Anda di halaman 1dari 12

EFEKTIFITAS HAND LETTERING SEBAGAI MEDIA PROMOSI KESEHATAN

REMAJA MENGENAI BAHAYA ROKOK


(STUDI DI SMK PGRI 4 SURABAYA)

Azmi Luthfia1, Pulung Siswantara2


1,2
Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Alamat Korespondensi: Azmi Luthfia
Email: azmiluthfia93@gmail.com

ABSTRACT
Indonesia is a country with largest smoker in South East Asia. According to Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) (2013), there is rising trends of cigarette smooking during three periods, especially in adolescents
aged ≥15 years. Therefore it is necessary to take effort to prevent existence of it. Providing health promotion
media in the form of hand lettering can be an alternative in providing effective information and education. Now
days, Hand lettering is a popular art design for adolescents. This research was conducted on the students of
class XI TKR SMK PGRI 4 Surabaya. The purpose of this study was to know the efectiveness of hand lettering as
a health promotion media of harmfull effect of cigarettes in adolescents. It was quasi experimental research.
Samples are 90 students of class XI TKR SMK PGRI 4 Surabaya, taken by total sampling technique. Knowledge
was dependent variable, while giving treatments was independent variables. Results showed that there were
differences knowledge betwween before and after hand lettering given (p = 0,000). Media effectiveness shows
that hand lettering is effective for improving knowledge. It can be used as a health promotion media of harmfull
effect of cigarettes in adolescents.

Keywords: hand lettering, health promotion media, harmfull effect of cigarettes

ABSTRAK
Indonesia, negara dengan presentase jumlah perokok terbesar di Asia Tenggara. Data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) (2013) menunjukkan peningkatan prevalensi merokok selama 3 periode. Peningkatan terbanyak
berada pada remaja usia 15 tahun keatas. Oleh karena itu dibutuhkan upaya promosi kesehatan untuk mencegah
terjadinya hal tersebut. Pemberian media promosi kesehatan berupa hand lettering dapat menjadi alternatif untuk
memberikan informasi dan edukasi. Saat ini hand lettering merupakan seni yang sedang populer di kalangan
remaja. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI TKR SMK PGRI 4 Surabaya. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui efektifitas hand lettering sebagai media promosi kesehatan mengenai bahaya rokok pada remaja.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu dengan rancangan pre test - post test group
design. Jumlah sampel adalah 90 siswa yang dibagi menjadi 3 kelompok. Sampel diambil berdasarkan teknik
total populasi. Varibel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian perlakuan dengan media hand lettering dan
poster, sedangkan variabel terikat adalah pengetahuan dan sikap. Hasil penelitian menunjukan terdapat
perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan hand lettering (p=0,000). Efektifitas media menunjukkan
bahwa hand lettering efektif meningkatkan pengetahuan responden. Kesimpulan penelitian ini adalah hand
lettering efektif digunakan sebagai media promosi kesehatan bahaya rokok pada remaja.

Kata kunci: hand lettering, media promosi kesehatan, bahaya rokok

PENDAHULUAN disebut dengan perokok pasif. Selain


berdampak pada masalah kesehatan,
Rokok menjadi salah satu penyebab merokok juga dapat berdampak pada
terbesar kematian yang dapat dicegah di sosial, ekonomi dan lingkungan. Rokok
masyarakat. Akibat yang dapat menjadi faktor risiko kejadian berbagai
ditimbulkan tidak hanya bagi perokok penyakit kronis yang mematikan, seperti
sendiri (perokok aktif) namun juga pada kanker, penyakit paru-paru dan penyakit
orang yang ikut menghirup asapnya yang kardiovaskuler (WHO, 2013). Risiko

©2018 IJPH. License doi: 10.20473/ijph.vl13il.2018.25-36


Received 28 November 2017, received in revised form 21 January2018 , Accepted 23 January 2018 , Published
online: July 2018
26 The Indonesian Journal of Public Health, Vol 13, No 1 July 2018:25-36

