Anda di halaman 1dari 18

A.

Pengangguran

1. Definisi Pengangguran
Istilah kata pengangguran pada dasarnya berasal dari kata “menganggur” yang
mempunyai arti “tidak melakukan apa pun sama sekali”. Pengangguran adalah angkatan
kerja yang belum mendapat kesempatan bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan atau
orang yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin memperoleh
pekerjaan.

Pengangguran Menurut Para Ahli


1. NANGA
Pengangguran merupakan salah satu keadaan di mana seseorang yang akan
tergolong dalam sebuah kategori angkatan kerja tidak mempunyai pekerjaan dan juga
secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan.
2. SADONO SUKIRNO
Pengangguran ialah sesuatu keadaan kekurangan yang dialami oleh individu dan
tidak akan mendapatkan pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan.
3.SAMUELSON dan NORDHAUS
Masa resesi ini dianggap sebagai “cuti masal” dan pengangguran merupakan
sebuah hasil yang efisien dari mekanisme penawaran dan permintaan, walaupun
belum tentu wajar atau juga pantas.

2. Jenis – jenis Pengangguran


1. Jenis Pengangguran Berdasarkan Ciri – Cirinya :
Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka ialah salah satu jenis pengangguran yang terjadi akibat
lowongan pekerjaan memiliki jumlah yang rendah dan akan bertambahnya tenaga
kerja.
Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran tersembunyi yaitu salah satu jenis dari pengangguran yang terjadi
akibat kelebihan tenaga kerja yang digunakan. Contohnya keluarga petani yang
mempunyai salah seorang anggota yang banyak namun hanya mengolah tanah dengan
luas tanah yang kecil.
Pengangguran Musiman
Pengangguran Musiman ialah sebuah pengangguran yang terjadi karena suatu
faktor iklim yang biasa terjadi pada sektor pertanian dan perikanan.
Pengangguran Menganggur
Pengangguran menganggur yakni salah satu jenis dari pengangguran yang hanya
bekerja 1-2 hari dalam seminggu atau 1-4 jam sehari.

2. Jenis Pengangguran Berdasarkan Jam Kerja


Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung (disguised unemployment) ialah seorang tenaga kerja
yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Pengangguran Setengah Menganggur
Pengangguran setengah menganggur (under unemployment) yaitu seorang tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak adanya sebuah lapangan
pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan suatu tenaga
kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
Pengangguran jenis ini masih bisa dibedakan lagi menjadi 3 yaitu diantaranya :
- Pengangguran Terpaksa (Involuntary) ialah seseorang yang akan bersedia bekerja
untuk suatu pekerjaan tertentu dengan upah tertentu, tetapi sebenarnya pekerjaannya
itu tidak ada.
- Pengangguran Sukarela (Voluntary) yaitu seorang pengangguran yang disebabkan
oleh para pekerja tidak mau menerima suatu pekerjaan dengan upah yang sudah
berlaku di pasar atau pekerja rela melepas pekerjaannya dengan suatu alasan mungkin
memperoleh penghasilan dari harta kekayaan mereka seperti menyewakan rumah,
kendaraan, dan juga menikmati warisan.
- Pengangguran Bruto merupakan suatu gabungan pengangguran terbuka dengan
setengahnya pengangguran.

Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka (open unemployment) yakni sebuah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai sebuah pekerjaan. Pengganguran pada jenis ini
cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha
dengan semaksimal mungkin.

3. Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebab Terjadinya


Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional (frictional unemployment) yaitu salah satu jenis dari
pengangguran yang disebabkan adanya sebuah kesulitan mempertemukan antara
pihak yang saling membutuhkan tenaga kerja dengan pihak yang memiliki tenaga
kerja (angkatan kerja).
Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural (Structural unemployment) yakni salah satu jneis dari
pengangguran yang disebabkan oleh para penganggur yang mencari lapangan
pekerjaan yang tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka
lapangan kerja.
Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi (Technology unemployment) ialah salah satu jenis dari
pengangguran yang disebabkan oleh perkembangan atau pergantian teknologi.
Perubahan ini dapat juga menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan
suatu teknologi yang diterapkan.
Pengangguran Kiknikal
Pengangguran kiknikal merupakan salah satu jenis dari pengangguran yang
disebabkan oleh kemunduran ekonomi yang dapat menyebabkan suatu perusahaan
tidak mampu menampung semua pekerja yang ada. Contoh dari penyebabnya, karena
adanya suatu perusahaan lain sejenis yang beroperasi atau daya beli produk oleh
masyarakat menurun.
Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman yakni salah satu jenis pengangguran akibat siklus ekonomi
yang berfluktuasi karena pergantian suatu musim. Umumnya terjadi pada bidang
pertanian dan perikanan. Contohnya yakni para petani dan juga nelayan.
Pengangguran Setengah Menganggur
Pengangguran setengah menganggur ialah salah satu jenis dari pengangguran yang
di saat pekerja yang hanya bekerja di bawah jam normal (sekitar 7-8 jam per hari).
Pengangguran Keahlian
Pengangguran keahlian ialah sebuah rasa pengangguran yang disebabkan karena
tidak adanya suatu lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahlian. Contohnya
saja pada anak sekolah (siswa) atau mahasiswa.
Pengangguran Total
Pengangguran total yaitu suatu jenis dari pengangguran yang benar-benar tidak
mendapatkan sebuah pekerjaan yang layak, karena tidak adanya lapangan kerja atau
tidak adanya peluang untuk dapat menciptakan lapangan kerja.
Pengangguran Unik
Pengangguran unik merupakan jenis pekerja yang dapat menerima gaji secara rutin
tanpa pemotongan, tetapi di tempat kerjanya hanya selalu diisi dengan bercerita
sesama para pekerja karena minimnya pekerjaan yang harus dikerjakan.

