Anda di halaman 1dari 16

senyawa koordinasi

K E L O M P O K - 2
senyawa koordinasi
Nurul Anggi Ayuningtyas (4301412052)
Pradika Afid Himawan (4301412058)
Cecilia Devina Anggraeni (4301412061)
Putri Amirotul Chasanah (4301412064)
senyawa koordinasi
Pengertian senyawa koordinasi

Senyawa yang mengandung satu atau


lebih ion kompleks dengan sejumlah kecil
molekul atau ion diseputar atom atau ion
logam pusat, biasanya dari logam transisi
Sifat logam transisi
Memiliki sub kulit d yang tidak terisi penuh
atau mudah menghasilkan ion-ion dengan
sub kulit d yang tidak terisi penuh

Pembentukan
Warna yang unik senyawa
paramagnetik

Kecenderungan
untuk
Aktivitas katalitik
membentuk ion
kompleks
Unsur transisi baris pertama
21 23
22 Ti Pada periode ketiga, dari Na sampai Ar
Sc V
- Nomor atom meningkat Pada logam transisi dari Sc - Cu
- Elektron bertambah di kulit
- Muatan inti bertmbah,tetapi ada
24 25 26 terluar
tambahan elektron ke sub kulit 3d
- Muatan inti meningkat karena
Cr Mn bagian dalam sehingga dapat
Fe bertambahnya proton
- jari-jari atom menurun
melindungi kulit 4s dari
bertambahnya muatan inti
- Elektronegativitas dan energi
27 28 29 ionisasi meningkat
- Jari-jari atom tidak cepat turun
- Elektronegativitas dan energi
Co Ni Cu ionisasi naik sedikit

Logam transisi bersifat inert (bereaksi lambat) terhadap


asam, karena adanya lapisan oksida pelindung
Konfigurasi Elektron

Dari Sc sampai Cu,


Ca 20 memiliki konfigurasi elektron ditambahkan
elektron [Ar] 4 s2 pada orbital 3d

Konfigurasi elektron
terluar untuk Sc21 adalah 4
s2 3d1, Ti22 adalah 4 S2 3d2

Kecuali……
Cr24 adalah 4 S1 3d5

kestabilan

Cu29 adalah 4 S1 3d10


Senyawa
[Ag (NH3)2]Cl
koordinasi Ag+
Ion pusat
NH3
Ligan
Berasal dari
anion dan
molekul netral Fe2+ [Fe (CN)6]4- CN-
Ikatan
kovalen
koordinasi

Berfungsi sebagai pendonor


ligan pasangan elektron

Berfungsi sebagai penerima


(akseptor) pasangan elektron
Ion pusat

Berasal Ion
logam transisi
Ion kompleks ditulis
dalam [ ] untuk
[Ag (NH3)2]Cl membedakan dengan
garam biasa, eq. AgCl

Bukan
[Ag (NH3)2 ]+ Cl- Ligan
Ion untuk menetralkan
muatan kompleks (+1)
Jumlah Ligan (NH3) yang Muatan ion
terikat pada ion pusat kompleks
disebut bilangan
koordinasi
Muatan
ion pusat

Ditentukan oleh Muatan


ligan
[Fe (CN)6 ] 3-
Jumlah muatan ion pusat + jumlah semua
muatan ligan = jumlah muatan ion kompleks Muatan ion kompleks = +3 dan muatan
ligan CN- = 1(berasal dari garam KCN)

[Ag (NH3)2]+
Muatan ion pusat Fe + (6 X CN) = -3,
muatan ion pusat Fe + (6 X -1) = -3

Ag+ + 2 x NH3 Fe + (-6) = -3


Fe = -3 + 6 = +3

1 + 2(0) = 1 Maka, ion pusat [Fe (CN)6] 3- adalah


Fe3+
Contoh:
Tentukan muatan ion pusat dari ion kompleks berikut

[Cu (H2O)6] 2+
Muatan ion kompleks = +2 dan muatan ligan = 0
Muatan ion pusat (Cu) + (6 X 0) = +2, maka muatan ion pusat adalah +2 atau Cu2+
Senyawa kompleks Pada umumnya dibentuk dari
ion pusat dengan ligan netral
Contoh:
[Ag (NH3)2]+ Dan [Cu (H2O)6] 2+

Senyawa Senyawa Kompleks kation dibentuk dari


ion pusat
kompleks kompleks muatan positif
netral ion Kompleks anion dengan ligan
muatan negatif
Contoh:
Contoh: [Fe (CN)6]3-
1. [Cr(CH3COO)3] Cr 3-
mengikat 3 ligan CH3COO- Contoh:
[Ag (NH3)2]Cl
2. [Co(NH3)3 (NO3)3 ]
Akan terurai menjadi [Ag (NH3)2]+
3. [Cu(NH3)4 Cl2 ] Dan anion Cl-

Ciri khas: sifatnya tetap dalam


bentuk molekul bila dilarutkan
Spesies dalam
senyawa kompleks
Ligan yang menyediakan
pasangan elektron
bebas

