Anda di halaman 1dari 20

ISSN.

2088-6268
Vol.3, No. 1, Juni 2011 ISSN 2088-6268

JURNAL
JURNAL KOMPILEK
KOMPILEK
Jurnal Kompilasi Ilmu Ekonomi

Jurnal Kompilasi Ilmu Ekonomi


Diterbitkan oleh Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIE Kesuma
Negara Blitar sebagai terbitan berkala yang menyajikan informasi dan analisa
persoalanANALISIS
Zubaidah Nasution/ ilmu ekonomi baikPEMBIAYAAN
RISIKO studi ekonomi, manajemen
SYARIAH PADA maupun
SEKTOR akuntansi.
Achmad Saiful Ulum EKONOMI

Anis Wulandari/ Fariyana PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSETS, RETURN
Pelindung:
Kusumawati/ Siti ON EQUITY, EARNING PERSHARE, DEBT TO EQUITY RATIO,
Ketua STIE Kesuma Negara Blitar
Latifatul Kamalia TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR
PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI) TAHUN 2009-2013
Pemimpin Redaksi:
Retno Murni Sari Aris Sunandes
AKUNTABILITAS PENGELOLAAN SE.,MMPENDAPATAN DAN
ANGGARAN
BELANJA DESA (APBDes) DI DESA BENDOSARI KECAMATAN
NGANTRU KABUPATEN Sekretaris
TULUNGAGUNGRedaksi:
Vera Noviana, SE., Ak
Moch. Wahyu Widodo/ PERBEDAAN LABA SEBELUM DAN SESUDAH PENAMBAHAN
Ismayantika Dyah EXTRAORDINARY INCOME : ANALISIS
Pelaksana PADA PERUSAHAAN LQ
Redaksi:
Puspasari 45 TAHUN 2010-2011
Siti Sunrowiyati, SE., MM
Andy Kurniawan/ Sandi Eka
PERAN RASIO KEUANGAN Suprajang
DALAM SE.,MM RETURN ON
MENINGKATKAN

JURNAL KOMPILEK
Suyanto ASSET PERUSAHAAN MANUFAKTU R PADA BURSA EFEK
INDONESIA Penyunting:
Shara Merry Palupi/ Prof. Dr.
PENGARUH H. Pudjihardjo,
LINGKUNGAN, GAYASE, MS – Universitas
KEPEMIMPINAN DANBrawijaya
ROLE
Sandi Eka Suprajang Iwan Setya Putra, SE., MM. Ak. – STIE
DEMANDS TERHADAP JOB STRESS PADA KARYAWAN PT Kesuma Negara
GRIYA
Yudhanta
ASRI Sambharakreshna
MANDIRI KOTA BLITAR SE.,Msi.,Ak – Universitas Trunojoyo

Noviana Anjarsari/ ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU


Siti Sunrowiyati DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA PR ALAINA
Alamat Redaksi:
TULUNGAGUNG
Kampus STIE Kesuma Negara
Dea Clara Valentina/ Jl. Mastrip No.MODAL
DAMPAK PENGELOLAAN 59, Blitar,
KERJAJawa Timur - 66111
TERHADAP KINERJA
Yudhanta KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RETURN ON ASSET
Sambharakreshna (STUDI KASUS PADA PDAM Telepon/Fax:
TIRTA PENATARAN KABUPATEN
BLITAR) (0342)802330 / (0342)813779

Rony Ika Setiawan PERSEPSI TENAGA KERJA LOKAL PADA INVASI TENAGA KERJA
on-line:
ASING DI INDONESIA: TANTANGAN MENGHADAPI
http//www.stieken.ac.id
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) TAHUN 2015

E-mail:

info@stieken.ac.id

[Vol 7, No. 2] Hal. 110 - 218 Desember 2015

Diterbitkan oleh:
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESUMA NEGARA BLITAR Jl.
Mastrip 59 Blitar 66111, Telp./Fax : (0342) 802330/813779
Email : info@stieken.ac.id

[STIE KESUMA NEGARA BLITAR]


Vol.7, No. 2, Desember 2015 ISSN 2088-6268

JURNAL KOMPILEK
Jurnal Kompilasi Ilmu Ekonomi

Diterbitkan pleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)


STIE Kesuma Negara Blitar sebagai terbitan yang menyajikan informasi dan
analisa persoalan ilmu ekonomi, manajemen, maupun akuntansi.

Pelindung
Iwan Setya Putra, SE., Ak., MM.

Pemimpin Redaksi
Aris Sunandes, SE., MM.

Sekretaris Redaksi
Vera Noviana, SE., Ak.

Pelaksana Redaksi Siti


Sunrowiyati, SE., MM. Sandi
Eka Suprajang, SE., MM.

Penyunting
Tanto Askriyandoko Putro, SE., MM.

Reviewers:
Prof. Dr. HM. Pudjihardjo, SE, MS – Universitas Brawijaya
Iwan Setya Putra, SE., Ak., MM – STIE Kesuma Negara
Yudhanta Sambharakreshna SE., MSi., Ak – Universitas Trunojoyo

Alamat Redaksi: Kampus


STIE Kesuma Negara
Jl. Mastrip No. 59, Blitar, Jawa Timur – 66111

Telepon/Fax:
(0342) 802330 / (0342) 813788

on-line:
http//www.stieken.ac.id

E-mail:
info@stieken.ac.id

ii
Vol.7, No. 2, Desember 2015 ISSN 2088-6268

JURNAL KOMPILEK
Jurnal Kompilasi Ilmu Ekonomi

Daftar Isi :

Zubaidah Nasution/ ANALISIS RISIKO PEMBIAYAAN SYARIAH PADA SEKTOR


Achmad Saiful Ulum EKONOMI
(Hal. 110-122)

Anis Wulandari/ Fariyana PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSETS, RETURN
Kusumawati/ Siti ON EQUITY, EARNING PERSHARE, DEBT TO EQUITY RATIO,
Latifatul Kamalia TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR
PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI) TAHUN 2009-2013
(Hal. 123-138)

Retno Murni Sari AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN


BELANJA DESA (APBDes) DI DESA BENDOSARI KECAMATAN
NGANTRU KABUPATEN TULUNGAGUNG
(Hal. 139-148)

Moch. Wahyu Widodo/ PERBEDAAN LABA SEBELUM DAN SESUDAH PENAMBAHAN


Ismayantika Dyah EXTRAORDINARY INCOME : ANALISIS PADA PERUSAHAAN LQ
Puspasari 45 TAHUN 2010-2011
(Hal. 149-155)

Andy Kurniawan/ PERAN RASIO KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN RETURN ON


Suyanto ASSET PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA BURSA EFEK
INDONESIA
(Hal. 156-162)

Shara Merry Palupi/ PENGARUH LINGKUNGAN, GAYA KEPEMIMPINAN DAN ROLE


Sandi Eka Suprajang DEMANDS TERHADAP JOB STRESS PADA KARYAWAN PT GRIYA
ASRI MANDIRI KOTA BLITAR
(Hal. 163-175)

Noviana Anjarsari/ ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU


Siti Sunrowiyati DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA PR ALAINA
TULUNGAGUNG
(Hal. 176-188)

Dea Clara Valentina/ DAMPAK PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA


Yudhanta KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RETURN ON ASSET
Sambharakreshna (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA PENATARAN KABUPATEN
BLITAR)
(Hal. 189-201)

Rony Ika Setiawan PERSEPSI TENAGA KERJA LOKAL PADA INVASI TENAGA KERJA
ASING DI INDONESIA: TANTANGAN MENGHADAPI
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) TAHUN 2015
(Hal. 202-218)

iii
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

Persepsi tenaga kerja lokal pada invasi tenaga kerja asing di indonesia:
tantangan menghadapi masyarakat ekonomi asean
(mea) tahun 2015

Rony Ika Setiawan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesuma Negara Blitar

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apakah pelaku MEA
dalam hal ini tenaga kerja memahami implikasi pemberlakuan MEA. Dan meneliti
bagaimana persepsi tenaga kerja lokal terhadap invasi/kedatangan tenaga kerja asing
ke Indonesia secara masif. Hal ini dikarenakan bagi tenaga kerja Indonesia,
pemberlakuan MEA menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana kesadaran tenaga kerja
menghadapi MEA tentu menarik juga untuk dikaji sehingga nantinya dapat diketahui
bagaimana persepsi tenaga kerja lokal terhadap tenaga kerja asing dalam koridor
implementasi MEA. Penelitian ini menggunakan model kuantitatif dengan analisis
deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak tenaga kerja
lokal yang tidak mengetahui pemberlakuan MEA. Tenaga kerja mengetahui
implementasi MEA secara tidak merata, diduga akibat sosialisasi pemerintah yang
kurang masif. Tenaga kerja memiliki persepsi bahwa mereka tidak lebih buruk dari
tenaga kerja asing. Akan tetapi tenaga kerja lokal belum memiliki gambaran
komprehensif dalam menilai kompetensi mereka dibanding dengan tenaga kerja asing.
Hasil penelitian ini berimplikasi bahwa pengetahuan masyarakat akan implementasi
MEA menunjukkan bahwa mereka sendirilah yang nantinya menghadapi peluang dan
tantangan dari sektor lapangan pekerjaan/ketenagakerjaan.