3. Masalah Pengangguran
Masalah pengangguran disebabkan oleh beberapa faktor seperti berikut :
1. Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan jumlah tenaga kerja
Jumlah pekerja meningkat dari hari ke hari. Bahkan mahasiswa dan lulusan
magister semakin sulit untuk memiliki pekerjaan karena jumlah pekerjaan yang
tersedia sedikit. Kebutuhan lowongan bugar tumbuh lebih cepat daripada lowongan
yang tersedia.

2. Kemajuan teknologi
Perkembangan teknologi harus menjadi kebanggaan karena dengan teknologi yang
lebih maju, kerja manusia akan lebih mudah. Namun, perkembangan teknologi juga
membuat banyak perusahaan hanya membutuhkan beberapa pekerja karena posisinya
telah diganti dengan hadirnya teknologi terbaru seperti robot. Alasan utama
perusahaan menggunakan robot daripada manusia karena biayanya lebih murah
dengan kerja cepat dan akurat. Sudah banyak perusahaan yang menggunakan robot
dan meninggalkan kekuatan manusia.

3. Keterampilan pemohon tidak memenuhi kriteria


Perusahaan yang memiliki lowongan kerja akan membutuhkan karyawan yang
sesuai dengan kriteria sesuai dengan posisi yang akan ditempati oleh calon karyawan.
Tapi itu menjadi kendala ketika perusahaan membutuhkan beberapa karyawan dengan
keterampilan tinggi. Secara otomatis, hanya akan ada beberapa pelamar yang
memiliki kesempatan. Hal ini disebabkan jarang pelamar yang memiliki banyak
keterampilan untuk mendukung posisi dalam suatu perusahaan.

4.  Kurangnya pendidikan dan keterampilan


Faktor berikutnya yang menyebabkan pengangguran di Indonesia adalah masalah
keterampilan dan pendidikan. Kurangnya tingkatan pendidikan akan menyebabkan
seseorang menjadi sulit untuk dijadikan sebagai tenaga kerja. Orang yang tidak
memiliki latar belakang pendidikan tinggi biasanya hanya menjadi buruh kasar
seperti contoh pengangguran deflasioner.

5. Kurangnya pendidikan dan keterampilan


Faktor berikutnya yang menyebabkan pengangguran di Indonesia adalah masalah
keterampilan dan pendidikan. Kurangnya tingkatan pendidikan akan menyebabkan
seseorang menjadi sulit untuk dijadikan sebagai tenaga kerja. Orang yang tidak
memiliki latar belakang pendidikan tinggi biasanya hanya menjadi buruh kasar
seperti contoh pengangguran deflasioner.

6. PHK
Salah satu hal yang paling menakutkan oleh karyawan swasta adalah pemutusan
hubungan kerja atau pemutusan hubungan kerja. PHK akan terjadi karena berakhirnya
kontrak kerja atau pengurangan karyawan. Sebuah perusahaan bahkan akan
melakukan metode ini untuk menstabilkan sistem kerja.

7.  Tempat tinggal jauh dari banyak lowongan pekerjaan


Daerah yang kurang berkembang biasanya akan menjadi sarang bagi banyak
pengangguran. Orang-orang di daerah terpencil biasanya memiliki keinginan untuk
sukses besar. Namun, apa kekuatannya jika domisili mereka jauh dari kampung
halaman dan tidak mendapatkan berkah dan kesempatan yang sama untuk mencoba
peruntungan mereka di tanah luar negeri. Akhirnya, orang-orang seperti ini akan
berakhir menganggur karena mereka memilih keluarga, istri, dan anak-anak sebagai
prioritas seperti contoh pengagguran teknlogi.

8. Pasar global
Di era pasar global bebas dan perdagangan global, maka pengangguran akan
menjadi masalah terbesar yang pernah ada. Akan ada banyak perusahaan asing yang
didirikan, tetapi mereka cenderung memasukkan beberapa pekerja dari negara mereka
daripada menggunakan tenaga kerja asli.

9. Kesulitan untuk bertemu pencari kerja dan lowongan


Kekosongan yang tersedia terkadang tidak diumumkan dengan baik. Beberapa
orang potensial yang mengisi lowongan terkadang kehilangan informasi tentang
lowongan itu sendiri. Beberapa perusahaan terkadang tidak menyebarkan lowongan
yang mereka butuhkan dengan baik. Sebenarnya ada banyak pencari kerja yang masih
membutuhkan pekerjaan dan siap dipekerjakan kapan saja. Para pencari kerja
terkadang tidak cukup aktif dalam mendapatkan informasi tentang lowongan tersebut.
Mereka harus bergabung dengan job fair atau lowongan pekerjaan untuk mencari
pekerjaan.

10. Terlalu tinggi harapan untuk para calon pekerja


Sudah umum bahwa sebagian besar perusahaan di Indonesia mengharapkan tenaga
kerja terampil yang tinggi. Melalui seleksi yang ketat, terkadang mereka tidak
memilih siapa pun. Alasan utamanya adalah karena mereka belum menemukan orang
yang cocok yang dapat bekerja di beberapa posisi tertentu. Itu terjadi ketika
perusahaan tidak ingin mempekerjakan orang yang tidak terampil dan mereka tidak
perlu memberikan pelatihan panjang setelah mereka mendapatkan karyawan.

4. Cara Mengatasi Pengangguran.


- Perluasan kesempatan kerja melalui perluasan produksi, peningkatan investasi,
penyediaan prasarana  sik, peningkatan ekspor, dan penggalakkan program padat karya
(melibatkan banyak tenaga kerja dalam melakukan suatu proses produksi).
- Mengurangi urbanisasi guna mencegah pengangguran di kota besar.
- Penggunaan teknologi yang tepat yang disesuaikan dengan teknologi yang sifatnya
padat karya.
- Memperbaiki mutu pendidikan yang menciptakan keseimbangan antara dunia kerja dan
dunia pendidikan.
- Pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB).
- Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja melalui kerja sama dengan
perusahaan dan kampus dalam melaksanakan kegiatan job fair dan magang.

Kebijakan-kebijakan pengangguran
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang
disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut:

Cara mengatasi pengangguran struktural :


 Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
 Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke
tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
 Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan)
kerja yang kosong, dan
 Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.

Cara mengatasi pengangguran friksional :


 Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama
yang bersifat padat karya.
 Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang
timbulnya investasi baru.
 Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
 Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris
dan sektor formal lainnya.
 Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan,
jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara
langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.

Cara mengatasi pengangguran musiman :


 Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain.
 Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika
menunggu musim tertentu.

Cara mengatasi pengangguran siklis


 Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.
 Meningkatkan daya beli masyarakat.

B. Tenaga kerja, Angkatan Kerja, Pasar Tenaga Kerja.

Tenaga Kerja

1. Definisi Tenaga Kerja


Istilah-istilah di Ketenaga kerjaan Tenaga Kerja adalah setiap orang laki-laki atau
wanita yang sedang dalam dan/atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di
luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.

Tenaga kerja menurut para ahli


- EENG AHMAN & EPI INDRIANI
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan
sanggup bekerja jika ada permintaan kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari
para tenaga kerja ini. Menurutnya, anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.
- ALAM. S
Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas untuk negara negara
berkembang seperti Indonesia. Sedangkan di negara-negara maju, tenaga kerja adalah
penduduk yang berumur antara 15 hingga 64 tahun.
- KOSIM
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam
kegiatan produksi selain faktor alam, tenaga kerja, modal, dan ketrampilan.
- SUPARMOKO & ICUK RANGGABAWONO
Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja dan memiliki
pekerjaan, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti
sekolah, kuliah dan mengurus rumah tangga.
2. Kategori Tenaga Kerja

Tenaga kerja-manpower (berusia ≥ 15 tahun), yang dibedakan menjadi angkatan kerja dan
bukan angkatan kerja.
1 . Angkatan Kerja
Angkatan kerja atau labour force adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja
yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja,
dan yang mencari pekerjaan.

Angkatan kerja terdiri atas:


- Pekerja ialah orang-orang yang mempunyai pekerjaan, mencakup orang yang
mempunyai pekerjaan dan (saat disensus atau di survai) memang sedang bekerja, serta
orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan sedang
tidak bekerja. Yang dimaksud orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk
sementara waktu kebetulan sedang tidak bekerja contohnya petani yang sedang
menanti panen atau wanita karir yang cuti melahirkan.
- Penganggur, adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang
tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan. Penganggur semacam ini oleh
BPS disebut penganggur terbuka.