tersebut muncul akibat zat kimia yang berani menanggung risiko atas
terkandung di dalamnya seperti nikotin dan perbuatannya tanpa didahului oleh
karbon monoksida serta racun-racun pertimbangan yang matang (BKKBN,
lainnya yang dihisap dan masuk ke dalam 2009). Apabila keputusan yang diambil
tubuh. Jika jumlah konsumsi rokok tidak tepat dapat menjerumuskan ke dalam
semakin meningkat maka akan berdampak perilaku yang tidak sehat. Salah satunya
pada semakin tingginya angka morbiditas adalah perilaku merokok. Berdasarkan
dan mortalitas akibat rokok. data Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
Berdasarkan data yang diperoleh Indonesia (IAKMI), pada tahun 2015
dari Infodatin (2013), pada tahun 2030 terdapat 2.839.115 jiwa jumlah
diperkirakan angka kematian akibat rokok perokok anak-anak dan remaja di Jawa
di dunia akan semakin bertambah hingga Timur dari total 3.094.028 jiwa, dan 46%
mencapai 10 juta jiwa. Angka kematian dari perokok tersebut berumur 15-19
tersebut sebagian besar berasal dari negara tahun.
berkembang. Terdapat 1,2 milyar perokok Surabaya merupakan salah satu
di dunia dan 800 juta di antaranya berada kota besar yang berada di Jawa Timur,
di negara berkembang. Terdapat lebih dari sehingga tidak menutup kemungkinan
separuh penduduk Asia dan Australia yang bahwa remaja di Surabaya juga berisiko
mengonsumsi rokok yaitu 57%. Indonesia terhadap perilaku merokok. Remaja usia
merupakan negara dengan presentase 15-19 tahun merupakan remaja yang
jumlah perokok terbesar di Asia Tenggara sedang menduduki Sekolah Menengah
yaitu sebanyak 46,16%. Atas (SMA) ataupun yang sederajat.
Data Riskesdas tahun 2013 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI
menyebutkan bahwa sebagian besar 4 Surabaya adalah salah satu sekolah
perokok di Indonesia merupakan penduduk swasta setingkat SMA yang terdapat di
laki-laki. Terdapat peningkatan perilaku Kota Surabaya. Berdasarkan hasil studi
merokok selama tiga periode berturut-urut, pendahuluan menyebutkan sebagian besar
terutama pada penduduk umur diatas 15 siswa-siswi yang berada di sekolah ini
tahun. Pada tahun 2007 terdapat 34,2%, berasal dari keluarga dengan tingkat
tahun 2010 meningkat menjadi 34,7%, dan ekonomi menengah ke bawah. Marmot dan
tahun 2013 meningkat menjadi 36,3%. Wilkinson (2006) menyebutkan bahwa
Tren peningkatan usia mulai merokok tingkat ekonomi merupakan determinan
tertinggi dan terbanyak berada pada usia sosial kesehatan yang mengarah pada
15 – 19 tahun. Hal ini menunjukkan tren perilaku berisiko seperti merokok.
merokok di Indonesia didominasi oleh Semakin rendah tingkat ekonomi
remaja (Riskesdas, 2013). seseorang semakin rentan terjerumus
WHO menyebutkan bahwa perilaku merokok. Sebagian besar siswa di
remaja merupakan masa peralihan dari sekolah ini berusia 15-19 tahun. Usia
kanak-kanak menuju dewasa. Batasan usia tersebut merupakan usia rawan bagi remaja
remaja adalah 12-24 tahun. Kementrian untuk mencoba hal baru termasuk perilaku
Kesehatan RI tahun 2010, batas usia merokok. Saat ini pihak sekolah telah
remaja yaitu antara 10-19 tahun dan belum melakukan upaya pencegahan perilaku
menikah. Pada masa remaja terjadi merokok di kalangan remaja melalui
pertumbuhan dan perkembangan yang materi yang disampaikan oleh guru.
pesat baik secara fisik, psikologis, maupun Namun sayangnya masih terdapat siswa
intelektual. Remaja memiliki sifat khas yang mencoba perilaku tersebut setelah
yaitu rasa keingintahuan yang besar, ingin keluar dari lingkungan sekolah. Oleh
mencoba hal baru, lebih senang berkumpul karena itu perlu dilakukan alternatif lain
bersama teman- temannya, mudah sebagai upaya pencegahan agar remaja
terpengaruh oleh lingkungannya, seta
Azmi Luthfia dan Pulung Siswantara, Efektifitas Hand Lettering Sebagai ... 27

tidak terjerumus kedalam perilaku berisiko saat ini sudah banyak diinovasi dengan
seperti merokok. berbagai ornamen modern tersebut sering
Promosi kesehatan merupakan menghiasi tempat berkumpulnya anak
salah satu upaya untuk meningkatkan muda seperti cafe, kedai-kedai makanan,
kesehatan masyarakat yang berfokus pada dan toko yang sering dikunjungi oleh
upaya promotif dan preventif. Upaya ini remaja. Hand lettering dapat dimanfaatkan
bertujuan untuk mengubah perilaku sebagai media alternatif dan inovatif dalam
masyarakat agar mampu menjaga dan promosi kesehatan terutama bagi remaja.
meningkatkan derajat kesehatannya secara Telah dibuktikan dari penelitian yang
mandiri (Ottawa Charter, 1996 dalam dilakukan oleh Dewi (2016) bahwa hand
Puspromkes, 2011). Pemberian informasi lettering ekfektif untuk meningkatkan
dan edukasi melaui media merupakan salah pengetahuan remaja mengenai HIV dan
satu bentuk promosi kesehatan. Media AIDS sehingga perlu dilakukan penelitian
merupakan alat bantu saluran komunikasi untuk mengkaji efektifitas hand lettering
yang bermanfaat untuk mempermudah terkait bahaya rokok. Tujuan dari
penyampaian pesan kesehatan pada penelitian ini adalah untuk
masyarakat (Notoatmodjo, 2007) mengidentifikasi efektifitas hand lettering
Penggunaan media seperti poster dan hand sebagai media promosi kesehatan bahaya
lettering dapat menjadi alternatif untuk rokok pada remaja.
menyampaikan informasi kepada
masyarakat khususnya remaja. METODE PENELITIAN
Penggunaan poster sebagai media
promosi kesehatan sudah sering dijumpai. Metode penelitian yang digunakan
Poster sering digunakan karena tahan lama, dalam penelitian ini adalah metode
pembuatannya murah, memberikan rasa kuantitatif dengan pendekatan
keindahan serta mempermudah eksperimental semu. Rancangan penelitian
pemahaman. Namun pemelitian yang yang digunakan adalah pre - post test
dilakukan oleh Kusuma (2014) group design. Responden dibagi menjadi 3
menyebutkan bahwa efektifitas poster pada kelompok yaitu 2 kelompok perlakuan dan
remaja saat ini berkurang dibandingkan 1 kelompok kontrol. Sebelum diberikan
media lain. Penggunaan hand lettering perlakuan, ketiga kelompok ini diberikan
sebagai media promosi kesehatan masih pre-test kemudian diberikan intervensi.
jarang dilakukan. Sebenarnya karya ini Intervensi yang diberikan berupa media
sudah muncul sejak puluhan tahun yang poster pada kelompok perlakuan I dan
lalu dan sering menghiasi dunia periklanan hand lettering pada kelompok perlakuan II.
pada masanya (Alessio, 2013). Saat ini Kelompok kontrol tidak diberikan
karya hand lettering kembali menjadi trend perlakuan. Media poster yang digunakan
terutama di kalangan anak muda dan dalam penelitian ini didapatkan dari bagian
remaja. Karya ini merupakan sebuah promosi kesehatan kementrian kesehatan.
media komunikasi untuk menyampaikan Hand lettering merupakan transformasi
pesan melalui seni menggambar atau dari poster tersebut. Pemberian intervensi
mempercantik huruf. Menurut Keesee dilakukan selama 15 menit. Setelah
(2017), sejak 3 tahun terakhir karya yang diberikan perlakuan responden diberikan
pada zaman dahulu pernah populer ini, kuesioner post-test.
sekarang kembali diminati karena Populasi yang digunakan dalam
desainnya yang simple dan kreatif. Hal itu penelitian ini adalah siswa – siswi kelas XI
dibuktikan dengan munculnya beberapa jururan Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
akun sosial media yang memuat konten di SMK PGRI 4 Surabaya. Jumlah
hand lettering baik dari dalam negeri populasi adalah 108 siswa dan seluruhnya
maupun luar negeri. Selain itu karya yang berjenis kelamin laki-laki. Sample diambil
28 The Indonesian Journal of Public Health, Vol 13, No 1 July 2018:25-36

