel 4.4 Putaran Mesin (rpm) Terhadap Pemakaian BBM Be (Kg/jamKw)

Putaran Be
No
(rmp) (kg/jamKw)

1 1009 0,001113
2 1209 0,000924
3 1409 0,000864
4 1609 0,000545
5 1809 0,000466
6 2009 0,000446
7 2209 0,000380
8 2409 0,000403
9 2609 0,000652
10 2809 0,000960

B. Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Pemakaian BBM Be (Kg/jamKw)

Grafik Putaran mesin (Rpm) terhadap Pemakaian BBm


(Kg/jam KW)
0.0012
0.001113

0.000924 0.000960
Pemakaian BBm (Kg/jam KW)

0.0010
0.000864
0.0008
0.000652
0.0006 0.000545
0.000466
0.000446
0.000403
0.000380
0.0004

0.0002

0.0000
1009 1209 1409 1609 1809 2009 2209 2409 2609 2809
Putaran Mesin (Rpm)

Gambar 4.3 Putaran Mesin (rpm) Terhadap Pemakaian BBM Be (Kg/jamKw)

86
C. Analisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap Pemakaian BBM Be (Kg/jamKw)

Pada grafik ini kita dapat mengetahui pemakaian bahan bakar yang

diperlukan oleh mesin. Pada putaran 1009 grafik menunjukkan angka

0.001113(Kg/jamKw). grafik ini menunjukan bahwa setiap pemakaian BBM

memiliki kecenderungan yang berbeda untuk setiap rpm.

4. Tabel, Grafik, dan Analisis Putaran mesin (rpm) Terhadap Daya


Efektif (Ne/Kw)

A. Tabel Putaran mesin (rpm) Terhadap Daya Efektif (Ne/Kw)

Tabel 4.5 Putaran mesin (rpm) Terhadap Daya Efektif (Ne/Kw)

Putaran Ne
No
(rmp) ( Kw )

1 1009 1,4017
2 1209 2,0234
3 1409 2,6974
4 1609 3,3608
5 1809 4,2025
6 2009 5,1359
7 2209 5,3896
8 2409 5,5964
9 2609 5,7564
10 2809 5,8698

87
B. Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Daya Efektif (Ne/Kw)

Grafik putaran mesin (Rpm) terhadap Daya efektif mesin (KW)


7.0

5.76 5.87
6.0 5.6
5.39
Daya efektif mesin (KW)

5.14
5.0
4.2
4.0
3.36

3.0 2.7
2.02
2.01.4

1.0
1009 1209 1409 1609 1809 2009 2209 2409 2609 2809
Putaran mesin (Rpm)

Gambar 4. 4 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Daya Efektif (Ne/Kw)

C. Analisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap Daya Efektif (Ne/Kw)

Pada tabel ini dapat diketaui mengenai evisiansi mesin dan yang

ditunjukkan pada grafik. Pada putaran 1009 rpm efisiensi yang diperoleh 1,4017

Ne/Kw dan terus mengalami peningkatan. Peningkatan sigifikan terjadi pada

putaran mesin 2809 rpm.Pada grafik ini menunjukan bahwa putran mesin

mengakibatkan perubahan energy yang di hasilkan motor bakar menjadi energy

kinetic.

88
5. Tabel, Grafik, dan Analisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap
Tekanan Efektif Rata-Rata Pe (MPa)

A. Tabel Putaran Mesin (rpm) Terhadap Tekanan Efektif Rata-Rata Pe (MPa)

Tabel 4.6 Putaran Mesin (rpm) Terhadap Tekanan Efektif Rata-Rata Pe (MPa)

Putaran
No Pe (MPa)
(rmp)

B. Grafik Putaran 1 1009 0,26715 Mesin (rpm)


2 1209 0,32184
Terhadap 3 1409 0,36815 Tekanan Efektif
4 1609 0,40165
Rata-Rata Per 5 1809 0,44675 (MPa)
6 2009 0,49162
7 2209 0,46928
Gambar 4.5 Grafik 8 2409 0,44675 Putaran Mesin (rpm)
Terhadap Tekanan 9 2609 0,4243 Efektif Rata-Rata Pe
10 2809 0,4018
(MPa)

C. Ananlisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap Tekanan Efektif Rata-Rata Pe (MPa)

Pada grafik putaran mesin terhadap tekanan rata-rata akan diperoleh data

sebagai berikut, pada putaran 1009 rpm diperoleh angka 0,26745(MPa).

