Anda di halaman 1dari 84

ASET TETAP

Agenda

PSAK 16

PSAK TERKAIT PSAK 16

Diskusi

2
Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK
Penurunan
Biaya
Nilai Aset
Pinjaman
PSAK PSAK
26 48

Aset Tetap
PSAK
PSAK Terkait Aset tetap
16 PSAK
58
PSAK
Aset Tidak Lancar
PSAK 13 & 19
Dimiliki untuk Dijual dan
30 ISAK 25 Operasi yang Dihentikan
Sewa ISAK
Transaksi Investasi Properti
Mengandung 8 & 16 Aset tak berwujud
Sewa Hak atas Tanah
Konsesi Jasa
Perkembangan Standar Aset Tetap

a. PSAK 16 Aktiva tetap dan aktiva lain lain 1994


b. PSAK 16 Aset tetap (2007) – IFRS based
 Model revaluasi
 Pengaturan depresiasi dalam satu PSAK
c. PSAK 16 Aset tetap penyesuaian 2014 – berlaku eff 2014
d. PSAK 16 Aset tetap amandemen 2015 – berlaku eff 2016
 Klarifikasi yang dapat diterima untuk penyusutan
e. PSAK 16 Aset tetap penyesuaian 2016 berlaku eff 2018 –
dampak PSAK 16
 Tanaman produktif
Ruang Lingkup
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk:
a. Aset tetap yang diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual sesuai
dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan;.
b. Aset biologis yang terkait dengan aktivitas agrikultural selain tanaman
produktif (lihat PSAK 69: Agrikultur). Pernyataan ini diterapkan untuk
tanaman produktif namun tidak diterapkan untuk produk dari tanaman
produktif;.
c. Pengakuan dan pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi (lihat PSAK
64: Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber
Daya Mineral);.
d. Hak penambangan dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam,
dan sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui.
Akan tetapi, Pernyataan ini berlaku untuk aset tetap yang digunakan untuk
mengembangkan atau memelihara aset yang dideskripsikan dalam huruf
(b)–(d).
Pengertian Aset Tetap

• Definisi  Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)


1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.

 Ciri
► “Used in operations” and not
for resale.
► Long-term in nature and
 Tidak berlaku untuk
usually depreciated.
Hak penambangan
► Possess physical substance.
Reservasi tambang
Tanaman produktif (bearer plants) termasuk ruang lingkup aset tetap
PSAK 16 – Revisi 2015

Tanaman produktif (bearer plants)


adalah tanaman hidup yang:

• digunakan dalam produksi atau penyediaan


produk agrikultur;
• diharapkan untuk menghasilkan produk untuk
jangka waktu lebih dari satu periode; dan
• memiliki kemungkinan yang sangat jarang
untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali
untuk penjualan sisa yang insidental
(incidental scrap).
PSAK 16 – Revisi 2015

Tanaman produktif dicatat dengan cara yang


sama dengan aset tetap yang dikonstruksi sendiri
sebelum berada dalam lokasi dan kondisi yang
diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan
intensi manajemen.

Acuan untuk “konstruksi” dalam Pernyataan ini


dipahami untuk mencakup aktivitas yang
diperlukan untuk membudidayakan tanaman
produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi
yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai
dengan intensi manajemen.
PSAK 16 – Revisi 2015
Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A dan 81L–
81M.
• Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 secara retrospektif, sesuai dengan
PSAK 25 kecuali seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81M.
• Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2017,
maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.
Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan
informasi kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25 (paragraf 28(f)). Namun,
entitas menyajikan informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang
disajikan sebelumnya.

Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada nilai
wajarnya pada periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk periode
pelaporan dimana entitas pertama kali menerapkan Amandemen PSAK 16 dan
menggunakan nilai wajar tersebut sebagai biaya perolehan (deemed cost) pada
tanggal tersebut.
• Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo
laba awal pada periode penyajian terawal.
Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai


aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal.

