Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Akuntansi
Keuangan
Disusun Oleh:
Dyah Sisca Putri Pramesti 120620200510
Aldhy Guntara Rismayudha 120620200525
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Penyajian Laporan Keuangan..................................................................3
2.1.1. Tujuan......................................................................................................3
2.1.2. Komponen Laporan Keuangan................................................................3
2.1.3. Karakteristik Umum................................................................................7
2.1.4. Ketentuan Penyajian..............................................................................10
2.1.5. Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian Kembali, Retrospektif atau
Reklasifikasi..........................................................................................10
2.2. Pengungkapan Laporan Keuangan........................................................11
2.2.1. Tujuan Pengungkapan...........................................................................11
2.2.2. Tingkat Pengungkapan..........................................................................12
2.2.3. Tingkat Reliabilitas Pengungkapan.......................................................13
2.2.4. Standarisasi Pengungkapan vs Pengungkapan Sukarela.......................13
2.2.5. Jenis Disclosure.....................................................................................14
2.2.6. Metode Disclosure.................................................................................18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Menurut PSAK 1 Revisi 2013. laporan keuangan merupakan suatu
penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Laporan keuangan dapat bermanfaat bagi sebagian besar pengguna apabila
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami,
relevan, handal, dan dapat diperbandingkan. Secara umum, laporan keuangan
menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan (Peraturan Bapepam No.
SE-02/PM/2002, 2002). Pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan
publik dimaksudkan untuk memberikan suatu panduan penyajian dan
pengungkapan yang terstandarisasi dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip
pengungkapan penuh (full disclosure) sehingga dapat memberikan kualitas
penyajian dan pengungkapan yang memadai bagi pengguna informasi yang
disajikan dalam pelaporan keuangan emiten atau perusahaan publik. Prinsip
pengungkapan penuh mengakui bahwa penyajian jumlah dan sifat informasi
dalam laporan keuangan harus memenuhi kaidah keseimbangan antara biaya dan
manfaat (Peraturan Bapepam No. SE-02/PM/2002, 2002). Pengungkapan
informasi dalam laporan tahunan merupakan alat strategis yang dapat
meningkatkan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan modal dengan biaya
serendah mungkin. Selain itu, dalam mempersiapkan pengungkapan sukarela juga
membantu untuk mengurangi masalah keagenan dan membuat ekonomi lebih
efisien.
Produk dari suatu sistem akuntansi merupakan informasi akuntansi atau
informasi keuangan. Dalam praktiknya, akuntansi telah mengalami sejarah yang
panjang, mulai dari pencatatan sederhana jaman kuno berupa pencatatan
persediaan, pencatatan keluar masuk kas, sampai penyusunan laporan keuangan
yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi beserta dengan tuntutan untuk
meningkatkan penggunaan catatan kaki untuk memberikan pemahaman yang
2
lebih baik atas laporan keuangan di jaman berkembangnya pasar modal setelah
stock market crash di Amerika tahun 1930-an. Ketika saat sekarang catatan kaki
sudah tidak lagi memadai untuk memberikan pengungkapan yang sepenuhnya
mengenai kondisi perusahaan, informasi dituangkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan. Sebelum laporan arus kas menjadi laporan yang wajib dibuat, banyak
perusahaan memberikan laporan perubahan modal sebagai laporan tambahan
selain dari laporan neraca dan laporan laba rugi.
1. 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dari makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan penyajian laporan keuangan?
2. Apa yang dimaksud dengan pengungkapan laporan keuangan?
2.1.1. Tujuan
Tujuan laporan keuangan berdasarkan PSAK 1 Revisi 2013 diantaranya
adalah:
1. Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
2. Menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi:
1. Aset
2. Liabilitas
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian
5. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik
6. Arus kas.
6. Frekuensi pelaporan
Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap setidaknya secara tahunan.
Jika akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan keuangan disajikan
untuk periode yang lebih panjang atau lebih pendek daripada 1 tahun,
entitas harus mengungkapkan alasan penggunaan periode tersebut dan fakta
bahwa jumlah yang disajikan di laporan keuangan tidak dapat dibandingkan
secara keseluruhan.
7. Informasi komparatif
Informasi kuantitatif diungkapkan secara komparatif dengan periode
sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan
periode berjalan kecuali dinyatakan lain oleh PSAK/ISAK. Informasi
komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan
periode sebelumnya diungkapkan kembali jika relevan untuk pemahaman
laporan keuangan periode berjalan. Informasi komparatif ini dapat terdiri
dari satu atau lebih laporan keuangan, namun tidak terdiri dari laporan
keuangan lengkap. Ketika hal ini terjadi, entitas menyajikan catatan
informasi yang berhubungan dengan laporan tambahan tersebut. Misalnya,
entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode
sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan). Entitas tidak
disyaratkan untuk menyajikan tiga laporan posisi keuangan, tiga laporan
arus kas, atau tiga laporan perubahan ekuitas (yaitu laporan keuangan
komparatif tambahan). Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas
laporan keuangan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan
tambahan atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
8. Konsistensi penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antarperiode
dilakukan secara konsisten, kecuali setelah terjadi perubahan yang
signifikan terhadap sifat operasi entitas atau kajian ulang atas laporan
keuangan.
