Oleh:
S. Akbar
R. Karim P.
M. F. Nur A.
R. H. Putra
M. Z. Rizqi
R. Andreas
FAKULTAS HUKUM
1
Sejarah Lembaga Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
2
Komnas HAM pun status quonya sebagai badan hukum melalui keppres
mulai kuat kedudukannya setelah hierarki yang diatas Keppres yaitu dalam bentuk
undang – undang yang tepatnya UU nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia yang dimana di asal 1 angka 7 dalam UU tersebut disebutkan bahwa
kedudukan Komnas HAM adalah Lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat
dengan Lembaga negara lainnya yang tugasnya dan fungsinya untuk melakukan
kajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi setiap perihal yang
menyangkut hak asasi manusia.
Komnas HAM pun juga diperkuat dengan adanya UUD 1945 beserta hasil
amandemennya yang membahas tentang Hak Asasi Manusia yang menunjukan
bahwa Komnas HAM betul – betul diberikan kewenangan untuk menjaga hak
asasi negara dan masyarakat Indonesia serta oleh UU no 40 tahun 2008 bahwa
Komnas pun memiliki fungsi baru untuk melakukan pengawasan terhadap
pemerintah akan kebijakannya yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia.
3
Berdasarkan Keputusan Presiden No. 50 Tahun 1993, Anggota Komnas
HAM berjumlah 25 (dua puluh lima) orang dan untuk pertama kalinya mereka
diangkat oleh Presiden. Namun berdasarkan Pasal 83 Ayat (1) UU No. 39 Tahun
1999 tentang HAM, Anggota Komnas HAM (Komisioner) berjumlah 35 (tiga
puluh lima) orang yang dipilih oleh DPR berdasarkan usulan Komnas HAM dan
diresmikan oleh Presiden selaku Kepala Negara. Adapun masa jabatan komisioner
Komnas HAM adalah 5 (lima) tahun. Jika mekanisme rekrutmen tersebut
mengacu kepada UU No. 39 Tahun 1999, maka Komnas HAM akan menjadi
lembaga representative dan jauh akan lebih independen dibandingkan dengan
penunjukkan dan pengangkatan oleh Presiden.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (selanjutnya disebut dengan Komnas
HAM) adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga
negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan,
pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia. Komnas HAM merupakan lembaga
negara yang mandiri, tetapi lembaga ini juga memiliki tanggung jawab terhadap
Presiden dan DPR serta memiliki sebagian dari fungsi peradilan (semi judicial)
sehingga berada di bawah Mahkamah Agung. Pembentukan Komnas HAM
sebagai lembaga independen, berlandasakan Pasal 28I Ayat (4) UUD NRI Tahun
1945 yang menegaskan bahwa: perlindungan, pemajuan, penegakan dan
pemenuhan hak asasi adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
Pemerintah dalam hal ini adalah Presiden Republik Indonesia yang telah
mengesahkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
(sebagai dasar hukum pembentukan Komnas HAM).
Pada awalnya, Komnas HAM dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor
50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan kemudian
dipertegas dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia. Adapun tujuan pembentukan komisi ini adalah (a) mengembangkan
kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan
Pancasila, UUD NRI 1945, dan Piagam PBB Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia dan (b) meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia
Indonesia guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan
kemampuan berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan. Melalui Undang-
4
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ini dapat diketahui
bahwa kedudukan Komnas HAM adalah sebagai lembaga independen yang
membantu pemerintah mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan
hak asasi manusia di Indonesia, maka kedudukannya (status) dalam struktur
ketatanegaraan berada dalam lembaga yang membentuknya yakni Presiden dan
DPR.
Komnas HAM diposisikan sebagai lembaga negara mandiri berkedudukan
setingkat dengan lembaga negara lain yang dalam menjalankan fungsi dan
kewenangannya berdiri sejajar dengan lembaga-lembaga negara lain yang
kewenangannya diberikan oleh UUD NRI Tahun 1945. Meskipun secara vertikal
mempunyai posisi sejajar dengan lembaga-lembaga negara lain, tetapi dalam
pelaksanaan fungsi, tugas dan kewenangannya komisi ini harus memberikan
laporan kepada Presiden dan DPR. Hal ini disebabkan karena Komnas HAM
merupakan lembaga yang awalnya dibentuk oleh Presiden dan dilegitimasi oleh
Undang-Undang.
Sementara itu, dilihat dari fungsi lain yang dijalankannya, Komnas HAM
bertugas dan berwenang melakukan pemberian pendapat berdasarkan persetujuan
Ketua Pengadilan terhadap perkara tertentu yang sedang dalam proses peradilan,
bilamana dalam perkara tersebut terdapat pelanggaran hak asasi manusia dalam
masalah publik dan acara pemeriksaan oleh pengadilan yang kemudian pendapat
Komnas HAM tersebut wajib diberitahukan oleh hakim kepada para pihak.
Dari fungsi tersebut, Komnas HAM melakukan sebagian dari fungsi
pengadilan (semi judicial) sehingga berada di bawah pengawasan Mahkamah
Agung. Karena itu, Komnas HAM berkedudukan sebagai komisi pembantu
negara (state auxiliary agency).
5
Hal ini disebabkan karena instrument HAM international dibuat berdasarkan
perkembangan kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia yang terus
berkembang dan bertambah, sehingga Komnas HAM perlu untuk ikut mengkaji
instrument HAM secara internasional.
6
Fungsi Komnas HAM yang satu ini merupakan fungsi dan juga tugas dari
Komnas HAM yang paling penting. Komnas HAM memiliki kewajiban untuk
melakukan penanganan terhadap kasus yang menyeret apapun mengenai hak asasi
manusia. Melalui fungsi dan juga kewenangan ini, maka Komnas HAM
merupakan salah satu lembaga Negara yang memang benar-benar mampu untuk
menjaga martabat manusia yang memilki hak asasi.
Hal ini sama dengan teori lembaga negara berdasarkan norma sumber
legitimasi yang dikemukakan oleh Prof.Jimly Asshiddiqie yang membagi lembaga
negara menjadi tiga, yaitu :
7
Lembaga negara yang dibentuk berdasarkan undang-undang
yang diatur dan ditentukan lebih lanjut dalam atau dengan
peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan keputusan presiden.
Lembaga yang dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah
atau peraturan presiden yang ditentukan lebih lanjut dengan
keputusan presiden.