 Kriteria pengakuan berlaku pada saat


pengakuan awal dan untuk biaya setelah
perolehan awal.
Pengakuan Aset Tetap

 Suku cadang utama dan peralatan siap pakai


termasuk aset tetap jika
 digunakan lebih dari satu periode
 hanya digunakan untuk aset tertentu
 komponen yang diganti tidak diakui lagi.

 Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku cadang


dari suatu mesin. Suku cadang tersebut spesifik dan
harganya material dibandingkan dengan nilai aset
tersebut. Jangka waktu pemakaian suku cadang tersebut
lebih satu tahun.
 Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada saat
pembelian, dengan syarat komponen yang akan diganti
dihapuskan dari pembukuan.
Pengakuan Aset Tetap - materialitas

 Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas.


Kriteria agregasi atau invidual.
 Mempengaruhi nilai aset
 Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya
operasi  Laba (potensi earning management)

 Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk


menentukan, apakah pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap
 Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak material
dari sisi jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat sebagai
beban pada periode berjalan.
 Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam
jumlah banyak  material sehingga dikapitalisasi
Pengakuan Aset Tetap - materialitas

 Agregasi
 Entitas membeli satu buah kursi seharga  ?
Rp1.000.000
 Entitas membeli 100 buah kursi dengan harga  ?
satuan Rp1.000.000 total Rp100.000.000
 Materialitas
 Entitas membeli mesin hitung elektrik seharga  ?
Rp 1.500.000
 Entitas membeli dinding seharga Rp1.250.000  ?
Pertimbangan - Materialitas

Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran dikapitalisasi


sebagai aset tetap:
 Ukuran entitas
 Relevansi informasi bagi pengguna
 Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan
pencatatan aset tetap dan manfaat dari informasi yang
dihasilkan dari pencatatan aset tetap tersebut.
 Konsekuensi ekonomis
 Semakin tinggi batas materialitas  pengeluaran akan
cenderung dicatat sebagai beban
 laba akan kecil
 administrasi pencatatan aset lebih mudah
 Entitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt
 Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak diinventarisasi
 sehingga aset tidak dipelihara.
Pengukuran Awal

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui


sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar
biaya perolehan. (par 15)

Biaya Perolehan

Biaya yang dapat


diatribusikan
secara langsung
Biaya pembongkaran
dan pemindahan aset
tetap dan restorasi
lokasi aset
Biaya Perolehan awal

 Seluruh biaya terkait aset yang memiliki


manfaat di masa mendatang.
 Aset lain yang berfungsi agar suatu aset
dapat memiliki manfaat di masa
mendatang.
 Alat yang dipasang agar pabrik dapat
berjalan sesuai dengan ketentuan
pengolahan limbah industri.
Biaya Setelah Perolehan Awal

 Biaya pemeliharaan dan perbaikan  diakui beban di laporan


laba rugi komprehensif periode berjalan
 Perawatan
 Suku cadang kecil
 Penggantian aset akan menambah aset jika:
 Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih dari
satu periode dan diukur dengan andal)
 Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset
 Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset jika:
 Memenuhi kriteria aset
 Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan
pencatatanya

17
Komponen biaya Perolehan

a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang


tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan
potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap
digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan
restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau
– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode
tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
Biaya Diatribusikan Langsung

a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan


atau akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
c) Biaya handling dan penyerahan awal;
d) Biaya perakitan dan instalasi
e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan
baik (setelah dikurangi hasil penjualan produk
tersebut)
f) Komisi profesional
Bukan Komponen Biaya Perolehan

a) Biaya pembukaan fasilitas baru


b) Biaya pengenalan produk baru
c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru
termasuk biaya pelatihan staf
d) Administrasi dan overhead umum
e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh
f) Kerugian awal operasi
g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.
h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir
dari lahan yang belum digunakan).
i) Laba internal jika aset tersebut merupakan
persediaan perusahaan.
Ilustrasi Biaya Perolehan
Contoh