Kata Kunci: Tenaga Kerja Lokal, Invasi Tenaga Kerja Asing, MEA
PENDAHULUAN terhadap arus lalu lintas produk dari
Globalisasi telah menjadi isu negara ASEAN, termasuk dalam hal ini
utama dari perkembangan dan ialah tenaga kerja. Pada era pasar
kemajuan negara. Salah satu bebas ASEAN 2015, semua negara
perkumpulan negara-negara yang ASEAN akan berkompetisi
diperhitungkan adalah ASEAN memperebutkan lapangan kerja yang
(Association of South East Asian
ada. Negara dengan kompetensi SDM
Nation). Tujuan dibentuknya ASEAN
sendiri tercantum dalam Deklarasi tinggi akan mendapat kesempatan
Bangkok yaitu untuk: (a) Mempercepat lebih unggul mendapatkan keuntungan
pertumbuhan ekonomi, kemajuan ekonomi dalam MEA.
sosial serta pengembangan Merujuk pada survei Forum
kebudayaan kawasan; (b) Ekonomi Dunia (WEF) tahun 2012,
Meningkatkan perdamaian dan Indonesia menduduki peringkat ke-50
stabilitas regional; (c) Meningkatkan dari 144 negara yang disurvei. Tahun
kerja sama yang aktif dan saling ini Indonesia mengalami penurunan
membantu dalam bidang ekonomi, indeks daya saing global, dari posisi ke
sosial, teknik, iptek, dan administrasi; 46 (2011) menjadi ke 50 (2012).
(d) Memelihara kerja sama erat dan Peringkat terbaik Indonesia adalah
berguna dengan berbagai organisasi pada tahun 2010 (ke 44), yang
internasional dan regional. meloncat dari posisi ke 54 dari tahun
Salah satu isu yang sangat sebelumnya. Jika diranking pada level
strategis untuk didiskusikan adalah ASEAN, Indonesia berada pada
terkait implementasi Masyarakat peringkat kelima. Indonesia masih
kalah dari Singapura, Malaysia, Brunei
Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan
Darussalam dan Thailand. Negara
diimplementasikan mulai tahun 2015. tetangga TimorLeste menempati
MEA pada dasarnya ialah upaya untuk urutan terakhir (ke 136) di ASEAN.
membentuk pasar bebas antara Negara-negara ASEAN yang mengalami
negara-negara Asia Tenggara, kenaikan indeks daya saing terbesar
misalnya bea masuk barang dan jasa sejak 2008 adalah Kambodia (24
akan dihapus. Ini akan berdampak tingkat), Brunei Darussalam (11),

202
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

Filipina (6), Indonesia (5) dan implementasinya mengacu pada cetak


Singapura (3). Sedangkan Malaysia, biru (blueprint) AEC. AEC Blueprint ini
Thailand, Vietnam dan Timor Leste memuat empat pilar utama yaitu: (1)
mengalami penurunan peringkat daya
ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis
saing selama 2008-2012 (Bapenas,
2012). produksi yang didukung dengan
Melihat data penurunan daya elemen aliran bebas barang, jasa,
saing yang terus terjadi, menjadi suatu investasi, tenaga kerja terdidik dan
pertanyaan apakah Indonesia sudah aliran modal yang lebih bebas; (2)
siap atau tidak dalam menghadapi ASEAN sebagai kawasan dengan daya
Masyarakat Ekonomi ASEAN. saing ekonomi tinggi, dengan elemen
Khususnya menyangkut isu daya saing peraturan kompetisi, perlindungan
tenaga kerja Indonesia yang masih konsumen, hak atas kekayaan
rendah produktivitasnya dan masih intelektual, pengembangan
kerap munculnya konflik upah. Data infrastruktur, perpajakan, dan e-
dari Kementerian Tenaga Kerja dan commerce; (3) ASEAN sebagai
Transmigrasi menyatakan kondisi kawasan dengan pengembangan
ketenagakerjaan di Indonesia berada ekonomi yang merata dengan elemen
dalam kuadran kritis. Hal ini pengembangan usaha kecil dan
disebabkan oleh dua hal. Pertama, menengah, dan prakarsa integrasi
jumlah pengangguran yang semakin ASEAN untuk negaranegara CMLV
besar. Kedua, keterampilan dan (Cambodia, Myanmar, Laos, dan
kompetensi sumber daya manusia Vietnam); dan (4) ASEAN sebagai
masih belum optimal. Hal ini semakin kawasan yang terintegrasi secara
dilemahkan dengan belum penuh dengan perekonomian global
maksimalnya pemerataan sertifikasi dengan elemen pendekatan yang
profesi tenaga kerja, khususnya pada koheren dalam hubungan ekonomi di
sektor-sektor padat karya. luar kawasan, dan meningkatkan peran
Kerjasama ekonomi antar negara- serta dalam jejaring produksi global
negara anggota ASEAN telah dimulai (ASEAN, 2007a dan ASEAN, 2013).
sejak disahkannya Deklarasi Bangkok Dalam cetak biru tersebut juga
tahun 1967. Tujuan kerjasama ini ditetapkan bahwa ada 12 sektor
adalah untuk mempercepat prioritas yang akan diintegrasikan.
pertumbuhan ekonomi, kemajuan Tujuh diantaranya adalah sektor
sosial dan pengembangan budaya. barang, yaitu industri agro, perikanan,
Dalam dinamika perkembangannya, industri berbasis karet, industri tekstil
kerjasama ekonomi ASEAN diarahkan dan produk tekstil, industri kayu dan
pada pembentukan Komunitas Ekonomi produk kayu, peralatan elektronik, dan
ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic otomotif. Sementara sisanya adalah
Community (AEC) yang lima sektor jasa, yakni transportasi
pelaksanaannya berjalan relatif lebih udara, pelayanan kesehatan,
cepat dibandingkan dengan kerjasama pariwisata, logistik, serta industri
di bidang politik-keamanan dan sosial teknologi informasi atau e-ASEAN.
budaya. Dengan terintegrasinya sektor-sektor
Setelah krisis ekonomi yang tersebut tentunya akan membawa
melanda khususnya kawasan Asia implikasi terutama terhadap
Tenggara, para Kepala Negara ASEAN pergerakan barang dan jasa antar
pada KTT ASEAN ke-9 di Bali, negara ASEAN yang semakin bebas. Di
Indonesia tahun 2003, menyepakati samping itu, integrasi tersebut juga
pembentukan komunitas ASEAN diperkirakan akan mempengaruhi
(ASEAN Community) dalam bidang pergerakan faktor-faktor produksi,
Keamanan Politik (ASEAN Political- khususnya tenaga kerja antar sesama
Security Community), Ekonomi (ASEAN negara anggota.
Economic Community), dan Sosial Dalam kondisi demikian, masalah
Budaya (ASEAN Socio-Culture daya saing masing-masing negara
Community), yang kemudian dikenal menjadi salah satu besaran penting
dengan Bali Concord II. Untuk yang perlu diperhatikan. Oleh karena
pembentukan ASEAN Economic itu perlu dilakukan kajian mengenai
Community pada tahun 2015, ASEAN dampak MEA terhadap daya saing
telah menyepakati akan diarahkan Indonesia secara umum dan masalah
pada integrasi ekonomi kawasan yang ketenagakerjaan.

203
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

Primasanto (2010) dalam memberi gambaran sejauh mana


penelitiannya mengatakan bahwa implementasi MEA dipahami oleh
Indonesia lebih banyak pekerja sehingga dapat dijadikan salah
memberangkatkan/menyediakan
satu acuan pemerintah dalam
tenaga kerja tidak terampil, sedangkan
filipina lebih banyak menyediakan menentukan kebijakan-kebijakan
tenaga kerja terampil untuk bekerja di terkait MEA yang bersinggungan
luar negeri. Hal ini menjadi tantangan langsung dengan tenaga kerja
tersendiri bagi Indonesia dalam khususnya dan masyarakat pada
meningkatkan daya saing di sektor umumnya.
tenaga kerja. Disisi lain, invasi tenaga
kerja dari luar negeri yang masuk Perjalanan Integrasi Ekonomi
Indonesia angka nya mengalami dalam Perdagangan Dunia
peningkatan. Hal ini akan menjadi Istilah “Integrasi” dalam ilmu
kekhawatiran dikalangan pekerja lokal ekonomi pertama kali digunakan dalam
pada umumnya. konteks organisasi dalam suatu
Penelitian yang dilakukan industri sebagaimana dikemukakan
Fernandes dan Andadari (2012) yang oleh (Machlup dalam Jovanovic, 2006).
meneliti tentang persepsi tenaga kerja Kata integrasi ini menggambarkan
terhadap pemberlakuan masyarakat bahwa kombinasi atau menyatukan
ekonomi ASEAN. Penelitian ini beberapa perusahaan dalam satu
mengindikasikan bahwa mayoritas industri baik secara vertikal maupun
tenaga kerja tidak memahami atau horizontal. Dalam konteks yang lebih
memiliki pengetahuan tentang luas yaitu negara, intergrasi ekonomi
masyarakat ekonomi asean. Hal ini menggambarkan penyatuan beberapa
mengindikasikan bahwa tenaga kerja negara dalam satu kesatuan yang
kurang mempunyai sensitifitas diawali dengan teori Custom Union oleh
terhadap isu masyarakat ekonomi Viner (1950). Para ekonom
asean. Berdasarkan beberapa menggambarkan integrasi ekonomi
pendapat diatas, perlu kiranya diteliti dari berbagai sudut pandang yang
kembali, dari aspek ketenagakerjaan. berbeda antar ekonom. Kondisi inilah
Bagaimana persepsi tenaga kerja yang menyebabkan batasan definisi
Indonesia terhadap implementasi baku tentang integrasi ekonomi belum
Masyarakat Ekonomi ASEAN khususnya juga ditemukan.
sektor ketenagakerjaan. Dengan Jovanovic (2006) dengan ringkas
mengetahui persepsi tenaga kerja lokal telah mendokumentasikan berbagai
Indonesia, akan dapat ditarik garis definisi integrasi yang berkembang,
lurus terkait perumusan kebijakan- antara lain definisi yang dikemukakan
kebijakan pemerintah yang tepat. oleh Tinbergen, Balassa, Holzman,
Kahneert, serta Menis dan Sauvant.
TELAAH LITERATUR Tinbergen (1962) membedakan definisi
Teori Persepsi integrasi sebagai bentuk penghapusan
Persepsi sebagai proses diskriminasi serta kebebasan
bagaimana seseorang menyeleksi, bertransaksi (negative integration) dan
mengatur dan mengintepretasikan sebagai bentuk penyerahan kebijakan
masukan-masukan informasi untuk pada lembaga bersama (positive
menciptakan gambaran keseluruhan integration).
yang berarti (Kotler, 2000). Balassa (1961) membedakan
Mangkunegara (dalam Arindita, 2002) integrasi sebagai konsep yang dinamis
berpendapat bahwa persepsi adalah melalui penghapusan diskriminasi di
suatu proses pemberian arti atau antara negara yang berbeda, maupun
makna terhadap lingkungan. Dalam hal dalam konsep statis dengan melihat
ini persepsi menyangkut penafsiran ada tidaknya perbedaan dalam
obyek, penerimaan stimulus (Input), diskriminasi. Holzman (dalam Balassa,
pengorganisasian stimulus, dan 1961) menyatakan integrasi ekonomi
penafsiran terhadap stimulus yang sebagai situasi ketika dua kawasan
telah diorganisasikan dengan cara menjadi satu atau mempunyai satu
mempengaruhi perilaku dan pasar yang ditandai harga barang dan
pembentukan sikap. faktor produksi yang sama di antara
Persepsi pekerja lokal terhadap dua kawasan tersebut. Definisi
pemberlakuan MEA diharapkan akan tersebut mengasumsikan bahwa tidak
ada hambatan pergerakan barang, jasa

