MAKRO EKONOMI
LISNA WATI(190202061)
ANGELINA SILVIA(190202062)
T RAIHAN FAJARI(190202064)
NURHASANAH RAMBE(190202065)
FAKULTAS EKONOMI
T.A 2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah swt yang telah memberikan kita taufik,hidayah,rahmat dan
karunianya serta kelapangan berfikir dan waktu sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini yang tidak luput dari banyaknya kesalahan yang berjudul
“Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi”
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Qudwah kita Nabi Muhammad
saw yang telah membimbing manusia menuju alam kedamaian berdasarkan Al-qur’an dan
Al-Hadits, dan takm lupa pula kita ucapkan terima kasih kepada bapak mata kuliah teori-teori
pembelajaran yang telah memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan dan
mempersentasikan makalah yang berjudul Teori Pembelajaran Behavioristik di hadapan
teman-teman.
Makalah kami banyak kekurangan oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca agar makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan memberikan wawasan
yang dapat memberikan pengetahuan kepada semua orang yang akan membaca makalah ini.
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PEMBAHASAN...................................................................................iii
2.1.Definisi pertumbuhan ekonomi,Pembangunan Ekonomi,Ekonomi
Pembangunan dan pendapatan perkapita............................................2
2.2.Katagori Negara Berdasarkan Pendapatan Perkapita Menurut Bank
Dunia..................................................................................................2
2.3. Model-Model Pertumbuhan Ekonomi..................................................2
2.4.Ukuran-Ukuran pembangunan Ekonomi...............................................3
2.5.Masalah Pokok Pembangunan Ekonomi Dan Karakteristik Negara Sedang
Berkembang...................................................................................3
2.6.Peranan pemerintah Dalam Pembangunan.....................................3
BAB III PENUTUP.............................................................................iv
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................v
1. DEFINISI PERTUMBUHAN EKONOMI, PEMBANGUNAN EKONOMI.
EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PENDAPATAN PER KAPITA
Hal ini sangat penting untuk negara-negara terbelakang, dan masalah ini memang biasa
dibahas dalam konteks seperti ini. Konsep ini pertama kali menjadi perhatian dunia pasca
percang dunia ke-2. Saat era kolonialisme di Eropa sudah berakhir, maka berbagai negara
bekas jajahan dan negara lainnya hidup dengan standar ekonomi yang rendah dan sering
disebut dengan negara terbelakang.
Rustan (2019) dalam bukunya menjelaskan bahwa ekonomi pembangunan adalah suatu
bentuk proses peningkatan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan cara
menghitung adanya peningkatan penduduk yang disertai dengan adanya perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi di suatu negara, serta pemerataan pendapatan untuk
penduduk bagi suatu negara.
Ekonomi pembangunan ini tidak bisa dilepaskan dari pertumbuhan ekonomi. Ekonomi
pembangunan akan mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi akan melancarkan berbagai proses pembangunan ekonomi. Pada ekonomi
pembangunan, masyarakat yang ada di dalam negara tersebut akan bertindak sebagai pelaku
utama dan pemerintah akan berperan menjadi pembimbing serta pendukung adanya ekonomi
pembangunan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ekonomi pembangunan bisa diartikan
sebagai suatu proses yang mampu menyebabkan pendapatan perkapita pada suatu penduduk
menjadi meningkat dalam jangka waktu yang panjang.
Pembangunan sebagai suatu bentuk proses bisa diartikan bahwa pembangunan adalah suatu
tahapan yang harus dilalui oleh masyarakat ataupun bangsa. Setiap negara dinilai harus
melakukan berbagai tahapan perkembangan atas suatu kondisi yang adil, makmur dan
sejahtera.
Hal tersebut adalah suatu tindakan aktif yang memang harus dilakukan oleh negara dalam
rangka meningkatkan pendapatan per kapita. Oleh karena itu, partisipasi dari seluruh pihak
negara harus dilakukan dengan baik. Karena pendapatan perkapita adalah suatu cermin
kebaikan dan kesejahteraan.
Namun, secara fakta di lapangan masih, ternyata banyak yang belum tahu tentang hal ini, dan
tenaga kerja yang dihasilkan oleh institusi pendidikan pun masih kurang. Sehingga banyak
kampus atau tempat institusi yang membuat jurusan ekonomi pembangunan. Lantas
bagaimana prospek kerjanya, berikut ini adalah penjelasannya.