• Entitas membeli peralatan tambang, diimport dari


luar neger. Harga peralatan 200.000 USD.
• Cost insurance and freight sebesar 10.000 USD.
• Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan bea
masuk tambahan sebesar 15% dari nilai CIF.
• PPN 10%, PPnBM 10% dan PPh 22 sebesar
2,5%.
• Kurs spot atas atas pembelian peralatan tersebut
sebesar 11.000 dan kurs KMK yang berlaku pada
saat transaksi sebesar 11.100.
Ilustrasi Biaya Perolehan
Contoh

• Nilai peralatan : 200.000 + 10.000 = 210.000 USD


• 210.000 x 11.000 = 2.310.000.000 pencatatan perusahaan
• Bea masuk 210.000 x 15% x 11.100 = 349.650.000
• Total CIF + bea masuk (kurs pajak) = 210.000 x 115% x 11.100 = 2.680.650.000
• PPN = 10% x 2.680.650.000 = 268.065.000
• PPnBM = 20% x 2.680.650.000 = 536.130.000
• PPh 22 = 2,5% x 2.680.650.000 = 67.016.250
• Nilai peralatan 2.310.000.000 + 349.650.000 + 536.130.000 = 3.195.780.000

Peralatan 2.310.000.000 3.195.780.000


Utang Dagang 2.310.000.000
Peralatan (bea masuk) 349.650.000
Peralatan (PPnBM) 536.130.000
Kas 885.780.000
PPN Masukan 268.065.000
Pajak dby dmk PPh22 67.016.250
Kas 604.800.000
Ilustrasi Biaya Perolehan
Contoh

Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam


rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya:
1. 20 milyar untuk pembelian mesin
2. 1.300 juta biaya tenaga kerja untuk memodifikasi dan
instalasi mesin sesuai layout pabrik.
3. 200 juta untuk penyiapan lokasi pabrik
Diskusikan
4. 300 juta untuk pengiriman mesin mana yang
5. 1.000 juta PPN dan 1.500 juta bea masuk. merupakan
6. Biaya promosi produk baru 700 juta biaya
7. Biaya pengetesan awal 250 juta perolehan?
8. Biaya grand opening 350 juta ?
9. Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan
dan instalasi 150 juta
10.Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 120 juta
Pengukuran Awal
Example

• Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar


20.000+1.300+200+300+1.500+250+250+150
= 23.700 milyar
• Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan
perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut
tidak boleh diakui.
1. Biaya grand opening 350 juta
2. Biaya promosi produk baru 800 juta
3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 120 juta
Dismantling Cost
Contoh
Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk dijadikan
kantor senilai 2.000juta. Perusahaan mengeluarkan biaya untuk modifikasi
interior ruangan sebesar 1.000juta.
Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan kosong di
akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior tersebut 100 juta.
Harga perolehan peralatan interior perolehan interior adalah 1.000 juta
ditambah estimasi biaya pembongkaran. 100 juta : (1 + 6%)8 = 62.741jt)
asumsi tingkat suku bunga 6%

Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:


Dr Aset Tetap 1.062,741 jt
Cr Kas 1.000 jt
Kewajiban diestimasi 62,741jt

Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1


Dr Beban bunga 3,764 jt
Cr Kewajiban diestimasi 3,764jt
Diskusi - Pengukuran Awal
Example
• Entitas membeli peralatan dengan harga 2,4 milyar. Biaya
instalasi dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi / perantara
sebesar 600 juta, biaya pengadaan dan perjalanan dinas
terkait pengadaan peralatan tersebut 400 juta?
• Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan sebagai
biaya perolehan aset ?

• Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang terkait


dengan pengadaan dapat ditambahkan dalam penilaian
aset.
• Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat nilai
tercatat aset tidak mencerminkan manfaat yang akan
diperoleh di masa mendatang.
• Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada periode
berikutnya
Diskusi - Pengukuran Awal
Example
• Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait
dengan aset tersebut?
• Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu?
• Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut dicatat
menjadi satu sebagai nilai aset.
• Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci komponen
biaya perolehan.
• Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda, dapat
terjadi sebelum atau sesudah aset utama diperoleh.
– Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi
berhubungan langsung dengan aset dapat diakui sebagai beban
tangguhan sebelum dicatat sebagai aset.
– Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai aset
tetap  ditentukan titik pengakuan saat aset mulai digunakan.
Diskusi - Pengukuran Awal
Example

• Apakah pencatatan aset dilakukan secara global sebagai satu


kesatuan atau pencatatan harus dilakukan untuk masing-masing
komponen.
• Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah
– Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisah
– Aset dapat diidentifikasi secara terpisah
– Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset per
komponen.
– Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat yang
berbeda contoh rangka pesawat dan asesoris dalam pesawat;
bangunan dan lift; tanah dan bangunan.
– Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat
diidentifikasi dengan mudah.
Perolehan Bangunan

Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :

 Material, tenaga kerja, overhead selama proses


konstruksi , biaya bunga  jika membangun sendiri

 Harga beli bangunan dan pengurusan hak


perolehan bangunan.

 Fee profesional

 Ijin pendirian bangunan


Perolehan Tanah

Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan


tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat,
pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran
bangunan yang tidak diperlukan.
PSAK 13
Tanah dan Bangunan  Investasi Properti
• Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:
– properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari
bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh
pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan)
untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan
nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
• Sebagian aset digunakan sebagian yang
lain disewakan  prorata
Perolehan Peralatan

 Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan


kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang, mesin
dan peralatan lain.
 Biaya perolehan meliputi
(1) Harga beli,
(2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
(3) Biaya transportasi
(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang
(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan
Aset Dibangun Sendiri

• Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap


digunakan:
– Material dan tenaga kerja
– Overhead  biaya variabel dan porsi dari fixed
overhead yang terkait langsung dengan
pembangunan aset.
– Biaya bunga selama proses pembangunan
Bunga selama Proses Konstruksi

• Alternatif pembebanan biaya bungan yang


muncul selama proses konstruksi

Rp Menambah Nilai Aset Rp ?


0

Biaya bunga Kapitalisasi


Kapitalisasi biaya
tidak semua biaya
bunga aktual
dikapitalisasi bunga
selama konstruksi
selama
(dengan modifikasi)
konstruksi

IFRS/PSAK
Bunga Pinjaman (PSAK 26)

 PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual (dengan


modifikasi)
 SAK ETAP dan IFRS SME, bunga pinjaman tidak dikapitalisasi
 Konsisten dengan prinsip harga perolehan
 Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan
 Qualifying assets
 Periode kapitalisasi
 Jumlah yang dikapitalisasi
Qualifying Assets / Aset kualifikasi
 Memerlukan periode yang cukup lama untuk membangun atau
menyiapkan aset tujuan penggunaannya:
 Ada dua jenis aset : aset yang dibangun sendiri maupun aset
yang akan dijual / disewakan.
Pengukuran Biaya Perolehan
• Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga
perolehan aset  aset dicatat setelah diskon
• Pembayaran ditangguhkan— Aset yang dibeli dengan
pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya.
Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai
beban bunga.
• Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali
tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar
yang andal.
• Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total
biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar
nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki
masa manfaat berbeda).
Pengukuran Biaya Perolehan

• Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai


wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset,
jika nilai saham dapat diandalkan.
– Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.
– Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang diserahkan
digunakan untuk mengukur aset yang diterima.

• Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai


diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi
persyaratan dan hibah akan diperoleh.
Pertukaran Aset

Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur


sebesar nilai wajar
kecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial, Substansi
Komersial
atau
– Nilai wajar aset yang diterima dan Nilai wajar
diserahkan tidak dapat diukur Aset dipertukarkan
secara andal

 Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat


dari aset yang diserahkan.
Ilustrasi Pembayaran Tangguhan

• PT. Kencana membeli kendaraan melalui angsuran. Uang muka yang


dibayarkan sebesar 500 juta dan angsuran selama 5 tahun yang
dibayarkan 200juta per tahun.
• Tingkat bunga yang berlaku 12%
• Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai
angsuran = 720,95
• Nilai mesin 730,95+500 = 1.230,95
Jurnal perolehan
 Kendaraan 1.230,95
Kas 500
Utang 720,95
Pembayaran angsuran 1
 Utang 113,49
Beban bunga 86,51
Kas 200
Pengeluaran setelah Perolehan Aset

• Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap


baru atau menambah aset tetap baru belanja modal = capital
expenditure.
• Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika sesuai
dengan definisi aset tetap yaitu memiliki manfaat ekonomi di
masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal

• Pengeluaran untuk memperbaiki atau memelihara


aset tetap yang tidak memberikan manfaat di masa
mendatang disebut belanja pendapatan = revenue
expenditure.
• Pengeluaran akan diklasifikasikan sebagai beban
pemerliharaan
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas harus memilih antara:

 Sebagai kebijakan akuntansinya,


Cost Model dan
 Menerapkan kebijakan tersebut
terhadap seluruh aset tetap
dalam kelompok yang sama.
Revaluation Model  Tanah, tanah dan
bangungan, mesin, kapal,
pesawat, perabotan,
peralatan kantor
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Cost Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap


dicatat sebesar :
 Biaya perolehan dikurangi
 Akumulasi penyusutan dan Akumulasi
rugi penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap


Revaluation Model
dicatat sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar
pada tanggal revaluasi, dikurangi
– Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
Frekuensi Penilaian

• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan


nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan
perlu dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar
secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi
secara tahunan.
• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai
wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga
atau lima tahun sekali.
Revaluation Model

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara


reguler Untuk memastikan jumlah
tercatat tidak berbeda secara
material dengan nilai wajar pada
tanggal neraca.

Akumulasi penyusutan pada tanggal


revaluasi diperlakukan dengan
metode: proporsional, atau
eliminasi.
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model

Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada


tanggal revaluasi diperlakukan
dengan metode:
• proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan
harga perolehan dinaikkan secara
proporsional sehingga nilai bersih
aset sama dengan nilai revaluasi.
• eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup
mengurangi nilai aset. Kemudian
aset dinaikkan menjadi nilai
revaluasi
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model

Revaluation Model Ketika entitas menggunakan model revaluasi,


jumlah tercatat aset disajikan kembali pada
jumlah revaluasiannya, sehingga jumlah
tercatat aset bruto dan akumulasi penyusutan
diperlakukan pada salah satu cara berikut:
a. Jumlah tercatat bruto disajikan kembali
secara konsisten dengan revaluasi jumlah
tercatat tersebut dan akumulasi
penyusutannya di sesuaikan untuk
menyamakan perbedaan antara jumlah
tercatat bruto dengan jumlah tercatat
setelah memperhitungkan akumulasi rugi
penurunan nilai;  Proporsional
b. Akumulasi penyusutan dieliminasi
terhadap jumlah tercatat bruto aset 
Eliminasi
Revaluation Model
Example

Metode Proporsional Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh


tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat
ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31
Desember 2012 nilai wajar aset adalah
90.000.000.

1/1/2012 Aset tetap 100.000.000


Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000
Akumulasi Penyusutan 20.000.000

31/12/ 2012 Aset Tetap 12.500.000


Akumulasi Penyusutan 2.500.000*
Surplus Revaluasi
10.000.000

*(90.000.000 - 80.000.000) / 80.000.000) x 20.000.000 = 2.500.000


Revaluation Model
Example

Metode Eliminasi Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1


Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5
tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012
nilai wajar aset adalah 90.000.000.