204
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

dan faktor produksi serta adanya Association for Regional Cooperation


lembaga yang memfasilitasi (SAARC), dan Association of south-East
pergerakan tersebut. Asian Nation (ASEAN), (Pomfret, 2006:
Dari beberapa definisi integrasi 63-64).
tersebut, Jovanovic (2006) Menurut Bretschger dan Steger
menyimpulkan bahwa konsep integrasi (2004: 7-8) manfaat utama integrasi
ekonomi merupakan konsep yang ekonomi yang dapat mendorong
cukup kompleks dan harus integrasi regional berkembang secara
didefinisikan secara hati-hati. Secara global baik di Eropa, Amerika, maupun
umum, integrasi ekonomi dapat Asia adalah ekonomi. Integrasi
didefinisikan sebagai sebuah proses ekonomi akan mendorong ekonomi
yang dilakukan oleh sekelompok melalui dua jalur: ukuran integrasi
negara dalam rangka meningkatkan ekonomi dan realokasi sumber daya
kemakmurannya. Dalam upaya ekonomi. Meir (1995: 507) juga
meningkatkan kemakmuran tersebut, menjelaskan bahwa integrasi ekonomi
integrasi merupakan pilihan kebijakan di suatu kawasan akan menghasilkan
yang lebih efisien dibanding apabila beberapa manfaat bagi negara yang
setiap negara melakukan upaya secara melakukan integrasi, seperti: (1)
unilateral. Definisi integrasi ekonomi mendorong berkembangnya industri
secara umum adalah pencabutan local; (2) peningkatan manfaat
(penghapusan) hambatan-hambatan perdagangan melalui perbaikan terms
ekonomi diantara dua atau lebih of tade; dan (3) mendorong efisiensi
perekonomian (negara). Secara ekonomi di suatu kawasan ekonomi.
operasional, didefinisikan sebagai Menurut Suarez (2000: 1)
pencabutan (penghapusan) pembentukan integrasi ekonomi di
diskriminasi dan penyatuan politik suatu kawasan ditujukan untuk alokasi
(kebijaksanaan) seperti norma, sumber daya lebih efisien, mendorong
peraturan, prosedur. Instrumennya persaingan, dan meningkatkan skala
meliputi bea masuk, pajak, mata uang, ekonomi dalam produksi dan distribusi
undang-undang, lembaga, standarisasi, di antara negara anggota. Integrasi
dan kebijaksanaan ekonomi. Menurut ekonomi juga mensyaratkan paling
definisi di atas, istilah integrasi tidak adanya beberapa pembagian
ekonomi dibagi menjadi dua tenaga kerja dan kebebasan mobilitas
pengertian, yakni: a) Penghapusan barang dan jasa dalam suatu kelompok
proteksi lalu lintas barang, jasa, faktor negara. Integrasi pada tingkatan yang
produksi (SDM dan modal) dan lebih tinggi juga mensyaratkan
informasi dengan kata lain kebebasan mobilitas yang bebas atas faktor
akses pasar tergolong dalam integrasi produksi dalam intra-kawasan,
negatif; b) Penyatuan politik termasuk hambatan pergerakan faktor
(kebijakan) dengan kata kunci produksi antar area yang terintegrasi.
harmonisasi, disebut juga integrasi Indikator pengukuran integrasi
positif. ekonomi sangat berhubungan dengan
Di dunia, terdapat 3 arus integrasi sumber daya yang dimiliki masing-
ekonomi regional sejak Gerenal masing negara. Semakin besar sumber
Agreement on Tariff and Trade (GAAT) daya yang dimiliki suatu negara, maka
disepakati pada tahun 1947. Paa arus akan mendorong ekonomi untuk
pertama yaitu integrasi regional eropa memproduksi lebih banyak produk
di tahun 70-an yang menempatkan tertentu dan akumulasi produk ini akan
Eropa pada posisi pertama mendorong penggunaan sumber daya
perdagangan internasional/global. Arus yang lebih produktif. Fakta empiris
kedua disebabkan adanya fenomena yang mendukung teori ini dinyatakan
Amerika yang mengalami oleh Badinger (dalam Bretschger dan
ketidakpuasan akan prinsip GAAT yang Steger, 2004: 11). Badinger (2001,
berakhir pada penggalangan kekuatan hal.26) menyatakan bahwa apabila Uni
dengan hasil membentuk American Eropa tidak melakukan integrasi, maka
Free Trade Agreement (AFTA) di awal dimungkinkan bahwa PDB per kapita
tahun 90-an. Arus ketiga diinisasi oleh Uni Eropa hanya sebesar seperlima dari
negara-negara asia dengan PDB per kapita saat ini. Hal ini
memperkenalkan preferensi/skema dimungkinkan terjadi mengingat
tarif seperti Economic Cooperation dengan adanya integrasi menyebabkan
Organization (ECO), South terjadinya efisiensi dalam bentuk
Asian

205
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

petumbuhan ekonomi yang didorong yang bertujuan untuk menghilangkan


oleh penggunaan teknologi yang hambatan perdagangan berupa tarif
mutakhir saat ini. antar sesama anggota ASEAN, dan
Terbentuknya AEC menyebabkan
menerapkan ASEAN Single Window
ASEAN akan memasuki tahap akhir
dari integrasi ekonomi. Pada tahun (ASW) pada tahun 2013 yang
1961, teori integrasi ekonomi yang bertujuan untuk mengintegrasikan
pertama kali dipublikasikan oleh Bela sistem Bea dan Cukai di seluruh
Balassa yang menyatakan bahwa kawasan ASEAN (Alomonte, 2013).
terdapat lima tahapan integrasi yaitu Dengan penerapan AEC pada tahun
preferential trading arrangements, free 2015 maka pada dasarnya ASEAN akan
trade area, customs union, common menerapkan common market dan
market, dan economic union (Pomfret economic union pada saat yang
2006, hal.72). Pada saat ini, ASEAN bersamaan. Tabel 1 di bawah ini
telah menerapkan ASEAN Free Trade menunjukkan tahapan integrasi
Agreement (AFTA) sejak tahun 1991 ekonomi yang dirumuskan oleh Bela
Balassa.

Tabel 1. Tahapan Integrasi Ekonomi


Tahapan Keterangan
Preferential Trade Dibentuk oleh negara-negara yang sepakat menurunkan
Arangements hambatan-hambatan perdagangan yang berlaku di antara
mereka, dan membedakannya dengan yang diberlakukan
terhadap negara-negara luar yang bukan anggota. Ini
merupakan bentuk integrasi ekonomi yang paling longgar.
Free Trade Area Bentuk integrasi ekonomi yang lebih tinggi dimana semua
(FTA) hambatan perdagangan tarif maupun non-tarif di antara
negara-negara anggota telah dihilangkan sepenuhnya, namun
masing-masing negara anggota tersebut masih berhak untuk
menentukan sendiri apakah mereka hendak mempertahankan
atau menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang
diterapkannya terhadap negara-negara luar yang bukan
anggota.
Customs Union Mewajibkan semua anggota untuk tidak hanya menghilangkan
semua bentuk hambatan perdagangan di antara mereka,
namun juga menyeragamkan kebijakan perdagangan mereka
terhadap negara-negara Luar yang bukan anggota. Jadi,
masing-masing negara anggota tidak lagi bebas menentukan
kebijakan komersilnya dengan negara-negara lain.
Common Market Pada bentuk integrasi ini, bukan hanya perdagangan barang
saja yang dibebaskan, namun juga arus-arus faktor produksi
seperti tenaga kerja dan modal. Uni Eropa telah mencapai
status common market pada akhir tahun 1992.
Economic Union Pada tahap ini, harmonisasi atau penyelarasan dilakukan lebih
jauh, bahkan dengan menyeragamkan kebijakan-kebijakan
moneter dan fiskal dari masingmasing negara anggota. Ini
merupakan tipe kerja sama yang paling tinggi
Sumber: Balassa, 1961.