2 . Kelompok Bukan Angkatan kerja


Kelompok bukan angkatan kerja adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia yang
tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan, yakni
orang, terdiri atas:
- Golongan yang bersekolah adalah mereka yang kegiatannya hanya bersekolah
contoh pelajar dan mahasiswa
- Golongan yang mengurus rumah tangga adalah mereka yang mengurus rumah
tangga tanpa memperoleh upah contoh ibu-ibu bukan wanita karir, dan

Golongan lain-lain atau penerima pendapatan tapi bukan imbalan langsung atas jasa
kerjanya digolongkan menjadi:
a) golongan penerima pendapatan, yaitu mereka yang tidak melakukan suatu kegiatan
ekonomi, tetapi memperoleh pendapatan seperti tunjangan pensiun, bunga atas
simpanan uang atau sewa atas milik, dan
b) golongan mereka yang hidupnya tergantung dari orang lain, misalnya karena lanjut
usia (jompo), cacat atau sakit kronis.

3 . Golongan dalam kelompok bukan angkatan kerja ini kecuali mereka yang
hidupnya tergantung dari orang lain, sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya
untuk bekerja.
Oleh sebab itu, kelompok ini sering juga dinamakan sebagai Potential Labour Force
(PLF). Jadi, tenaga kerja mencakup siapa saja yang dikategorikan sebagai angkatan kerja
dan juga mereka yang bukan angkatan kerja, sedangkan angkatan kerja adalah mereka
yang bekerja dan yang tidak bekerja (pengangguran).
Menurut BPS dengan pendekatan pemanfaatan tenaga kerja menyatakan yang dimaksud
penganggur ialah orang yang sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan.

Pemilahan penduduk menurut pendekatan ini adalah:


- Bekerja penuh, maksudnya tenaga kerja yangbersangkutan termanfaatkan secara cukup
atau optimal.
- Setengah menganggur (under-employed) maksudnya berkerja namun tenaganya kurang
termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja, atau penghasilan yang
diperoleh. Kategori setengah menganggur dubedakan menjadi:
a. Kentara
b. Tidak kentara (disguised unemployment)
- Produktivitas rendah
- Penghasilan rendah
Pendekatan ini lebih realistis namun pelaksanannya lebih rumit, terutama untuk mengukur
pengangguran terselubung (disguised unemployment) dalam bentuk produktivitas rendah
dna penghasilan rendah.

3 . Klasifikasi Tenaga Kerja


1. Berdasarkan kemampuan
a. Tenaga kerja terdidik/ tenaga ahli/tenaga mahir.
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu keahlian atau
kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal dan non formal.
Contohnya seperti sarjana ekonomi, insinyur, sarjana muda, doktor, master, dan lain
sebagainya.
b. Tenaga kerja terlatih.
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang
tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak
memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan dan melakukannya
berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya adalah
supir, pelayan toko, tukang masak, montir, pelukis, dan lain-lain.
c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang
hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh tenaga kerja model ini seperti kuli, buruh
angkut, buruh pabrik, pembantu, tukang becak, dan masih banyak lagi contoh
lainnya.

2. Penggolongan tenaga kerja menurut sifatnya dibedakan menjadi.


a. Tenaga keja jasmani yaitu tenaga kerja yang mengandalkan fisik atau jasmani
dalam proses produksi.
b. Tenaga kerja rohani yaitu tenaga kerja yang memerlukan pikiran untuk melakukan
dalam proses produksi.
3. Penggolongan tenaga kerja menurut fungsi pokok dalam perusahaan.
a. Tenaga kerja bagian produksi.
b. Tenaga kerja bagian pemasaran.
c. Tenaga kerja bagian umum dan administrasi

4. Penggolongan tenaga kerja menurut hubungan dengan produk.


a. Tenaga kerja langsung
b. Tenaga kerja tidak langsung

5. Penggolongan tenaga kerja menurut kegiatan departemen-departemen dalam


perusahaan.
a. Tenaga kerja departemen produksi
b. Tenaga kerja departemen non produksi

6.Penggolongan tenaga kerja menurut jenis pekerjaannya.


a.Tenaga kerja bagian pabrik
b.Tenaga kerja bagian kantor
c. Tenaga kerja bagian lapangan

4 . Jenis Tenaga Kerja


Berdasarkan sifatnya, faktor produksi tenaga kerja dibagi 2 yaitu :
a. Tenaga Kerja Jasmani : kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan
jasmani atau fisik. Contoh : Buruh, kuli pelabuhan, buruh bangunan.
b. Tenaga Kerja Rohani : kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan pikiran
atau otak. Contohnya : Guru, Pengajar, Menteri, Direktur dan lain-lain.

