Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MAKRO EKONOMI

“PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI”

DISUSUN OLEH K.5 :

LISNA WATI(190202061)

ANGELINA SILVIA(190202062)

JULIA NEZA LESTARI(190202066)

T RAIHAN FAJARI(190202064)

NURHASANAH RAMBE(190202065)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

T.A 2020/2021
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah swt yang telah memberikan kita taufik,hidayah,rahmat dan
karunianya serta kelapangan berfikir dan waktu sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini yang tidak luput dari banyaknya kesalahan yang berjudul
“Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi”

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Qudwah kita Nabi Muhammad
saw yang telah membimbing manusia menuju alam kedamaian berdasarkan Al-qur’an dan
Al-Hadits, dan takm lupa pula kita ucapkan terima kasih kepada bapak mata kuliah teori-teori
pembelajaran yang telah memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan dan
mempersentasikan makalah yang berjudul Teori Pembelajaran Behavioristik di hadapan
teman-teman.

Makalah kami banyak kekurangan oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca agar makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan memberikan wawasan
yang dapat memberikan pengetahuan kepada semua orang yang akan membaca makalah ini.

Langsa,1 Desember 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PEMBAHASAN...................................................................................iii
2.1.Definisi pertumbuhan ekonomi,Pembangunan Ekonomi,Ekonomi
Pembangunan dan pendapatan perkapita............................................2
2.2.Katagori Negara Berdasarkan Pendapatan Perkapita Menurut Bank
Dunia..................................................................................................2
2.3. Model-Model Pertumbuhan Ekonomi..................................................2
2.4.Ukuran-Ukuran pembangunan Ekonomi...............................................3
2.5.Masalah Pokok Pembangunan Ekonomi Dan Karakteristik Negara Sedang
Berkembang...................................................................................3
2.6.Peranan pemerintah Dalam Pembangunan.....................................3
BAB III PENUTUP.............................................................................iv
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................v
1. DEFINISI PERTUMBUHAN EKONOMI, PEMBANGUNAN EKONOMI.
EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PENDAPATAN PER KAPITA

Ekonomi pembangunan adalah ekonomi nasional berpendapatan rendah yang diubah


menjadi industri ekonomi modern.Biasanya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan
adanya perubahan ekonomi pada suatu negara yang didalamnya melibatkan perbaikan
kualitatif ataupun kuantitatif. Dalam teori ekonomi pembangunan, bentuk ekonomi primitif
dan miskin bisa dikembangkan menjadi lebih canggih dan relatif lebih makmur.

Hal ini sangat penting untuk negara-negara terbelakang, dan masalah ini memang biasa
dibahas dalam konteks seperti ini. Konsep ini pertama kali menjadi perhatian dunia pasca
percang dunia ke-2. Saat era kolonialisme di Eropa sudah berakhir, maka berbagai negara
bekas jajahan dan negara lainnya hidup dengan standar ekonomi yang rendah dan sering
disebut dengan negara terbelakang.

Kondisi digunakan membedakan untuk membedakannya dengan negara maju. Saat


standar kehidupan di mayoritas negara miskin mulai berkemban dalam beberapa dekade,
maka negara tersebut dinamai dengan negara berkembang.Negara berkembang pada
umumnya akan dikategorikan berdasarkan kriteria pendapatan per kapita, dan ekonomi
pembangunan biasanya akan dinilai muncul saat pendapatan per kapita tersebut meningkat.
Pendapatan perkapita suatu negara bisa diartikan sebagai ukuran terbaik yang tersedia dari
suatu nilai barang dan jasa, per orang, kepada masyarakat di negara tersebut pertahunnya.

Rustan (2019) dalam bukunya menjelaskan bahwa ekonomi pembangunan adalah suatu
bentuk proses peningkatan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan cara
menghitung adanya peningkatan penduduk yang disertai dengan adanya perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi di suatu negara, serta pemerataan pendapatan untuk
penduduk bagi suatu negara.

Ekonomi pembangunan ini tidak bisa dilepaskan dari pertumbuhan ekonomi. Ekonomi
pembangunan akan mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi akan melancarkan berbagai proses pembangunan ekonomi. Pada ekonomi
pembangunan, masyarakat yang ada di dalam negara tersebut akan bertindak sebagai pelaku
utama dan pemerintah akan berperan menjadi pembimbing serta pendukung adanya ekonomi
pembangunan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ekonomi pembangunan bisa diartikan
sebagai suatu proses yang mampu menyebabkan pendapatan perkapita pada suatu penduduk
menjadi meningkat dalam jangka waktu yang panjang.

 Pembangunan sebagai salah satu bentuk proses

Pembangunan sebagai suatu bentuk proses bisa diartikan bahwa pembangunan adalah suatu
tahapan yang harus dilalui oleh masyarakat ataupun bangsa. Setiap negara dinilai harus
melakukan berbagai tahapan perkembangan atas suatu kondisi yang adil, makmur dan
sejahtera.

 Untuk meningkatkan pendapatan perkapita

Hal tersebut adalah suatu tindakan aktif yang memang harus dilakukan oleh negara dalam
rangka meningkatkan pendapatan per kapita. Oleh karena itu, partisipasi dari seluruh pihak
negara harus dilakukan dengan baik. Karena pendapatan perkapita adalah suatu cermin
kebaikan dan kesejahteraan.

Namun, secara fakta di lapangan masih, ternyata banyak yang belum tahu tentang hal ini, dan
tenaga kerja yang dihasilkan oleh institusi pendidikan pun masih kurang. Sehingga banyak
kampus atau tempat institusi yang membuat jurusan ekonomi pembangunan. Lantas
bagaimana prospek kerjanya, berikut ini adalah penjelasannya.