Perkembangan terbaru yang memikat investasi asing (di Indonesia


menarik untuk dianalisis berdasarkan contohnya adalah Pulau Batam). Setiap
konsep-konsep di atas adalah barang modal atau bahan-bahan
kecenderungan dibentuknya zona mentah yang memasuki wilayah
bebas pajak (duty-free zones) atau tersebut dibebaskan sama sekali dari
zona ekonomi bebas (free economic berbagai tarif atau pungutan.
zones) termasuk invasi tenaga kerja Tujuannya jelas adalah agar
secara besar-besaran dalam skala perusahaan-perusahaan internasional
internasional. Ini merupakan sebuah mau menempatkan fasilitas
wilayah kecil yang menjadi bagian dari produksinya di wilayah tersebut yang
suatu negara yang sengaja dibebaskan selanjutnya akanmenciptakan banyak
dari berbagai macam pajak untuk lapangan kerja baru dan memunculkan

206
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

dampak-dampak positif yang dapat wilayah kebijakan moneter pun


merangsang pertumbuhan ekonomi di bermunculan (Gilson, 2006: 227).
daerah-daerah sekitarnya. Pada tahun Plummer (2006: 433) menyatakan
2015 ini juga sudah diinisasi apa yang bahwa dengan adanya AFC secara
disebut masyarakat ekonomi asean nyata menunjukkan adanya hubungan
(MEA) yang sejenis dengan free antara kebijakan eksternal pemerintah
economic zones yang nantinya diduga di ASEAN, kekecewaan terhadap reaksi
dapat berdampak pada perekonomian Amerika terkait dengan krisis, proses
Indonesia sendiri khususnya pada di APEC yang relatif lambat untuk
sektor ketenagakerjaan. mencapai kerjasama perdagangan dan
keuangan, keinginan Jepang untuk
Ruang Lingkup Masyarakat membentuk Asian Monetary Fund
Ekonomi Asean (MEA) (AMF) yang ditolak oleh IMF,
Masyarakat ekonomi ASEAN kesuksesan “New Miyazawa Plan” dan
dibentuk dengan melalui beberapa ketidaksesuaian strategi IMF untuk
proses pemikiran dan pertemuan yang mengatasi AFC.
panjang. Pada tahun 1997 para Dalam blue print AEC, disebutkan
pimpinan negara yang tergabung bahwa terdapat empat karakteristik
dalam ASEAN mengadakan pertemuan utama AEC yang saling terkait dan
di Kuala Lumpur. Pada pertemuan mendukung, yaitu:
tersebut menghasilkan kesepakatan 1. Pasar dan basis produksi tunggal,
terkait ASEAN Vision 2020. Isi yang terdiri dari lima komponen
kesepakatan tersebut menyatakan yaitu pergerakan yang bebas untuk
bahwa diperlukan transformasi ASEAN barang, jasa, investasi, modal, dan
menjadi wilayah yang stabil, makmur, tenaga kerja terampil.
berdaya saing tinggi dan berkurangnya 2. Wilayah yang memiliki ekonomi
kemiskinan dan kesenjangan sosial. berdaya saing tinggi, termasuk
Pemikiran tersebut dilanjutkan dengan membangun kebijakan persaingan
mengadakan pertemuan di Bali pada yang sehat, perlindungan
tahun 2003 yang menghasilkan konsumen, perlindungan hak cipta,
kesepakatan membentuk ASEAN pembangunan infrastruktur,
Economic Community (AEC) sebagai
penghindaran pajak berganda, dan
salah satu pilar ASEAN Vision 2020
disamping pilar yang lain seperti e-commerce untuk mendukung
ASEAN Security dan ASEAN Socio- perdagangan on-line antar anggota
Cultural Community. ASEAN.
Dalam usaha 3. Wilayah yang memiliki
mengimplimentasikan AEC, pada tahun pembangunan ekonomi yang
2006 diadakan kembali pertemuan di berkeadilan, meliputi
Kuala Lumpur yang menyepakati pengembangan Usaha Kecil
blueprint untuk mencapai AEC dengan Menengah (UKM) dan inisiatif
integrasi ASEAN yang bertujuan
menyediakan target dan jadwal
untuk mengatasi perbedaan
implementasi sekaligus memberikan tingkat pembangunan ekonomi
fleksibilitas bagi negara anggota. Pada antar anggota ASEAN.
tahun 2007, terlihat ada komitmen 4. Wilayah yang terintegrasi dengan
yang kuat untuk melakukan ekonomi global sepenuhnya, yang
percepatan implementasi AEC di tahun meliputi pendekatan yang koheren
2015. untuk membangun hubungan
Pentingnya integrasi regional ekonomi eksternal seperti
semakin disadari setelah terjadinya negosiasi Free Trade Area (FTA)
Asian Financial Crisis (AFC) pada tahun dan Comprehensive Economic
1997. Akibat AFC, Jepang mulai Partnership (CEP) dan
memikirkan tanggung jawabnya secara meningkatkan partisipasi dalam
regional dan Tiongkok setuju untuk jaringan produksi dan distribusi
tidak melakukan devaluasi mata uang. global.
Terjadinya krisis ini memberikan dasar
bagi negara-negara Asia untuk Dampak Integrasi Ekonomi
terhadap Sektor Industri dan
memikirkan secara lebih jauh
Tenaga Kerja
mengenai isu-isu terkait Asia Timur Pada sektor industri, ada
dan beberapa usulan untuk penelitian yang dilakukan oleh Karaya
meningkatkan hubungan terutama di

207
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

dan Ozgen. Karakaya dan Ozgen dibandingkan dengan negara lain.


(2002) menyatakan bahwa untuk Dengan adanya liberalisasi
melakukan evaluasi terhadap integrasi perdagangan, maka akan
ekonomi dapat dilakukan dengan mengakibatkan realokasi produksi dan
menggunakan Revealed Comparative spesialisasi berdasarkan keunggulan
Advantage (RCA). RCA mampu komparatif masing-masing negara.
Di sisi lain, teori baru
mengukur keunggulan komparatif
perdagangan menekankan kepada
masing-masing industri di setiap hubungan antara perusahaan untuk
negara, kemudian berdasarkan menerangkan adanya increasing return
distribusi keunggulan komparatif dalam pasar barang dan keuntungan
tersebut, maka dapat dieprkirakan geografis untuk akses ke pasar. Pada
dampaknya terhadap kondisi industri di saat liberalisasi pasar terjadi, aktivitas
masing-masing negara. Lebih lanjut, produksi yang bersifat increasing
Karakaya dan Ozgen (2002) return akan berada di daerah yang
menyatakan bahwa apabila distribusi memiliki akses yang bagus ke pasar.
RCA untuk industri tertentu tidak Teori ekonomi geografi,
merata antar negara, maka kondisi mengasumsikan bahwa adanya
keuntungan geografis dari pasar yang
tersebut memungkinkan untuk
besar dan spesialiasi merupakan hasil
terjadinya saling melengkapi antar dari anglomerasi aktivitas ekonomi.
negara. Kondisi ini mengarah kepada Pergerakan tenaga kerja dalam suatu
terciptanya perdagangan (trade wilayah dapat menghasilkan efek
creation). Dengan menggunakan RCA anglomerasi seperti dalam kasus
juga maka dapat diukur seberapa integrasi Amerika dan Meksiko.
besar kekuatan sebuah grup negara- Das (2014) menyatakan bahwa
negara terhadap dunia. terdapat dua faktor yang akan
Karakaya dan Ozgen (2002) mempengaruhi pasar tenaga kerja di
bertujuan untuk meneliti kemungkinan MEA. Pertama, terjadinya perubahan
Turki bergabung dengan Uni Eropa. struktur dalam ekonomi domestik
Karakaya dan Ozgen (2002), masing-masing negara anggota ASEAN
berdasarkan perhitungan RCA, akan mempengaruhi pasar tenaga
menyimpulkan bahwa dengan kerja. Terjadi realokasi sumber daya
bergabungnya Turki ke dalam Uni tenaga kerja dari aktivitas yang kurang
Eropa akan menghilangkan trade produktif menuju aktivitas yang lebih
diversion dan akan lebih produktif. Sebagai contoh, dalam dua
menguntungkan bagi Turki. Di sisi lain, dekade terakhir, negara-negara ASEAN
kelemahan RCA seperti tidak mengalami penurunan jumlah tenaga
mencakup aspek yang bersifat dinamis kerja di sektor pertanian yang
seperti skala ekonomis, kekuatan sebagian besar bermigrasi ke sektor
tawar menawar, dan meningkatnya jasa.
kompetisi. Das (2014) juga menyatakan
Pada sektor ketenagakerjaan, bahwa berdasarkan laporan dari ILO
adanya keterbukaan dan integrasi dan ADB, dengan berlakunya MEA akan
ekonomi akan memungkinkan adanya meningkatkan jumlah tenaga kerja di
perubahan dalam ketersediaan dan sektor pertanian, perdagangan,
permintaan tenaga kerja. Ada tiga teori transportasi, dan konstruksi pada
mengenai dampak integrasi terhadap tahun 2025. Indonesia sendiri akan
pasar tenaga kerja: teori tradisional mengalami peningkatan sebesar 1,9
perdagangan, teori baru perdagangan, juta tenaga kerja untuk sektor-sektor
dan teori ekonomi geografi (Longhi dan tersebut. Dampak kedua adalah
Nijkamp, 2007: 13). terjadinya pergeseran permintaan akan
Teori tradisional perdagangan pekerjaan tertentu terutama pekerjaan
berdasarkan kepada perbedaan dalam yang membutuhkan sedikit keahlian.
produktivitas antar negara sementara Dengan adanya Mutual Recognition
teori perdagangan baru dan ekonomi Arrangements (MRAs) untuk tenaga
geografi lebih menekankan kepada kerja profesional maka akan
produksi, anglomerasi, dan konsentrasi mempengaruhi pasar tenaga kerja.
aktivitas di daerah atau wilayah MRA akan memberikan dorongan bagi
tertentu. Teori tradisional perdagangan bertumbuhnya tenaga kerja terampil
menyatakan bahwa setiap negara seperti teknisi, arsitektur, perawat,
memiliki keunggulan komparatif
(comparative advantage) apabila