berdasarkan teknik total populasi dan Berdasarkan Tabel 1 dapat


ditemukan responden sebanyak 90 anak diketahui bahwa responden yaitu siwa
yang memenuhi kriteria inklusi. Tiap kelas kelas XI TKR SMK PGRI 4 Surabaya
terdiri dari 30 siswa. Kriteria inklusi dalam berusia 15 hingga 18 tahun. Rata-rata usia
penelitian ini adalah siswa yang usia responden antara ketiga kelompok
mendapatkan persetujuan orang tua untuk adalah 15-16 tahun. Hasil penelitian
ikut serta dalam penelitian ini, dan hadir diketahui bahwa seluruh responden yaitu
pada saat penelitian. Pengambilan data siswa kelas XI TKR SMK PGRI 4
dilakukan pada bulan Oktober 2017. Surabaya memiliki jenis kelamin laki-laki.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah
perlakuan yang diberikan, sedangkan Pengetahuan Responden Sebelum dan
variabel terikat adalah pengetahuan Sesudah Diberikan Poster
responden.
Pengkajian efektifitas hand Tingkat pengetahuan responden
lettering dilakukan dengan menganalisis sebelum dan sesudah diberikan poster
adanya perubahan nilai pengetahuan dari diukur dengan menggunakan kuesioner pre
hasil pre-test dan post-test pada tiap - post-test. Kemudian hasil tersebut diUji
kelompok. menggunakan Uji t berpasangan untuk
Uji statistik penelitian ini melihat adakah perbedaan antara sebelum
menggunakan Uji t berpasangan untuk dan sesudah diberikan media poster.
melihat perbedaan sebelum dan setelah Sebelum dilakukan pengukuran terlebih
diberikan perlakuan dan Uji t sampel dahulu dilakukan Uji normalitas data pada
bebas untuk melihat perbedaan antar kedua variabel. Uji normalitas data
kelompok. menunjukan bahwa variabel pre-test dan
post-test berdistribusi normal. Setelah
HASIL diUji menggunakan Uji t berpasangan
Karakteristik Responden diperoleh nilai signifikansi p sebesar 0,72
yang berarti nilai p lebih dari α (0,05)
Jumlah responden yang memenuhi
sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada
kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
perbedaan yang signifikan antara sebelum
90 siswa yang terbagi menjadi 3 kelompok.
dan sesudah diberikan media poster. Rata-
Pada tiap kelas terdapat 30 responden.
rata pengetahuan responden menganai
Karakteristik umur responden dapat dilihat
bahaya rokok pada kelompok poster
pada tabel 1.
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
Tabel 1. Karakteristik Responden
dapat dilihat pada Tabel 2.
Usia Frekuensi Persentase
Responden Tabel 2. Rata-rata Pengetahuan Responden
(tahun) pada Media Poster Sebelum dan
Kelompok Poster Sesudah Perlakuan
15-16 21 70
17-18 9 30 Nilai Rata-rata p value n
Total 30 100 Sebelum 56,13
0,072 30
Kelompok Hand Lettering Sesudah 59,60
15-16 17 57
17-18 13 43 Berdasarkan Tabel 2 dapat
Total 30 100 diketahui bahwa terdapat peningkatan
Kelompok Kontrol pengetahuan responden sebelum dan
15-16 17 57 sesudah diberikan media poster. Walaupun
17-18 13 43 demikian hasil kuesioner menunjukkan
Total 30 100 bahwa masih terdapat 47% responden tidak
Azmi Luthfia dan Pulung Siswantara, Efektifitas Hand Lettering Sebagai ... 29