1/1/2012 Aset tetap 100.000.000


Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000
Akumulasi Penyusutan 20.000.000

31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 20.000.000


Aset Tetap 20.000.000
Aset Tetap 10.000,000
Surplus Revaluasi - OCI 10.000.000
31/12/2013 Beban penyusutan 22.500.000
Akumulasi penyusutan 22.500.000
Surplus revaluasi – OCI 2.500.000
Saldo Laba 2.500.000
Revaluation Model
Example

Metode Eliminasi Pada 1 Januari 2014 aset direvaluasi kembali


dengan nilai 63.000.000. Buat jurnal pada 1
Jan 2014 dan 31 Desember 2014

1/1/ 2014 Akumulasi Penyusutan 22.500.000


Aset Tetap 22.500.000
Surplus Revaluasi - OCI 4.500.000
Aset Tetap 4.500.000
31/12/2014 Beban penyusutan 21.000.000
Akumulasi penyusutan 21.000.000
Surplus revaluasi – OCI 1.000.000
Saldo Laba 1.000.000
1 januari 2015 Asset dijual dengan harga 50.000.000, Tunai
1/1/2015 Kas 50.000.000
Akumulasi Penyusutan 21.000.000
Asset Tetap 63.000.000
Keuntungan penjualan aset tetap
8.000.0000
Surplus Revaluasi 2.000.000
Saldo Laba 2.000.000
Pengukuran setelah Pengakuan
Awal
Revaluation Model
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka
– seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus Entire
class
direvaluasi
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,
kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada
To Equity
bagian surplus revaluasi.
directly
– Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada
penurunan akibat revaluasi terdahulu / impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi,
penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.
Negative
– Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah to P/L
saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum
debit ke saldo laba.
Revaluation Model
Revaluation Model

• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba


pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan
penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)  saat penyusutan
– Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian
dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus
revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
Dr Surplus Revaluasi - OCI
Cr Saldo Laba
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan
Laba Rugi.
• Jika Entitas mengubah kebijakan akutnansi dari model biaya
ke model Revaluasi dalam pengukuran asset tetap, maka
perubahan tersebut berlaku secara prospektif
Revaluation Model
Example

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000


Cr – Aset Tetap 3.300.000

Dr – Aset Tetap 1.200.000


Cr – Surplus Revaluasi 1.200.000
Revaluation Model
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi


penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan
penurunan Rp 400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000


Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000
Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000
Cr - Surplus Revaluasi - OCI 800.000
Revaluation Model
Example

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi dan
menghasilkan nilai Rp 2.000.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000


Cr – Aset Tetap 3.300.000

Dr – Rugi Revaluasi 700.000


Cr – Aset Tetap 700.000.
Revaluation Model
Example

• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah
direvaluasi dengan surplus Rp 400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000


Cr – Aset Tetap 3.300.000

Dr – Rugi Revaluasi 300.000


Dr – Surplus Revaluasi 400.000
Cr – Aset Tetap 700.000
Revaluation Model
Contoh

Revaluation Model
1.1.2010
• PT. Kenanga membeli Dr Aset tetap 50,000
mesin dengan harga Cr Kas 50,000
50.000 pada 1 Jan 2010
31.12.2010
dan menggunakan
metode revaluasi Dr Beban Penyusutan 10,000
Cr Akumulasi Penyusutan 10,000
• Mesin tersebut disusutkan
dengan metode garis Dr Akumulasi Penyusutan 10,000
lurus 5thn.
Cr Aset tetap 2,000
• Pada 31 Desember 2010 Cr Surplus Revaluasi 8,000
direvaluasi sebesar
48.000 31.12.2011
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000
• Buat jurnal untuk tahun
Cr Akumulasi Penyusutan 12,000
2010 dan 2011.
Dr Surplus Revaluasi 2,000
Cr Saldo Laba 2,000
Penyusutan

Cost Model
Penyusutan
Revaluation Model

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat


disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama
umur manfaatnya (useful life).
Sifat Penyusutan

Depresiasi fisik terjadi dari


Semua aset tetap kecuali pengausan atau perusakan
tanah kehilangan saat digunakan atau karena
kapasitasnya saat cuaca.
digunakan.
Kehilangan kapasitas
produksi ini diakui sebagai
Beban Depresiasi. Depresasi fungsional terjadi
Depresiasi  alokasi saat aset tetap tidak lagi
biaya perolehan dapat digunakan pada
tingkat yang diharapkan.
Sifat Penyusutan

