Anda di halaman 1dari 3

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

Tugas.2

1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang menentukan bunga kredit
dalam manajemen kredit ?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip syariah menurut UU perbankan?

3. Sebutkan faktor-fakor yang menjadi penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan


PBI No.13/1/PBI/2011?

4. Sebutkan dan jelaskan mengapa kesehatan bank perlu dijaga, berdasarkan konsep
Bank Indonesia?

5. Dalam manajemen Bank Umum ada istilah asset-liability management (ALM),


sebutkan dan jelaskan dua pendekatan dalam ALM?

1. A. PELUANG PRODUKSI
Peluang investasi pada aset-aset produktif yang menghasilkan
kas. Atau tingkat pengembalian yang diharapkan akan diterima oleh
produsen atas modal yang diivestasikan
B. PREFERENSI WAKTU UNTUK KONSUMSI
Ialah preferensi konsumen untuk melakukan konsumsi saat ini
dibandingkan dengan menabung untuk konsumsi di masa depan.
C. RISIKO (RISK) SUKU BUNGA PINJAMAN BANK
Dalam konteks pasar uang peluang suatu investasi memberikan hasil
yang rendah atau negatif
D. INFLASI
Inflasi dimana jumlah kenaikan harga dari waktu ke waktu atau
perkiraan tingkat inflasi di masa depan
Pengembalian yang diharapkan akan diperoleh di investasi usaha
peminjam menentukan batas tertinggi untuk jumlah yang dapat
mereka bayarkan atas tabungan, sedangkan preferensi waktu
konsumsi dari konsumen menentukan besarnya konsumsi yang
bersedia mereka tangguhkan. Atau jumlah yang akan mereka
tabung pada berbagai tingkat bunga.
Risiko dan inflasi yang lebih tinggi juga akan menyebabkan
tingkat suku bunga pinjaman bank yang lebih tinggi
2. Prinsip Syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan
(penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan
lainnya)

Sesuai UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, Bank syariah


adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah atau prinsip hukum islam yang di atur dalam fatwa Majelis
Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan keseimbangan ( ‘adl wa
tawazun ), kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah), serta
tidak mengandung gharar, masyrir, riba, zalim dan obyek yang haram

3. Ketentuan Bank Indonesia (PBI No.13/ 1 /PBI/2011), tingkat


Kesehatan Bank adalah hasil penilaian kondisi Bank yang dilakukan
terhadap risiko dan kinerja Bank.
Adapun cakupan penilaiannya meliputi:

A. profil risiko (riskprofile); merupakan penilaian terhadap risiko inheren


dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam operasional bank yang
dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko, yaitu:
1) risiko kredit;
2) risiko pasar;
3) risiko likuiditas;
4) risiko operasional;
5) risiko hukum;
6) risiko stratejik;
7) risiko kepatuhan;
8) risiko reputasi

B. Good Corporate Governance (GCG); merupakan penilaian terhadap


manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG;
C. Rentabilitas (earnings); merupakan penilaian terhadap kinerja
earnings, sumber-sumber earnings, dan sustainability earnings bank;

D. Permodalan (capital); yang merupakan penilaian terhadap tingkat


kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan

4. Atas dasar konsep Bank Indonesia maka ada dua kepentingan


mengapa kesehatan bank perlu dijaga, yaitu:
A. Menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank;
B. Sebagai indikator bagi Bank Indonesia sebagai lembaga pengawas
perbankan di Indonesia untuk melakukan evaluasi terhadap
kondisi dan permasalahan yang dihadapi bank serta
menentukan tindak lanjut untuk mengatasi kelemahan atau
permasalahan bank, baik berupa corrective action oleh
Bank maupun supervisory action

5. Dalam mengelola asset dan liabilitas bank ada dua pendekatan yang
sering digunakan, yaitu

A. Pool of funds approach


Pendekataan ALMA ini didasarkan pada asumsi bahwa dana bank yang
diperoleh dari berbagai sumber diperlukan sebagai dana bank yang
diperoleh dari berbagai sumber diperlukan sebagai dana tunggal sehinga
sumber dana tidak lagi dapat diidentifikasi secara individual. oleh karena
itu, dana yang dikelola bank menurut pendekatan ini tidak lagi
dibedakan jenis dan sifat sumber dana, jangka waktu serta biaya dan
masing-masing bank. Selanjutnya dana tersebut dialokasikan kedalam
berbagai bentuk berdasarkan prioritas dan strategi penggunaan dana
bank.

B. Aset Allocation Apporoach


Asset allocation approach merupakan koreksi atas konsep pendekatan
asset-liabilitas yang sebelumnya, konsep ini sering disebut dengan
conversion of funds approach, pada dasarnya konsep ini menyatakan
bahwa tidaklah realistis menganggap total dana yang dihimpun bank
merupakan suatu sumber dana tunggal, karena dalam kenyataanya
masing-masing sumber dana memiliki sifat sendiri, oleh karena itu,
dalam prioritas pengalokasiannya, sumber-sumber dana harus
diperlakukan secara induvidu dengan mempertimbangkan karakteristik
masinng-masing sumber dana. Dana yang dimiliki sifat perputaran cukup
tinggi hendaknya penggunaannya diprioritaskan dalam cadangan primer
dan sekunder. Sedangkan dana yang perputarannya relative rendah
pengalokasiannya dapat diprioritaskan pada pemberian kredit dan aktiva
jangka panjang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai