Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shafira Dyah Eka Putri A

NIM : 11180440000076
Judul Proposal Skripsi : Hak Nafkah Anak Pasca Perceraian
Ujian Tengah Semester / HK-6B

1. Latar Belakang Masalah!


Alasan saya mengambil tema tentang Hak Nafkah Anak Pasca Perceraian adalah karena
dari banyaknya kasus mengenai Hak Nafkah Anak, belum banyak orangtua yang mengetahui
bagaimana pemberian Nafkah pada Anak setelah orangtua bercerai. Banyak orangtua yang
menganggap pemberian Nafkah pada Anak adalah hal sepele. Dari tahun 2018 angka perceraian
selalu meningkat. Namun, hanya 0,2 persen yang mengajukan gugatan hak asuh anak dan nafkah
anak, baik secara sendiri-sendiri maupun kumulasi gugatan. Hal tersebut menunjukkan rendahnya
gugatan nafkah anak yang masuk ke pengadilan. Dalam hak asuh anak, jika hak asuh berada pada
istri, seringkali mereka memilih untuk tidak mengajukan tuntutan pengasuhan anak (hadhanah),
dengan alasan karena khawatir suaminya akan menuntut hak asuh anak kembali. Begitu juga
dalam persoalan nafkah anak, seringkali tidak dituntut oleh pihak istri karena tidak ada harta
suami yang bisa dituntut. Meskipun demikian, anak memiliki hak untuk berkembang, pemenuhan
sandang dan pangan, kebutuhan atas kesehatan dan pendidikan serta kebutuhan untuk menjalani
kehidupan dibawah tanggung jawab kedua orangtuanya.
Bagi suami menjadi suatu kewajiban, bagi mantan istri dan anak-anaknya menjadi suatu
hak. Orang tua yang sudah bercerai masih mempunyai kewajiban menafkahi anak-anaknya. Jenis
kewajiban tersebut meliputi: tanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang
diperlukan anak, bilamana bapak dalam kenyataan tidak dapat memberi kewajiban tersebut,
Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut; kewajiban memelihara dan
mendidik anak-anaknya; merawat dan mengembangkan harta anaknya yang belum dewasa.
Kepada istri, jika ia tidak mempunyai penghasilan cukup dan kepada anakanak yang diserahkan
pada istri itu oleh hakim dapat ditetapkan tunjangan nafkah yang harus dibayar oleh suami tiap
waktu tertentu.

2. Perbedaan Literatur Review lain dengan Judul sendiri!

Sakban Lubis, dalam skripsinya yang berjudul “Nafkah Anak Setelah Terjadi Perceraian
Dalam Fikih Mazhab dan Hukum Positif” (2020), menjelaskan bahwa Implementasi Pemberian
Nafkah anak dalam Fikih Syafi’i dan Jaminan Kepastian hukum terlaksana dengan baik dalam
fikih Syafi’i apabila seorang perempuan ditalak suaminya bada` ad-dukhūl dengan talak raj`i
maka dia berhak (wajib) mendapatkan suknāa (nafkah maskan) dan nafkah `iddah, karena pada
dasarnya statusnya sebagai istri (baqiyah) dan tamkīn minalaistimtā` (kemungkinan untuk
bersenang-senanga tau satu rumah) masih berlanjut. Perbedaannya dengan masalah yang saya
bahas pada proposal ini adalah dari pandangan hakim pengadilan agama. Perbedaan selanjutnya
apabila pada skripsi Sakban Lubis menekankan pada fikih mazhab dan hukum positif terhadap
pemberian nafkah anak, maka proposal saya akan lebih ditekankan pada bagaimana pandangan
hakim pengadilan agama mengenai pemberian nafkah anak pasca perceraian.

3. Jenis Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Sumber Data!


A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yakni suatu
kajian yang menggunakan literatur kepustakaan dengan cara mempelajari buku-buku,
kitab undang-undang, maupun informasi lainnya yang berkaitan dengan ruang lingkup
pembahasan dengan meneliti bahan pustaka atau data primer, sekunder, dan tersier.

B. Sumber Data

Adapun sumber data yang penulis gunakan untuk keperluan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a) Data Primer
Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus dalam
penyelesaian permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri
oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek dilakukan.
b) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang akan dijadikan penunjang dalam
pengumpulan data yang dibutuhkan oleh peneliti. Yaitu sumber-sumber yang
berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya jurnal, artikel, buku dan karya tulis
ilmiah.

C. Teknik Pengumpulan Data


Setelah bahan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengolah dan
menganalisa bahan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu untuk
mendapatkan data dalam penelitian ini penulis mengumpulkan banyak buku ataupun
jurnal yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, baik bahan hukum primer
maupun sekunder. Kemudian, catatan tersebut dianalisis dan diidentifikasi sesuai dengan
pokok-pokok permasalahan yang dibahas dan melakukan pengutipan yang baik secara
langsung maupun tidak langsung pada bagian yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk
disajikan secara sistematis.

Anda mungkin juga menyukai