Faktor yang Mempengaruhi


Beban Depresiasi

Biaya Perolehan - Nilai Sisa = Biaya didepresiasi

Masa Manfaat

Beban
Depresiasi
Periodik
Penyusutan
Penyusutan
• Setiap bagian aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset harus
disusutkan secara terpisah.
– Contoh : rangka dan mesin
pesawat
• Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan
dalam jumlah tercatat aset lain.
Penyusutan
 Penyusutan aset dimulai pada saat Penyusutan
aset tersebut siap digunakan
– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset Implikasinya,
siap digunakan sesuai dengan penyusutan tidak
keinginan dan maksud manajemen. dihentikan sekalipun
 Penyusutan aset dihentikan lebih aset:
awal ketika: – tidak digunakan
atau
– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
– dihentikan
untuk dijual; dan
penggunaannya
– Aset dihentikan pengakuannya.
 Tanah dan bangunan diperlakukan
sebagai aset terpisah walaupun
diperoleh sekaligus.
Penyusutan

• Nilai residu dan umur manfaat suatu


aset harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku
– Jika hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumnya maka perbedaan tersebut
harus diperlakukan sebagai perubahan
estimasi akuntansi.
Penyusutan

• Paragraf 60 PSAK 16 menyatakan bahwa metode


penyusutan harus mencerminkan pola pemakaian manfaat
ekonomik masa depan aset
• Paragraf 62 PSAK 16 menyatakan mengenai berbagai
metode penyusutan yang dapat digunakan untuk
mengalokasikan jumlah tersusutkan dari aset secara
sitematis selama umur manfaatnya, diantaranya:
– Garis lurus;
– Metode saldo menurun; dan
– Metode unit produksi.
• Metode penyusutan yang didasarkan pada pendapatan yang
dihasilkan oleh aktivitas yang meliputi penggunaan suatu
aset adalah tidak tepat
Penyusutan

Umur Manfaat

Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan


umur manfaat suatu asset:
a) Perkiraan daya pakai;
b) Perkiraan tingkat keausan fisik;
c) Keusangan teknis atau keusangan komersial.
Dimana pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa yang akan
datang atas harga jual suatu produk yang diproduksi menggunakan
suatu aset merupakan suatu indikasinya. (2015)
d) Pembatasan hukum atau yang serupa.
Penyusutan

• Metode penyusutan yang Metode Penyusutan


digunakan:
– Harus mencerminkan ekspektasi
pola konsumsi manfaat ekonomis
masa depan atas aset oleh
entitas.
– Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi.
Penyusutan

Metode Penyusutan

Menghasilkan pembebanan yang tetap


Garis Lurus sepanjang umur manfaat selagi nilai
residu tidak berubah

Menghasilkan pembebanan yang


Saldo Menurun
menurun sepanjang umur manfaat

Menghasilkan pembebanan berdasarkan


Jumlah Unit
penggunaan
Penyusutan
Sebagian besar
perusahaan di USA
5%
menggunakan metode 4%
8%

Lainnya
garis lurus / straight line Unit Produksi
83%

Saldo Menurun

Garis Lurus
Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American
Institute of Certified Public Accountants, New York, 2002.
Penurunan Nilai – PSAK 48
• PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
• Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan
nilai terpulihkan (recoverable amount)
• Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
• Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
• Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan. Pertama
dilakukan review apakah terjadi indikasi penurunan nilai, jika tidak ada
maka aset tidak perlu dihitung nilai dapat diperoleh kembali. Jika
terdapat indikasi penurunan nilai entitas baru melakukan perhitungan
nilai dapat diperoleh kembali.
• Penurunan dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

nilai terpulihkan aset < dari nilai tercatatnya


PSAK 48
Par 59-60-
– nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar
61
nilai terpulihkan.
– Penurunan tersebut adalah rugi penurunan
nilai
Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi,
• Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan
standar lain (Contoh PSAK 16: Aset Tetap)
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

