Anda di halaman 1dari 4

RESUME

LINGKUNGAN PEMASARAN

Disusun oleh:
Sherina Arin Salsabila (19311068)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
A. Lingkungan Alam
Lingkungan alam (neutral environment) adalah sumber daya alam yang diperlukan
sebagai masukan bagi pemasar atau yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran. Di era
sekarang, pemasar harus lebih menyadari beberapa tren dalam lingkungan alam. Tren yang
pertama melibatkan kelangkaan bahan mentah yang semakin meningkat. Sehingga
perusahaan yang memerlukan sumber daya langka ini harus mengalami pembengkakan biaya,
sekalipun bahan itu masih tersedia.
Tren kedua adalah peningkatan polusi. Pembuangan limbah-limbah berbahaya dari
proses kegiatan industri sangat merusak kualitas lingkungan alam. Contohnya pembuangan
zat kimia dan limbah nuklir.
Tren ketiga adalah peningkatan intervensi pemerintah dalam manajemen sumber
daya alam. Pemerintah dari beberapa negara seperti Jerman mempunyai tingkat kepedulian
yang tinggi terhadap lingkungan. Namun, pemerintah dari negara-negara miskin tidak
mempedulikan polusi karena kekurangan dana ataupun tidak mempunyai kehendak politik.
Jadi harapannya bahwa perusahaan di seluruh dunia mau mengemban tanggung jawab sosial
yang lebih besar.

B. Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi (technological environment) adalah kekuatan yang
menciptakan teknologi baru, menciptakan produk, dan peluang pasar yang baru. Lingkungan
teknologi berubah sangat cepat. Semua produk umum yang ada sekarang tidak tersedia 100
tahun yang lalu.
Teknologi saat mampu ini menciptakan pasar dan peluang baru. Meskipun demikian,
setiap teknologi baru menggantikan teknologi yang lama.

C. Lingkungan Politik
Lingkungan politik merupakan hukum, badan pemerintah, dan kelompok LSM yang
mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi dan individu dalam masyarakat tertentu.
1. Undang-Undang yang Mengatur Bisnis
a. Undang-Undang yang Semakin Banyak Jumlahnya
Sistem dapat bekerja sangat baik apabila ada undang-undang yang mengatur,
walaupun minim. Undang-undang yang diterima dengan baik dapat mendorong persaingan
dengan memastikan pasar barang dan jasa yang adil. Sehingga saat ini hampir semua kegiatan
pemasaran tunduk pada sejumlah hukum dan peraturan.
Undang-undang bisnis diberlukan atas alasan: (1) Melindungi perusahaan dari
perusahaan lainnya. (2) Melindungi konsumen dari praktek bisnis curang. (3) Melindungi
kepentingan masyarakat terhadap perilaku bisnis yang tidak terkendali.
b. Perubahan Penegakan Hukum oleh Badan Pemerintah
Badan pemerintah yang memberlakukan kebijakan dan peraturan dagang mempunyai
sejumlah kewenangan dalam menegakkan hukum, mereka mempunyai pengaruh yang besar
pada kinerja pemasaran perusahaan. Hukum perundang-undangan yang baru dan
penegakannya akan terus meningkat. Jadi, pemasar haru tahu tentang hukum-hukum utama
yang melingungi persaingan, konsumen, dan masyarakat serta hukum-hukum tingkat lokal,
negara bagian, nasional, dan internasional.
2. Peningkatan Tekanan terhadap Tindakan yang Bertanggung Jawab Secara
Etika dan Sosial
a. Perilaku yang Bertanggung Jawab Secara Sosial
Perusahaan yang bertanggung jawab mendorong para manajernya untuk meilah jauh
apa yang diperbolehkan sistem peraturan dan hanya melakukan hal yang benar. Selain itu
perusahaan juga secara aktif mencari jalan keluar untuk melindungi kepentingan jangka
panjang konsumen dan lingkungan.
b. Pemasaran Terkait Gerakan Amal
Untuk menerapkan tanggung jawab sosial dan membangun citra perusahaan yang positif,
sekarang banyak perusahaan ikut serta dalam kegiatan amal. Pemasaran terkait gerakan amal
(cause-related marketing) telah menjadi bentuk utama sedekah perusahaan. Pemasaran
seperti ini memungkinkan perusahaan “bekerja dengan baik melalui tindakan terpuji”.
D. Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya (cultural environment) terdiri dari institusi dan kekuatan lain
yang mepengaruhi nilai dasar, presepsi, selera, dan perilaku masyarakat.
1. Keteguhan pada Nilai-Nilai Budaya
Orang-orang dalam masyarakat tertentu memiliki kepercayaan dan nilai. Kepercayaan
ini membentuk perilaku khusus dan perilaku yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Kepercayaan ini dipertahankan secara turun-menurun.
2. Perubahan dalam Nilai Budaya Sekunder
a. Pandangan Orang Tentang Diri Mereka Sendiri
Penekanan seseorang terhadap pelayanan yang diberikan bagi diri sendiri berbeda dengan
pelayanan bagi orang lain. Orang menggunakan produk, merek, dan jasa sebagai sarana
ekspresi diri, dan mereka membeli produk dan jasa yang sesua dengan pandangan mereka
tentang diri sendiri.
b. Pandangan Orang Tentang Orang Lain
Perubahan dalam perilaku seseorang terhadap orang lain. Misalnya, beberapa pelacak
tren telah melihat gelombang “bungkusan kepompong” baru, di mana orang-orang
mengurangi bepergian dengan orang lain dan lebih sering tinggal di rumah untuk menikmati
kenyamanan. Ini memperlihatkan permintaan perbaikan rumah dan produk hiburan yang
semakin besar.
c. Pandangan Orang Tentang Organisasi
Secara umum orang ingin bekerja untuk organisasi besar dan berharap organisasi
tersebut melaksanakan kerja sosial. Penurunan tajam dalam keyakinan dan kesetiaan terhadap
bisnis dan oerganisasi secara intuisi politik. Organisasi harus menemukan cara baru untuk
memenangkan kepercayaan konsumen.
d. Pandangan Orang Tentang Masyarakat
Perilaku orang terhadap masyarakat mereka sangat beragam; para patriot membela
masyarakat, penganut reformasi ingin mengubah masyarakat, pemberontak ingin
meninggalkan masyarakat. Orientasi orang terhadap masyarakat mampu mempengaruhi pola
konsumsi dan perilaku mereka terhadap pasar.
e. Padangan Orang Tentang Alam
Perilaku orang terhadap alam juga sangat beragam. Beberapa orang merasa diatur
oleh ala, merasa hidup harmonis bersama alam, dan ada yang berusaha menaklukkan alam.
Saat ini ada perkembangan terbaru memperlihatkan bahwa manusia semakin menyadari
bahwa alam adalah sesuatu yang terbatas dan rapuh, bahwa alam bisa hancur atau rusak
akibat aktivitas manusia.
f. Pandangan Orang Tentang Alam Semesta
Spiritualisme mempengaruhi konsumen dalam hal apa pun mulai dari acara televisi
yang mereka tonton dan buku yang mereka baca sampai produk dan jasa yang mereka beli
atau gunakan. Mereka yang spiritualismenya tinggi membawa kesadaran ini kepada merek
yang mereka beli. Sensitivitas yang semakin tinggi ini dapat menghasilkan peluang
pemasaran yang unik bagi suatu merek

Anda mungkin juga menyukai