menjawab pertanyaan mengenai Tabel 3 menunjukkan terjadinya


kandungan berbahaya di dalam rokok peningkatan pengetahuan pada responden
dengan benar setelah diberikan poster. pada kelompok hand lettering berdasarkan
Sebagian besar responden pada kelompok nilai rata-rata sebelum dan setelah
ini belum mengetahui bahwa di dalam diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil
rokok juga terkandung zat berbahaya yang kuesioner masih terdapat 38% responden
biasa digunakan pada racun tikus, bahan tidak menjawab dengan benar terkait
pembuatan baterai, dan pestisida. pertanyaan mengenai kandungan bahan
Sementara itu hasil kuesioner mengenai berbahaya di dalam rokok, setelah
bahaya rokok bagi kesehatan menunjukkan diberikan hand lettering. Sebagian besar
bahwa 32,8% responden tidak menjawab responden pada kelompok ini belum
dengan benar. Sebagian besar responden mengetahui bahwa di dalam rokok juga
belum mengetahui bahwa rokok juga dapat terkandung zat berbahaya seperti geranol
menyebabkan penyakit seperti bercak yang biasanya digunakan sebagai pestisida.
merah, berair, dan gatal yang disebut Sementara itu hasil kuesioner mengenai
dengan psoriasis. bahaya rokok bagi kesehatan menunjukkan
bahwa 32% responden tidak menjawab
Pengetahuan Responden Sebelum dan dengan benar. Seperti halnya pada
Sesudah Diberikan Hand Lettering kelompok poster, sebagian besar responden
pada kelompok ini juga belum mengetahui
Pada kelompok ini perlakuan yang
bahwa rokok dapat menimbulkan penyakit
diberikan berupa pemberian media hand
psoriasis.
lettering mengenai bahaya rokok.
Responden pada kelompok hand lettering
Pengetahuan Responden Pada
juga diberikan kuesioner pre-test dan post-
Kelompok Kontrol
test untuk melihat adakah perbedaan
tingkat pengetahuan responden antara Pada kelompok kontrol, responden
sebelum dan sesudah diberikan media hand tetap diberikan kuesioner pre-test dan post-
lettering. Setelah dilakukan Uji normalitas test untuk mengetahui adakah perubahan
data, diperoleh hasil bahwa data tingkat pengetahuan responden. Hasil Uji
berdistribusi normal sehingga dapat normalitas menunjukan bahwa data
dilakulan Uji t berpasangan. Hasil Uji berdistribusi normal sehingga dapat
tersebut menunnjukkan nilai signifikansi p dilakukan Uji t berpasangan. Hasil Uji t
kurang dari α (0,05) yaitu sebesar 0,000 menunjukkan nilai signifikansi p adalah
sehingga dapat dikatakan terdapat 1,000. Nilai tersebut lebih besar dari α
perbedaan pengetahuan antara sebelum dan (0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa
sesudah diberikan media hand lettering. tidak ada perbedaan antara pre-test dan
Rata-rata pengetahuan responden post-test pada kelompok kontrol. Rata-rata
mengenai bahaya rokok pada kelompok pengetahuan responden menganai bahaya
hand lettering sebelum dan sesudah rokok pada kelompok kontrol sebelum dan
diberikan perlakuan dapat dilihat pada sesudah diberikan perlakuan dapat dilihat
Tabel 3. pada Tabel 4.

Tabel 3. Rata-rata Pengetahuan Responden Tabel 4. Rata-rata Pengetahuan Responden


pada Media Hand Lettering pada Kelompok Kontrol Sebelum
Sebelum dan Sesudah Perlakuan dan Sesudah Perlakuan

Nilai Rata-rata p value n Nilai Rata-rata p value n


Sebelum 54,93 Sebelum 54,80
0,000 30 1,000 30
Sesudah 67,87 Sesudah 54,80
30 The Indonesian Journal of Public Health, Vol 13, No 1 July 2018:25-36

Tabel 4 menunjukkan tidak ada Sementara itu hasil Uji t


perbedaan nilai rata-rata pada kelompok berpasangan pada kelompok hand lettering
kontrol. Hasil kuesioner pada kelompok ini dan kelompok kontrol menunjukkan nilai
menunjukkan bahwa sebagian besar signifikansi p kurang dari α. Nilai p pada
responden (65%) tidak menjawab kelompok ini adalah 0,000 sehingga dapat
pertanyaan mengenai kandungan dikatakan bahwa terdapat perbedaan antara
berbahaya di dalam rokok dengan benar. kelompok hand lettering dan kelompok
Sebagian besar responden pada kelompok kontrol. Selanjutnya perbandingan antara
ini belum mengetahui bahwa di dalam kelompok poster dan kelompok hand
rokok juga terkandung zat berbahaya yang lettering menunjukkan nilai p= 0,04. Nilai
biasanya digunakan sebagai bahan tersebut kurang dari α sehingga dapat
pestisida, baterai, dan racun tikus. dikatakan bahwa terddapat perbedaan
Sementara itu hasil kuesioner mengenai antara kelompok poster dan hand lettering.
bahaya rokok bagi kesehatan menunjukkan
bahwa 49% responden tidak menjawab Efektifitas Media
dengan benar. Sebagian besar responden
belum mengetahui bahwa rokok dapat Efektifitas media diukur
menimbulkan karies pada gigi dan berdasarkan nilai rata-rata pre-test dan
menyebabkan osteoporosis serta hilangnya post-test pada tiap kelompok. Media
pendengaran. dikatakan efektif apabila terdapat
peningkatan nilai rata-rata lebih besar sama
Perbedaan Antara Kelompok Poster, dengan 10%. Perubahan nilai rata-rata
Hand Lettering, dan Kelompok Kontrol pada tiap kelompok dapat dilihat pada
tabel 5.
Perbedaan antar kelompok pada
penelitian ini dianalisis berdasarkan hasil Tabel 5. Efektifitas Media Pada Kelompok
Uji statistik menggunakan Uji t dua sample Poster, Hand Lettering, dan
bebas. Pertama, Uji t dilakukan dengan Kontrol
membandingkan antara kelompok poster
dan kelompok kontrol. Kedua, kelompok Kelompok Rata- Rata- Nilai
hand lettering dengan kelompok kontrol. rata rata Efektif
Ketiga, antara kelompok poster dan hand Pre-test Post-test itas
lettering. (%)
Sebelum dilakukan Uji t dua Poster 56, 13 59,60 6,18
sample bebas, data pre-test dan post-test Hand 54,93 67,87
terlebih dahulu dilakukan Uji normalitas Lettering 23,56
dan pada pre - test. Berdasarkan Uji Kontrol 54,80 54,80 0,00
normalitas diperoleh bahwa data tersebut
berdistribusi nornal. Varians data Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat
merupakan varians homogen menurut hasil bahwa nilai efektifitas pada kelompok
Lavene’s test. poster dan kontrol kurang dari 10%,
Setelah dilakukan Uji t dua sampel sedangkan pada kelompok hand lettering
bebas pada kelompok poster dan kelompok lebih dari 10%. Oleh karena itu dapat
kontrol diperoleh nilai signifikansi p dikatakan bahwa media poster pada
adalah 0,059. Artinya nilai tersebut lebih penelitian ini kurang efektif untuk
dari α (0,05). Oleh karena itu dapat meningkatkan pengetahuan responden
dikatakan bahwa secara statistik tidak terkait bahaya rokok, sedangkan media
terdapat perbedaan yang signifikan antara hand lettering efektif untuk meningkatkan
kelompok poster dan kelompok kontrol. pengetahuan respoden terkait bahaya
rokok.
Azmi Luthfia dan Pulung Siswantara, Efektifitas Hand Lettering Sebagai ... 31