Bank Dunia telah menaikkan status Indonesia dari lower middle income country menjadi
upper middle income country pada Rabu (1/7). Kenaikan status tersebut diberikan
berdasarkan assessment Bank Dunia terkini, GNI per kapita Indonesia tahun 2019 naik
menjadi US$ 4.050 dari posisi sebelumnya US$ 3.840.
Bank Dunia membuat klasifikasi negara berdasarkan pendapatan nasional bruto (Gross
National Income/GNI) per kapita dalam empat kategori, yaitu: Low Income (US$ 1.035),
Lower Middle Income (US$ 1.036 – US$ 4,045), Upper Middle Income (US$ 4.046 – US$
12.535) dan High Income (>US$12.535). Klasifikasi kategori ini biasa digunakan secara
internal oleh Bank Dunia, namun juga dirujuk secara luas oleh lembaga dan organisasi
internasional dalam operational guidelines.
Bank Dunia menggunakan klasifikasi ini sebagai salah satu faktor untuk menentukan
suatu negara memenuhi syarat dalam menggunakan fasilitas dan produk Bank Dunia,
termasuk harga pinjaman. Puspa menuturkan kenaikan status Indonesia tersebut merupakan
bukti atas ketahanan ekonomi Indonesia dan kesinambungan pertumbuhan yang terjaga
dalam beberapa tahun terakhir.
Hal tersebut menunjukkan hasil kerja keras masyarakat dan Pemerintah Indonesia dalam
upaya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas dan
berkelanjutan. Selain itu, Pemerintah juga terus mendorong kebijakan reformasi struktural
yang difokuskan pada peningkatan daya saing perekonomian, terutama aspek modal manusia
dan produktivitas, kapasitas dan kapabilitas industri untuk meningkatkan ekspor dan
mengurangi defisit transaksi berjalan, dan pemanfaatan ekonomi digital untuk mendorong
pemberdayaan ekonomi secara luas dan merata. Peningkatan status ini akan lebih
memperkuat kepercayaan serta persepsi investor, mitra dagang, mitra bilateral dan mitra
pembangunan atas ketahanan ekonomi Indonesia
Untuk menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia, beberapa kebijakan yang perlu
ditingkatkan antara lain memperkuat sumber daya manusia melalui pendidikan, program
kesehatan, dan perlindungan sosial, membangun infrastruktur yang layak untuk menyokong
mobilitas dan mendorong pembangunan.
a) Penawaran Barang dan Fungsi Produksi
Y = F (K, L)
zY = F( zK, zL)
dengan z bernilai positif. Jika mengalikan modal dan tenaga kerja dengan z serta mengalikan
jumlah output dengan z. Fungsi produksi dengan skala pengembalian konstan memungkinkan
untuk menganalisis variabel dalam perekonomian dibandingkan dengan angkatan kerja.
Untuk melihat kebenaranya, menggunakan z = 1/L dalam persamaan diatas untuk
mendapatkan
Y / L = F(K/L, 1)
Persamaan ini menunjukkan bahwa jumlah output per pekerja Y/L adalah fungsi dari jumlah
modal pekerja K/L (Angka 1 adalah konstan sehingga bisa dihilangkan). Asumsi skala
pengembalian konstan menunjukkan bahwa besarnya perekonomian diukur oleh jumlah
pekerja tidak mempengaruhi hubungan antara output per pekerja dan modal per pekerja.
y= c + i
Persamaan ini adalah versi per pekerka dari perhitungan pendapatan nasional untuk suatu
perekonomian. Persamaan itu menghilangkan belanja permintaan dan ekspor neto (karena
mengasumsikan perekonomian tertutup).
C = (1 - s)y
s merupakan tingkat tabungan, adalah angka antara nol dan satu. Berbagai
kebijakan permerintah secara potensial bisa mempengaruhi tingkat tabungan nasional,
sehingga salah satu dari tujuannya untuk mencari beberapa tingkat tabungan yang diinginkan.
Namun, sekarang tingkat bunga diasumsikan sebagai s sudah baku.