2. KATAGORI NEGARA BERDASARKAN PENDAPATAN PER KAPITA


MENURUT DUNIA

Bank Dunia telah menaikkan status Indonesia dari lower middle income country menjadi
upper middle income country pada Rabu (1/7). Kenaikan status tersebut diberikan
berdasarkan assessment Bank Dunia terkini, GNI per kapita Indonesia tahun 2019 naik
menjadi US$ 4.050 dari posisi sebelumnya US$ 3.840.

Bank Dunia membuat klasifikasi negara berdasarkan pendapatan nasional bruto (Gross
National Income/GNI) per kapita dalam empat kategori, yaitu: Low Income (US$ 1.035),
Lower Middle Income (US$ 1.036 – US$ 4,045), Upper Middle Income (US$ 4.046 – US$
12.535) dan High Income (>US$12.535). Klasifikasi kategori ini biasa digunakan secara
internal oleh Bank Dunia, namun juga dirujuk secara luas oleh lembaga dan organisasi
internasional dalam operational guidelines.
Bank Dunia menggunakan klasifikasi ini sebagai salah satu faktor untuk menentukan
suatu negara memenuhi syarat dalam menggunakan fasilitas dan produk Bank Dunia,
termasuk harga pinjaman. Puspa menuturkan kenaikan status Indonesia tersebut merupakan
bukti atas ketahanan ekonomi Indonesia dan kesinambungan pertumbuhan yang terjaga
dalam beberapa tahun terakhir.

Hal tersebut menunjukkan hasil kerja keras masyarakat dan Pemerintah Indonesia dalam
upaya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas dan
berkelanjutan. Selain itu, Pemerintah juga terus mendorong kebijakan reformasi struktural
yang difokuskan pada peningkatan daya saing perekonomian, terutama aspek modal manusia
dan produktivitas, kapasitas dan kapabilitas industri untuk meningkatkan ekspor dan
mengurangi defisit transaksi berjalan, dan pemanfaatan ekonomi digital untuk mendorong
pemberdayaan ekonomi secara luas dan merata. Peningkatan status ini akan lebih
memperkuat kepercayaan serta persepsi investor, mitra dagang, mitra bilateral dan mitra
pembangunan atas ketahanan ekonomi Indonesia

Untuk menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia, beberapa kebijakan yang perlu
ditingkatkan antara lain memperkuat sumber daya manusia melalui pendidikan, program
kesehatan, dan perlindungan sosial, membangun infrastruktur yang layak untuk menyokong
mobilitas dan mendorong pembangunan.

3. MODEL-MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI

 Pertumbuhan Ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian


suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional.
1. Teori Model Pertumbuhan Solow

Pertumbuhan Ekonomi yang dikembangkan dengan model pertumbuhan solow. Model ini


menunjukkan tabungan, pertumbuhan popolasi, dan kemajuan teknologi yang mempengaruhi
tingkat output perekonomian serta pertumbuhan sepanjang waktu.

1). Akumulasi Modal


Model pertumbuhan solow dirancang untuk menunjukan pertumbuhan persediaan modal,
pertumbuhan angkatan kerja, kemajuan teknologi berinteraksi dalam perekonomian dan
pengaruhnya terhadap output barang dan jasa suatu negara keseluruhan. Model ini
dikembangkan secara bertahap.

Tahap pertama adalah mengkaji penawaran dan permintaan terhadap barang  menentukan


akumulasi modal. Pada tahap ini diasumsikan bahwa angkatan kerja dan teknologi adalah
tetap, kemudian ubah asumsi-asumsi ini dengan memperkenalkan perubahan-perubahan
dalam angkatan kerja dan pada tahap terakhir akan memperkenalkan perubahan-perubahan
dalam teknologi.

 Penawaran dan Permintaan terhadap Barang 

Penawaran dan permintaan terhadap barang memainkan peranan penting dalam model


perekonomian statis. Model pertumbuhan solow dengan memperhatikan penawaran dan
permintaan terhadap barang, ekonom bisa melihat sesuatu yang menentukan banyaknya
output yang diproduksi pada waktu tertentu dan output yang akan dialokasikan diantara
beberapa alternatif penggunaan.

a) Penawaran Barang dan Fungsi Produksi

Penawaran barang model solow didasarkan pada fungsi peoduksi yang sudah dikenal, yang


menyatakan bahwa output bergantung pada persediaan modal dan angkatan kerja.

Y = F (K, L)

Model pertumbuhan solow mengasumsikan bahwa fungsi produksi mempunyai skala


pengembalian konstan. Asumsi ini sering dianggap realistis, dan membantu untuk
mempermudah analisa. Fungsi produksi memiliki skala pengembalian konstan jika

zY = F( zK, zL)

dengan z bernilai positif. Jika mengalikan modal dan tenaga kerja dengan z serta mengalikan
jumlah output dengan z. Fungsi produksi dengan skala pengembalian konstan memungkinkan
untuk menganalisis variabel dalam perekonomian dibandingkan dengan angkatan kerja.
Untuk melihat kebenaranya, menggunakan z = 1/L dalam persamaan diatas untuk
mendapatkan

Y / L = F(K/L, 1)

Persamaan ini menunjukkan bahwa jumlah output per pekerja Y/L adalah fungsi dari jumlah
modal pekerja K/L (Angka 1 adalah konstan sehingga bisa dihilangkan). Asumsi skala
pengembalian konstan menunjukkan bahwa besarnya perekonomian diukur oleh jumlah
pekerja tidak mempengaruhi hubungan antara output per pekerja dan modal per pekerja.