10
mengenai masa depan. Namun ada juga yang berpendapat bahwa manajemen
perusahaan yang memiliki akses atas sumber informasi yang lebih baik mengenai
keuangan perusahaan, sehingga manajemen merupakan pihak yang lebih tepat
untuk membuat peramalan mengenai keuangan perusahaan di masa depan.
Laporan keuangan proyeksi sering dibuatkan oleh manajemen untuk
membantu pembaca dalam melihat prospek perusahaan di masa depan. Laporan
proyeksi ini bisa berupa laporan keuangan yang menyajikan trend angka di masa
depan, atau hanya berupa proyeksi atas angka-angka penting saja, misalnya angka
untuk revenue, laba bersih, dan aset perusahaan.
2. Kebijakan Akuntansi
Dengan beragamnya prosedur akuntansi yang digunakan oleh perusahaan-
perusahaan, bahkan di dalam satu perusahaan, mengakibatkan untuk secara
langsung membandingkan laporan keuangan satu sama lain menjadi lebih sulit.
Selama keseragaman secara rigid tidak dapat diterapkan, maka menjadi penting
bagi perusahaan untuk mengungkapkan berbagai kebijakan akuntansi yang
diterapkan atas pos-pos yang signifikan nilainya.
Pos yang signifikan nilainya berlainan antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain. Di suatu perusahaan manufaktur, aset tetap akan merupakan pos
yang signifikan nilainya sehingga metode apa yang digunakan untuk penyusutan,
berapa nilai impairment dan bagaimana dasar perhitungannya, akan menjadi hal
yang penting untuk diungkapkan dalam pemaparan kebijakan akuntansi
perusahaan. Di perusahaan jasa mungkin kebijakan metode penyusutan tidak
penting apabila aset tetap yang dimiliki tidak material nilainya. Namun satu pos
yang sudah pasti penting dan material adalah pos revenue. Kebijakan mengenai
pengakuan revenue menjadi hal yang penting.
3. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Perubahan kebijakan akuntansi kadang dilakukan oleh manajemen. Pada
dasarnya perubahan kebijakan tidak diperkenankan, dengan asumsi bahwa semua
kebijakan yang diterapkan sudah melalui pertimbangan yang baik yang akan
menghasilkan nilai yang paling mencerminkan kondisi yang sesungguhnya dari
pos-pos yang dilaporkan. Namun jika perubahan kebijakan akuntansi memang
16
3.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan Informasi yang telah di sampaikan di atas kami menyimpulkan
bahwa Penyajian Laporan keuangan memberikan manfaat untuk pengguna
Laporan Keuangan tersebut, Baik dari pihak Eksternal Perusahaan yang
nantinya digunakan Untuk membuat Kebijakan Maupun Pihak Ekstersnal
Yang nantinya akan bekerja sama dengan perusahaan dalam memberikan
Modal Usaha atau Tujuan Investasi. Karena Semua Aktivitas Perusahaan
berupa Informasi Yang berkaitan dengan Informasi Keuangan telah di
Sajikan Dalam Laporan tersebut sehingga Dapat di katakan Manajemen
telah menyampaikan Tanggungjawab nya dalam pengelolaan Sumber daya
yang terdapat di perusahaan selama periode Ekonomi berlangsung.
2. Dari data yang diperoleh, Kami menyimpulkan bahwa Pengungkapan
Dalam Laporan Keuangan merupakan Penyampaian informasi tentang
keadaan keuangan suatu perusahaan, dalam laporan keuangan yang biasanya
ada pada laporan keuangan tahunan. Pengungkapan informasi dapat
disajikan dalam pelaporan keuangan sebagai antara lain pos laporan
keuangan, catatan atas laporan keuangan, penggunaan istilah teknis
(terminologi), penjelasan dalam kurung, lampiran, penjelasan auditor dalam
laporan auditor, dan komunikasi manajemen dalam bentuk surat atau
pernyataan resmi. Menurut kami Penting rasanya pengungkapan dalam
laporan keuangan agar reabilitas dan trasnparansi keadaan yang sebenarnya
dalam posisi Keuangan perusahaan dapat dilihat Karena pada dasarnya
perushaan melakukan pengungkapan untuk memenuhi kebutuhan para
pemangku kepentingan atau (Stakeholder).
DAFTAR PUSTAKA