Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep dasar mengenai kelistrikan sangat memiliki peran penting
dikarenakan seiring dengan perkembagan zaman listrik dapat digunakan untuk
bermagai hal. Misalnya seperti kebutuhan penting bagi manusia. Karena banyak
peralatan sehari-hari yang biasa kita gunakan menggunakan tenaga listrik,
contohnya lampu, TV, AC, kipas angin, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu
mahasiswa mengerti tentang teknik tenaga listrik. banyaknya peralatan sehari-
hari yang bersumber dari listrik. Memerlukan keterampilan banyak orang untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.

1.2 Batasan Masalah


Dapat memahami dasar teori dan merangkai sistem pensaklaran dengan relay,
push button, dan lampu indicator.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari push button, relay, dan lampu indikator?
2. Bagaimana prinsip kerja push button, relay, dan lampu indikator?
3. Bagaimana cara merangkai sistem pensaklaran push button, relay, dan lampu
indikator?

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami penertian dan prinsip kerja push button,
relay dan lampu indikator.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik push button, relay, dan lampu
indikator secara langsung dengan melakukan praktikum.
2. Mahasiswa dapat merangkai sebuah sistem pensaklaran dengan
menggunakan push button, relay, dan lampu indikator dengan benar.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik push button, relay, dan lampu
indikator secara teori.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja push button, relay, dan
lampu secara teori.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa dapat merangkai sebuah rangkaian pensaklaran dengan
menggunakan relay, push button, dan lampu indikator dengan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Push Button


2.1.1 Pengertian
Push button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau
penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem
saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan
saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC
(normally close) dan NO (normally open).
2.1.2 Jenis Push Button
1. Normally Open
Tombol jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan
arus pada suatu rangkaian Kontrol atau sebagai tombol start. Tombol
jenis NO akan berfungsi untuk mengalirkan arus apabila pada bagian
knop nya ditekan sehingga kontaknya saling terhubung. Namun
sebaliknya jika aliran listrik akan terputus apabila knopnya dilepas. Hal
ini disebabkan karena tombol tekan memiliki pegas yang dimaksukan
untuk kembali ke posisi semula jika tombol dilepas.

Gambar 2.1 Tombol Tekan NO


2. Normally Close
Tombol Tekan jenis ini adalah jenis kontak tertutup biasanya di
gunakan untuk memutus arus listrik dengan cara menekan knopnya
sehingga kontaknya menjadi terbuka (kontak terpisah). Namun kalau
knop di lepas maka akan kembali pada posisi semula (tertutup kembali).
Tombol jenis ini digunakan untuk tombol stop.

Gambar 2.2 Tombol Tekan NC

3. Normally Open dan Normally Close


Kontak pada tombol jenis ini merupakan gabungan antara kontak
NO dan kontak NC, yang bekerja secara bersama sama dalam satu
poros. Jika tombol di tekan maka kontak NO yang semula terbuka
(open) dan kontak NC yang semula tertutup (close) akan berbalik arah
secara bersama sama. Yaitu Kontak NO akan menjadi terhubung (close)
dan Kontak NC akan menjadi terbuka (open). Jika knop pada tombol di
lepaskan maka akan kembali ke posisi semula. Tombol campuran jenis
ini kadang di gunakan untuk rangkaian sistem interlock untuk dua
fungsi kontrol yang berbeda.
Gambar 2.3 Tombol Tekan NO dan NC

2.2 Relay AC
2.2.1 Pengetian Relay AC
Relay adalah saklar (switch) yangdioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen electromechanical (elektromekanikal) yang terdiri
dari 2 bagian utama yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat
kontak saklar/switch). Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk
menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low
power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai
contoh, dengan relay yang menggunakan elektromagnet 5V dan 50 mA
mampu menggerakan armature relay (yang berfungsi sebagai saklarnya)
untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar 2.4 Relay AC


2.2.2 Prinsip Kerja Relay
Relay terdiri dari coil & contact, coil adalah gulungan kawat
yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang
pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di-coil. Contact
ada 2 jenis yaitu normally open (kondisi awal sebelum diaktifkan open),
dan normally closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara
sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika coil mendapat
energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan
menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup.

2.3 Lampu Indikator Panel


Lampu-lampu indikator merupakan komponen yang digunakan sebagai
lampu tanda. Lampu-lampu tersebut digunakan untuk berbagai keperluan
misalnya untuk lampu indikator pada panel penunjuk fasa R, S dan T atau L1,
L2 dan L3. Selain itu juga lampu indikator digunakan sebagai indikasi
bekerjanya suatu sistem kontrol misalnya lampu indikator merah menyala
motor bekerja dan lampu indikator hijau menyala motor berhenti.
Gambar2.5 Lampu Indikator Panel
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alur Blok Diagram Rangkaian

MCB on

Lampu indikator Push button on Push button off


kuning menyala (hijau) ditekan (merah) ditekan

1. Relay mati 1. Relay bekerja


2. Lampu indikator 2. Lampu indikator
hijau mati hijau menyala
3. Lampu indikator
3. Lampu indikator
3.2 Perancangan Rangkaian

Gambar 3.2 Perancangan Rangkaian

3.3 Cara Kerja Rangkaian

1. MCB diaktifkan lampu indikator kuning menyala.

2. Ketika push on ditekan, relay akan bekerja dan memindahkan kontak dari NC
ke NO sehingga lampu indikator hijau menyala. Kontak 2 relay digunakan
untuk mengunci rangkaian agar saat push on dilepaskan lampu indikator
kuning tetap mati dan lampu indikator hijau menyala.

3. Saat tombol push off di tekan maka tegangan yang menuju coil relay akan
terputus dan menyebabkan coil relay mati. Mengakibatkan kontak 1 dan
kontak 2 relay kembali berpindah dari NO ke NC sehingga lampu indikator
kuning kembali menyala.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Rida, Angga.2015.’’ Pengertian Relay Dalam Elektronika’’. Jakarta


https://skemaku.com/pengertian-relay-dalam-rangkaian-elektronika/
Diakses : 10 Maret 2018
[2] Akhdan, Abu. 2012. ‘’Tombol Tekan Jenis dan Fungsinya”. Jakarta
https://akhdanazizan.com/tombol-tekan-push-button/amp
Diakses : 10 Maret 2018
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Kabel NYA
2. MCB 1 Fasa
3. Relay AC 220 Volt
4. Soket Relay AC 8 kaki
5. Lampu indikator
6. Toolset
7. Multimeter
8. Push Button
3.2 Langkah Percobaan
1. Siapkan gambar rangkaian.
2. Siapkan alat dan bahan yang dipergunakan.
3. Tentukan NO, NC push button dan relay dengan menggunakan multimeter.
4. Rangkailah rangkaian pada panel sesuai gambar yang sudah dibuat.
5. Setelah merangkai rangkaian hubungkan ke jala-jala PLN 220 volt dan
pastikan MCB masih dalam keadaan off.
6. Ubah MCB ke keadaan on dan jalankan rangkaian yang sudah dirangkai.
7. Amati sistem kerja rangkaian.

Anda mungkin juga menyukai