Anda di halaman 1dari 4

HASIL DAN DISKUSI

Hasil Uji Hipotesis

Analisis jalur (path analysis) variabel intervening yang merupakan variabel antara
atau mediating yang berfungsi menghubungkan variable independen dan variabel
dependen. Peneliti ingin meneliti tentang peran pemediasian motivasi dalam
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja dengan langkahlangkahnya
adalah sebagai berikut:

Membuat diagram jalur:

Persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut:

a. Persamaan pertama
Motivasi= b1 Gaya Kepemimpinan + e1
b. Persamaan Kedua
Prestasi Kerja= b1 Gaya Kepemimpinan + b2 Motivasi
c. Hasil Analisis Persamaan Pertama dan Kedua

Keterangan:
Beta dari Gaya Kepemimpinan ke Motivasi dapat dilihat dari beta persamaan
pertama.
Tabel 16
Coefficientsa
a) Dependent Variable: X2

Beta dari Gaya Kepemimpinan ke Prestasi Kerja dapat dilihar dari beta
persamaan kedua.

Beta dari motivasi ke prestasi kerja dapat dilihat beta persamaan kedua

Tabel 17
Coefficientsa

a) Dependent Variable: Y

Error 1 sebesar 0. 0.667 diperoleh dari √1- = √1-0,555 persamaan pertama


Tabel 18
Model Summary 1

a) Predictors: (Constant), X1

Error 2 sebesar 0.281 diperoleh dari √1-r = √ 1-0,921 pada persamaan kedua

Tabel 19
Model Summary 2

a) Predictors: (Constant), X1,X2


d. Hasil Analisis Jalur

Dari Tabel Rangkuman Pengaruh gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2)
terhadap prestasi kerja karyawan (Y), dapat diketahui bahwa nilai pengaruh
langsung dari gaya kepemimpinan (X1) terhadap prestasi kerja karyawan (Y)
lebih besar daripada nilai pengaruh langsung tidak langsung dari gaya
kepemimpinan (X1) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) melalui motivasi (X2)
hal ini dibuktikan dengan melihat nilai koefisien jalur secara langsung dan
dengan melihat nilai koefisien pengaruh tidak langsung dengan motivasi sebagai
variabel mediasi ditujukan dengan koefisien pengaruh langsung dari gaya
kepemimpinan ke prestasi kerja sebesar 0.635 dengan nilai sigifikan 0.000 <
0.05 dan pengaruh tidak langsung dari gaya kepemimpinan terhadap prestasi
kerja yang dimediasi oleh motivasi dengan nilai koefisien sebesar 0.289 dan
dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05 maka H0 diterima (Ha ditolak).

Pembahasan

Pembahasan dari hasil analisis data yang telah diolah :

Gaya Kepemimpinan Hotel Jentra Dagen Yogyakarta

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata skor gaya kepemimpinan
sebesar 4.06 dengan kelas interval 4-5 adalah gaya kepemimpinan pengajak
serta.Dalam pengambilan keputusan, kepala Hotel Jentra Dagen Yogyakarta
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengungkapkan
pendapatnya.pendapat yang telah diungkap oleh karyawan, akan menjadi masukan
untuk pengambilan keputusan oleh kepala Hotel Jentra Dagen.Komunikasi yang
baik antara atasan dan bawahan yang di terapkan oleh Hotel Jentra Dagen
Yogyakarta ialah pemimpin ketika bertemu dengan bawahan selalu salam sapa,
begitu pula dengan atasan kepada bawahan yang memiliki hubungan yang baik
sehingga dalam menghadapi masalah dapat diselesaikan dengan baik.

Kepercayaan atasan kepada bawahan yang di terapkan oleh Hotel Jentra Dagen
Yogyakarta sehingga para karyawan boleh menyelesaikan tugas mereka dengan
cara mereka dan percaya dengan hasil yang di kerjakan. Pemimpin dan atasan
Hotel Jentra Dagen Yogyakarta selalu menganggap karyawan sebagai rekan kerja,
bukan sebagai mesin yang hanya diperintah saja. Serta selalu memperhatikan
perasaan karyawan dalam bertindak, dan memberikan toleransi terhadap masalah
kecil yang ditimbulkan oleh karyawan.

Motivasi karyawan Hotel Jentra Dagen Yogyakarta

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa rata-rata skor
dari kuesioner sebesar 4.26, rata-rata tersebut berada pada kelompok motivasi
tinggi yaitu dengan skor 3.66-5 tinggi. Dari hasil perhitungan diatas maka
disimpulkan bahwa motivasi karyawan Hotel Jentra Dagen Yogyakarta adalah tinggi.
Karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi cendrung memiliki keinginan
berprestasi yang tinggi. Karyawan dengan keinginan berprestasi yang tinggi
cendrung ingin memiliki kinerja yang lebih baik dari yang sebelumnya.

Karyawan dengan motivasi yang tinggi memiliki keinginan untuk selalu mempelajari
hal baru dan menyukai tantangan, karena dengan adanya tantangan maka
karyawan akan merasa terasah kemampuannya. Karyawan dengan motivasi yang
tinggi selalu menjalankan tanggung jawab yang diberikan dengan baik. Semakin
besar tanggung jawab yang diberikan, karyawan akan merasa tertantang untuk
menjalankan tanggung jawab tersebut.

Prestasi kerja karyawan Hotel Jentra Dagen Yogyakarta

Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa rata-rata skor dari
kuesioner sebesar 4.26, rata-rata tersebut berada pada kelompok skor 4.2-5 adalah
prestasi kerja sangat tinggi.

Motivasi tidak memediasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi


kerja karyawan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa motivasi tidak memediasi pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap prestasi kerja yang artinya bahwa pengaruh langsung dari
gaya kepemimpinan ke prestasi kerja lebih besar daripada pengaruh tidak langsung
yang dimediasi oleh motivasi hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien jalur langsung
lebih besar dari pada koefisien jalur tidak langsung dengan motivasi sebagai variable
intervening pada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja dengan
koefisien 0.289 yang didapat dari variabel gaya kepemimpinan X motivasi,
sedangkan koefisien pengaruh langsung dari gaya kepemimpinan ke prestasi kerja
sebesar 0.635.

Hal yang menyebabkan motivasi tidak memediasi pengaruh antara gaya


kepemimpinan ke prestasi kerja wajar terjadi karena para karyawan dituntut untuk
kerja sesuai dengan SOP (standard operating system) yang ada dalam perusahaan.
Tinggi ataupun rendahnya motivasi kerja secara pribadi yang dimiliki karyawan,
dengan adanya SOP karyawan benarbenar harus melaksanakan tugasnya dengan
SOP yang berlaku dan tidak bisa untuk melaksanakan tugas diluar SOP yang ada,
yang artinya bahwa karyawan tidak bisa bekerja diluar SOP yang ada dan motivasi
pribadi tidak begitu berlaku dengan adanya SOP.

Anda mungkin juga menyukai