Berdasarkan kemampuan, faktor produksi tenaga kerja dibagi 3 yaitu :


a. Tenaga Kerja Terdidik memerlukan pendidikan khusus dan teratur, dihasilkan dari
lembaga pendidikan formal dari tingkat SD sampai pendidikan tinggi seperti
Universitas atau sekolah tinggi. Contoh : Insinyur, Dokter, Guru, Akuntan, Hakim,
Pengacara dan lain-lain.
b. Tenaga Kerja Terlatih memerlukan latihan-latihan dan pengalaman, tenaga kerja ini
disiapkan melalui lembaga pendidikan dan pelatihan kursus. Contohnya montir untuk
bengkel kendaraan, operator alat berat, juru masak koki, juru las dan lain-lain.
c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih yaitu tenaga kerja yang tidak
memerlukan pendidikan atau latihan. Tenaga kerja ini tidak memiliki keahlian dan
keterampilan. Contoh : Kuli, Tukang, Pemulung dan lain-lain.

Angkatan Kerja

1. Definisi Angkatan Kerja


Angkatan Kerja adalah penduduk negara yang berusia lima belas tahun kearah yang
aktif melaksanakan kegiatan kegiatan ekonomi, bahasa lain dari angkatan kerja adalah
Labor force adalah bagian dari sebuah kegiatan tenaga kerja yang memiliki suatu kegiatan
di bidang produksi atau jasa.

Menurut para ahli


1. SUMARSONO (2009)
Pengertian angkatan kerja menurut Sumarsonoi adalah bagian penduduk yang
mampu dan bersedia melakukan pekerjaan. Dalam hal ini pengertian angkatan kerja
“mampu” berarti mampu secara fisik, jasmani, kemampuan mental dan juga secara
yuridis mempu serta tidak kehilangan kebebasan untuk memilih dan juga melakukan
pekerjaan yang dilakukan dan juga bersedia secara aktif ataupun juga pasif dalam
melaksanakan dan mencari pekerjaan.
2. BPS (2010)
Pengertian angkatan kerja menurut BPS adalah penduduk usia kerja yang bekerja
atau sedang mencari pekerjaan. Pendekatan mencakup angkatan kerja yang secara aktif
bekerja ataupun sedang mencari pekerjaan yang mana dalam kedua aktivitas tersebut
berada dalam jangka waktu tertentu dengan demikian dalam pendekatan ini mampu
membedakan angkatan kerja yang menjadi dua kelompok bekerja dan sedang mencari
pekerjaan.

2.Macam-macam Angkatan Kerja


Angkatan kerja dibagi menjadi 3 macam, yakni :
1. Bekerja Penuh
Orang yang masuk kategori bekerja penuh adalah orang yang memanfaatkan jam
kerja secara maksimal kurang lebih delapan sampai 10 jam perharinya. dan biasanya
dalam seminggu hanya 2 hari mereka tidak melakukan aktifitas bekerja namun mereka
yang bergerak dibidang jasa,pemerintahan atau swasta ada juga yang tidak masuk kerja
jika memiliki masalah seperti sakit, mogok, sakit dan lain sebagainya.
2. Setengah Menganggur
Orang yang setengah menganggur tidak dapat diukur dengan waktu kerja,
pendapatan dan produktifitas kerja. biasanya diukur melalui jumlah jam kerjanya dan
produktifitas kerjanya dan juga penghasilan/pendapatannya. setengah menganggur
dibagi menjadi dua kelompok yakni setengah menganggur kentara yakni pekerjaan nya
dengan jumlah jam 35 jam selama seminggu dan setengahnya lagi menggur tidak
kentara yaitu yang tidak produktif dalam bekerja dan memiliki Pendapatan yang masih
tergolong rendah.
3. Pengangguran
Pengangguran ialah suatu keadaan dimana seorang dikategorikan angkatan kerja tap
mereka tidak mempunyai sebuah pekerjaan dan dalam keadaan sedang mencari suatu
pekerjaan.
3. Contoh Angkatan Kerja
- Pekerja yang bekerja secara penuh. Seperti guru, dokter, tukang ojek, satpam dan lain
sebagainya.
- Pengangguran baik itu karena terpaksa ataupun sukarela.
- Pekerja yang sedang tidak masuk kerja baik mengambil cuti, mogok, sakit atau karena
diberhentikan sementara waktu.
- Petani yang sedang tidak bekerja karena menunggu musim yang teapat dalam bercocok
tanam dan juga termasuk angkatan kerja.

Pasar Tenaga Kerja

1. Definisi Pasar Angkatan Kerja


Pasar Tenaga Kerja dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual
dan pembeli tenaga kerja.

2. Fungsi Pasar Tenaga Kerja


Pasar tenaga kerja memiliki fungsi yang sangat luas, baik dalam sektor ekonomi maupun
sektor-sektor yang lain. Fungsi Pasar Tenaga Kerja yakni sebagai berikut :
• Berfungsi untuk Sarana Penyaluran Tenaga Kerja,
• Berfungsi untuk sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan,
• Berfungsi untuk sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau lembaga
yang membutuhkan tenaga kerja.