Berdasarkan hasil kuesioner pengetahuan responden terbanyak sebelum


mengenai efektifitas media terdapat diberikan perlakuan adalah 60-69 yang
responden yang menjawab bahwa ukuran termasuk dalam kategori cukup (Nursalam,
huruf yang terdapat di media poster terlalu 2008). Nilai tersebut menunjukan bahwa
kecil dan tulisan yang dimuat kurang jelas. sebelum diadakannya penelitian ini
Hal tersebut berbeda dengan tulisan yang responden pernah terpapar informasi
tercantum dalam media hand lettering. mengenai bahaya rokok. Hal tersebut
Oleh karena itu tulisan pada poster sulit sesuai dengan hasil wawancara dengan staf
dibaca oleh responden. Selain itu walaupun pengajar bahwa siswa di sekolah ini pernah
bahasa dan pesan yang disampaikan pada diberikan materi mengenai kenakalan
kedua media ini sama, namun menurut remaja yang di dalamnya mencakup
responden bahasa yang digunakan pada bahaya rokok. Sebagian responden
hand lettering lebih mudah dimengerti mengatakan pernah merokok karena
sehingga pesan yang disampaikan mudah kemungkinan mereka pernah terpapar oleh
untuk diterima serta dipahami. Namun kemasan rokok. Paparan bahaya rokok
terkait warna pada kedua media tersebut, diperoleh remaja dari televisi. Informasi
responden kurang menyukai komposisi mengenai bahaya rokok juga tercantum
warna yang digunakan. pada kemasan rokok hampir setiap hari
remaja terpapar televisi karena tidak
PEMBAHASAN sedikit iklan di televisi yang menayangkan
mengenai hal tersebut. Oleh karena itu
Karakteristik Responden remaja memiliki kemudahan akses dalam
memperoleh informasi terkait bahaya
Berdasarkan hasil penelitian rokok. Hal tersebut sesuai dengan
diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan Liviyana (2017) bahwa
yaitu siswa kelas XI TKR SMK PGRI 4 kemudahan akses informasi mengenai
Surabaya berusia 16 dan 17 tahun. Usia bahaya rokok didapat melalui iklan rokok
tersebut termasuk dalam kategori usia di televisi dan kemasan rokok, namun
rentan mulai merokok menurut riskesdas kualitas informasi tentang bahaya rokok
(2013). Selain itu WHO juga dirasa masih kurang.
menyampaikan bahwa pada usia tersebut Setelah diberikan perlakuan,
termasuk dalam usia remaja. Sebagai tedapat peningkatan pengetahuan pada
remaja responden memiliki kondisi psikis responden. Peningkatan tersebut
yang masih labil dan mudah dipengaruhi menandakan adanya informasi baru yang
oleh lingkungan sekitar, memiliki rasa diperoleh responden setelah mengamati
ingin tahu yang besar dan senang poster bahaya rokok yang diberikan.
berkumpul bersama teman-temannya Setelah diberikan poster responden
sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui berbagai zat berbahaya yang
menyebarkan informasi yang positif. Salah terkandung di dalam rokok dan bahaya
satu informasi yang dapat disampaikan rokok bagi kesehatan sesuai yang tertera di
kepada remaja adalah informasi mengenai dalam poster tersebut. Notoatmodjo (2007)
rokok yang mencakup bahan berbahaya menyampaikan bahwa pengetahuan
yang terkandung di dalam rokok dan merupakan hasil dari tahu setelah orang
bahayanya bagi kesehatan. melakukan penginderaan terhadap objek
tertentu. Pada penelitian ini poster
Pengetahuan Responden Sebelum dan berperan sebagai objek yang diamati oleh
Sesudah Diberikan Poster responden sehingga menghasilkan
pengetahuan. Beberapa penelitian
Pada kelompok yang diberikan sebelumnya juga telah membuktikan
perlakuan berupa media poster, nilai bahwa poster dapat meningkatkan
32 The Indonesian Journal of Public Health, Vol 13, No 1 July 2018:25-36