Fungsi produksi menunjukkan jumlah modal per pekerja k menentukan jumlah output per


pekerja y = f(k). Kemiringan fungsi produksi adalah produk marginal modal, ketika k rendah
rata-rata pekerja hanya memiliki sedikit modal untuk bekerja, sehingga satu unit modal
tambahan begitu berguna dam dapat memproduksi banyak output tambahan. Sedangkan
ketika k tinggi rata-rata pekerja memiliki banyak modal, sehingga satu unit modal tambahan
hanya sedikit meningkatkan produksi.

b) Permintaan terhadap Barang dan Fungsi Konsumsi

Permintaan terhadap barang dalam model solow berasal dari konsumsi dan Investasi. Output


per pekerja y merupakan konsumsi per pekerja c dan investasi per pekerja i

y= c + i

Persamaan ini adalah versi per pekerka dari perhitungan pendapatan nasional untuk suatu
perekonomian. Persamaan itu menghilangkan belanja permintaan dan ekspor neto (karena
mengasumsikan perekonomian tertutup).

Model solow mengasumsikan bahwa setiap tahun orang menabung sebagian s dari


pendapatan mereka dan mengkonsumsi sebagian (1 - s). Gagasan ini bisa dinyatakan dengan
fungsi konsumsi sederhana :

C = (1 - s)y

s merupakan tingkat tabungan, adalah angka antara nol dan satu. Berbagai
kebijakan permerintah secara potensial bisa mempengaruhi tingkat tabungan nasional,
sehingga salah satu dari tujuannya untuk mencari beberapa tingkat tabungan yang diinginkan.
Namun, sekarang tingkat bunga diasumsikan sebagai s sudah baku.

 Pertumbuhan Persediaan Modal dalam Kondisi Mapan

Persediaan modal adalah determinan output perekonomian yang penting, karena persediaan
modal bisa berubah sepanjang waktu dan perubahan itu bisa mengarah ke Pertumbuhan
Ekonomi. Kekuatan yang mempengaruhi persediaan modal ada dua
yaitu investasi dan depresiasi. Investasi mengacu pada pengeluaran untuk perluasan usaha
dan peralatan baru dan menyebabkan persediaan modal bertambah. Depresiasi mengacu pada
penggunaan modal dan hal itu menyebabkan modal berkurang.

Hubungan antara output, konsumsi dan investasi dinyatakan dengan tingkat tabungan s


menentukan alokasi output diantara konsumsi dan investasi. Untuk setiap tingkat modal k,
output adalah f(k), investasi adalah sf(k) dan konsumsi adalah f(k)-
sf(k). Depresiasi dimasukkan dalam model, diasumsikan bahwa sebagian tertentu dari
persediaan modal yang konstan δ habis dipakai setiap tahun. Karena itu, depresiasi adalah
proposional terhadap pesediaan modal.

2). Pertumbuhan Populasi

Model solow dasar menunjukkan bahwa akumulasi modal dengan sendirinya tidak bisa
menjelaskan Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan yaitu tingkat tabungan yang tinggi
menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara temporer, tetapi perekonomian pada
akhirnya mendekati mapan dimana modal dan output konstan.

3). Kemajuan Teknologi dalam Model Solow

Model solow mengasumsikan hubungan yang tidak berubah antara input modal


dengan tenaga kerja serta output barang dan jasa. Model itu bisa dimodifikasi untuk
mencakup kemajuan teknologi yang merupakan variabel eksogen, yang mengasumsikan
kemampuan masyarakat untuk berproduksi sepanjang waktu.

Hubungan kemajuan teknologi dan model pertumbuhan solow, kemajuan teknologi yang


mengoptimalkan tenaga kerja pada tingkat g mempengaruhi model pertumbuhan solow dalam
cara yang sama dengan pertumbuhan populasi pada tingkan n. Sedangkan k, didefinisikan
sebagai jumlah modal per pekerja efektif. Kondisi mapan, investasi sf(k) secara tepat
mengimbangi penurunan k yang terkait dengan depresiasi, pertumbuhan populasi dan
kemajuan teknologi.

 Teori Pertumbuhan Endogen

Model pertumbuhan solow menunjukkan bahwa pertumbuhan berkelanjutan harus berasal


dari kemajuan teknologi. Proses pertumbuhan agar dapat dipahami sepenuhnya, kita perlu
keluar dari model solow dan mengembangkan model-model yang menjelaskan kemajuaan
teknologi yang berasal dari luar. Model-model ini sering disebut teori pertumbuhan endogen
karena menolak asumsi model solow tentang perubahan teknologi yang berasal dari luar
(eksogen).

1). Model Dasar

Menggambarkan gagasan di belakang teori pertumbuhan endogen dengan


fungsi produksi sederhana:

Y = AK

Y adalah output, K adalah persediaan modal dan A adalah konstanta yang mengukur jumlah
output yang diproduksi setiap unit modal. Fungsi produksi ini tidak menunjukkan muatan
dari pengembalian modal yang kian menurun. Satu unit modal tambahan memproduksi unit
output tambahan sebesar A, tanpa menghitung banyak modal yang ada. model pertumbuhan
endogen, tabungan dan investasi bisa mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan.

2). Model Dua-Sektor

Model Y = AK adalah pertumbuhan endogen yang paling sederhana. Sebuah lini penelitian
telah berupaya model dengan lebih dari satu sektor produksi untuk memberikan penjelasan
yang lebih baik tentang kekuatan-kekuatan yang mengelola kemajuan teknologi.