Persediaan modal adalah determinan output perekonomian yang penting, karena persediaan
modal bisa berubah sepanjang waktu dan perubahan itu bisa mengarah ke Pertumbuhan
Ekonomi. Kekuatan yang mempengaruhi persediaan modal ada dua
yaitu investasi dan depresiasi. Investasi mengacu pada pengeluaran untuk perluasan usaha
dan peralatan baru dan menyebabkan persediaan modal bertambah. Depresiasi mengacu pada
penggunaan modal dan hal itu menyebabkan modal berkurang.
2). Pertumbuhan Populasi
Model solow dasar menunjukkan bahwa akumulasi modal dengan sendirinya tidak bisa
menjelaskan Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan yaitu tingkat tabungan yang tinggi
menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara temporer, tetapi perekonomian pada
akhirnya mendekati mapan dimana modal dan output konstan.
1). Model Dasar
Y = AK
Y adalah output, K adalah persediaan modal dan A adalah konstanta yang mengukur jumlah
output yang diproduksi setiap unit modal. Fungsi produksi ini tidak menunjukkan muatan
dari pengembalian modal yang kian menurun. Satu unit modal tambahan memproduksi unit
output tambahan sebesar A, tanpa menghitung banyak modal yang ada. model pertumbuhan
endogen, tabungan dan investasi bisa mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan.
2). Model Dua-Sektor
Model Y = AK adalah pertumbuhan endogen yang paling sederhana. Sebuah lini penelitian
telah berupaya model dengan lebih dari satu sektor produksi untuk memberikan penjelasan
yang lebih baik tentang kekuatan-kekuatan yang mengelola kemajuan teknologi.
Perekonomian memiliki duaa sektor, yang disebut perusahaan manufaktur dan universitas
riset. Perusahaan memproduksi barang dan jasa, yang digunakan untuk konsumsi
serta investasi modal fisik. Universitas memproduksi faktor-faktor produksi yang
disebut Ilmu pengetahuan, yang kemudian digunakan secara bebas oleh kedua sektor.
Perekonomian dijelaskan oleh fungsi produksi untuk perusahaan, fungsi produksi untuk
universitas, dan persamaan akumulasi modal.
Jika u, bagian dari angkatan kerja berada di universitas dinyatakan konstan, maka
efisiensi tenga kerja E tumbuh pada tingkat g(u). Hasil pertumbuhan konstan dalam efisiensi
tenaga kerja dalam tingkat g ini adalah sama dengan asumsi model solow dengan kemajuan
teknologi. Keseluruhan model fungsi produksi perusahaan manufaktur dan persamaan
akumulasi modal juga merakit kembali seluruh model solow. Akibatnya, untuk
setiap nilai tertentu dari u, model pertumbuhan endogen ini bekerja seperti halnya model
solow.
Variabel keputusan dalam model ini ada dua yaitu bagian output yang digunakan untuk
tabungan dan investasi s menentukan persediaan modal fisik pada kondisi mapan.
Bagian tenaga kerja yang berada di universitas, u menentukan pertumbuhan persediaan ilmu
pengetahuan.Baik s maupun u mempengaruhi tingkat pertumbuhan pendapatan pada kondisi
mapan. Jadi, model endogen ini mengambil langkah kecil keputusan-keputusan
kemasyarakatan yang menentukan tingkat perubahan teknologi.
Untuk mengukur tingkat kemajuan pembangunan ekonomi suatu negara diperlukan indikator
yang bersifat fisikal, ekonomi, sosial, dan politik yang dapat dikelompokkan menjadi dua
indikator yaitu: indikator moneter, indikator non-moneter, dan indikator yang bersifat
campuran. Masing-masing indikaor tersebut dibahas berikut ini.
Indikator Moneter
2. Perbedaan iklim, adanya perbedaan iklim juga memungkinkan timbulnya perbedaan pola
pengeluaran masyarakat di negara-negara maju dan NSB. Masyarakat di negara maju harus
mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk mencapai suatu tingkat kesejahteraan yang
sama dengan di NSB.
3. Struktur produksi nasional, adanya perbedaan yang mencolok pada komposisi sektoral
juga akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat.
Kehidupan berbegara pada dasarnya seperti kehidupan berumah tangga. Rumah tangga ibarat
bentuk sederhana dari suatu negara, banyak persoalan yang sama yang dihadapi oleh
keduanya seperti bagaimana mencukupi kehidupan orang- orang yang ada di dalamnya,
bagaimana cara efektif untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, bagaimana cara
untuk membangun citra baik di mata dunia, hingga bagaimana caranya untuk meningkatkan
status mengejar predikat sebagai “negara maju”. Ya, menjadi negara maju merupakan
predikat yang diinginkan oleh setiap negara. Tidak hanya sekedar sebutan saja, namun
menjadi negara maju berarti bisa mencukupi kebutuhan masyarakat yang ada di dalamnya
sekaligus bisa membuat kesejahteraan bagi masyarakatnya. Negara maju juga merupakan
negara yang kuat dalam bidang ekonomi dan juga dalam bidang teknologi.
Kehidupan berbegara pada dasarnya seperti kehidupan berumah tangga. Rumah
tangga ibarat bentuk sederhana dari suatu negara, banyak persoalan yang sama yang dihadapi
oleh keduanya seperti bagaimana mencukupi kehidupan orang- orang yang ada di dalamnya,
bagaimana cara efektif untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, bagaimana cara
untuk membangun citra baik di mata dunia, hingga bagaimana caranya untuk meningkatkan
status mengejar predikat sebagai “negara maju”. Ya, menjadi negara maju merupakan
predikat yang diinginkan oleh setiap negara. Tidak hanya sekedar sebutan saja, namun
menjadi negara maju berarti bisa mencukupi kebutuhan masyarakat yang ada di dalamnya
sekaligus bisa membuat kesejahteraan bagi masyarakatnya. Negara maju juga merupakan
negara yang kuat dalam bidang ekonomi dan juga dalam bidang teknologi.
Negara maju memiliki banyak sekali peralatan yang canggih serta modern, selain itu
gaya hidup yang dianut oleh rakyatnya merupakan gaya hidup yang serba modern.
Sayangnya, negara- negara di dunia ini hanya sebagian saja yang bisa memenuhi karakteristik
negara maju. Masih banyak dan bahkan sebagian besar dari negara- negara di dunia ini yang
belum berstatus sebagai negara maju, melainkan sebagai negara berkembang maupun
terbelakang.
Negara berkembang merupakan salah satu status yang dimiliki oleh sebagian negara
di dunia ini. Negara berkembang merupakan kondisi suatu negara yang tengah beranjak
melakukan pembenahan terhadap tatanan negaranya. Negara berkembang selalu mencoba
memperbaiki kondisi di dalamnya sehingga menjadi lebih baik lagi setiap waktu. Negara
berkembang merupakan negara yang bertransformasi dari negara yang kecil dan tradisional
menjadi negara yang maju. Inovasi- inovasi selalu diterapkan oleh negara berkembang baik
dalam berbagai sektor maupun dalam bidang teknologi. Teknologi- teknologi canggih selalu
diterapkan misalnya di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan lain sebagainya. Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan cara produksi yang lebih hemat dan efisien. Dengan demikian
negara berkembang merupakan negara yang sibuk untuk memperbaiki berbagai hal yang ada
di dalam negara tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai negara berkembang, kita akan
membahasnya secara lebih lengkap.
Negara Berkembang
Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di benua Asia, tepatnya di Asia
Tenggara. Sebagai salah satu bagian dari benua Asia, Asia tenggara memiliki belasan negara
anggota. Belasan negara anggota dari Asia Tenggara tersebut sebagian besar bahkan
semuanya adalah negara yang masih berkembang. Negara berkembang merupakan negara
yang masih terus memperbaharui kondisi negaranya. Negara berkembang masih memiliki
banyak permasalahan yang sedikit rumit, seperti misal tingkat kemiskinan yang masih tinggi,
tingkat pengangguran yang masih tinggi dan lain sebagainya.