3. Manfaat Pasar Tenaga Kerja


Manfaat adanya bursa tenaga kerja yakni :
• Bermanfaat untuk membantu para pencari kerja dalam mendapatkan pekerjaan sehingga
bisa mengurangi penggangguran,
• Bermanfaat untuk membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan
tenaga kerja untuk memperoleh tenaga kerja,
• Bermanfaat untuk membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan
ketenagakerjaan.

4. Jenis-Jenis Pasar Tenaga Kerja


1. Pasar tenaga kerja terdidik, terlatih, tidak terdidik dan tidak terlatih.
Tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus seperti
dokter, akuntan, guru, dan lain-lain. Adapun tenaga kerja terlatih yaitu tenaga kerja
yang memerlukan latihan dan pengalaman seperti montir, sopir, koki, dan lain-lain.
2. Pasar tenaga kerja intern dan ekstern
Pasar tenaga kerja intern yaitu pasar yang mendahulukan para pegawai yang sudah
ada untuk mengisi lowongan kerja yang dibutuhkan. Ini berarti berkaitan dengan
pemberian promosi (kenaikan jabatan) bagi pegawai yang bersangkutan. Pasar tenaga
kerja ekstern yaitu pasar yang mempersilakan orang luar untuk mengisi lowongan kerja
yang dibutuhkan.
3. Pasar tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri
Pasar tenaga kerja dalam negeri yaitu pasar tenaga kerja yang terjadi di dalam
negeri. Pasar tenaga kerja luar negeri yaitu pasar tenaga kerja yang terjadi di luar
negeri.
4. Pasar Tenaga Kerja Persaingan Sempurna
Dalam pasar tenaga kerja persaingan sempurna terdapat banyak sekali perusahaan.
Oleh karena itu, para tenaga kerja dapat menawarkan jasanya secara perseorangan pada
perusahaan yang diinginkan.
5. Pasar Tenaga Kerja Monopoli
Berbeda dengan pasar tenaga kerja persaingan sempurna, pada pasar ini seluruh
tenaga kerja bersatu, menyatukan kekuatan dan kepentingan dengan bergabung dalam
serikat pekerja atau serikat buruh.
6. Pasar Tenaga Kerja Monopsoni
Pasar tenaga kerja monopsoni terjadi jika di satu wilayah tertentu hanya ada satu
perusahaan yang bersedia meminta tenaga kerja, sedangkan para tenaga kerja tidak
mempunyai organisasi seperti serikat pekerja
7. Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral
Pasar tenaga kerja monopoli bilateral terjadi jika terdapat dua kekuatan yang saling
bertentangan.

5. faktor-faktor yang mempengaruhi pasar tenaga kerja


- Pertumbuhan populasi, termasuk tingkat kelahiran dan tingkat kematian. Semakin
tinggi pertumbuhan populasi, semakin besar pasokan tenaga kerja potensial.
- Distribusi usia. Pasokan semakin besar jika populasi sebagian terdiri dari penduduk usia
produktif.
- Mobilitas tenaga kerja, mencakup mobilitas geografis (geographic mobility) dan
mobilitas okupasional (occupational mobility).
- Imigrasi bersih, perbedaaan antara jumlah orang yang datang ke sebuah negara
(imigran) dengan orang yang keluar dari negara tersebut (emigran).
- Globalisasi meningkatkan mobilitas tenaga kerja antar negara.

Sementara itu, permintaan tenaga kerja tergantung pada faktor-faktor seperti:


- Keuntungan bisnis, biasanya terkait dengan kondisi siklus bisnis. Permintaan tenaga
kerja menurun selama resesi ekonomi. Dalam periode ini, laba bisnis turun karena
permintaan agregat menurun. Bisnis berhenti merekrut dan memilih untuk
merasionalisasi pekerja ketika mereka memotong produksinya. Sebaliknya, permintaan
tenaga kerja akan meningkat ketika ekonomi berekspansi.
- Upah minimum. Beberapa bisnis menawarkan upah yang rendah untuk mendukung
biaya operasi yang rendah. Tapi, karena pemerintah memberlakukan upah minimum,
mereka tidak dapat melakukannya. Karena itu, upah minimum membatasi keinginan
mereka untuk merekrut tenaga kerja.
- Subsidi upah, misalnya, pemerintah memberikan insentif atau subsidi upah bagi
perusahaan yang mempekerjakan atau mempertahankan pekerja yang lebih tua. Tujuan
subsidi adalah untuk mengkompensasi kesenjangan antara gaji dan produktivitas pekerja
yang lebih tua.
- Peraturan penggunaan tenaga kerja lokal. Itu mempengaruhi permintaan karena
mengurangi fleksibilitas perusahaan dalam memilih tenaga kerja.
- Proses produksi dan kemajuan teknologi. Otomasi, misalnya, mengurangi kebutuhan
tenaga kerja untuk mengoperasikan mesin produksi.
- Kualitas sumber daya manusia. Beberapa pekerjaan membutuhkan kualifikasi yang
lebih profesional, sehingga, ketika kualitas sumber daya manusia lokal tidak memenuhi
syarat, permintaan terhadap tenaga kerja lokal juga rendah.
- Jumlah perusahaan. Semakin banyak perusahaan, semakin besar permintaan terhadap
tenaga kerja.