pengetahuan responden, seperti penelitian rokok belum dapat meningkatkan


yang dilakukan oleh Zuliyani (2016) dan pengetahuan terkait bahaya rokok (Widati,
Kusuma (2014). Jika pada penelitian 2013). Hal yang sama juga terjadi pada
sebelumnya peningkatan pengetahuan responden penelitian ini. Walaupun mereka
terjadi secara signifikan, namun pada sudah tidak asing lagi dengan kemasan
penelitian ini tidak demikian sehingga pada rokok ataupun iklan di televisi namun
saat dilakukan Uji statistik dengan mereka tidak memperhatikan informasi
menggunakan Uji t berpasangan diperoleh yang ada di dalamnya sehingga hasil
hasil tidak terdapat perbedaan signifikan pengetahuan responden mengenai bahaya
antara sebelum dan sesudah diberikan rokok pada kelompok ini masih kurang.
media poster. Walaupun sama-sama Setelah diberikan media hand
menggunakan poster sebagai objek lettering, terjadi peningkatan pengetahuan
penelitian namun poster yang digunakan responden. Adanya peningkatan tersebut
dalam penelitian ini berbeda sehingga diperkuat dengan hasil Uji t berpasangan
berbeda pula kemampuan media tersebut yang menunjukkan adanya perbedaan yang
untuk meningkatkan pengetahuan. Selain signifikan sebelum dan sesudah diberikan
itu sebelum diberikan media poster yang perlakuan. Peningkatan yang terjadi secara
diambil dari promkes depkes tersebut signifikan pada kelompok ini kemungkinan
responden telah memiliki pengetahuan dilatar belakangi oleh tingkat pengetahuan
yang cukup sehingga kemungkinan mereka awal responden yang masih kurang
pernah terpapar oleh poster yang lebih mengenai bahaya rokok sehingga ketika
menarik. Oleh karena itu peningkatan diberikan media hand lettering mengenai
pengetahuan yang terjadi setelah dilakukan informasi tersebut responden
intervensi tidak signifikan. mendapatkan informasi baru. Berdasarkan
hasil tersebut maka dapat disimpulkan
Pengetahuan Responden Sebelum dan bahwa hand lettering mampu
Sesudah Diberikan Hand Lettering menyampaikan informasi yang terkandung
di dalamnya sehingga dapat meningkatkan
Pada kelompok ini media yang pengetahuan responden. Hal tersebut
diberikan berupa hand lettering. Hasil sesuai dengan yang disampaikan oleh
kuesioner pre-test menunjukkan sebagian Abbey (2016) bahwa pembuatan hand
besar responden memiliki nilai lettering bertujuan untuk menyampaikan
pengetahuan kurang yaitu 40-49. informasi. Selain itu penelitian yang
Walaupun terdapat kemudahan akses dilakukan oleh Dewi (2016) telah
dalam memperoleh informasi kesehatan membuktikan bahwa hand lettering dapat
terkait bahaya rokok melalui tayangan meningkatkan pengetahuan responden.
iklan di televisi atau pun kemasan rokok
seperti yang dikatakan oleh Liviyana Pengetahuan Responden Pada kelompok
(2017), namun tidak semua orang dapat Kontrol
memahami pesan yang disampaikan.
Penelitian yang dilakukann oleh Zuliyani Pada kelompok kontrol, responden
(2016) menyebutkan bahwa remaja hanya tidak diberikan media apapun. Namun
melihat gambar yang tertera pada kemasan tetap diberikan pre-test dan post-test untuk
rokok dan tidak melihat tentang kandungan mengukur seberapa besar pengaruh
yang ada di dalamnya, sedangkan pesan intervensi yang diberikan pada penelitian
bahaya rokok melalui tayangan televisi ini. Hasil pre-test pada kelompok ini
tidak diperhatikan remaja karena mereka menunjukan bahwa sebagian besar
hanya melihat secara sepintas saja. responden memiliki nilai pengetahuan
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa antara 50-59. Nilai tersebut termasuk
pesan yang terkandung dalam kemasan dalam kategori kurang dan cukup
Azmi Luthfia dan Pulung Siswantara, Efektifitas Hand Lettering Sebagai ... 33

menuurut Nursalam (2008). Hal tersebut hand lettering sehingga nilai yang
juga menunjukan bahwa responden pada diperoleh responden setelah diberikan
kelompok kontrol pernah terpapar poster tidak jauh berbeda dengan post-test
informasi mengenai bahaya rokok seperti pada kelompok yang tidak diberikan media
hasil pre-test pada kelompok poster dan atau kelompok kontrol.
hand lettering. Hasil dalam penelitian ini tentu saja
Setelah dilakukan post-test, tidak tidak sesuai dari penelitian sebelumnya
terdapat peningkatan antara hasil pre-test yang dilakukan Mohamad (2012) dan
dan post-test. Begitu pula saat diUji Kusuma (2014) yang menyebutkan bahwa
statistik tidak terdapat perdedaan. Hal terdapat perbadaan bermakna antara
tersebut wajar terjadi pada kelompok kelompok poster dan kontrol. Hal tersebut
kontrol karena memang tidak adanya kemungkinan dapat disebabkan oleh
stimulan yang berisi informasi kepada pembuatan poster yang digunakan dalam
responden sehingga tidak ada pengetahuan penelitian ini belum memenuhi kriteria
baru yang diterima oleh responden. poster yang baik. Supriyono (2010)
Penggunaan kelompok kontrol menyebutkan bahwa terdapat beberapa
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam
besar pengaruh intervensi atau perlakuan pembuatan poster yang baik diantaranya
yang diberikan, seperti yang pernah adalah ukuran huruf tidak boleh terlalu
dilakukan oleh Arimurti (2012) dan Haq kecil, tampilan poster dibuat menarik dan
(2015) di dalam penelitiannya. simpel, berisi informasi penting, terdapat
elemen penting yang ditonjolkan,
Perbedaan Antara Kelompok Poster, informasi penting harus ditonjolkan
Hand Lettering, dan Kelompok Kontrol dengan ukuran, warna, atau kontras,
memuat unsur seni, elemen dan huruf
Hasil perbandingan antar kelompok visual disusun secara logis, ilustrasi
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gambar atau foto yang digunakan memiliki
yang signifikan antara kelompok hand unsur unusual agar lebih terlihat, dan
lettering dan kelompok kontrol. Hal yang huruf poster sebaiknya tebal atau kontras.
sama juga terjadi pada perbandingan antara Adanya perbedaan yang bermakna
kelompok hand lettering dan poster, pada kelompok hand lettering dengan
sedangkan pada kelompok poster dan kontrol dan poster membuktikan bahwa
kelompok kontrol tidak ada perbedaan. hand lettering mampu dijadikan sebagai
Adanya perbedaan antara kelompok alat komunikasi. Hal tersebut sesuai
yang diberikan hand lettering dan poster dengan teori yang disampaikan oleh Abbey
menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh (2016) bahwa hand lettering digunakan
pada kelompok hand lettering jauh lebih sebagai media komunikasi untuk
tinggi dari pada poster. Hasil penelitian menyampaikan pesan secara visual kepada
tersebut sejalan dengan penelitian yang pembaca. Selain itu Alessio (2013)
dilakukan oleh Dewi (2016) mengenai menyebutkan bahwa pada zaman dahulu
perbandingan hand lettering dan poster hand lettering telah digunakan di dunia
sebagai media promosi kesehatan HIV- periklanan untuk memberi tahu kepada
AIDS yang menyatakan bahwa adanya khalayak mengenai informasi tertentu.
perbedaan bermakna antara kelompok Informasi yang disampaikan pada
hand lettering dan poster. Walaupun jika penelitian ini adalah informasi mengenai
dilihat dari peningkatan nilai mean bahaya rokok. Peneliitian yang dilakukan
keduanya sama-sama dapat meningkatkan oleh Gouveia, Ferias, dan Gatto (2009)
nilai post-test responden, namun juga menyebutkan bahwa lettering biasa
peningkatan yang terjadi pada kelompok digunakan untuk menyampaikan informasi,
poster tidak sebanyak peningkatan pada
34 The Indonesian Journal of Public Health, Vol 13, No 1 July 2018:25-36

