35-37 pISSN:2355-2352
EDUBIOLOGICA
Jurnal Penelitian Ilmu dan Pendidikan Biologi
Sekretariat: Jl. Pramuka No. 67 Kuningan 45512 Telepon/Fax. (1232) 878702
INFORMASI A R TI KE L AB S T R A C T
APA Citation: Anisa, L., Oktaviana, C., & Habibi, A.A. (2020). Hubungan Keterampilan Berpikir Kritis Dengan
Hasil Belajar Peserta Didik . Edubiologica: Jurnal Penelitian Ilmu dan Pendidikan Biologi , 8(1), 35-37.
doi: 10.25134/edubiologica.v8i1.2337
Stenberg (Sri Lestari, 2010), 14 soal untuk mengetahui Berpikir Kritis dan
memaparkan bahwa ada lima cara untuk tes pilihan ganda (multiple choice) dengan
mengembangkan kemampuan berpikir kritis jumlah soal 27 soal yang terdistribusi dalam
pada peserta didik yaitu : (1) mengajarkan taksonomi bloom (pengetahuan (C1) 10 soal,
peserta didik untuk menggunkan proses-proses pemahaman (C2) 6 soal, analisis (C4) 6 soal,
berpikir yang benar, (2) mengembangkan evaluasi (C5) 5 soal, dan telah divalidasi
strategi-strategi dalam memecahkan masalah, sebelumnya dikelompokkan untuk mengetahui
(3) meningkatkan gambaran mental, (4) Hasil Belajar pada siswa.
memperluas landasan pengetahuan peserta Teknik pengolahan dan analisis data
didik dan, (5) memotivasi peserta didik untuk dalam penelitian ini yaitu dengan Uji korelasi
menggunakan keterampilan-keterampilan dan Uji regresi linier sederhana.
berpikir. Uji korelasi digunakan untuk
Hubungannya dengan hasil belajar mengetahui hubungan di antara dua variabel,
adalah hasil belajar merupakan gambaran suatu dan jika ada hubungan,bagaimana arah
produk dari kegiatan belajar yang dilakukan di hubungan tersebut. Keeratan hubungan antara
dalam kelas. Belajar merupakan kegiatan satu variabel dengan variable yang lain biasa
untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah disebut dengan Koefisien Korelasi.
laku seseorang sebagai hasil dari pengalaman Untuk mendapatkan nilai tes hasil
individu dan interaksi dengan lingkungannya. belajar, peneliti terlebih dahulu melakukan
Syah (2011) mengatakan bahwa tahapan penskoran terhadap tes hasil belajar yang telah
perubahan tingkah laku seseorang yang relatif terkumpul. Untuk kriteria penskoran Tes hasil
melekat sebagai hasil pengalaman dan belajar dilakukan berdasarkan bentuk soal
interaksi dengan lingkungannya yang yang digunakan. Untuk soal pilihan berganda
melibatkan proses kognitif. Dapat disimpulkan skor untuk jawaban soal yang benar bernilai 1,
bahwa seseorang yang melakukan aktivitas dan skor jawaban yang salah bernilai nol.
belajar akan memperoleh perubahan yang Setelah dilakukan penskoran, tahapan
relatif tetap. selanjutnya adalah penilaian. Untuk penilain
Di dunia pendidikan, hasil belajar jawaban soal pilihan berganda digunakan
merupakan suatu faktor yang sangat penting rumus:
harus diperhatikan oleh setiap pengajar, Nilai PG = X100
dikarenakan hasil belajar yang dicapai peserta
didik menunjukan seberapa jauh siswa mampu
menguasai atau memahami suatu materi Penskoran terhadap kemampuan berpikir
pelajaran yang telah diberikan oleh guru di kritis siswa, dilakukan dengan mengacu pada
dalam kelas. Untuk mengetahui hasil belajar lampiran rubrik penilaian. Setelah dilakukan
perlu dilakukannya suatu evaluasi pada akhir penskoran, tahapan selanjutnya adalah
suatu pembelajaran. Hasil belajar ini penilaian dengan menggunakan rumus:
menyatakan apa yang akan dapat dilakukan Nilai Kemampuan berpikir kritis=
atau dikuasai siswa sebagai hasil pelajaran X100
(Nasution MA. 1989:61).
36
Lathifah A., et.al (Hubungan Keterampilan Berpikir Kritis)
Edubiologica: Jurnal Penelitian Ilmu dan Pendidikan Biologi
Vol. 8 No. 1, Juni 2020, pp. 35-37
DAFTAR PUSTAKA
Alhusin, Syahri. (2003). Aplikasi Statistik
Berdasarkan tabel diatas dihasil analisis Praktis Dengan Menggunakan SPSS For
korelasi antara keterampilan metakognitif Windows. Yogyakarta: Graha Ilmu.
dengan hasil belajar peserta didik didapatkan McGregor, D. (2007). Developing thinking;
nilai F sebesar -0,156 dengan taraf signifikansi develiping learning a guide to thinking
sebesar 0,364 < 0,05. Dapat disimpulkan skills in education. New York : McGraw
bahwa hipotesis penelitian diterima. Artinya, Hill Companies.
terdapat korelasi yang positif antara berpikir Nasution. (1989). Kurikulum dan Pengajaran.
kritis dengan hasil belajar peserta didik. Bandung : Bumi Aksara.
Penulis berasumsi berpikir kritis berkorelasi Priyastama, Romie. (2017) Buku Sakti Kuasai
positif dengan hasil belajar. SPSS Pengelolaan Data & Analisis
Data. Bantul : Star Up.
Tabel 2. Uji Regresi Pujiono, S. (2012). Berpikir Kritis dalam
Literasi Membaca dan Menulis untuk
Memperkuat Jati Diri Bangsa. PIBSI
XXXIV TAHUN 2012 UNSOED.
Resti, S. N. E. (2014). Hubungan Motivasi
Berprestasi Siswa dan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa dengan Hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Siswa. Tesis. (Online),
Berdasarkan pada diatas Uji Regresi (http://www.pustaka.ut.ac.id/dev25/pdft
Linearitas Sederhana didapatkan nilai F hitung esi s2/41658.pdf), diakses 23 november
sebesar 0,847 dan signifikasi sebesar 0,364 > 2019.
0.05 dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis Syah, M. (2011). Psikologi Pendidikan.
mempengaruhi hasil belajar peserta didik pada Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
manteri psikotropika sebesar 24 %. Sesuai Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses
dengan Resti (2014) pada penelitiannya Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
mengatakan bahwa terdapat hubungan yang Cipta.
kuat antara keterampilan berpikir kritis dan Usman, M. U. (2000).Menjadi Guru
hasil belajar. Kemudian penelitian yang sama Profesional. Bandung: Remaja
dilakukan oleh William (2010) bahwa Rosdakarya.
keterkaitan berpikir kritis dalam proses belajar
mengajar yakni perlunya mempersiapkan
peserta didik menjadi individu yang mampu
memecahkan masalah secara tangguh,
membuat keputusan yang matang, dan
menjadikan individu yang terus ingin belajar.
Pembelajaran yang memusatkan kemampuan
berpikir khususnya berpikir kritis menjadi
salah satu cara untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
37
Lathifah A., et.al (Hubungan Keterampilan Berpikir Kritis)