Masalah pokok pembangunan ekonomi
1. Kemiskinan
Herlan firmansyah (2016) menyatakan bahwa kemiskinan sering kali menjadi
masalah yang tidak pernah terselesaikan dalam setiap tahapan pembangunan ekonomi negara
berkembang. Hal tersebut diakibatkan adanya siklus yang terjadi secara berulang dan sulit
terselesaikan, yang sering diistilahkan dengan lingkaran kemiskinan yang merupakan
serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara sedemikian rupa sehingga
menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin dan akan tetap mengalami
banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi.Mengapa
kemiskinan menjadi salah satu masalah dalam pembangunan ekonomi? Hal ini dikarenakan
pembanguan ekonomi yang tujuan salah satunya adalah untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat atau mensejahterakan masyarakat, apabila semakin banyaknya kemiskinan di
suatu negara maka tujuan dari pembangunan ekonomi tersebut tidak terpenuhi atau tidak
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu banyaknya angka kemiskinan
pada suatu negara sangat berpengaruh terhadap jalannya pembangunan ekonomi.
2. Pengangguran
Edy Hermansyah (masalah pembangunan manusia kependudukan pengangguran dan
migrasi) menyatakan bahwa masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu
menakutkan khususnya di Negara Negara berkembang seperti di Indonesia. Hal ini sudah
tidak asing lagi ketika kita membicarakan masalah pengangguran yang ada di Indonesia.
Pengangguran ini terjadi karena jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja
yang tersedia dan masih adanya anak yang putus sekolah sehingga kesulitan untuk mencari
pekerjaan serta terjadinya pemutusan hubungan kerja atau PHK karena krisis global.
Tujuan pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meninkatkan kemakmuran
masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat
pengangguran disuatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengangguran
berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian. Pengangguran bisa menyebabkan
masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya, hal ini terjadi
karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai
masyarakat akan lebih rendah dari pada pendapan potensial (pendapatang yang seharusnya).
Oleh karen itu kemakmuran yang dicapai masyarakat pun akan lebih rendah. Pengangguran
akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Jika
penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang
sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun. Adanya pengangguran akan
menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-
barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan
investor untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru, dengan demikian tingkat
investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpa
3. Ketimpangan dalam distribusi pendapatan
Leni Permana (2009) menyatakan bahwa masalah kemiskinan seringkali dihubungkan
dengan masalah ketidakmerataan distribusi pendapatan. Pertumbukan ekonomi yang terus-
menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat kemiskinan atau pertumbuhan ekonomi tidak
berkorelasi positif dengan distribusi pendapatan.Ketimpangan distribusi pendapatan membuat
jurang si kaya dan si miskin semakin curam yang mengakibatkan terjadinya kecemburuan
sosial dan berpotensi untuk memicu terjadinya berbagai tindak kriminal.
Ketimpangan dapat disebabkan oleh ketidaksetaraan Sumber Daya Alam (SDA), keahlian,
bakat, dan kapital (sistem ekonomi dimana perdagangan, industri dan alat-alat produksi
dikendalikan oleh pemilik swasta dengn tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi
pasar, pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebasar-
besarnya), serta strategi pembangunan yang tidak tepat yang berorientasi pada pertumbuhan.
Demikian 10 hal penting pemerintah dalam melakukan pembangunan ini harus berjalan
sebagaimana mestinya, tanpa ada unsur curang didalamnya.
PENUTUP
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang,
dimana penekanannya pada tiga hal yaitu proses, output perkapita dan jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu “proses” bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat.
Disini kita melihat aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu melihat bagaimana suatu
perekonomian berkembang atau berubah dari waktu kewaktu.Tekanannya pada perubahan
atau perkembangan itu sendiri.
a. Tenaga kerja (ataupenduduk) tumbuh dengan laju tertentu, misalnya P per tahun.
Menurut Harrod-Domar, setiap perekonomian dapat menyisihkan suatu proporsi tertentu dari
pendapatan nasionalnya jika hanya untuk mengganti barang-barang modal yang rusak.
Namun demikian untuk menumbuhkan perekonomian tersebut, diperlukan investasi-investasi
baru sebagai tambahan stok modal.Hubungan tersebut telah kita kenal dengan istilah rasio
modal-output (COR).
Berikut contoh makalah Perkembangan Ekonomi di masa yang sudah lalu.. untuk melakukan
pembaruan bisa melakukan posting data terbar upada table yang tersedia untuk memberikan
data terkini.
Sukirno, Sadono.Ekonomi pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijkan, Jakarta: Kencana,
2007.
http://arwan-tabutty.blogspot.com/2013/08/teori-teori-pembangunan-ekonomi.html