peringatan, dan iklan yang terpampang di sederhana, poster merupakan konsep visual
sudut-sudut kota besar. yang terdiri dari kombinasi garis, warna,
dan kata-kata untuk menangkap perhatian
Efektifitas Media pembaca (Benny, 2014). Namun dalam
penelitian ini poster yang digunakan
Efektifitas media dilihat dari kurang diminati oleh responden. Terdapat
peningkatan nilai mean (lebih dari sama beberapa kriteria pembuatan poster yang
dengan 10%) pada tiap kelompok terkait baik menurut Supriyono (2010), salah
bahaya rokok. Penentuan efektifitas media satunya adalah poster tersebut mampu
tersebut dirujuk berdasarkan penelitian menarik perhatian pembaca. Pada
Kusuma (2013) dan Widayani (2015) penelitian ini media poster yang
mengenai efektifitas media. ditampilkan kurang menarik perhatian dan
Hasil penelitian menunjukkan minat baca responden karena memang
bahwa pemberian media hand lettering tulisan yang tercantum ada poster ini
efektif dalam meningkatkan pengetahuan terlalu kecil dan desainnya kurang diminati
responden, namun tidak pada media poster. oleh responden sehingga pesan yang
Walaupun sebenarnya baik hand lettering disampaikan kurang diterima dan dipahami
maupun poster sama-sama dapat oleh responden. Seperti yang disampaikan
meningkatkan pengetahuan, namun di dalam penelitian Dewi (2016) bahwa
peningkatan pada poster yang digunakan desain poster yang kurang sesuai dengan
dalam penelitian ini dinilai kurang efektif selera responden serta tulisan yang terlalu
karena memiliki peningkatan nilai mean kecil dapat menghambat masuknya
kurang dari 10%. Nilai mean pada informasi pada responden. Demikian juga
responden yang diberikan media hand penelitiann yang dilakukan oleh Furlan,
lettering lebih tinggi dari pada nilai mean Kitson, dan Andes (2007) menyebutkan
responden yang diberikan poster. Oleh bahwa dalam pembuatan poster harus
karena itu dapat disimpulkan bahwa hand memperhatikan penggunaan tulisan yang
lettering lebih diminati oleh responden dari jelas, tidak terlalu banyak, dan ukuran
pada poster. Saat ini baru terdapat satu yang sesuai agar dapat dibaca responden.
penelitian yang meneliti mengenai hand Selain itu jika dilihat dari komposisi
lettering sebagai media promosi kesehatan warnanya, responden mengatakan bahwa
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Dewi komposisi warna pada kedua media ini
(2016). Pada penelitian tersebut juga kurang menarik. Sanyoto (2005)
diperoleh hasil bahwa hand lettering lebih menyebutkan bahwa warna dapat
efektif untuk meningkatkan pengetahuan memberikan pengaruh yang besar terhadap
dari pada poster. Perbedaannya adalah jika perhatian dan emosi manusia.
pada penelitian sebelumnya mengkaji Poster dan hand lettering termasuk
mengenai HIV-AIDS, pada penelitian ini dalam media visual. Kedua media ini
mengkaji mengenai bahaya rokok. sama-sama dapat digunakan sebagai alat
Seperti yang telah kita ketahui untuk menyampaikan informasi.
bahwa saat ini karya seni hand lettering Wibawanto (2017) menyebutkan bahwa
kembali menjadi trend di kalangan anak media dapat berfungsi sebagai media
muda termasuk remaja (Keesee, 2017). pembelajaran. Media visual sebagai media
Oleh karena itu responden sebagai remaja pembelajaran media berperan menjadi alat
lebih tertarik dengan media tersebut bantu pendidikan yang memungkinkan
sehingga informasi yang disampaikan lebih seseorang memperoleh pengetahuan,
mudah diterima. Jika hand lettering lebih ketrampilan atau sikap. Media visual tidak
mengutamakan penggunaan huruf sebagai hanya berperan di dalam pendidikan,
objek yang disusun menjadi kata-kata namun media juga dapat dimanfaatkan
sehingga tersusun sebagai desain yang untuk kepentingan kesehatan. Seperti
Azmi Luthfia dan Pulung Siswantara, Efektifitas Hand Lettering Sebagai ... 35