• Setiap rugi penurunan nilai aset tetap


revalusian (PSAK 16) diperlakukan sebagai
penurunan revaluasi.

diakui dalam pendapatan komprehensif


lain, sepanjang kerugian penurunan nilai
tidak melebihi jumlah surplus revaluasi
untuk aset yang sama

rugi penurunan nilai atas aset revaluasian


mengurangi surplus revaluasi untuk aset
tersebut
Ilustrasi Penurunan Nilai 1
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap
peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 400
juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp360 juta dan nilai
pakainyaRp 410 juta.
Rp 400 juta Rp 410 juta

Tidak ada
penurunan
nilai

Rp 360 juta Rp 410 juta


Ilustrasi Penurunan Nilai 2
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama
kecuali nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 350 juta.
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta
Rp40 juta Rugi Penurunan Nilai Cr. Akulumasi Depresiasi Peralatan Rp 40
juta
Illustration 11-15
Rp 400 juta Rp 360 juta

Rp 360 juta Rp 350 juta


Penghentian Pengakuan
• Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat:
a)dilepaskan; atau
b)Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap harus dimasukkan
dalam laporan laba rugi pada saat aset
tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali
transaksi jual-sewa balik).
• Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan.
Penghentian Pengakuan

• Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset


tetap
– Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah
tercatat aset,
– Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah
disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan
penggantian = biaya perolehan yang digantikan .
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu
aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :
– Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
– Jumlah tercatat dari aset.
Penghentian Pengakuan

Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan


beberapa cara :
1. dibuang,
2. dijual, atau
3. ditukar tambah dengan aset serupa.
Jurnal yang diperlukan tergantung pelepasan dan kondisi,
namun secara umum terdiri dari:
• Akun aset dikredit untuk mengeluarkan aset dari pembukuan
• Akun Akumulasi Penyusutan terkait harus didebit untuk
mengeluarkan saldonya dari buku besar.
• Tambahkan aset yang diterima dari proses penghentian jika ada
• Selisih akan diperhitungkan dalam keuntungan atau kerugian
Ilustrasi Penjualan Aset

Penjualan Aset
PT. Kelud memilik mesin yang dibeli 1 Juli 2X07 dengan harga
20.000.000. Depresiasi sebesar 2.400.000 per tahun, jurnal depresiasi
dilakukan setiap akhir tahun. Pada 1 September 2X11 mesin dijual
dengan harga 10.000.000. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan
tersebut.
Mencatat depresiasi 3 bulan
Beban depresiasi 1.600.000
Akumulasi depresiasi 1.600.000
Jurnal penjualan
Akumulasi depresiasi 10.000.000
Kas 10.500.000
Mesin 20.000.000
Akumulasi depresiasi 5.000.000
Nilai akumulasi depresiasi 1 September 2X11
4.167 tahun x 2.400.000 = 10.000.000
PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan
operasi dihentikan

• Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi


dihentikan
• Kriteria :
• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat
dijual dengan segera
• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen
pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap
rencana penjualan aset.
– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah
tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
– Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset
lancar dan terpisah dari pos lainnya.
Pengungkapan
 Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah
tercatat bruto
 Metode penyusutan yang digunakan
 Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
 Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan
akhir periode.
 Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
 Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang
 Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
 Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
 Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang
mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan.
 Pemilihan metode akuntansi
 Perubahan estimasi
Pengungkapan Revaluasi

• Tanggal efektif revaluasian


• Apakah melibatkan penilai independen, bila ada
• Untuk setiap kelas aset yang direvaluasi: jumlah
tercatat aset seandainya aset dicatat dengan
menggunakan model biaya
• Surplus revaluasi yang mengindikasikan
perubahan selama periode dan setiap
pembatasan distribusi kepada pemegang saham
Pengungkapan dalam praktik
Pengungkapan dalam praktik
Pengungkapan dalam praktik
Pengungkapan dalam praktik
84

Anda mungkin juga menyukai