Perekonomian memiliki duaa sektor, yang disebut perusahaan manufaktur dan universitas
riset. Perusahaan memproduksi barang dan jasa, yang digunakan untuk konsumsi
serta investasi modal fisik. Universitas memproduksi faktor-faktor produksi yang
disebut Ilmu pengetahuan, yang kemudian digunakan secara bebas oleh kedua sektor.
Perekonomian dijelaskan oleh fungsi produksi untuk perusahaan, fungsi produksi untuk
universitas, dan persamaan akumulasi modal.

Y = F[K, (1-µ) LE] (Fungsi produksi dalm perusahaan manufaktur)


ΔE = g(u) E (Fungsi produksi dalam universitas riset)
ΔK = sY – δK (akumulasi modal)

Jika u, bagian dari angkatan kerja berada di universitas dinyatakan konstan, maka
efisiensi tenga kerja E tumbuh pada tingkat g(u). Hasil pertumbuhan konstan dalam efisiensi
tenaga kerja dalam tingkat g ini adalah sama dengan asumsi model solow dengan kemajuan
teknologi. Keseluruhan model fungsi produksi perusahaan manufaktur dan persamaan
akumulasi modal juga merakit kembali seluruh model solow. Akibatnya, untuk
setiap nilai tertentu dari u, model pertumbuhan endogen ini bekerja seperti halnya model
solow.

Variabel keputusan dalam model ini ada dua yaitu bagian output yang digunakan untuk
tabungan dan investasi s menentukan persediaan modal fisik pada kondisi mapan.
Bagian tenaga kerja yang berada di universitas, u menentukan pertumbuhan persediaan ilmu
pengetahuan.Baik s maupun u mempengaruhi tingkat pertumbuhan pendapatan pada kondisi
mapan. Jadi, model endogen ini mengambil langkah kecil keputusan-keputusan
kemasyarakatan yang menentukan tingkat perubahan teknologi.

4. UKURAN-UKURAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Untuk mengukur tingkat kemajuan pembangunan ekonomi suatu negara diperlukan indikator
yang bersifat fisikal, ekonomi, sosial, dan politik yang dapat dikelompokkan menjadi dua
indikator yaitu: indikator moneter, indikator non-moneter, dan indikator yang bersifat
campuran. Masing-masing indikaor tersebut dibahas berikut ini.

 Indikator Moneter

1. Pendapatan per Kapita


tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk suatu negara. Konsep pendapatan per kapita itu
sendiri merupakan indikator atas kinerja perekonomian secara keseluruhan. Pendapatan per
kapita adalah indikator moneter atas setiap aktivitas ekonomi penduduk suatu negara.

2. Perbedaan iklim, adanya perbedaan iklim juga memungkinkan timbulnya perbedaan pola
pengeluaran masyarakat di negara-negara maju dan NSB. Masyarakat di negara maju harus
mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk mencapai suatu tingkat kesejahteraan yang
sama dengan di NSB.

3. Struktur produksi nasional, adanya perbedaan yang mencolok pada komposisi sektoral
juga akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat.