halnya pada penelitian ini, penggunakan rokok, karena sudah terUji


media tersebut dimanfaatkan sebagai keefektifitasannya. Hand lettering yang
sarana komunikasi untuk menyampaikan akan digunakan sebagai media promosi
pesan kesehatan kepada sasaran kesehatan hendaknya disesuaikan dengan
(responden) terkait bahaya rokok. karakterstik sasaran, begitu pula dengan
Pada penelitian sebelumya telah poster. Pembuatan poster juga perlu
dibuktikan bahwa hand lettering efektif disesuaikan dengan kriteria pembuatan
digunakan sebagai media promosi poster yang baik seperti desain, komponen
kesehatan terkait HIV-AIDS pada remaja warna yang menarik dan tulisan yang tidak
(Dewi, 2016). Penelitian membuktikan terlalu kecil sehingga dapat dilihat dengan
bahwa hand lettering yang karya seni jelas dan mudah dipahami oleh responden.
melukis huruf dapat digunakan sebagai
media promosi kesehatan mengenai bahaya DAFTAR PUSTAKA
rokok, bahkan efektifitasnya dalam
meningkatkan pengetahuan lebih tinggi Abbey, S. 2016. The ABC of Hand
jika dibandingkan dengan efektifitas poster Lettering Indonnesian Edition.
yang digunakan. Notoatmodjo (2007) Depok: Haru Media
menyebutkan bahwa pengetahuan Alessio, J. 2013. Understanding the
merupakan hal yang sangat penting untuk Difference Between Type and
membentuk suatu tindakan. Perilaku yang Lettering.
didasari oleh pengetahuan akan lebih Arimurti, I D. 2012. Pengaruh Pemberian
langgeng atau bertahan lama jika Komik Pendidikan Gizi Seimbang
dibandingkan dengan perilaku tanpa Terhadap Pengetahuan Gizi Siswa
didasari pengetahuan. Oleh karena itu Kelas V SDN Sukasari 4 Kota
semakin banyak pengetahuan yang diserap Tangerang Tahun 2012. Skripsi.
responden diharapkan semakin besar Universitas Indonesia.
peluang seseorang untuk melakukan dan Benny, A P. 2014. Model Desain Sistem
mempertahankan perilaku kesehatan. Pembelajaran. Jakarta : PT. Dian.
Penelitian ini membuktikan bahwa hand BKKBN. 2009. Buku Penyuluhan Bina
lettering mampu memberikan pengetahuan Keluarga Remaja: Pengantar
lebih tinggi kepada responden sehingga Kader tentang Pembinaan Anak
kedepannya dapat dimanfaatkan sebagai Remaja. Jakarta: Direktorat
media promosi kesehatan. Pengembangan Ketahanan
Keluarga Badan Koordinasi
SIMPULAN Keluarga Berencana Nasional.
Departemen Kesehatan RI. 2013. Riset
Berdasarkan penelitian terdapat Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan
perbedaan yang signifikan antara media Litbang Kemenkes RI.
poster dan hand lettering tersebut. Media Dewi, N S. 2016. Perbandingan Antara
hand lettering lebih efektif untuk Hand Lettering dan Poster sebagai
meningkatkan pengetahuan remaja Media Promosi Kesehatan
mengenai bahaya rokok, oleh karena itu HIV/AIDS pada Remaja. Skripsi.
hand lettering dapat digunakan sebagai Universitas Airlangga.
media promosi kesehatan mengenai bahaya Furlan, Y P, Kitson, H, and Andes, C.
rokok pada remaja. 2007. Chemistry, Poetry, and
Setelah dilakukan penelitian ini Artistic Illustration: An
diharapkan media hand lettering dapat Interdisciplinary Approach to
digunakan oleh institusi yang setara Teaching and Promoting
dengan SMK sebagai alternatif Chemistry. Journal of Chemical
penyampaian informasi mengenai bahaya education. 84 (10).
36 The Indonesian Journal of Public Health, Vol 13, No 1 July 2018:25-36

Gouveia, A P S, Farias, P S, dan Gatto, P Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan


S. 2009. Letters and Cities: dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Reading The Urban Environment Cipta.
With The Help of Perception Nursalam. 2008. Konsep dan Penerpan
Theories. Sage Journal. 8 (3). Metodologi Penelitian Ilmu
Haq, Z. 2015. Efektifitas Komik Sebagai Keperawatan. Jakarta: Salemba
Media Promosi Kesehatan Anak Medika
Usia Sekolah Dasar Tentang Puspromkes Kemenkes RI. 2011. Promosi
Kesehatan Gigi. Skripsi. Kesehatan Komitmen Global dari
Universitas Airlangga. Ottawa-Jakarta-Helsinki Menuju
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Rakyat Sehat. Jakarta: Kementrian
Indonesia. 2013. Indonesia Kesehatan RI.
Tobacco Atlas edisi 2013. Tobacco Sanyoto, S E. 2005. Dasar-Dasar Tata
Control Support Center. Rupa dan Desain. Yogyakarta.
Infodatin RI. 2013. Perilaku Merokok Supriyono. 2010. Desain Komunikasi
Masyarakat Indonesia: Hari Tanpa Visual (Teori dan Aplikasi).
Tembakau Sedunia. Pusat Data dan Yogyakarta: Andi
Informasi Kementrian kesehatan WHO. 2013. WHO Report on The Global
RI. Tobacco Epidemic. Luxembourg:
Keesee, M. 2017. The Effects of the Hand WHOLibrary Catalouging.
Lettering Trend. Wibawanto, W. 2017. Desain dan
Kusuma, I A. 2013. Perdedaan Efektiifitas Pemrograman Multimedia
Leaflet dan Poster Produk Komisi Pembelajaran Interaktif. Jember :
Penanggulangan AIDS Kabupaten Cerdas Ulet Kreatif.
Jember dalam Perilaku Pencegahan Widati, S. 2013. Efektivitas Pesan Bahaya
HIV/AIDS. Skripsi. Universitas Rokok Pada Kemasan Rokok
Jember. Terhadap Perilaku Merokok
Liviyana, O. 2017. Faktor – Faktor Yang Masyarakat Miskin. Jurnal
Berhubungan Dengan Praktik Promkes, 1(2).
Merokok Pada Mahasiswi S1 Widayani, H P. 2015. Pengembangan
Universitas Diponegoro Semarang. Media Permainan Monopoli
Jurnal Kesehatan Masyarakat Sarapan dan
Universitas Diponegoro. Efektifitasnya Terhadap
Semarang. Peningkatann Pengetahuan Sarapan
Marmot, M and Wilkinson, G R. 2006. pada Siswa Kelas V SD N
Social Determinants of Helath, 2nd Kalijudan I. Skripsi. Universitas
Edition. Oxford University. Airlangga.
Mohamad, F. 2012. Peningkatan Zuliyani. 2016. Gambaran Tingkat
Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang
Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Bahaya Rokok di SMP 2 Sanden
Melalui Poster Dengan Partisipasi Bantul Yogyakarta. Skripsi.
Siswa di Kabupaten Gorontalo. Universitas Muhammadiyah
Journal of Community Medicine Yogyakarta.
and Publict Health Universitas
Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai