Struktur Dan Isomer 2 150927100259 Lva1 App6892
Struktur Dan Isomer 2 150927100259 Lva1 App6892
TATANAMA
Adalah merupakan aturan yang dipergunakan untuk memberikan
penamaan dan penentuan rumus molekul dari suatu senyawa kompleks
Secara garis besar penamaan senyawa kompleks mengikuti aturan
sebagai berikut :
1.Seperti halnya penamaan dari garam ionik, ion positip (kation)
diletakkan diawal kemudian diikuti oleh anion (ion negatip).
Contoh : garam kompleks diamin perak (I) klorida, [Ag(NH 3)2]Cl
Kalium heksasianoferrate (III), K3[Fe(CN)6]
2.Didalam senyawa kompleks, nama ligan selalu disebutkan terlebih
dahulu sebelum ion logam, tetapi dalam penulisan rumus molekul ion
logam selalu dituliskan terlebih dahulu. Rumus molekul selalu diberi
tanda kurung [……]
Contoh : tetraamin tembaga (II) sulfat, [Cu(NH 3)4]SO4
heksaamin kobal (III) klorida, [Co(NH3)6]Cl3
3. Ada dua sistem penamaan untuk menandai muatan atau bilangan
oksidasi.
a. Sistem Stock, yaitu dengan menuliskan bilangan oksidasi dalam
angka Romawi dan diletakkan diakhir nama logam.
b. Sistem Ewing – Basset, yaitu dengan meletakkan muatan diakhir
penamaan senyawa kompleks
Contoh : - tetra amin platina (II) atau tetra amin platina (2+), [Pt(NH 3)4]2+
- tetra kloro platinate (II) atau tetra kloro platinate (2-), [PtCl 4)2-
- heksa kloro platinate (IV) atau hekasa kloro platinate (2-), [Pt(CN)6]2-
Dari contoh diatas :
- Untuk kompleks netral/kation nama logam dituliskan dalam bahasa
Inggris atau bahasa Indonesia
- Untuk kompleks anion nama logam dituliskan dalam bahasa latin dan
diberi akhiran “ate”
4. Urutan penulisan ligan sesuai dengan urutan abjad dengan
mengabaikan “awalan yang menunjukkan jumlah ligan”
Contoh : tetraamin dikloro kobal(III), [Co(NH3)4Cl2]2+
amin bromo kloro methil amin platina(II), [Pt(NH3)BrCl(CH3NH2)
5. Penamaan Ligan
Selain ligan spesifik seperti : NH3(Amin), H2O(akuo), NO(Nitrosil),
CO(karbonil). Penamaan ligan diatur sebagai berikut :
a. Ligan Anion, untuk ligan ini penamaan ditambah dengan akhiran
“o”.
Contoh :
O2- = okso OH- = hidrokso CN- = siano
NO2- = nitrito SO42- = sulfato SO32- = sulfito
b. Ligan organik, diberi nama sesuai dengan namanya
Contoh :
CH3 = methil C6H6 = phenil
c. Untuk ligan N2 = dinitrogen dan O2 = dioksigen
6. Bila jumlah ligan yang sama lebih dari satu, maka digunakan awalan
yang menyatakan jumlah tersebut.
2 di bis 7 hepta heptakis
3 tri tris 8 okta oktakis
4 tetra tetrakis 9 nona nonakis
5 penta pentakis 10 deka dekakis
6 heksa heksakis
Catatan : awalan bis, tris, … biasanya digunakan untuk ligan organik
atau ligan yang sudah menggunakan awalan di, tri, tetra atau ligan
jika diberi awalan di, tri, pengertiannya menjadi berbeda.
Contoh :
- [Co(NH2CH2CH2NH2)2Cl2]+, Dikloro bis etilen diamin kobal (III)
- [Fe(C5H4N-C5H4N)3]2+, Tris(bipiridin) Besi (II)
- [Cu(C5H5N)2Cl2, Bis piridin dikloro tembaga (II)
↓
dipiridin ≠ piridin : C5H4N – C5H4N ≠ C5H5N
7. Awalan cis dan trans dipergunakan untuk menunjukkan adanya
isomer geometri.
Contoh : cis atau trans diamin dikloro platina (II), [Pt(Cl2)(NH3)2]
Le Lb Lb
Le M M
Le
Lb Lb
La
- Kompleks dengan Bilangan Koordinasi 6
Senyawa kompleks ini yang paling banyak ditemukan umumnya
berstruktur “oktahedral” tetapi juga dijumpai dalam struktur “Trigonal
Prismatik
Octahedral M
Trigonal prism
M
most common less common
A A A A
A B B B B A B B
M M M M
B B B B B A B A
B A B A
Keterangan :
c. dan d. Re(S2C2(C6H5)2)3 tris diphenil ditiokarbonil Rhenium(III)
e. Nb(S2C6H4)3- tris(benzen-1,2 dithiolat) Niobat
- Kompleks dengan Bilangan Koordinasi 7
Ada 3 struktur yang mungkin untuk bilangan koordinasi 7 yaitu :
1. Pentagonal Bipiramid
2. Trigonal Prisma Berpenutup
3. Oktahedral berpenutup
M
M
Pentagonal Bipiramid