208
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

akuntan, serveyor, kesehatan, dan beberapa enumerator dalam


perawatan gigi. Dari kondisi ini, melakukan penyebaran kuesioner. Dari
peraturan domestik setiap negara 200 kuesioner yang disebar, hanya 174
terkait mobilisasi tenaga kerja terampil kuesioner yang dikembalikan dan
ini diperkirakan masih akan menjadi hanya 162 yang mampu menjawab
penghambat utama di masing-masing seluruh pertanyaan secara lengkap.
Hasil akhir 162 kuesioner inilah yang
negara ASEAN. Das (2014)
diambil data nya dan dianalisa menjadi
menyimpulkan bahwa dengan adanya sebuah hasil penelitian.
MEA tidak akan mengubah pasar Data dikumpulkan melalui
tenaga kerja secara drastis. kuesioner dengan memberikan
beberapa pertanyaan kepada
METODE PENELITIAN responden terkait persepsi tenaga
Penelitian ini bertujuan untuk kerja lokal terhadap diberlakukannya
menggali persepsi masyarakat terkait MEA di Indonesia. Penelitian ini
diberlakukannya Masyarakat Ekonomi menggunakan skala likert dengan
ASEAN (MEA) khususnya pada sektor menggunakan 5 titik. Kategori
tenaga kerja. Jenis penelitian ini penelitian yakni “sangat tidak setuju”,
“tidak setuju”, “netral”, “setuju”, dan
merupakan kuantitatif deskriptif. Data
“sangat setuju” dengan secara
primer digunakan dalam penelitian ini berurutan menggunakan nilai 1-5.
dengan langsung melakukan Untuk Variabel yang digunakan dalam
penyebaran kuesioner pada peniltian ini adalah tentang persepsi
masyarakat dengan penggolongan pelaku usaha dimana terdiri dari
sampel berdasarkan klasifikasi tertentu beberapa poin yang diambil dari
(Stratified Random Sampling). penelitian Fernandes dan Andadari
Klasifikasi sampel yang diambil adalah 2012, yaitu: Pengetahuan tentang
responden yang kebetulan bekerja MEA, Implikasi pemberlakuan MEA,
menjadi tenaga kerja di perusahaan Kesiapan diri menghadapi MEA dan
Peran pemerintah dalam menghadapi
swasta/karyawan.
MEA. Variabel persepsi dalam
Di awal proses peneliti
kuesioner penelitian ini terdiri dari 20
menyebarkan kuesioner sebanyak 200
kuesioner kepada responden yang di item pertanyaan, sebagai berikut:
pilih berdasarkan teknik pengambilan
sampel diatas. Peneliti dibantu

Tabel 2. Deskripsi Item Pertanyaan


Variabel Penelitian Item Deskripsi
Pengetahuan tentang 1 Pengetahuan tentang jumlah negara ASEAN
MEA 2 Pengetahuan tentang jumlah negara yang
3 tergabung dalam ASEAN
Sumber informasi MEA
Implikasi 1 Dukungan pelaku usaha batik tentang adanya MEA
pemberlakuan MEA 2 Peran pemerintah menghadapai MEA
3 Pendapat pelaku usaha tentang dampak positif dari
4 MEA
5 Pendapat pelaku usaha tentang dampak negatif dari
MEA
6 Pendapat pelaku usaha tentang tenaga kerja
Indonesia untuk bersaing dengan tenaga kerja
asing.
Pendapat pelaku usaha tentang keahlian dasar yang
harus dimiliki tenaga kerja Indonesia untuk
menghadapi MEA.
Kesiapan diri 1 Kemampuan mandiri dalam menghadapi persaingan
menghadapi MEA 2 MEA
3 Peningkatan untuk menghadapi MEA
Pendapat pelaku tenaga kerja tentang tenaga kerja
4 yang mampu bersaing di MEA
5 Perubahan rate/gaji untuk menghadapi MEA
6 Pelatihan dan training untuk bersaing di MEA
7 Kemampuan bahasa asing untuk menghadapi
8 persaingan di MEA

209
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

9 Kecocokan manajemen pengelolaan tenaga kerja


untuk MEA
Peningkatan jumlah tenaga trampil untuk
menghadapi MEA
Peningkatan pemerataan tenaga kerja menghadapi
MEA

Peran pemerintah 1 Pemerintah memfasilitasi tenaga kerja untuk


dalam menghadapi 2 menghadapi MEA
MEA Pendapat tenaga kerja tentang hubungan dengan
negara lain untuk memberikan jalan bagi tenaga
kerja Indonesia
Data diolah dari berbagai referensi.
Data yang dihasilkan dari anggota ASEAN diperkirakan akan
kuesioner diatas, diolah secara mencapai 743,8 juta jiwa pada 2035
deskriptif dengan bantuan statistik. atau meningkat cukup signifikan
Hasil pengujian statistik di bahas dibandingkan pada tahun 2010 yang
secara rinci untuk mengerucutkan sebanyak 596 juta jiwa. Dengan
tema ke dalam sebuah jawaban jumlah populasi ASEAN yang sekitar
penelitian yaitu kesimpulan. 743,8 juta jiwa pada tahun 2035
tersebut, proporsi jumlah penduduk
ASEAN akan menjadi sekitar 8,51
HASIL DAN PEMBAHASAN persen dari total penduduk dunia pada
Tenaga Kerja Lingkup ASEAN tahun 2035 yang diperkirakan
Seperti dijelaskan sebelumnya mencapai lebih dari 8,7 miliar jiwa.
bahwa MEA tidak hanya berkutat pada Dari sisi porsi jumlah penduduk ASEAN
trasaksi barang dan jasa antar negara terhadap total penduduk dunia, dalam
saja, akan tetapi juga termasuk tenaga periode 1980 hingga 2010, besaran
kerja baik terampil maupun ahli. Hal ini porsinya berada dalam kisaran 8-9
menjadikan Indonesia perlu dianalisis persen dalam periode 1980 hingga
bagaimana posisinya. Sebelum 2010. Pada tahun 1980 misalnya,
menganalisa kodisi Indoensia maka jumlah populasi ASEAN sebanyak 356
perlu dianalisa dan dikomparasi juta jiwa atau sekitar 8 persen dari
bagaimana data tenaga kerja lingkup total penduduk dunia tahun 1980 yang
dari ASEAN yang sangat beragam mencapai 4,4 miliar jiwa, sedangkan
kondisi dan keunggulan- pada tahun 1990 jumlah penduduk
keunggulannya. ASEAN meningkat menjadi 443 juta
Berdasarkan data dari Divisi jiwa atau sekitar 8,33 persen dari total
Populasi Perserikatan Bangsa-Bangsa penduduk dunia tahun 1990 yang
(PBB), jumlah penduduk di 10 negara sebesar 5,3 miliar jiwa.

Gambar 1. Jumlah Populasi ASEAN dan Dunia


Sumber: PBB
Untuk tahun 2000, jumlah jiwa atau sekitar 8,54 persen dari total
populasi ASEAN mencapai 523,5 juta penduduk dunia tahun 2000 yang

210
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

sebesar 6,13 miliar jiwa. Sementara, di ASEAN diperkirakan mencapai 631,9


tahun 2010 jumlah populasi ASEAN juta jiwa atau sekitar 8,63 persen dari
meningkat menjadi 596 juta jiwa atau total penduduk dunia tahun 2015 yang
sekitar 8,62 persen dari total penduduk diperkirakan mencapai 7,3 miliar jiwa.
dunia tahun 2010 yang mencapai 6,9 Untuk perkembangan detail jumlah
miliar jiwa. Dalam implementasi MEA populasi ASEAN dan dunia, bisa dilihat
pada tahun 2015, jumlah populasi dalam Gambar 1 dan Tabel 3.

Tabel 3. Populasi ASEAN dan Dunia (dalam ribu)

Sumber: PBB
Dari sisi pasar tenaga kerja, porsi atau sekitar 9,04 persen dari total
angkatan kerja ASEAN terhadap total angkatan kerja dunia tahun 2000 yang
angkatan kerja dunia dalam periode mencapai 2,79 miliar jiwa dan pada
1990 hingga 2010 berada dalam
tahun 2010 jumlah angkatan kerja
kisaran 8-9 persen. Pada tahun 1991
misalnya, jumlah angkatan kerja ASEAN meningkat menjadi 301 juta
ASEAN sebesar 203,3 juta jiwa atau jiwa atau sekitar 9,37 persen dari total
sekitar 8,44 persen dari total angkatan angkatan kerja dunia tahun 2010 yang
kerja dunia tahun 1991 yang mencapai sebesar 3,2 miliar jiwa. Dalam
2,4 miliar jiwa, sedangkan pada tahun implementasi MEA pada tahun 2015,
1998 jumlah angkatan kerja ASEAN jumlah angkatan kerja ASEAN
meningkat menjadi 238,7 juta jiwa diperkirakan mencapai 326,9 juta jiwa
atau dengan porsi 8,85 persen dari atau sekitar 9,51 persen dari total
total angkatan kerja dunia tahun 1998 angkatan kerja dunia tahun 2015 yang
yang sekitar 2,7 miliar jiwa. Sementara diperkirakan mencapai 3,4 miliar jiwa.
itu, pada tahun 2000, jumlah angkatan Untuk perkembangan detail jumlah
kerja ASEAN menjadi 252,1 juta jiwa
angkatan kerja ASEAN dan dunia, bisa
dilihat dalam Grafik di bawah ini.