5. MASALAH POKOK PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KARAKTERISTIK


NEGARA SEDANG BERKEMBANG

Kehidupan berbegara pada dasarnya seperti kehidupan berumah tangga. Rumah tangga ibarat
bentuk sederhana dari suatu negara, banyak persoalan yang sama yang dihadapi oleh
keduanya seperti bagaimana mencukupi kehidupan orang- orang yang ada di dalamnya,
bagaimana cara efektif untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, bagaimana cara
untuk membangun citra baik di mata dunia, hingga bagaimana caranya untuk meningkatkan
status mengejar predikat sebagai “negara maju”. Ya, menjadi negara maju merupakan
predikat yang diinginkan oleh setiap negara. Tidak hanya sekedar sebutan saja, namun
menjadi negara maju berarti bisa mencukupi kebutuhan masyarakat yang ada di dalamnya
sekaligus bisa membuat kesejahteraan bagi masyarakatnya. Negara maju juga merupakan
negara yang kuat dalam bidang ekonomi dan juga dalam bidang teknologi.
Kehidupan berbegara pada dasarnya seperti kehidupan berumah tangga. Rumah
tangga ibarat bentuk sederhana dari suatu negara, banyak persoalan yang sama yang dihadapi
oleh keduanya seperti bagaimana mencukupi kehidupan orang- orang yang ada di dalamnya,
bagaimana cara efektif untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, bagaimana cara
untuk membangun citra baik di mata dunia, hingga bagaimana caranya untuk meningkatkan
status mengejar predikat sebagai “negara maju”. Ya, menjadi negara maju merupakan
predikat yang diinginkan oleh setiap negara. Tidak hanya sekedar sebutan saja, namun
menjadi negara maju berarti bisa mencukupi kebutuhan masyarakat yang ada di dalamnya
sekaligus bisa membuat kesejahteraan bagi masyarakatnya. Negara maju juga merupakan
negara yang kuat dalam bidang ekonomi dan juga dalam bidang teknologi.
Negara maju memiliki banyak sekali peralatan yang canggih serta modern, selain itu
gaya hidup yang dianut oleh rakyatnya merupakan gaya hidup yang serba modern.
Sayangnya, negara- negara di dunia ini hanya sebagian saja yang bisa memenuhi karakteristik
negara maju. Masih banyak dan bahkan sebagian besar dari negara- negara di dunia ini yang
belum berstatus sebagai negara maju, melainkan sebagai negara berkembang maupun
terbelakang.
Negara berkembang merupakan salah satu status yang dimiliki oleh sebagian negara
di dunia ini. Negara berkembang merupakan kondisi suatu negara yang tengah beranjak
melakukan pembenahan terhadap tatanan negaranya. Negara berkembang selalu mencoba
memperbaiki kondisi di dalamnya sehingga menjadi lebih baik lagi setiap waktu. Negara
berkembang merupakan negara yang bertransformasi dari negara yang kecil dan tradisional
menjadi negara yang maju. Inovasi- inovasi selalu diterapkan oleh negara berkembang baik
dalam berbagai sektor maupun dalam bidang teknologi. Teknologi- teknologi canggih selalu
diterapkan misalnya di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan lain sebagainya. Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan cara produksi yang lebih hemat dan efisien. Dengan demikian
negara berkembang merupakan negara yang sibuk untuk memperbaiki berbagai hal yang ada
di dalam negara tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai negara berkembang, kita akan
membahasnya secara lebih lengkap.
Negara Berkembang
Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di benua Asia, tepatnya di Asia
Tenggara. Sebagai salah satu bagian dari benua Asia, Asia tenggara memiliki belasan negara
anggota. Belasan negara anggota dari Asia Tenggara tersebut sebagian besar bahkan
semuanya adalah negara yang masih berkembang. Negara berkembang merupakan negara
yang masih terus memperbaharui kondisi negaranya. Negara berkembang masih memiliki
banyak permasalahan yang sedikit rumit, seperti misal tingkat kemiskinan yang masih tinggi,
tingkat pengangguran yang masih tinggi dan lain sebagainya.
Masalah pokok pembangunan ekonomi
1. Kemiskinan
Herlan firmansyah (2016) menyatakan bahwa kemiskinan sering kali menjadi
masalah yang tidak pernah terselesaikan dalam setiap tahapan pembangunan ekonomi negara
berkembang. Hal tersebut diakibatkan adanya siklus yang terjadi secara berulang dan sulit
terselesaikan, yang sering diistilahkan dengan lingkaran kemiskinan yang merupakan
serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara sedemikian rupa sehingga
menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin dan akan tetap mengalami
banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi.Mengapa
kemiskinan menjadi salah satu masalah dalam pembangunan ekonomi? Hal ini dikarenakan
pembanguan ekonomi yang tujuan salah satunya adalah untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat atau mensejahterakan masyarakat, apabila semakin banyaknya kemiskinan di
suatu negara maka tujuan dari pembangunan ekonomi tersebut tidak terpenuhi atau tidak
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu banyaknya angka kemiskinan
pada suatu negara sangat berpengaruh terhadap jalannya pembangunan ekonomi.

2. Pengangguran
Edy Hermansyah (masalah pembangunan manusia kependudukan pengangguran dan
migrasi) menyatakan bahwa masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu
menakutkan khususnya di Negara Negara berkembang seperti di Indonesia. Hal ini sudah
tidak asing lagi ketika kita membicarakan masalah pengangguran yang ada di Indonesia.
Pengangguran ini terjadi karena jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja
yang tersedia dan masih adanya anak yang putus sekolah sehingga kesulitan untuk mencari
pekerjaan serta terjadinya pemutusan hubungan kerja atau PHK karena krisis global.

Tujuan pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meninkatkan kemakmuran
masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat
pengangguran disuatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengangguran
berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian. Pengangguran bisa menyebabkan
masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya, hal ini terjadi
karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai
masyarakat akan lebih rendah dari pada pendapan potensial (pendapatang yang seharusnya).

Oleh karen itu kemakmuran yang dicapai masyarakat pun akan lebih rendah. Pengangguran
akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Jika
penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang
sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun. Adanya pengangguran akan
menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-
barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan
investor untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru, dengan demikian tingkat
investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpa
3. Ketimpangan dalam distribusi pendapatan
Leni Permana (2009) menyatakan bahwa masalah kemiskinan seringkali dihubungkan
dengan masalah ketidakmerataan distribusi pendapatan. Pertumbukan ekonomi yang terus-
menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat kemiskinan atau pertumbuhan ekonomi tidak
berkorelasi positif dengan distribusi pendapatan.Ketimpangan distribusi pendapatan membuat
jurang si kaya dan si miskin semakin curam yang mengakibatkan terjadinya kecemburuan
sosial dan berpotensi untuk memicu terjadinya berbagai tindak kriminal.

Ketimpangan dapat disebabkan oleh ketidaksetaraan Sumber Daya Alam (SDA), keahlian,
bakat, dan kapital (sistem ekonomi dimana perdagangan, industri dan alat-alat produksi
dikendalikan oleh pemilik swasta dengn tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi
pasar, pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebasar-
besarnya), serta strategi pembangunan yang tidak tepat yang berorientasi pada pertumbuhan.

4. Tingginya angka pertumbuhan penduduk


Tingginya angka pertumbuhan penduduk disebabkan karena tingginya angka
kelahiran di suatu negara, tingginya angka kelahiran disebabkan karena pada saat ini
banyaknya atau maraknya pernikahan dini yang mengakibatkan kehamilan dini pula. Dan
banyak pula orang-orang yang beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, dan ada pula
yang beranggapan bahwa penerus dalam sebuah keluarga adalah anak laki-laki, sehingga
apabila dalam pernikahannya belum memiliki anak laki-laki maka mereka akan berusaha
sampai mendapatkan anak laki-laki.

