1. Konsep Transformasi
2. Jenis – Jenis Transformasi
1) Translasi
2) Refleksi
3) Rotasi
4) Dilatasi
3. Komposisi Transformasi Geometri dengan Matriks
1) Matriks Transformasi
2) Syarat Matriks Transformasi bisa langsung Dikalikan
3) Penulisan Transformasi dengan Matriks
Definisi:
1. Konsep Transformasi
Transformasi dalam matematika memiliki arti sebagai suatu fungsi yang memetakan
kedudukan setiap titik dari posisi awal menjadi posisi baru. Transformasi terdiri dari
empat jenis, yaitu translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi. Transformasi merupakan suatu
pemetaan titik pada suatu bidang ke himpunan titik pada bidang yang sama.
Bentuk awal benda sebelum transformasi disebut objek, sementara bentuk baru
setelah transformasi disebut dengan bayangan. Transformasi refleksi, rotasi, dan translasi
akan menghasilkan bentuk objek yang sama dengan bayangan yang sama dengan objek.
Sementara itu pada transformasi dilatasi, objek akan mengalami perubahan ukuran, tapi
bukan perubahan bentuk. Nah, berikut ini kita akan membahas keempatnya pada jenis-
jenis transformasi.
Sebagai contoh:
Titik A, B, dan C, masing-masing ditranslasikan ke titik AI, BI, dan CI dengan jarak
dan arah yang sama.
Suatu translasi dapat ditinjau terhadap sumbu x dan sumbu y. Pergeseran sejauh a
sejajar sumbu x (bergeser ke kanan a>0, ke kiri a<0) dan pergeseran sejauh b sejajar
sumbu y (bergeser ke atas b>0, ke bawah b<0) dinyatakan sebagai:
T= (ba)
Dengan a dan b adalah komponen translasi. Bentuk-bentuk translasi sejauh ( ab )
sebagai berikut:
2) Refleksi
Refleksi merupakan transformasi geometri berupa pergeseran atau pemindahan
semua titik pada bidang geometri kearah sebuah garis atau cermin dengan jarak sama
dengan dua kali jarak titik kecermin. Ada dua sifat penting dalam refleksi:
Jarak titik kecermin sama dengan jarak bayangan titik ke cermin.
Geometri yang direfleksikan berhadapan dengan petanya.
Sebagai contoh:
3) Rotasi
Rotasi atau perputaran merupakan transformasi geometri berupa pergeseran atau
pemindahan semua titik pada bidang geometri sepanjang busur lingkaran yang
memiliki titik pusat lingkaran sebagai titik rotasi. Rotasi dinyatakan positif jika
arahnya berlawanan jarum jam, dan bernilai negatif jika searah jarum jam. Sebagai
contoh:
Titik A berotasi 90o berlawanan arah jarum jam. Dalam diagram cartesius,
bentuk-bentuk rotasi sebagai berikut:
4) Dilatasi
Dilatasi merupakan transformasi geometri berupa perkalian yang memperbesar
atau memperkecil suatu bangunan geometri. Dalam konsep dilatasi, ada yang disebut
titik dilatasi dan faktor dilatasi.
Titik dilatasi merupakan titik yang menentukan posisi suatu dilatasi. Titik dilatasi
menjadi titik pertemuan dari semua garis lurus menghubungkan antara titik-titik dalam
suatu bangun ketitik-titik hasil dilatasi.
Faktor dilatasi merupakan faktor perkalian suatu bangun geometri yang
didilatasikan. Faktor ini menunjukan seberapa besar hasil dilatasi terhadap bangun
geometrinya dan dinotasikan dengan k. Nilai k > 1 atau k < -1 menunjukan hasil
dilatasi lebih besar dari geometrinya. Nilai -1 < k < 1 menunjukan hasil dilatasi lebih
kecil dari geometrinya. Tanda positif mengartikan geometri dan hasil dilatasi
berdampingan di salah satu sisi titik dilatasi. Sedangkan tanda negatif mengartikan
geometri dan hasil dilatasi saling terbalik dan berlainan sisi di titik dilatasi.