Gambar 2. Jumlah Angkatan Kerja ASEAN dan Dunia (ribu)


Sumber: ILO
Jika ditinjau dari porsi angkatan 1990 hingga 2010 porsinya berada
kerja ASEAN yang bekerja terhadap dalam kisaran 8-10 persen dengan tren
total angkatan kerja dunia yang perkembangan yang terus meningkat.
bekerja, tampak bahwa dalam periode Pada tahun 1991 misalnya, jumlah

211
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

angkatan kerja ASEAN yang bekerja dengan porsi mencapai 9,51 persen
sekitar 193,5 juta jiwa atau sekitar dari total angkatan kerja dunia yang
8,57 persen dari total angkatan kerja bekerja di tahun 2010 yang sebesar
dunia yang bekerja di tahun 1991 yang 3,0 miliar jiwa. Sementara, dalam
mencapai 2,3 miliar jiwa, sedangkan implementasi MEA pada tahun 2015,
pada tahun 2000 jumlah angkatan jumlah angkatan kerja ASEAN yang
kerja ASEAN yang bekerja meningkat bekerja diperkirakan meningkat
signifikan menjadi 239,4 juta jiwa atau menjadi 312,8 juta jiwa atau sekitar
dengan porsi sekitar 9,16 persen dari 9,69 persen dari total angkatan kerja
total angkatan kerja dunia yang dunia yang bekerja pada tahun 2015
bekerja di tahun 2000 yang mencapai yang diperkirakan mencapai 3,2 miliar
2,6 miliar jiwa. jiwa. Untuk perkembangan detail
Pada tahun 2010, jumlah jumlah angkatan kerja ASEAN dan
angkatan kerja ASEAN yang bekerja dunia yang bekerja, bisa dilihat dalam
menjadi sekitar 286,9 juta jiwa atau Grafik di bawah ini.

Gambar 3. Jumlah Angkatan Kerja yang Bekerja di ASEAN dan Dunia (ribu)
Sumber: ILO
Sementara itu, dari sisi porsi 17,7 juta jiwa atau sekitar 9,5 persen
jumlah pengangguran ASEAN terhadap dari total pengangguran dunia tahun
total pengangguran dunia dalam 2005 yang sebesar 186 juta jiwa.
periode 1990 hingga 2010 porsinya Pada tahun 2010, jumlah
berada dalam kisaran 5-9 persen pengangguran di ASEAN menjadi 14,2
dengan tren kecenderungan yang terus juta jiwa atau sekitar 7,27 persen dari
menurun secara relatif. Pada tahun total pengangguran dunia tahun 2010
1991 misalnya, jumlah pengangguran yang sebesar 195,2 juta jiwa.
di ASEAN mencapai 9,8 juta jiwa atau Sementara, dalam implementasi MEA
sekitar 6,5 persen dari total pada tahun 2015, jumlah
pengangguran dunia tahun 1991 yang pengangguran di ASEAN diperkirakan
sebesar 151,2 juta jiwa, sedangkan mencapai 14,1 juta jiwa atau sekitar
pada tahun 2000 jumlah pengangguran 6,74 persen dari total pengangguran
di ASEAN meningkat menjadi 12,7 juta dunia pada tahun 2015 yang
jiwa atau sekitar 7,2 persen dari total diperkirakan mencapai 208,8 juta jiwa.
pengangguran dunia tahun 2000 yang Untuk perkembangan detail jumlah
sebesar 176,7 juta jiwa. Pengangguran penggangguran ASEAN dan dunia, bisa
di kawasan ASEAN berada pada titik dilihat dalam Grafik di bawah ini.
yang tinggi di tahun 2005 yakni sekitar

212
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

Gambar 4. Jumlah Pengangguran di ASEAN dan Dunia (ribu)


Sumber: ILO
Invasi Tenaga Kerja Asing di negara-negara lain ke Indonesia, maka
Indonesia dapat diyakinkan bahwa tenaga kerja
Indonesia adalah negara anggota Indonesia hanya akan menjadi
ASEAN yang memiliki sumber daya penonton di negaranya sendiri. Untuk
alam melimpah dan juga sumber daya mengantisipasi kondisi ini, pemerintah
manusiayang terbesar. Akan tetapi mengeluarkan Peraturan Menteri
dengan semakin terbukanya aliran Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
barang dan jasa, terutama pergerakan 02 Tahun 2008 tentang Tata Cara
tenaga kerja (movement natural Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
person), maka sumber daya alam yang Beberapa ketentuan yang terdapat
dimiliki oleh Indonesia akan dalam peraturan menteri tersebut
diperebutkan oleh sumber daya menyatakan bahwa tenaga kerja asing
manusia Indonesia sendiri dan dapat bekerja di Indonesia melalui
ditambah dengan sumber daya prinsip sponsorship dan tidak diizinkan
perseorangan sebagai sponsor. Selain
manusia dari negara-negara anggota
itu, tenaga kerja asing hanya dapat
ASEAN lainnya. Dari kondisi tersebut, bekerja untuk jabatan direktur,
maka dapat dikatakan bahwa hanya manajer dan technical expert, serta
sumber daya manusia yang memiliki tidak dapat menduduki jabatan yang
keterampilan yang berkualitas yang berkaitan dengan personalia. Juga
akan dapat mengelola sumber daya ditetapkan bahwa persyaratan jabatan
alam dengan lebih efektif dan efisien. tenaga kerja asing mengacu kepada
Hanya sumber daya manusia dengan standar kompetensi serta dapat
keterampilan berkualitas yang akan berkomunikasi dalam bahasa
dapat berperan aktif dalam proses Indonesia.
produksi, baik dalam tingkatan sebagai Dengan akan diberlakukannya
pemilik badan usaha, manajer Masyarakat Ekonomi ASEAN, maka
perusahaan, juga sebagai pekerja atau Indonesia akan menjadi pasar utama
buruh. Kualitas sumber daya manusia yang besar, baik untuk arus barang
Indonesia yang diukur dengan Indeks maupun investasi. Hal ini didukung
Pembangunan Manusia (IPM) berada oleh share jumlah penduduk Indonesia,
pada urutan keenam, yaitu dibawah yaitu sekitar 43 persen dari total
Singapura, Brunei Darussalam, sekitar 600 juta penduduk di 10 negara
Malaysia, Thailand, dan bahkan anggota ASEAN. Dari sisi tenaga kerja,
Filipina. Indeks Pembangunan Manusia maka terdapat peluang yang besar
Indonesia hanya dapat unggul dari bagi para pencari kerja karena
Vietnam, Laos, Kamboja, serta nantinya akan tersedia lapangan kerja
Myanmar berdasarkan pada data yang luas dengan berbagai macam
Human Development Index (HDI) kebutuhan keahlian. Selain itu juga,
tahun 2012. akses untuk pergerakan ke luar negeri
Kualitas sumber daya manusia dalam rangka mencari dan
Indonesia yang rendah tersebut memperoleh pekerjaan akan menjadi
berhubungan langsung dengan lebih besar dengan berkurangnya
rendahnya tingkat produktivitas tenaga hambatan. Pemberlakuan Masyarakat
kerja Indonesia. Dengan adanya Ekonomi ASEAN juga akan menjadi
perdagangan bebas antar negara peluang yang besar bagi para
dimana tidak terdapat pembatasan wirausahawan untuk mencari tenaga
terhadap pergerakan tenaga kerja dari

