Anda di halaman 1dari 4

Jumlah Investor Sebelum Pandemi

Pertumbuhan jumlah investor Reksadana dari tahun ke tahun mengalami peningkatan


hingga akhir tahun 2019 mencapai 1.774.493 juta atau 1,77 juta, naik 77,65%. secara
total dari posisi akhir tahun 2018 sebanyak 995.510 investor. Dikutip dari Kustodian
Sentral Efek Indonesia, pertumbuhan jumlah investor reksadana semakin membaik
dari investor lainnya, yang menggambarkan bahwa perkembangan investor pemula
sudah dilakukan dengan baik. Dari sisi jumlah investor, tahun 2018 hingga tahun
2019 sebelum adanya pandemi mengalami pertumbuhan yang baik berdasarkan
jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 48,77% dengan aset 1. 705.029
SID dalam reksadana.

Kemudian pada awal tahun 2020 jumlah investor reksadana mencapai 1,846.516 juta
atau 1, 84 juta investor. Jumlah itu meningkat daripada akhir tahun 2019 kemarin,
yaitu sebesar 72.023 bertambah, dibandingkan akhir tahun 2019 mencapai 1.774.493
atau 1,77 juta investor. Petumbuhan investor reksadana tetap terjaga meskipun pasar
modal sedang bergejolak. Pertumbuhan jumlah investor ini ditopang karena
mudahnya transaksi elektronik dan edukasi yang meluas di masyarakat serta
kepercayaan investor reksadana masih terjaga.

Jumlah Investor Reksadana Saat Pandemi

Pada awal tahun 2020 sekitar bulan Februari hingga sekarang, dunia dan Indonesia
sedang dilanda virus Corona atau Covid - 19, sehingga awalnya melumpuhkan semua
sektor, dari sektor pendidikan, ekonomi, pariwisata, dll. Sehingga berdampak pada
pasar modal, mengalami gejolak yang cukup tajam , namun berbeda pada investasi
reksadana ini.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat pertumbuhan investor reksadana
tumbuh pesat dibandingkan investor saham dan surat berharga negara. Pertumbuhan
ini naik 21,66% menjadi 2. 315.635 juta hingga 30 Juli 2020 dibandingkan pada awal
tahun 2020.
Jumlah investor pasar modal masih meningkat. Berdasarkan data PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksadana mencapai 2.827.164 juta
investor dari periode Januari sampai November 2020. Angka ini tumbuh 59,32% dari
capaian akhir tahun lalu yang tercatat sebesar 2,48 juta investor. Hal ini terjadi karena
ada peran kaum milenial turut mendorong pertumbuhan investor ritel, khususnya yang
memiliki usia di bawah 30 tahun.
Kenaikan investor tersebut salah satunya disokong melalui peningkatan investor reksa
dana sebesar 59,32 persen, khususnya yang berinvestasi melalui Agen Penjual Reksa
Dana Fintech (SA Fintech). Lebih dari 50 persen investor pasar modal memiliki
rekening di Selling Agent Financial Technology (SA Fintech) dengan total 1,8 juta
investor dan dominasi investor individu sebesar 99 persen. Dukungan keberadaan SA
Fintech dalam industri Reksa Dana terlihat dari pertumbuhan Asset Under
Management (AUM) .
Meskipun kondisi pasar modal Indonesia saat ini mengalami tekanan dan belum
rebound hingga posisi sebelum terjadinya pandemi, dengan adanya peningkatan
jumlah investor secara signifikan tersebut justru membuktikan, kepercayaan publik
terhadap Pasar Modal Indonesia masih terus meningkat.
pandemi yang membatasi aktivitas di tahun ini tak menyurutkan minat investor untuk
masuk ke pasar modal. Kehadiran platform teknologi finansial menjadi salah satu
gerbangnya.
Sepanjang tahun 2020, jumlah investor di Pasar Modal Indonesia yang terdiri atas
investor saham, obligasi, maupun reksadana mengalami peningkatan pesat.
Tercatat, sampai dengan 29 Desember 2020 jumlah investor mencapai 3,87 juta
Single Investor Identification (SID) atau naik 56 persen dari posisi akhir 2019 lalu.
Dari jumlah itu, investor saham juga naik sebesar 53 persen menjadi sejumlah 1,68
juta SID.

Anda mungkin juga menyukai