Nama umum, rumus, Nama IUPAC Singkatan Nama umum, Nama IUPAC Singkatan
muatan rumus, muatan
Fluoro, F- Fluoro F- Nitro, NO2- Nitro-N NO2-
Kloro , Cl- Kloro Cl- Nitrito, ONO- Nitrito-O ONO-
Iodo, I- Iodo I- Fosfin, PR3 Fosfina PR3
Siano, CN- Siano CN- Piridin, C5H5N Piridina Py
Tiosiano, SCN- Tiosiano-S SCN- Ammina, NH3 Ammina NH3
Isotiosiano, NCS- Tiosiano-N NCS- Metilamina Metilamina MeNH2
Hidrokso , OH- Hidrokso OH- etilendiamina etilendiamina En
Akua, H2O Akua H2O dietiltetraamin dietiltetraamin Dien
Karbonil, CO Karbonil CO Trietiltetraamin Trien
Tiokarbonil, CS tiokarbonil CS Asetilasetonato Acac
Nitrosil, NO+ Nirtosil NO+ 2,2’-bipiridin Bipy
senyawa koordinasi

nama

tata
[Co (NO2)6]2-  ion
Heksanitritokobaltat (III)

Penamaan ligan [Cr (CN)6]3+  ion heksasianokromat


(III)

contoh [PdBr4]2- ion tetrabromopaladat (II)

[Cu (NH3)4]SO4  ion tetraamin


Ligan anion tembaga (Ii) sulfat
Nama anion dimodifikasi menjadi berakhiran –O,
anion oksida O2- menjadi ligan okso, OH- menjadi [Ni(CCO)4]tetra karbonilnikel
hidrokso, CN-menjadi Siano dst

Ligan organik
Radikal bebas dinamakan seperti nama radikalnya, [Hg (CH3)2]  dimetil merkuri (II)
seperti CH3 adalah metil, C6H5 adalah fenil, tetapi
molekul organik namanya digunakan sepenuhnya. [Co (CH3CN )5]2+ 
pentaacetonitrilkobal (II)

[Ni(PPh3)4]  tetratrifenilfosfina nikel


N2 dan O2 disebut ligan dinitrogen dan dioksigen (0)
contoh: [Ru (NH3) 5 N2]2- disebut
[Cui(Py)4]tetrapiridinatembaga (II)
pentaaminadinitrogenrutenium (II)
[Co (NH2CH2CH2NH2 )3]+3
trisetildiaminakobal (III)
Penamaan logam
Kompleks kation dan netral pada
akhir nama logamnya diikuti
dengan tingkat oksidasinya dalam
senyawa kompleks yang ditulis Bila kompleks kompleks anion maka
dengan angka romawi dalam nama latin dari logam dimodifikasi
kurung, seperti Nikel (0), besi (II), bagian akhirnya ditambahkan –at,
tembaga (II), krom (III) misalnya kufrat, ferrat, argentat,
stannat dsb, sedangkat tingkat
oksidasinya tetap ditulis seperti pada
kompleks kation dan netral

Contoh
Contoh
[Fe (NH3)6]+2  heksaamminabesi (II)
[Fe (Cl)4]2-  tetrakloroferrat (II)
K[Cu (CN)2]  kalium disianokuprat (I)
[Ag (S2O3)2]3-  bitiosulfatoargentat (I)
[Sn (Cl)6]2-  heksaklorostanat (IV)
Penomeran awalan
Jumlah ligan diberikan dengan
awalan contoh
Jika nama ligan mempunyai awalan [Co (NH2CH2CH2NH2 )3]+3 Cl2 
(prefix) maka ditulis dalam tanda kurung
dan digunakan set awalan kedua. Ion diklorobis (etilendiamina) kobal (III)
Nama –nama awalan sebagai berikut:
2 di bis
[Fe(C5H4- C5H4N)3]2+ 
3 tri tris ion tris (bipiridin) besi (II)
4 Tetra tetrakis
5 Penta pentakis
[Cu (Py)2Cl2] 
Bispirudinadiklorotembaga (II)
6 Heksa heksakis
7 Hepta heptakis
8 Okta oktakis
9 Nona nonakis
10 Deka dekakis
Urutan penulisan
[Co (NH3)4Cl2] Cl  Tetraaminadklorokobal (III) Klorida

[Pt (NH3) BrCl( CH3NH2 ) ] 


Nama ligan aminabromoklorometilamina platina (II)

[Co (NH3)3Cl2 CO3] 


trisaminakarbonatodiklorokobaltat (III)
Nama ion/logam
pusat

Isomer
Jika ligan>1 , ligan
netral ditulis lebih
dulu diikuti anion Ditunjukkan dengan awalan yang
(secara alfabetik) ditulis italic dengan tanda hubung,
seperti cis, trans, dextro, levo dsr

Cis- Pt (NH3)2Cl2  cis-


diammindikloroplatina (II)
Trans-[Co (NH3)4Cl2] Cl  trans-
Tetraaminadklorokobal (III) Klorida

Anda mungkin juga menyukai