1 Pembagian Otot
a. Otot Halus
Otot halus mampu mempertahankan nada untuk waktu yang lama dan sering
berkontraksi tanpa sadar. Pada tingkat sel, otot halus dapat digambarkan sebagai
otot yang tidak disengaja dan tidak luris. Otot halus terdiri dari filamen tebal dan
tipis yang tidak disusun ke dalam sarkoer memberikan pola yang tidak luris. Pada
pemeriksaan mikroskopis, itu akan muncul homogen. Sitoplasma otot halus
mengandung sejumlah besar actin dan myosin. Actin dan myosin bertindak
sebagai protein utama yang terlibat dalam kontraksi otot. Filamen actin menempel
pada tubuh padat yang tersebar di seluruh sel. Tubuh padat dapat diamati di
bawah mikroskop elektron dan tampak gelap. Struktur penting lainnya adalah
retikulum sarkoplasma yang mengandung kalsium yang membantu dalam
mempertahankan kontraksi. Bentuk otot halus digambarkan sebagai fusiform,
yang digambarkan sebagai bulat di tengah dan meruncing di setiap ujungnya. Otot
halus dapat tegang dan rileks tetapi memiliki sifat elastis yang lebih besar
daripada otot luris. Ini penting dalam sistem organ seperti kandung kemih di mana
nada kontraktil harus dipertahankan
b. Otot Rangka
Otot rangka adalah jaringan terbesar dalam tubuh dan hilangnya fungsinya atau
sifat regeneratifnya mengakibatkan gangguan muskuloskeletal yang melemahkan.
Memahami mekanisme yang mendorong pembentukan otot rangka tidak hanya
akan membantu mengurai dasar molekul penyakit otot rangka, tetapi juga
memberikan peta jalan untuk rekapitulasi myogenesis rangka secara in vitro dari
sel induk pluripoten (PSC).
c. Otot Jantung
5.5 Sturktur mikroskopik dan lokosi otot polos dan lokasi Otot
Polos
• Sel-sel otot polos relatif panjang dan ramping, mulai dari diameter 5
hingga 10 μm dan dari 30 hingga Panjangnya 200 μm.
• Setiap sel berbentuk spindle dan memiliki terletak inti.
• Serat otot halus tidak memiliki tubulus T, dan retikulum sarkoplasma
membentuk jaringan longgar di seluruh sarkoplasma.
• Sel otot polos tidak memiliki myofibrils dan sarkomeres. jaringan
ini juga tidak memiliki striasi dan disebut otot yang tidak distriasi.
• Filamen tebal tersebar di seluruh sarkoplasma sel otot yang halus.
Protein myosin terorganisir berbeda dari pada sel otot rangka atau
jantung, dan
sel otot halus memiliki lebih banyak kepala myosin
• Sel-sel otot jantung relatif kecil, rata-rata berdiameter 10–20 m dan panjang 50–
100 m.
• Sel otot jantung yang khas memiliki dua atau lebih inti. Tidak seperti otot
rangka, sel-sel otot jantung biasanya bercabang.
• Tubulus T dalam sel otot jantung pendek dan luas, dan tidak ada triad..
Daftar pusaka:
1. Guyton and Hall : Textbook of Medical Physiology, 12th edition,
Saunder Elsevier, 2011
2. Williams DM, Rubin BK. Sensorik: Pelecekan dan penyempitan
murid serta perubahan bentuk lensa. Clinical Pharmacology of
Bronchodilator Medications. Respir Care. 2018 Jun;63(6):641-654.
3. Jérome Chal, Olivier Pourquié. Making muscle: skeletal myogenesis
in vivo and in vitro Development 2017 144: 2104-2122; doi:
10.1242/dev.151035
4. Gerard J.Tortora, Bryan Derickson. Principles of Anatomy and
Physiology 15th edition. 2017 United States of America.
5. David Shier, Jackie Butler, Ricki Lewis. Hole’s Essentials of Human
Anatomy & Physiology. 2015 ISBN 978–0–07—340372–4 MHID 0–
07–340372–5. Published by McGraw-Hill Education, 2 Penn Plaza,
New York, NY 10121.
6. Martini, Frederic. Fundamentals of anatomy & physiology/Frederic H.
Martini, Judi L. Nath, Edwin F. Bartholomew; with William C. Ober,
art coordinator and illustrator; Claire W. Garrison, illustrator;
Kathleen Welch, clinical consultant; Ralph T. Hutchings, biomedical
photographer. — 9th ed. p.; cm. Includes bibliographical references
and index. ISBN-13: 978-0-321-70933-2 (student edition : alk. paper)
ISBN-10: 0-321-70933-0 (student edition : alk. paper) 1. Human
physiology—Textbooks. 2. Human anatomy—Textbooks. I. Nath,
Judi Lindsley. II. Bartholomew, Edwin F. III. Title. IV. Title:
Fundamentals of anatomy and physiology. [DNLM: 1. Anatomy. 2.
Physiology. QS 4QP34.5.M27 2012 612—dc22
7. Sinaga, Erlintan, M. Silitonga. 2011. Anatomi Fisiologi Manusia.
Medan: UNIMED