PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
3. Apa saja yang menjadi rukun dan syarat dalam Ijarah?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ijarah
Dalam pengertian istilah, para ulama berbeda pendapat akan hal ini:
a. Ulama Hanafiyah
b. Ulama Malikiyah
3
Ijarah adalah suatu akad yang memberikan hak milik atas manfaat
suatu barang yang mubah untuk masa tertentu dengan imbalan yang
bukan berasal dari manfaat.
c. Ulama Syafi’iyah
Definisi akad ijarah adalah suatu akad akan manfaat yang dimaksud
dan tertentu yang bisa diberikan dan dibolehkan dengan imbalan
tertentu.
d. Ulama Hanabilah
Ijarah adalah suatu akad atas manfaat yang bisa sah dengan lafal ijarah
dan kara’ dan semacamnya.
Hukum asal ijarah adalah mubah atau boleh, yaitu apabila dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan Islam. Berikut adalah beberapa dasar
hukum yang membolehkan ijarah berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis Nabi.
4
ك َو َما أُ ِر ْي ُد أَ ْن َ ج فَإِ ْن أَ ْت َم ْم
َ ت َع ْشرًا فَ ِم ْن ِع ْن ِد ْ
ِ تَأج َُرنِى ثَ َمانِ َي ِح َج
)27( ْك َستَ ِج ُدنِ ْى إِ ْن َشا َءهّللا ُ ِم َن الصَّالِ ِحي َْن َّ أَ ُش
َ ق َعلَي
Salah seorang di antara kedua anak perempuan itu berkata: “Hai
bapakku upahlah dia, sesungguhnya orang yang engkau upah itu
adalah kuat dan terpercaya”. Si bapak ber-kata: “Saya bermaksud
menikahkan engkau dengan salah seorang anak perempuanku dengan
ketentuan kamu menjadi orang upahan saya selama delapan musim
haji”.
Dari Ibnu Abbas r.a. Nabi saw. Berbekam dan beliau memberikan
kepada tukang bekam itu upahnya. (HR. Al-Bukhari)
5
Tujuan disyariatkannya ijarah adalah untuk memberikan keringanan
kepada umat dalam pergaulan hidup. Seseorang mempunyai uang
tetapi tidak dapat bekerja, dan di lain pihak ada yang mempunyai
tenaga dan membutuhkan uang. Dengan adanya ijarah keduanya saling
mendapat keuntungan.
Transaksi Ijarah dalam kedua bentuknya akan sah apabila terpenuhi rukun
dan syaratnya. Berikut adalah rukun-rukun dan syarat ijarah:
ْ
ٍ يَأيهاالذ ْينَ أمنوْ االتَأ ُكلُوْ اأَ ْموال ُك ْ=م بَ ْينَ ُكم بالباطل إالأن تَكوْ نَ تِ َجا َرةً ع َْن تَ َر
اض
)29:منك ْم (النساء
2. Shighat ijab kabul antara mu’jir dan musta’jir, ijab Kabul sewa-
menyewa dan upah-mengupah, ijab Kabul sewa-menyewa misalnya:
6
“Aku sewakan mobil ini kepadamu setiap hari Rp. 5.000,00”, maka
musta’jir menjawab “Aku menerima sewa mobil tersebut dengan
dengan harga demikian setiap hari”. Ijab Kabul upah-mengupah
misalnya seseorang berkata, “Kuserahkan kebun ini kepadamu untuk
dicangkuli dengan upah setiap hari Rp. 5.000,00”, kemudian musta’jir
menjawab “Aku akan kerjakan pekerjaan itu sesuai dengan apa yang
engkau ucapkan”.
Menurut Imam Syafi’i dan Ahmad, jika mu’jir menyerahkan zat benda
yang disewa kepada musta’jir, ia berhak menerima bayarannya, karena
penyewa (musta’jir) sudah menerima kegunaan.
7
Hak menerima upah bagi musta’jir adalah sebagai berikut:
• Ketika pekerjaan selesai dikerjakan, beralasan kepada hadis Rasulullah
• Jika menyewa barang, uang sewaan dibayar ketika akad sewa, kecuali
bila dalam akad ditentukan lain, manfaat barang yang di-ijarah-kan
mengalir selama penyewaan berlangsung.
Ijarah akan menjadi batal (fasakh) bila terdapat hal-hal sebagai berikut:
8
3. Rusaknya barang yang diupahkan (ma’jur ‘alaih), seperti baju yang
diupahkan untuk dijahitkan.
5. Menurut Hanafiyah, boleh fasakh ijarah dari salah satu pihak seperti
yang menyewa toko untuk dagang, kemudian dagangannya ada yang
mencuri, maka ia dibolehkan mem-fasakh-kan sewaan itu.
G. Pengembalian Sewaan
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Definisi akad Ijarah adalah suatu akad atas manfaat yang dimaksud dan
tertentu yang bisa diberikan dan dibolehkan dengan imbalan tertentu. Para
fuqaha sepakat bahwa ijarah merupakan akad yang diperbolehkan oleh
syara’, kecuali beberapa ulama, seperti Abu Bakar Al-Asham, Isma’il bin
‘Aliyah, Hasan Al-Bashri, Al-Qasyani, Nahrawani, dan Ibnu Kisan.
Mereka tidak memperbolehkan Ijarah, karena ijarah adalah jual beli
manfaat, sedangkan manfaat pada saat dilakukan akad, tidak bisa
diserahterimakan.
Rukun ijarah ada 4 yaitu: ‘Aqid ( orang yang akad), Shigat akad, Ujrah
(upah), Manfaat.
Syarat ijarah terdiri dari empat macam , sebagaimana syarat dalam jual
beli , yaitu syarat Al-inqad ( terjadinya akad), syarat an-nafadz ( syarat
pelaksanaan akad), syarat sah, dan syarat lazim
Al Ijarah Al Muntahiya bit Tamlik (financial leasing with purchase option)
atau Akad sewa menyewa yang berakhir dengan kepemilikan.
Definisinya : Istilah ini tersusun dari dua kata : At-ta’jiir / al-ijaaroh
(sewa), At-tamliik (kepemilikan).
10