Karakteristik Negara Berkembang


Suatu negara akan dikatakan sebagai negara berkembang apabila memiliki beberapa
karakteristik dari negara berkembang itu sendiri. beberapa karateristik dari negara
berkembang antara lain sebagai berikut:

1. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi


Hal yang sangat berbeda yang kita temukan di antara negara maju dan negara
berkembang terletak pada beberapa hal, dan salah satunya pada tingkat pertumbuhan
penduduk. Pertumbuhan penduduk memang menjadi salah satu ciri yang menunjukkan suatu
negara apakah tergolong dalam negara berkembag ataukah negara maju. Di negara maju, kita
akan menemukan tingkat pertumbuhan penduduk yang rendah, bahkan sangat rendah. Hal ini
dipengaruhi dan didukung oleh berbagai macam hal, seperti gaya hidup yang serba modern
hingga sifat hedonis dan individualistis yang tinggi. namun hal- hal tersebut tidak akan kita
temukan di negara berkembang. negara berkembang memiliki sebagian penduduk yang masih
mengenyam pendidikan rendah. Selain itu masyarakat negara berkembang masih sangat
kental dengan adat istiadat serta kebudayaan. Hal ini tentu saja akan menimbulkan ikatan
yang kuat diantara sesama anggota keluarga. Dengan demikian mempunyai keturunan yang
banyak menjadi suatu anugerah tersendiri. Dengan perbedaan tingkat pendidikan dan
kebudayaan serta pola pikir yang masih tradisional, maka menjadikan tingkat pertumbuhan di
negara berkembang cenderung tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akan
menyebabkan banyak permasalahan timbul, terutama di masa depan. Beberapa permasalahan
yang dapat timbul yang diakibatkan oleh hal ini adalah mahalnya biaya pendidikan, sulitnya
tanah untuk membangun rumah, dan lain sabagainya. Selain itu pertumbuhan penduduk yang
tinggi juga akan menaikkan anggaran pengeluaran negara.

 Mempunyai tingkat pengangguran yang tinggi


Negara berkembang merupakan negara yang mempunyai beberapa tanda khusus yang
dapat kita lihat. Beberapa tanda atau ciri atau karakteristik dari negara berkembang ini
memiliki sifat serba tinggi. selain tingginya pertumbuhan penduduk, ternyata negara
berkembang juga bisa ditandai dengan tingginya tingkat pengangguran. Seperti yang kita
ketahui bersama bahwa pengangguran merupakan momok yang dijauhi oleh negara- negara
di dunia ini . bagaimanapun juga yang namanya pengangguran itu tidak produktif dan banyak
mendatangkan permasalahan, baik permasalahan di bidang ekonomi, sosial masyarakat,
hingga kriminalitas. Pengangguran sendiri merupakan seseorang yang tidak mempunyai
pekerjaan atau yang bekerja namun hanya beberapa jam saja seminggu. Orang dikatakan
sebagai pengangguran apabila memenuhi beberapa syarat, antara lain sebagai berikut:

 Sedang mencari pekerjaan


 Sudah memiliki pekerjaan namu belum mulai bekerja
 Tidak memiliki pekerjaan karena merasa tidak akan mendapatkan
 Sedang mempersiapkan usaha
Nah itulah beberapa syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk disebut sebagai seorang
pengangguran. Keberadaan pengangguran di tengah- tengah masyarakat memang menjadi
suatu masalah. Sebab pengangguran tidak mendapatkan pemasukkan, namun tetap
mengeluarkan uang untuk bertahan hidup. Otomatis hal ini akan menjadi tanggungan bagi
negara secara tidak langsung. Dan selain hal itu, pengangguran akan menimbulkan berbagai
macam dampak baik dampak dalam bidang perekonomian maupun dalam bidang sosial.
Beberapa dampak yang bisa ditimbulkan dari status pengangguran antara lain dapat
menyebabkan tingginya pengeluaran negara hingga menimbulkan kriminalitas dimana- mana.

 Ketergantungan pada sektor pertanian atau primer


Perekonomian adalah salah satu bagian yang yang paling penting bagi suatu negara.
Perekonomian suatu negara menjadi salah satu cerminan kesejahteraan masyarakatnya.
Banyak cara yang bisa dilakukan suatu negara untuk menopang perekonomiannya. Sektor-
sektor perekonomian ini bisa bermacam- macam, seperti sektor ekstraktif, industri,
perdagangan dan juga jasa. bagi negara maju, sektor yang mayoritas digeluti dan menjadi
andalan negaranya adalah sektor industri. Sektor industri sangat dibutuhkan oleh banyak
orang dan menjadi sektor yang memproduksi banyak benda- benda yang dibutuhkan manusia
sehari- hari. namun tidak seperti negara maju, di negara berkembang sektor yang sangat
dijadikan penopang adalah sektor primer, dalam hal ini adalah sktor pertanian. Selain sektor
pertanian, bisa juga sektor ekstraktif atau mengambil langsung dari alam seperti
pertambangan, perkebunan, perikanan dan lain sebagainya. Di negara berkembang memang
masih banyak dijumpai lahan- lahan pertanian, lahan perkebunan dan lainnya, maka dari
itulah banyak masyarakat yang bekerja disana. Selain karena luasnya lahan, salah satu faktor
yang mendukung adalah kurangnya tingkat pendidikan masyarakatnya sehingga banyak
masyarakat yang bekerja dengan kekuatan tangannya, seperti halnya sektor primer.