Dilatasi dapat ditulis:
Dengan ketentuan:
k adalah titik dilatasi
A salah satu titik geometri
AI hasil dilatasi titik A
Dalam diagram cartesius, bentuk-bentuk rotasi sebagai berikut:
3. Komposisi Transformasi Geometri dengan Matriks
Pada materi transformasi degan matriks ini kita menekankan pada jenis-jenis
matriks transformasi yang bisa dikalikan langsung atau harus mengerjakan satu-satu untuk
masing-masingtransformasinya. Jika kedua matriks bisa dikalikan langsung, maka dapat
mengefektigkan waktu dalam pengerjaan. Tetapi, cara yang paling aman untuk
mengerjakan komposisi transformasi dengan matriks adalah dengan mengerjakannya
secara satu persatu.
Pada materi komposisi matriks ini, yang pertama dibahas adalah matriks
transformasi masing-masing, setelah itu baru membahas syarat-syarat apasaja yang harus
dipenuhi untuk dua jenis transformasi yang bisa dikalikan langsung tanpa harus
mengerjakan satu-satu. Untuk menguasai komposisi matriks, teman teman harus
mebguasai pula jenis-jenis matriks yang sudah disebutkan diatas. Berikut ini adalah
pembahasan mengenai matriks transformasi, syarat matriks transformasi bisa dikalikan,
serta penulisan komposisi transformasi dengan matriks.
1) Matriks Transformasi
Berikut daftar matriks transformasi masing-masing untuk memudahlan dalam
pengerjaan soal-soal yang berkaitan dengan transformasi dengan matriks.
Syarat dua atau lebih matriks transformasi bisa dikalikan agar dapat dikerjakan
secara langsung tanpa satu-satu. Berikut syarat-syaratnya:
b. Jika memiliki pisat (titik acuan seperti dilatasi dan transformasi) maka titik
pusatnya harus sama
c. Jika pada transformasi tidak disebutkan titik pusatnya seperti refleksi, maka titik
pusatnya dianggap (0,0) dan matriks transformasinya bisa langsug dikalikan
denganmatriks transfornasi yang titik pusatnya (0,0) juga atau tidak disebutkan
titik pusatnya.
Ketiga syarat tersebut harus dipenuhi untuk bisa langsung mengalikan dua jenis
matriks transformasi atau lebih.
P adalah ….
( xy )=(−13
3 − −10
)(7)
( xy )=(−20
13
)
Jadi, koordinat titik P adalah (13,−20)
2. Bayangan titik A dengan A(−1,4) jika direfleksikan terhadap garis y= − x adalah ….
Apabila titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis y=−x, maka bayangan titik A adalah A
′=(-y,-x).
Jadi, bayangan titik A(−1,4) adalah A′(−4,1).
3. Titik B(3,−2) dirotasikan sebesar 90∘ terhadap titik pusat P(−1,1). Bayangan
titik B adalah….
Konsep rotasi:
Koordinat bayangan titik (x,y) bila dirotasikan pada pusat (a,b) sebesar
sudut θ berlawanan jarum jam adalah
x ' = cos θ −sin θ x−a + a
( )(
y' )( ) ( )
sin θ cos θ y−b b
Untuk (x,y)=(3,−2) dan rotasi dengan pusat (−1,1) sebesar θ= 90∘, diperoleh
x ' = cos 90 ° −sin 90 ° 3−(−1) + −1
( )(
y' )(
sin 90 ° cos 90 ° −2−1 )( ) 1
0 −1 4 −1
¿( )( ) ( )
1 0 −3
+
1
3 −1
= ( ) +( )
4 1
2
=( )
5
Jadi, koordinat bayangan titik B adalah B′(2,5)