6. Tabel, Grafik, dan Analisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap


Efisiensi Volumemetri ήv

A. Tabel Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Volumemetri ήv

Tabel 4.7 Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Volumemetri ήv

Efisiensi
Putaran
No Volumetri
(rmp)
ɳv

89
1 1009 0,74%
2 1209 0,67%
3 1409 0,61%
4 1609 0,58%
5 1809 0,56%
6 2009 0,55%
7 2209 0,53%
8 2409 0,55%
9 2609 0,57%
10 2809 0,58%

B. Garfik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Volumemetri ήv

90
Grafik Putaran mesin (Rpm) terhadap Efisiensi
volumetris nv
0.80%
0.74%
0.67%
0.70%
0.61%
0.58% 0.56% 0.58%
0.55% 0.53% 0.55% 0.57%
Effisiensi Volumetris nv

0.60%
0.50%
Efisiensi Volumetri ɳv
0.40%
0.30%
0.20%
0.10%
0.00%
1009 1209 1409 1609 1809 2009 2209 2409 2609 2809
Putaran Mesin (Rpm)

Gambar 4.6 Garfik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Volumemetri ήv

C. Analisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Volumemetri ήv

Dari tabel ini kita akan mengetaui putaran mesin teradap effisiensi volume.

Pada putaran 1009 rpm tingkat effisiensi volume yang didapat adalah 0,74%.

Kemudian terjadi peningkatan signifikan pada putaran mesin 2809 rpm.

7. Tabel, Grafik, dan Ananlisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Termis
(ήth)

A. Tabel Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Termis (ήth)

Tabel 4.8 Ananlisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Termis (ήth)

91
Efisiensi
Putaran
No Termis
(rmp)
ήth
1 1009 1,39%
2 1209 1,67%
3 1409 1,79%
4 1609 2,84%
5 1809 3,32%
6 2009 3,47%
7 2209 4,07%
8 2409 3,85%
9 2609 2,37%
10 2809 1,61%
B. Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Termis (ήth)

Grafik Puatan Mesin (Rpm)Terhadap Efisensi Termis ήth


4.50% 4.07%
3.85%
4.00%
3.47%
3.50% 3.32%
Efisiensi Termis nth

2.84%
3.00%
2.37%
2.50%
2.00% 1.67% 1.79% 1.61%
1.39%
1.50%
1.00%
0.50%
0.00%
1009 1209 1409 1609 1809 2009 2209 2409 2609 2809
Putaran Mesin (Rpm)

Gambar 4.7 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Termis (ήth)

C. Analisis Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Termis (ήth)

Pada grafik ini terjadi penurunan dan peningkatan nilai efisiensi

Termis.Nilai tertinggi terjadi pada putaran mesin 1009 rpm, sedangkan nilai

tertinggi terjadi pada putaran mesin 2209 rpm.

92
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1) Perubahan putaran Torsi akan mempengaruhi daya yang dihasilkan

2) Semakin besar nilai torsi (T) maka akan semakin besar pula nilai putaran(n), artinya

nilai torsi (T) berbanding lurus dengan nilai putaran (rpm)

3)  Semakin besar putarannya (rpm) maka semakin besar daya yang dihasilkan.

4) Semakin besar nilai konsumsi bahan bakar (Be) maka akan semakin kecil pula nilai

putaran (rpm), artinya nilai Be berbanding terbalik dengan nilai n.

5) Semakin besar nilai bahan bakar spesifik (SFC) maka akan semakin kecil

pula nilai putaran (rpm), artinya nilai SFC berbanding terbalik dengan nilai n.

5.2 Saran

1) Sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan harus menguasai materi

praktikum.

2) Sebelum melakukan praktikum sebaiknya alat diperiksa terlebih dahulu.

3) Praktikan harus teliti dalam pengambilan data agar dalam perhitungan diperoleh data

yang lebih akurat.

93
DAFTAR PUSTAKA

 Astu P dan Djati N. 2006. “Mesin Konversi Energi”.Surabaya

Andi. Amrullah A, Abdi, B. 2014.Panduan Praktikum Prestasi Mesin. Program

StudiTeknik Mesin Universitas Lambung Mangkurat . Banjarbaru.

Berenschoot, Arend. 1980. Motor Bensin. Jakarta.

Ganesan. V.Internal Combustion Engine.McGraw-Hill, Inc. Madras.

Heywood, John B. 1988.

Internal Combustion Engine Fundamental.Mc Graw-Hill.Singapore.

Jama, J. 1982.Motor Bensin. Ghalia Indonesia. Jakarta.

94
LAMPIRAN

Lampiran 5.1 Panel Motor Bakar

95
Lampiran 5.2 Motor Bakar

Lampiran 5.3 Alat uji coba Motor Bensin

Lampiran 1 Pembimbing praktikum

96
Nama Darmansyah Halimy
NPM 41187001160043
TTL Jakarta, 30 Mei 1999
Konsentrasi Manufaktur

97
98

Anda mungkin juga menyukai