 Pasar dan informasi tidak sempurna


Di negara berkembang banyak hal yang masih jauh dari kata kesempurnaan. Beberapa
diantaranya adalah pasar serta iniformasi. Keterbatasan teknologi serta kelangkaan sumber
daya manusia yang berkualitas menjadikan negara berkembang memiliki sistem informasi
yang kurang sempurna dan pastinya tertinggal jauh dengan negara maju. Sistem komunikasi
di negara maju sudah banyak menggunakan peralatan yang super canggih dan belum ada di
negara berkembang. Karena di negara maju sudah sangat berkembang, maka tidak heran
apabila di negara berkembang tertinggal. Hal ini karena masyarakat negara maju mempunyai
cukup uang untuk membali peralatan komunikasi yang canggih didukung dengan kebutuhan
mereka yang penuh dengan mobilitas. Bahkan tidak hanya pada peralatan komunikasi saja,
namun juga dalam hal pasar di negara berkembang juga belum tertata rapi. Banyak hal yang
menjadi masalah di negara berkembang sehingga menyebabkan pasar tidak bertumbuh
dengan lancar.

 Pendapatan perkapita rendah


Salah satu ciri yang cukup mencolok dalam menandai negara berkembang adalah
pendapatan perkapita penduduknya yang masih rendah. Negara berkembang sangat identik
dengan keterbatasan dan keterbelakangan. Dengan pendapatan perkapita yang rendah, maka
akan banyak penduduk negara berkembang hidup dalam batas garis kemiskinan. Hal ini akan
membuat kesejahteraan penduduk menjadi sangat jauh dari kata baik. Dengan pendapatan
perkapitan yang hanya sedikit itu, kebanyakan masyarakat hanya bisa memenuhi kebutuhan
pokok saja, dan sedikit kemungkinan untuk mereka bisa memenuhi kebutuhan sekunder, atau
bahkan kebutuhan mewah. Karena jumlah pendapatan yang pas- pasan, maka penduduk
negara berkembang ini hanya akan memperoleh makanan yang sederhana saja. Bisa jadi
masyarakat negara berkembang akan kekurangan gizi. Selain itu, rumah- rumah penduduk di
negara berkembang banyak yang masih sangat sederhana. Di beberapa negara berkembang
bahkan masih ada anak- anak serta bayi- bayi yang terlantar, kurang gizi sehingga sangat
mudah untuk terserang penyakit. Perolehan pendidikan juga dalam batas yang biasa saja,
disesuaikan dengan pendapatan yang diperoleh mereka. Tidak heran, di negara berkembang
jumlah siswa yang berprestasi akan sangat jauh beda dengan negara maju yang telah
memiliki fasilitas pendidikan yang lebih lengkap.

5. Kesempatan kerja yang kurang memadai


Kesempatan kerja yang kurang memadai menjadi salah satu ciri negara berkembang.
kesempatan kerja yang sangat terbatas ini dikarenakan oleh berbagai macam faktor. Salah
satu hal yang membuat kesempatan kerja ini menjadi tidak luas adalah karena perekonomian
di negara berkembang hanya mengandalkan sektor pertanian. Dengan demikian lapangan
kerja yang dibuka juga tidak banyak. Kesempatan kerja yang terbatas tersebut akan
melahirkan banyak pengangguran yang akan berdampak buruk bagi negara. Selain adanya
kesempatan kerja yang terbatas, ciri lain dari negara berkembang adalah kurangnya atau
sedikitnya jumlah wirausaha. Sedikitnya jumlah wirausaha ini dikarenakan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang membangun bisnis serta terbatasnya modal yang dipunyai
masyarakat, ditambah dengan berbagai macam pendapat yang keluar dari pemikiran yang
masih kolot diantara masyarakat desa.
6. Adanya keterbatasan modal usaha
Telah dikatakan sebelumnya bahwa salah satu ciri dari negara berkembang adalah
sedikitnya jumlah pengusaha atau wirausaha. Hal ini terjadi karena dua hal yakni kurangnya
pengetahuan untuk berwirausaha serta terbatasnya jumlah modal yang dimiliki. Jumlah
modal terbatas karena negara berkembang hanya mengandalkan sektor primer saja, sehingga
pendapatan yang diterima pun juga hanya cukup untuk membiayai kehidupan sehari- hari,
dan sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali yang ditabung. Maka dari itulah
masyarakatnya yang tinggal di negara berkembang hanya mempunyai sedikit modal yang
dapat digunakan untuk membangun usaha. Merintis usaha pun tidak selalu langsung berhasil,
terkadang kita mengalami kerugian terlebih dahulu. Ketika percobaan pertama rugi, maka
kita akan mencoba kembali. Kali kedua membangun usaha itulah kita membutuhkan modal
lagi, maka dari itu modal yang disediakan harus memenuhi jumlah yang cukup.
Itulah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh negara berkembang. Karakteristik tersebut
mungin tidak semua dimiliki oleh suatu negara berkembang, namun poin- poin yang telah
disebutkan di atas merupakan karakteristik negara berkembang secara umum dan paling
banyak ditemui.

6. PERANAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN

Dalam iklim demokrasi tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaran pemerintah


yang menganut konsep sumber daya ekonomi yang ada agar pemanfaatannya bisa optimal
dan mendukung efisiensi produksi. Peranan distribuktif peranan pemerintah dalam
mendistribusikan sember daya, kesempatan dan hasil;hasil ekonomi secara adil dan wajar.
Peranan stabilitatif peran pemerintah dalam memelihara stabil perekonomian dan
mmulihkannya jika berada dalam keadaan disequilibrium. Peranan dinamisitif peran
pemerintah dalam menggerakkan proses pembangunan ekonomi agar lebih cepat tumbuh,
berekembang dan maju.
Setiap daerah memiliki permasalah kompleks yang bisa ditangani dengan caranya masing-
masing, namun kita tidak boleh lupa bahwa pemerintah tetap berperan penting dalam
pembangunan. Inilah peran penting tersebut:
1. Fungsi Pemerintah Terhadap Warga
o Negara sebagai political state
o Negara sebagai legal state
o Negara sebagai walfare state
o Negara sebagai administrative state
2. Peran Pemerintah Dalam Pembangunan Nasional
o Stabilisator
o Inovator
o Modernisator
o Pelopor
o Pelaksana sendiri
3. Fungsi Pemerintah Terhadap Warga
o Sebagai negara politik (political state): 
o Memelihara ketertiban dan keamanan
o Fungsi pertahanan dan kedaulatan negara
o Fungsi diplomatik
o Fungsi perpajakan
4. Sebagai Negara Hukum (Legal State):
o Perlindungan jiwa dan harta
o Perlakuan tidak diskriminatif
o Kesamaan di muka hukum
o Penyelesaian konflik atau persoalan melalui jalur hukum
o Tidak tercabutnya hak sebagai warga negara oleh siapapun termasuk negara
o Kebebasan menjalankan hak
5. Sebagai Negara Sejahtera (Welfare State):
o Terjamin sejahtera lahir dan batin
o Semakin kecilnya jarak kesenjangan ekonomi
o Pola distribusi perekonomian yang semakin merata
o Pembangunan yang merata hingga pelosok dan pedalaman
o Peningkatan kecerdasan/ pendidikan
o Pekerjaan yang layak
o Penghasilan yang wajar
o Kesehatan yang mudah dan murah
o Jaminan bagi anak terlantar dan kurang mampu
6. Sebagai Negara Administratif (Administrative State):
o Adminstrative service
o Public service 
o Pelayanan yang mudah dan murah
o Media informasi yang bervariasi dan aktual 
o Biaya komunikasi yang murah bahkan gratis
o Pusat pengaduan yang tersedia dan mudah diakses
7. Peran Pemerintah Dalam Pembangunan Nasional
o Stabilisator: 
o Bidang politik
o Bidang ekonomi (a. ekonomi tumbuh wajar b. suku bunga tidak tinggi c.
rendahnya inflasi d. kesempatan berusaha makin luas e. industrialisasi
berlangsung baik f. kebijakan moneter menguntungkan)
o Bidang keamanan
o Bidang sosial budaya
8. Modernisator:
o Penguasaan iptek
o Kemahiran manajerial
o Kemampuan mengolah kekayaan alam sendiri
o Sistem pendidikan yang handal
o Landasan kehidupan politik demokratis
o Visi jelas tentang masa depan
o Rakyat yang diberdayakan 
o Bersedia menerima perubahan
9. Pelopor:
o Pelopor dalam bekerja
o Pelopor dalam kejujuran
o Pelopor dalam disiplin
o Pelopor taat aturan
o Pelopor peduli lingkungan
o Pelopor dalam jiwa sportif
o Pelopor efesiensi dan tidak boros 
o Pelopor terampil, kreatif dan inovatif
10. Pelaksana: 
o Terkait hajat hidup orang banyak(Air, Tanah, Udara, Jalan, Dan lain-lain) 
o Sumber kekayaan alam
o Urusan agama
o Persenjataan
o Rahasia Negara

Demikian 10 hal penting pemerintah dalam melakukan pembangunan ini harus berjalan
sebagaimana mestinya, tanpa ada unsur curang didalamnya.
PENUTUP

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang,
dimana penekanannya pada tiga hal yaitu proses, output perkapita dan jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu “proses” bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat.
Disini kita melihat aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu melihat bagaimana suatu
perekonomian berkembang atau berubah dari waktu kewaktu.Tekanannya pada perubahan
atau perkembangan itu sendiri.

Menurutteori Solow-Swan garis besar proses pertumbuhan mirip dengan teoriHarrod-Domar,


dimana asumsi yang melandasi model iniyaitu:

a.       Tenaga kerja (ataupenduduk) tumbuh dengan laju tertentu, misalnya P per tahun.

b.      Adanya fungsi produksi Q = f (K, L) yang berlaku bagi setiap periode.

c.       Adanya kecenderungan menabung (prospensity to save) oleh masyarakat yang


dinyatakan sebagaiproporsi (s) tertentu dari output (Q). Tabungan masyarakat S = sQ; bila Q
naik S juga naik, dan sebaliknya.

d.      Semua tabungan masyarakat di investasikan S = I = ΔK.

Menurut Harrod-Domar, setiap perekonomian dapat menyisihkan suatu proporsi tertentu dari
pendapatan nasionalnya jika hanya untuk mengganti barang-barang modal yang rusak.
Namun demikian untuk menumbuhkan perekonomian tersebut, diperlukan investasi-investasi
baru sebagai tambahan stok modal.Hubungan tersebut telah kita kenal dengan istilah rasio
modal-output (COR).

Berikut contoh makalah Perkembangan Ekonomi di masa yang sudah lalu.. untuk melakukan
pembaruan bisa melakukan posting data terbar upada table yang tersedia untuk memberikan
data terkini.

Sebelum dan sesudah kami ucapkan terimakasih


DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono.Ekonomi pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijkan, Jakarta: Kencana,
2007.

Todaro, Michael P.Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Jakarta: Erlangga, 2000.

Suryana.Ekonomi Pembangunan    Problematika dan Pendekatan, Jakarta: Salemba Empat, 2000.

http://arwan-tabutty.blogspot.com/2013/08/teori-teori-pembangunan-ekonomi.html

Anda mungkin juga menyukai