213
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

kerja terbaik yang dibutuhkan sesuai negara anggota ASEAN selain


dengan kriteria yang diinginkan. Indonesia. Sementara responden yang
Keadaan ini akan menimbulkan mengetahui separuh negara ASEAN
risiko ketenagakerjaan untuk
sebesar 32 orang (19.75%).
Indonesia. Dari sisi pendidikan dan
produktivitas, Indonesia masih belum Sedangkan hanya 6 orang (3.7%)
dapat bersaing dengan tenaga kerja yang hanya mengetahui 1 negara
dari Malaysia, Singapura, dan Thailand. ASEAN yaitu Indonesia saja.
Diperkirakan sekitar setengah dari Dari 162 responden, masih belum
tenaga kerja sangat terampil di semua memahami secara menyeluruh
negara-negara ASEAN akan bekerja di aspek utama dalam MEA, yakni 5
Indonesia. Akan tetapi sebagian besar elemen pokok dalam pilar utama
lapangan pekerjaan tersebut justru pelaksanaan MEA. Sebagian besar
akan diperebutkan oleh para calon respoden atau sebesar 35.19%
tenaga pekerja yang kurang terlatih mengetahui dengan terimplimentasinya
serta kurangnya pendidikan. Maka MEA, maka akan terjadi arus barang
dapat diperkirakan bahwa kesenjangan dan jasa saja. Kemudian yang
keterampilan tersebut akan mengetahui arus bebas tenaga kerja
mengurangi tingkat produktivitas serta saja hanya 18.52%. Sedang yang
daya saing Indonesia. mengetahui dengan adanya MEA maka
Beberapa tantangan yang dihadapi akan terjadi arus bebas investasi dan
ketenagakerjaan di Indonesia adalah: modal saja sebesar 14.20%. Untuk
a) masih tingginya jumlah yang mengetahui keempat pilar MEA
pengangguran terselubung (disguised yaitu arus bebas barang, jasa,
unemployment); b) masih rendahnya investasi, dan tenaga kerja saja cukup
jumlah wirausahawan baru yang banyak yaitu sebesar 26.54%. dan
diperlukan untuk mendorong perluasan yang mengetahui kelima elemen pilar
kesempatan kerja; c) tenaga kerja di MEA sebagian kecil saja yaitu sebesar
Indonesia masih didominasi oleh 5.56%.
tenaga kerja tidak terdidik sehingga Ini bisa saja disebabkan sumber
tingkat produktivitasnya masih rendah; informasi terkait MEA yang diperoleh
d) meningkatnya jumlah pengangguran responden tidak terlalu menjelaskan
terdidik yang diakibatkan oleh secara rinci dan detail tentang MEA.
ketidaksesuaian antara lulusan Ada sebesar 52 responden yang
perguruan tinggi dengan kebutuhan di menjelaskan mendapatkan informasi
pasar tenaga kerja; e) masih adanya MEA hanya dari 1 sumber saja. 43
ketimpangan produktivitas tenaga responden menyatakan mengetahui
kerja antar sektor ekonomi; f) sektor MEA dari 2 sumber dan 23 responden
informal masih mendominasi lapangan mengatahui dari 3 sumber. Sedangkan
pekerjaan dan sektor ini belum yang mengetahui MEA dari 4 sumber
mendapat perhatian yang signifikan hanya 32 responden dan sebagian kecil
dari pemerintah; g) pengangguran di yaitu sebesar 12 responden
Indonesia masih yang tertinggi dari 10 mengatahui MEA dari 5 sumber
negara ASEAN; h) adanya tuntutan informasi. Jika dilihat dari jenis sumber
pekerja terhadap upah minimum, informasi yang didapat, hal ini
tenaga kontrak, dan jaminan sosial menunjukkan data yang cukup
ketenagakerjaan; dan i) masalah menarik. Ada sebesar 50.62%
Tenaga Kerja Indonesia yang banyak responden mendapatkan informasi MEA
tersebar di luar negeri. justru dari media sosial. Dan 20.99%
mereka mendapatkan informasi MEA
Persepsi Tenaga Kerja Lokal dari sumber surat kabar elektronik.
terhadap Invasi Tenaga Kerja Hanya 17.28% saja yang mendapatkan
Asing di Indonesia informasi MEA dari Televisi dan 7.41%
Jumlah responden yang mengisi mendapatkan info MEA dari Surat
kuesionernya secara lengkap sebesar kabar cetak (koran). Dan sebagian
162. Karakteristik responden tersebut kecil atau sebesar 3.7% mendapatkan
meliputi 49 (30.24%) responden informasi tentang MEA dari radio. Hal
adalah laki-laki dan 113 (69.76%) ini menjadikan media sosial
responden adalah perempuan. mendapatkan perhatian serius dan
Mayoritas responden sebesar 87 orang merupakan fenomena yang berubah
(53.70%) mengetahui tentang seluruh
dari generasi ke generasi. Dan
perkembangannya patut

214
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

diperhitungkan untuk strategi informasi dapat mencari pekerjaan di negara


masa mendatang. ASEAN lain yang menjanjikan
Pada implementasi setiap kesejahteraan hidup yang lebih baik.
kebijakan pasti ada pro dan kontra di
Dengan harapan kesejahteraan hidup
beberapa elemen masyarakat.
Termasuk juga pada implementasi yang lebih baik, implementasi MEA
MEA. Berdasarkan hasil penelitian ini, akan mendorong para pekerja untuk
Sebesar 63% responden yang mencari pekerjaan di negara lain yang
notabene berasal dari tenaga kerja merasa lebih menjanjikan dari negara
(karyawan perusahaan swasta di mereka sendiri. Singapura menjadi
Indonesia) tidak menyetujui adanya pilihan negara terbanyak diantara
MEA. Dan sisanya sebesar 34% negara-negara. Hal ini disebabkan
menyetujui adanya MEA. Kelompok Singapura sebagai negara dengan
responden yang tidak menyetujui ekonomi terkuat ASEAN. Kemudian
mereka beralasan bahwa dengan MEA disusul oleh Malaysia dan Thailand
Indonesia belum siap bersaing dengan
sebagai pilihan lainnya. Negara ASEAN
negara-negara di ASEAN. Lapangan
kerja akan semakin tergerus dengan lainnya menjadi negara yang kurang
kedatangan/invasi tenaga kerja asing diminati berdasarkan pilihan
ke Indonesia sehingga persaingan responden. Alasan mereka memilih
tenaga kerja akan semakin terbuka ketiga negara tersebut dikarenakan
dengan kondisi tenaga kerja indonesia alasan gaji di negara tersebut yang
yang kurang trampil. Daya saing tinggi, kapasitas pekerja akan
Indonesia di mata dunia masih pada dimanfaatkan secara optimal, dan
level rendah. Potensi Indonesia alasan lain seperti budaya dari ketiga
sebenarnya ada, namun belum negara tersebut relatif sama.
terkelola secara maksimal. Dan MEA Pada kondisi Indonesia, tenaga
justru akan menjadikan jurang kerja asing sudah mulai berdatangan.
persaingan antar negara ASEAN Rata-rata tenaga kerja asing datang
menjadi lebih sengit dan kompetitif. dengan beberapa proyek yang sudah
Belum lagi masalah insfrastruktur disiapkan. Kondisi Indonesia yang
indonesia yang masih perlu banyak sedang berkembang dari sisi
pembenahan. Dari sisi kasus yang insfrastruktur terutama berdampak
terjadi, kasus terorisme masih menjadi pada bertambahnya proyek-proyek
musuh bersama yang nantinya manufaktur pembangunan seperti jalan
dikhawatirkan akan mengganggu raya, jembatan, kereta cepat, dan lain
perekonomian indonesia dimana sebagainya. Hal ini membuat negara
Indonesia akan dikenal dengan negara lain, sering melirik proyek-proyek
sarangnya teroris, dan penyelundupan- tersebut. Sebagai contoh Proyek kereta
penyelundupan yang dilakukan oleh cepat yang hari ini dikerjakan oleh
teroris baik barang maupun alat China. Rata-rata proyek yang
persenjataan akan dikhawatirkan dikerjakan oleh asing, juga
semakin merajalela dikarenakan berkonsekuensi mendatangkan tenaga
adanya pasar bebas yang kurang dari negara pemenang proyek
terkendali. Dan belum lagi masalah tersebut. Konsensi lah yang
korupsi yang semakin masif. menyebabkan hal ini bisa terjadi dan
dikhawatirkan akan meningkatkan
Pembahasan pengangguran tenaga kerja lokal
Salah satu harapan terbesar karena tenaga kerja lokal sulit bersaing
dalam mensejahterakan masyarakat dengan tenaga kerja asing.
adalah dengan mengurangi tingkat Berdasarkan data dari aspek
pengangguran. Dengan berkurangnya perusahaan, sebagian besar responden
penganggura, kesejahteraan hidup beranggapan bahwa sebagian besar
yang diharapkan masyarakat akan perusahaan lokal dan perusahaan asing
tercapai. MEA memberikan peluang di Indonesia memilih untuk
memperkerjakan tenaga kerja
besar dalam mencapai hal tertentu. Di
Indonesia meskipun tenaga kerja asing
sisi lain MEA juga dapat menjadikan memiliki kompetensi yang lebih bagus
perangkap dan kesulitan bersaing dan meminta gaji yang cukup bersaing
dengan bangsa lain jika tidak ditata dengan tenaga kerja lokal. Ini bisa jadi
dan dipersiapkan dengan baik dengan didasari dari harapan dan keinginan
dukungan pemerintah. Tenaga kerja dari para responden agar perusahaan-
perusahaan lokal lebih mengutamakan

215
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

kesejahteraan masyarakat Indonesia yang memiliki pengalaman kerja


dengan memperkerjakan tenaga kerja antara kurang dari 1 tahun hingga
lokal dibandingkan tenaga kerja asing. lebih dari 1 tahun menunjukkan bahwa
Hal ini dikarenakan dengan sebagian besar tenaga kerja asing
memperkerjakan tenaga kerja lokal yang ada di Indonesia bekerja sebagai
akan membawa dampak positif bagi profesional/teknisi. Rata-rata gaji yang
perekonomian Indonesia. Namun ada diterima oleh para tenaga kerja asing
dampak negatif yang sampai saat ini tersebut sangat tinggi apabila
cukup sulit diantisipasi oleh dibandingkan dengan tenaga kerja
perusahaan ketika kerjadi konflik lokal.
antara perusahaan dan pekerja lokal
melalui serikat pekerjanya. KESIMPULAN DAN SARAN
Akan tetapi, ada kenyataan Penelitian terkait persepsi pekerja
berbeda ditemukan dari perusahaan lokal terhadap invasi tenaga kerja
asing yang berpotensi besar untuk asing akibat implementasi MEA dapat
membuka pabriknya di Indonesia. disimpulkan sebagai berikut:
Seperti perusahaan sepatu NIKE,  Masih banyak tenaga kerja lokal
perusahaan Bosch Produsen peralatan yang belum mengetahui tentang
pemberlakuan Masyarakat
rumah tangga asal Jerman. Perusahaan
Ekonomi ASEAN yang akan mulai
ini memiliki pasar yang besar di berjalan pada tahun 2015 ini. Hal
Indonesia, jauh lebih besar dari ini disebabkan karena masih
Malaysia. Namun keduanya memilih kurangnya sosialisasi yang
membuka pabrik di Malaysia daripada dilakukan oleh pemerintah kepada
di negara Indonesia. Hal ini sangat masyarakat. Dan dari tenaga kerja
disayangkan, mengingat apabila yang mengetahui tentang MEA
keduanya membuka pabrik di mendapat informasi tersebut
Indonesia akan berdampak positif yang melalui internet. Padahal masih
sangat besar dalam investasi dan banyak media yang dapat
peluang kerja di Indonesia. Alasan digunakan untuk
mensosialisasikannya. Selain dari
mereka membuka pabrik di Malaysia
pemerintah, sosialisasi sebenarnya
adalah karena instrastruktur dapat pula dilakukan melalui
Indonesiatidak lebih baik daripada lembaga-lembaga pendidikan yang
negara Malaysia. Belum lagi isu merupakan penghasil tenaga
kualitas sumber daya manusia yang kerja. Lembaga-lembaga
jaga dijadikan alasan klasik (vivanews, pendidikan khususnya pendidikan
2013). Fakta ini secara langsung tinggi seperti universitas
menunjukkan bahwa pada dasarnya contohnya, berpotensi berpotensi
kualitas dari tenaga kerja Indonesia besar untuk membantu
masih kalah dibandingkan dengan pemerintah melakukan sosialisasi
negara tetangga. Untuk itulah perlu terhadap MEA.
peningkatan kompetensi dari tenaga  Tenaga kerja yang mengetahui
kerja Indonesia agar mampu bersaing tentang pemberlakuan MEA pada
dengan tenaga kerja asing lainnya. tahun 2015, sudah memahami
Kondisi diatas bertolak belakang implikasi yang akan mereka
dengan fakta bahwa para pekerja lokal hadapi ketika Masyarakat Ekonomi
masih menganggap kompetensi para ASEAN berjalan. Namun,
pekerja Indonesia setara dengan gambaran yang dimiliki para
kompetensi tenaga kerja asing. Para tenaga kerja tentang dampak
responden menganggap tenaga kerja pelaksanaan MEA masih sangat
asing tidak selalu lebih baik daripada jauh dari kenyataan yang saat ini
tenaga kerja lokal, kompetensi terjadi. Hal ini disebabkan karena
diantara keduanya bisa bersaing. masih kurangnya informasi
Namun hal ini berbeda dengan mereka tentang kondisi tenaga
fakta bahwa sebagian besar tenaga kerja Indonesia maupun tenaga
kerja asing yang bekerja di Indonesia kerja asing.
menduduki posisi-posisi yang strategis.  Tenaga kerja yang mengetahui
Data dari Bank Indonesia (laporan tentang pelaksanaan MEA sudah
survey tenaga kerja asing di Indonesia memiliki kesadaran untuk
tahun 2009) yang mensurvey para meningkatkan kompetensi mereka
tenaga kerja asing di Indonesia yang
mayoritas berpendidikan Strata 1 (S1)

216
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

agar dapat bersaing dalam DAFTAR PUSTAKA


Masyarakat ekonomi ASEAN Almonte, L. (2013). ASEAN Single
nantinya. Tenaga kerja sudah Window Takes Regional Grouping
cukup menyiapkan diri dalam Closer to Integration. Online.
menghadapi MEA dengan http://www.portcalls.com/aseans
membekali diri sesuai dengan ingle-window-takes-regional-
tuntutan dunia kerja. Namun grouping-closer-to-integration,
Diakses pada 23 Maret 2015.
tenaga kerja masih belum
Balassa, B. 1961. The Theory of
memiliki gambaran dalam menilai Economic Integration.
kompetensi mereka dibandingkan Homewood (IL): Richard D.
dengan tenaga kerja asing. Irvin.
Berdasarkan kesimpulan diatas, Bank Indonesia. 2008. Masyarakat
berikut akan dijelaskan mengenai Ekonomi Asean (MEA) 2015:
implikasi terapan dari analisis dan Memperkuat Sinergi ASEAN di
bahasan analisis dari penelitian yang Tengah Kompetisi Global.
dilakukan; Jakarta: TP. Elex Media
a. Hasil penelitian tentang Komputindo, Kelompok Kompas
pengetahuan Masyarakat Ekonomi Gramedia.
ASEAN menunjukkan bahwa Bank Indonesia. 2009. Laporan
tenaga kerja belum memahami Survey Tenaga Kerja Asing di
secara mendalam tentang Indonesia tahun 2009. Jakarta.
pelaksanaan MEA. Padahal dengan Bapenas. 2012. Penurunan Peringkat
mengetahui konsep yang diusung Daya Saing Indonesia Tahun.
dalam MEA akan memberikan Online.
gambaran yang lebih jelas kepada http://www.bappenas.go.id/blog
mereka tentang peluang dan /penurunan-peringkat-daya-
tantangan yang akan mereka saing-indonesia-tahun
hadapi nantinya. 2012/diakses pada tanggal 16
b. Masih kurangnya pengetahuan Desember 2013
tenaga kerja tentang pelaksanaan Bretschger, L and T.M. Steger.
MEA menunjukkan masih 2004. The Dynamics of Economic
kurangnya sosialisasi yang Integration: Theory and Policy.
dilakukan pemerintah kepada WIF: Institute of Economic
masyarakatnya. Tenaga kerja Research Working Paper 04/32.
yang merupakan pelaku Das, S.B. 2014. The ASEAN Economic
perekonomian di perusahaan saja Community’s labour policy needs
masih belum memahami tentang work. Diakses pada 7 Mei 2015.
MEA, apalagi masyarakat pada http://www.straitstimes.com/ne
umumnya. Untuk itulah ws/opinion/more-
pemerintah perlu meningkatkan opinionstories/story/work-
sosialisasi tentang MEA kepada needed-asean-community-
masyarakat. Khususnya tentang labour-policy-20140904.
apa yang perlu mereka siapkan Fadli, Muhammad. 2014. Optimalisasi
dalam menghadapi MEA nantinya. Kebijakan Ketenagakerjaan
c. Tenaga kerja sudah memiliki dalam Menghadapi Masyarakat
kesadaran untuk meningkatkan Ekonomi ASEAN 2015. Online.
kompetensi mereka, sehingga http://rechtsvinding.bphn.go.id/
perlu didukung. Untuk itulah peran artikel/ART%208%20JRV%203%
serta universitas sebagai pencetak 20NO%202%20PROTECT.pdf,
tenaga kerja sangat diharapkan diakses tanggal 20 Maret 2015.
mampu mewujudkan hal tersebut Gilson, J. 2006. “Region Building in
dengan lebih menekankan pada East Asia: ASEAN Plus Three and
kualitas lulusan yang sesuai Beyond”. In Integration in Asia
dengan tuntutan para penyedia
and Europe: Historical Dynamics,
kerja.
Political Issues, and Economic
Perspective. Paul J.J. Welfens,
Franz Knipping, Suthiphand
Chirathivat, dan Cillian Ryan
(eds), Heidelberg: Springer.

217
Jurnal Kompilek Vol. 7 No. 2 Desember 2015

IPB. 2014. Kajian Teoritis Integrasi Integration and Asia. Michael G.


Ekonomi. Online. Plummer dan Erik Jones (eds).
http://repository.ipb.ac.id/jspui/ New Jersey: World Scientific.
bitstream/123456789/55235/6/B Rahman, M. Ari Sabilah. 2015. Daya
AB%20III%20Kajian%20Teoritis Saing Tenaga Kerja Indonesia
%20....pdf., diakses tanggal 20 dalam Menghadapi Masyarakat
Maret 2015. Ekonomi Asean (MEA). Online.
Jovanovic, F. 2006. Integration, http://ejournal.hi.fisip-
disintegration and trade in unmul.ac.id/site/wp-
Europe: Evaluation of trade content/uploadx`s/2015/04/10.
relation during the 1990s. M.Ari%20Sabilah%20R%20(04-
Working Paper No. 20 27-15-03-10-08).pdf, diakses
Karakaya, E. dan F.B. Ozgen. 2002. tanggal 22 Mei 2015.
Economic Feasibility Of Turkey’s Suarez, M.D.L.C. 2001. Trade
Economic Integration With The Creation and Trade Diversion for
EU: Perspectives from Trade Mercosur. Disertation. Boston
Creation and Trade Diversion. University
Diakses pada tanggal 7 Mei Tinbergen. J. 1962. An Analysis of
2015. World Trade Flows in Shaping
Kemenkeu. 2014. Dampak Asean the World Economy. edited by
Economis Community terhadap Jan Tinbergen. New York: NY
Sektor Industri dan Jasa, serta Twentieth Century Fund.
Tenaga Kerja di Indonesia. Viner, Jacob. 1950.The Customs
Online. Union Issue, Carnegie
http://www.kemenkeu.go.id/site Endowment for International
s/default/files/Kajian%20Dampa Peace. New York.
k%20ASEAN.pdf, diakses tanggal Vivanews. 2014. Nikmati Pasar RI,
20 Maret 2015. Asing malah pilih Malaysia.
Longhi, S. dan P. Nijkamp. 2007. Online.
“Economic Integration and Fokus.news.viva.co.id/news/read
Labour Markets: Ways Forward”. /245399/nikmati-pasar-ri-asing-
In Regionalisation, Growth, and malah-pilih-malaysia/, diakse
Economic Integration. George M. tanggal 2 April 2015.
Korres (ed). Heidelberg: Physica- World Bank. 2014. Logistic
Verlag. Performance Index (LPI).
Meier, G.M. 1995. Leading Issues in Washington DC: World Bank.
Economic Development. NY: World Bank. 2014. Ease of Doing
Oxford University Press. Business Index. Washington DC:
Plummer, M.G. 2006. ASEAN–EU World Bank.
Economic Relationship: World Economic Forum. 2012. The
Integration and Lessons for the Global Competitiveness Report
ASEAN Economic Community. 2012-2013
Journal of Asian Economics 17, World Economic Forum. 2013. The
pp. 427–447 Global Competitiveness Report
Pomfret, R. 2006. “Sequencing 2013-2014
Regional Integration in Asia”. In World Economic Forum. 2013. The
Advanced Research in Asian Global Competitiveness Report
2014-2015
Economic Studies Vol.3:
International Economic

218

Anda mungkin juga menyukai