6. Kelebihan & Kekurangan Pasar Tenaga Kerja


Kelebihan adanya pasar tenaga kerja
• Untuk membantu mengurangi pengangguran.
• Untuk membantu bagi pencari kerja maupun pengusaha/ perusahaan yang
membutuhkan tenaga kerja.
• Untuk menambah devisa negara.
• Untuk mudah mendapatkan sebuah informasi tentang lowongan pekerjaan baik di
dalam negeri maupun di luar negeri.
• Untuk membantu dengan cepat mengisi posisi pekerjaan dengan tenaga kerja yang
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahan adanya pasar tenaga kerja
• Munculnya kegiatan percaloan tenaga kerja.
• Munculnya tindakan penipuan dan kekerasan terhadap calon tenaga kerja.

C. Inflasi

1. Definisi Inflasi
Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus (continue), kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut
inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang
lainnya.Inflasi berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain: konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar
yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang.Selain itu, ketidakstabilan ekonomi dan tingkat
penjualan juga menimbulkan inflasi. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa,
bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum
tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan
dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling
pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan
persediaan uang yang kadang kala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada
banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI
dan GDP Deflator.

2. Penyebab Inflasi
Menurut pengertian yang sudah dibahas di atas, tentu saja inflasi tidak terjadi begitu
saja. Ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya inflasi. Secara umum, penyebab
inflasi adalah karena terjadinya kenaikan permintaan dan biaya produksi. Secara rincinya,
berikut adalah beberapa penyebab inflasi:

Meningkatnya Permintaan (Demand Pull Inflation)


Inflasi yang terjadi disebabkan karena peningkatan permintaan untuk jenis
barang/jasa tertentu. Dalam hal ini, peningkatan permintaan jenis barang/jasa tersebut
terjadi secara menyeluruh (agregat demand).
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
- Meningkatnya belanja pemerintah
- Meningkatnya permintaan barang untuk diekspor
- Meningkatnya permintaan barang untuk swasta

Meningkatnya Biaya Produksi (Cost Pull Inflation)


Inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi. Adapun peningkatan biaya
produksi disebabkan oleh kenaikan harga bahan-bahan baku, misalnya:
- Harga bahan bakar naik
- Upah buruh naik

Tingginya Peredaran Uang


Inflasi yang terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dibanding
yang dibutuhkan. Ketika jumlah barang tetap, sedangkan uang yang beredar meningkat
dua kali lipat, maka bisa terjadi kenaikan harga-harga hingga 100%.

3. Jenis-Jenis Inflasi
Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya :
Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dibagi menjadi 4 yaitu:
- Inflasi Ringan, yaitu inflasi yang mudah untuk dikendalikan dan belum begitu
menganggu perekonomian suatu negara. Terjadi kenaikan harga barang/jasa secara
umum, yaitu di bawah 10% per tahun dan dapat dikendalikan.
- Inflasi Sedang, yaitu inflasi yang dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat
berpenghasilan tetap, namun belum membahayakan aktivitas perekonomian suatu
negara. Inflasi ini berada di kisaran 10% – 30% per tahun.
- Inflasi Berat, yaitu inflasi yang mengakibatkan kekacauan perekonomian di suatu
negara. Pada kondisi ini umumnya masyarakat lebih memilih menyimpan barang dan
tidak mau menabung karena bunganya jauh lebih rendah ketimbang nilai inflasi. Inflasi
ini berada di kisaran 30% – 100% per tahun.
- Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation), yaitu inflasi yang telah mengacaukan
perekonomian suatu negara dan sangat sulit untuk dikendalikan meskipun dilakukan
kebijakan moneter dan fiskal. Inflasi ini berada di kisaran 100% ke atas per tahun.

Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya


Berdasarkan penyebabnya, inflasi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
- Demand pull inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena permintaan akan barang/ jasa
lebih tinggi dari yang bisa dipenuhi oleh produsen.
- Cost push inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena terjadi kenaikan biaya produksi
sehingga harga penawaran barang naik.
- Bottle neck inflation, yaitu inflasi campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran
atau faktor permintaan.

Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya


Berdasarkan sumbernya, inflasi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
- Domestic inflation, yaitu inflasi yang bersumber dari dalam negeri. Inflasi ini terjadi
karena jumlah uang di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi jenis
ini juga dapat terjadi ketika jumlah barang/ jasa tertentu berkurang sedangkan
permintaan tetap sehingga harga-harga naik.
- Imported inflation, yaitu inflasi yang bersumber dari luar negeri. Inflasi ini terjadi
pada negara yang melakukan perdagangan bebas dimana ada kenaikan harga di luar
negeri. Contoh, Indonesia melakukan impor barang modal dari negara lain. Ternyata
harga barang-barang modal di negara tersebut naik, kenaikan harga tersebut berdampak
bagi Indonesia sehingga mengakibatkan inflasi.

Jenis Berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga


Berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga, inflasi dibagi menjadi 3, yaitu:
- Inflasi tertutup (closed inflation). Kenaikan harga yang terjadi hanya berhubungan
dengan satu atau dua barang tertentu.
- Inflasi terbuka (open inflation). Kenaikan harga yang terjadi pada semua barang
secara umum.
- Hiperinflasi. Serangan inflasi yang sangat hebat sehingga harga barang/jasa terus
berubah dan meningkat setiap saat, akibatnya orang-orang tidak dapat menahan uang
lebih lama karena nilai uang terus merosot.

4. Dampak Inflasi
1. Dampak Inflasi Terhadap Pendapatan
Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan
masyarakat. Pada kondisi tertentu, misalnya inflasi lunak, justru akan mendorong para
pengusaha untuk memperluas produksi sehingga meningkatkan perekonomian. Namun,
inflasi akan berdampak buruk bagi mereka yang berpenghasilan tetap karena nilai
uangnya tetap, sedangkan harga barang/ jasa naik

2. Dampak Inflasi Terhadap Ekspor


Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang ketika mengalami inflasi, karena
biaya ekspor akan lebih mahal. Selain itu, daya saing barang ekspor juga mengalami
penurunan, yang pada akhirnya pendapatan dari devisa pun berkurang.

3. Dampak Inflasi Terhadap Minat Menabung


Seperti yang telah disebutkan pada pengertian inflasi di atas, pada kondisi inflasi,
minat menabung sebagian besar orang akan berkurang. Alasannya, karena pendapatan
dari bunga tabungan jauh lebih kecil, sedangkan penabung harus membayar biaya
administrasi tabungannya.

4. Dampak Inflasi Terhadap Kalkulasi Harga Pokok


Kondisi inflasi akan mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok menjadi
sulit, karena bisa menjadi terlalu kecil atau terlalu besar. Persentase inflasi yang terjadi
di masa depan seringkali tidak dapat diprediksi dengan akurat.

5. Penghitungan Inflasi
Laju inflasi dapat dihitung dengan beberapa cara. Berikut ini adalah cara-cara untuk
menghitungnya.
- Menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK): Cara ini merupakan cara yang paling
sering digunakan untuk menghitung laju inflasi. Yaitu dengan cara menghitung harga
rata-rata dari barang yang telah dibeli oleh para konsumen.
- Deflator PDB: Cara ini digunakan dengan cara menghitung besarnya perubahan yang
terjadi pada harga barang-barang tertentu. Seperti harga barang produksi dalam negeri,
harga barang baru, harga barang jadi, dan juga harga jasa.
- Menggunakan Indeks Harga Produsen: Cara ini dilakukan dengan cara menghitung
harga yang dibutuhkan produsen untuk melakukan sebuah produksi. Misalnya
menghitung harga bahan-bahan baku yang akan digunakan dan juga harga upah para
buruh.
- Menggunakan Indeks Harga Komoditas: Cara yang satu ini dilakukan dengan
menghitung harga-harga dari barang tertentu yang sudah ditentukan.
- Menghitung Indeks Biaya Hidup: Cara yang satu ini digunakan dengan cara
menghitung biaya kehidupan masyarakat sehari-harinya.
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/jaminan-sosial/pengangguran
https://sarjanaekonomi.co.id/pengangguran/
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/pengangguran/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/sdm/penyebab-pengangguran-di-indonesia
https://www.gurupendidikan.co.id/tenaga-kerja/#ftoc-heading-7
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/03/pengertian-angkatan-kerja-jenis-jenis-
contoh.html
https://pengajar.co.id/angkatan-kerja-adalah/
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/678-pasar-tenaga-kerja-pengertian-
fungsi-jenis-dan-ciri-beserta-kelebihan-kekurangannya-lengkap
https://cerdasco.com/pasar-tenaga-kerja/
https://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
https://www.jojonomic.com/blog/inflasi/
https://kamus.tokopedia.com/i/inflasi/
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-inflasi/

Anda mungkin juga menyukai