Anda di halaman 1dari 4

Sebab Covid-19 Belajar Harus Daring : Efektif Tidak?

Pendahuluan

“Pandemi Covid-19 mengubah cara belajar kita”. Sebagai upaya mencegah


penyebaran Covid-19, World Health Organization (WHO) merekomendasikan
untuk menghentikan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa.
Pemerintah Indonesia menghimbau dengan anjuran penerapan protokol kesehatan
yang pada saat itu masih 3M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun
dan Menjaga jarak). Pandemi ini menuntut semua lembaga tanpa pengecualian
untuk menggunakan sarana media digital guna mengurangi interaksi secara
langsung. Sebagai respon kepatuhan himbauan tersebut, melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi mengeluarkan Surat
Edaran No. 1 Tahun 2020 menjelaskan tentang pencegahan penyebaran Covid-19
di dunia Pendidikan. Pada Surat Edaran (SE) tersebut, Kemdikbud
menginstruksikan untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dan belajar
dari rumah masing-masing (Study From Home/SFH). Kebijakan ini kemudian
dikenal dengan nama pembelajaran daring atau dalam jaringan.

Belajar secara online sebenarnya bukanlah sistem baru dalam dunia


pendidikan, namun telah ada seiring perkembangan teknologi. Saat ini semua
kehidupan telah diwarnai dan harus beradaptasi dengan teknologi, meskipun fakta
di lapangan masih belum sedemikian. Sistem pendidikan yang dianjurkan sebagai
darurat Covid-19 dengan menggunakan media digital atau daring masih minimalis
di Indonesia. Belajar daring tidak hanya menampilkan melalui layar (virtual)
bahan pengajaran, namun juga terkait dengan fasilitas dan jaringan internet.
Belajar daring menjadi alternatif yang semakian membias seiring penerapannya
selama pandemi Covid-19.

Belajar daring memiliki sisi positif dan negatif yang saling beriringan, hal
ini membawa konsekuensi terhadap seberapa efektifitas pembelajaran daring di
masa pandemi Covid-19 ?. Arti kata efektif menurut KBBI adalah ada efeknya,
akibatnya, pengaruh, dan atau keberhasilan. Tingkat keefektifan bisa dikatakan
relatif, tergantung dari masing-masing komponen yang menunjang atau turut serta

1
dalam proses pembelajaran daring sehingga diharapkan pembelajaran ini
membuahkan hasil yang maksimal meskipun dalam keterbatasan yang ada.

Pembahasan

Pendidikan yang dituntut semakin maju di Indonesia, perbincangan seputar


sistem belajar daring lebih kita rasakan di masa pendemi Covid-19. Secara global
belajar daring sudah biasa diterapkan dalam pendidikan di negara maju, terutama
aplikasi di perguruan tinggi atau universitas. Di dunia perkuliahan dosen dan
mahasiswa mudah untuk berinterksi via online. Mahasiswa bisa menggunakan
platform digital untuk berdiskusi, singkatnya ruang dunia maya sudah sangat bisa
dijelajah. Kebijakan belajar daring di Indonesia sebelum pandemi masih belum
diberi perhatian khusus. Akhirnya ketika dihadapkan pada darurat pendidikan,
pembelajaran daring serius dijalankan bahkan diberi perhatian lebih. Siswa dan
mahasiswa belajar via online dari rumah atau tempat tinggal masing-masing,
tidak pelu hadir di kelas.

Fakta di lapangan tidak sedikit dari kalangan siswa maupun mahasiswa


yang mengeluh karena kurang maksimal dalam sistem pembelajaran ini. Belajar
daring membutuhkan sinyal kuat, sedang kita tidak semuanya hidup di perkotaan
dengan akses sinyal yang terbilang bagus. Sebab itulah masih ada di antara pelajar
yang kesulitan untuk mendapatkan materi dengan maksimal, sehingga dapat
dikatakan belajar daring belum bisa sepenuhnya dikatakan efektif. Menurut
Ashari (2020) pembelajaran di katakan efektif ketika peserta didik mampu
menyerap materi pelajaran secara efisien. Pada setiap pembelajaran, guru maupun
pendidik seharusnya memiliki perencanaan awal secara tertulis dalam bentuk RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Bahkan guru juga harus memanfaatkan
waktu dengan baik supaya pembelajaran menjadi efisien, sehingga pembelajaran
dapat dikatakan efektif.

Menurut Purwanto et al. (2020) dalam penelitiannya yang berjudul “Studi


Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online
di Sekolah Dasar” dampak Covid-19 terhadap proses pembelajaran online di
sekolah dasar berdampak terhadap siswa, orang tua dan guru. Beberapa dampak
yang dirasakan siswa diantaranya belum adanya budaya belajar jarak jauh karena

2
selama ini sistem belajar dilaksanakan melalui tatap muka. Siswa terbiasa bangun
pagi berangkat ke sekolah untuk berinteraksi seperti belajar, bermain dan
bercanda gurau bersama teman-temannya serta bertatap muka dengan para guru.
Metode pembelajaran jarak jauh membuat para siswa perlu waktu untuk
beradaptasi dan menghadapi perubahan baru yang secara tidak langsung akan
mempengaruhi daya serap belajar mereka. Dampak terhadap orang tua yaitu
penambahan biaya pembelian kuota internet. Teknologi online memerlukan
koneksi jaringan ke internet dan kuota, pada sistem pembelajaran daring tingkat
penggunaaan kuota internet akan bertambah seiring banyaknya materi yang
disampaukan guru dan tugas yang dikirimkan. Hal ini akan menambah beban
pengeluaran orang tua. Dilain sisi, beberapa orang tua menghadapi penurunan
ekonomi dampak pandemic Covid-19. Dampak yang dirasakan guru yaitu tidak
semua mahir menggunakan teknologi internet atau media sosial sebagai sarana
pembelajaran. Beberapa guru senior menghadapi gagap teknologi atau sebagian
belum sepenuhnya mampu menggunakan perangkat dan fasilitas sebagai
penunjang kegiatan pembelajaran daring. Perlu pendampingan dan pelatihan
secara berulang untuk meningkatkan kemampuan dalam menyampaikan
pembelajaran secara online. Dukungan dan kerjasama orang tua demi
keberhasilan pembelajaran sangat dibutuhkan. Komunikasi guru dan sekolah
dengan orang tua harus terjalin dengan kuat dan lancar.

Kesimpulan

Beberapa dampak yang dirasakan selama pembelajaran daring cenderung


kurang efektif. Dampak ini dirasakan baik dari guru, siswa dan orang tua siswa.
Begitupun fasilitas penunjang dalam pembelajaran yang berpengaruh kuat pada
keberlangsungan sistem belajar. Dukungan dan kerjasama orang tua demi
keberhasilan pembelajaran sangat dibutuhkan. Komunikasi guru dan sekolah
dengan orang tua harus terjalin dengan kuat dan lancer.

Khusnul Khotimah (Agribisnis-Universitas Muhammadiyah Malang)*

Fathinul Nabila (Kesehatan Masyarakat-Universiras Diponego)*

*Peneriman Manfaat Beasiswa Sarjana Muamalat

3
DAFTAR PUSTAKA

Ashari, M. 2020. Proses Pembelajaran Daring di Tengah Antisipasi Penyebaran


Virus Corona Dinilai Belum Maksimal. (Online) (https://www.pikiran-
rakyat.com/pendidikan/pr01353818/proses-pembelajaran-daring-di-tengah-
antisipasi-penyebaran-virus-coronadinilai-belum-maksimal. Diakses 14
Agustus 2020)

Dewi, W. A. F. (2020). Dampak covid-19 terhadap implementasi pembelajaran


daring di sekolah dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55–61.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.89

Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., Putri, R.
S., & Santoso, P. B. (2020). Studi eksploratif dampak pandemi covid-19
terhadap proses pembelajaran online di sekolah dasar. Journal of Education,
Psychology and Counseling, 2(1), 1–12. https://ummaspul.e-
journal.id/Edupsycouns/article/view/397

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Daring. Efektif [daring] Dapat diakses


di: https://kbbi.kemdikbud.go.id/

https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/10/14/pembelajaran-daring-efektif-gak-sih-buat-
mahasiswa/

Anda mungkin juga menyukai