Anda di halaman 1dari 16

BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

Fadhli Rizky
Sakinah Alicia Rahman
Siti Aisyah

SMA MUHAMMADIYAH 5 JAKARTA


2021

1
PENGESAHAN
Penilai Karya Tulis Ilmiah Guru Sosiologi SMA Muhammadiyah 5 Jakarta
telah memeriksa dan menilai Kerya Tulis Ilmiah dari ;
Nama : Fadhli Rizky
Sakinah Alicia Rahman
Siti Aisyah
Judul Karya Ilmiah : “Bahaya Narkoba Bagi Remaja”
Dengan Hasil : Memenuhi syarat

Jakarta, Mei 2021


Penilai Karya Ilmiah

Myanov Putri Sara S.Pd


Guru Mata Pelajaran Sosiologi

2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Bahaya Narkoba Bagi Remaja”

Tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar


pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada saya sehingga dapat
memperbaiki Karya Tulis Ilmiah ini.

Jakarta, Mei 2021

Penulis

3
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN.............................................................................................................2
KATA PENGANTAR...................................................................................................3
DAFTAR ISI.................................................................................................................4

BAB I.............................................................................................................................5
(Pendahuluan)................................................................................................................5
1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................................5
1.2. Perumusan Masalah........................................................................................6
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................................7
1.4. Manfaat Penelitian..........................................................................................7
1.5. Metode Penelitian...........................................................................................7

BAB II...........................................................................................................................8
(PEMBAHASAN).........................................................................................................8

BAB III..........................................................................................................................9
(KESIMPULAN)...........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

4
BAB I

(Pendahuluan)
1.1. Latar Belakang Masalah
Narkotika, Psikotoprika, dan Zat Adiktif atau yang lebih sering disingkat
menjadi NAPZA sudah tidak asing lagi di jaman ini. Narkoba adalah bahan/zat yang
jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun
disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku
seseorang. 1
Narkoba sudah bukan hal yang asing bagi telinga masyarakat, begitu pula
dengan kasus kasus penyalahgunaan NAPZA itu sendiri. Kasus penyalahgunaan
NAPZA sudah bukan hal yang mengejutkan bagi masyarakat. Penyalahgunaan
narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian
meningkat araknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat
membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. 
Badan Narkotika Nasional menyebutkan bahwa prevalensi penyalahgunaan
NAPZA pada periode 2017 hingga 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen.
Kenaikan ini dipicu karenna adanya penyalahgunaan narkotika jenis baru. Namun
demikian, BNN menjelaskan bahwa angka prevalensi NAPZA mulai tahun 2011
sampai 2019 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada tahun 2011
prevalensi terhadap NAPZA berada pada angka 2,23 persen kemudian pada tahun
2014 turun menjadi 2,18 persen (Emrald Alamsyah, 2019). Lalu pada tahun 2017
turun menjadi 1,77 persen, dan barulah pada tahun 2019 mengalami sedikit
peningkatan menjadi 1,80 persen. Menurut Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko
yang ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, angka penyalahgunaan NAPZA di
Indonesia mengalami kenaikan sebeasar 0,03 persen. Menurut penuturannya, jumlah
penyalahgunaan mencapai kurang lebih 3,6 juta orang dari rentang usia 15-65 tahun.2

1
https://umumsetda.bulelengkab.go.id/
2
Meiliana, D. (2019). BNN: Penyalah Guna Narkoba di Indonesia Naik 0,3 Persen. Kompas.Com.

5
Penggunaan narkoba bukan hanya terjadi pada  orang dewasa tapi remaja dan
anak-anak. Mereka awalnya hanya penasaran dengan rasanya, kemudian ikut-ikutan
mencoba dan saat sudah merasakan nikmatnya mengkonsumsinya akhirnya jadi
ketergantungan menggunakan narkoba. Banyak pengguna obat-obatan ini yang
awalnya tergoda merasakan kesenangan sesaat atau sebagai pelarian dari masalah
yang dihadapi. Padahal, efek narkoba dapat merusak kesehatan secara fisik dan
kejiwaan. Masa remaja adalah masa pencarian jati diri seseorang, pada masa ini anak
memiliki emosi yang tidak stabil.3
Bahaya dan dampak yang akan terasa jika seseorang menyalahgunakan
NAPZA bagi hidup dan kesehatannya adalah sebagai berikut, yang pertama adalah
dehidrasi, tubuh akan mengalami kekurangan cairan karena keseimbangan elektrolit
berkurang. Kemudian dampak selanjutnya adalah halusiasi. Halusinasi merupalan
efek yang sering dirasakan oleh para pengguna NAPZA seperti ganja. Jika pemakaian
NAPZA ini dalam dosis yang berlebihan bisa sampai menyebabkan rasa mual,
muntah, rasa takut yang berlebihan, gangguan kecemasan. Dan jangka panjang dari
salah satu alasan penyalahgunaan narkoba adalah lingkungan. Dari hasil penelitian
Elvizaadan Helfi, menunjutkkan bahwa terbdapat hubungan bermakna antara tingkat
religius, peran keluarga dan peran teman seaya terhadap peyalahgunaan narkoba.
Peran lingkungan dalam proses rehabilitasi dapat menjadi faktor pendorong dan
faktor penghambat. Penelitian oleh Zuhroa Haris menyatakan seorang penyalahguna
narkoba yang berinteraksi dengan penyalahguna lainnya memiliki resiko
menyalahgunakan narkoba kembali sebesar 3,8 kali dibanding penyalahguna narkoba
yang berinteraksi dengan teman yanga tidak menyalahgunakan narkoba . Pecandu
narkoba mengaku sulit berhenti karena masih tinggal dalam lingkungan yang sama
dengan pecandu narkoba lainnya sehingga mudah terpengaruh. 4

3
https://rsud.kulonprogokab.go.id/
4
Bose, Jonaki, dkk. Key_substance use and mental health indicators in the United States: Results from
the 2017 National Survey on Drug Use and Health. Substance Abuse and Mental Health Services
Administration. 2018 (HHS Publication No. SMA 18-5068, NSDUH Series H-53)

6
1.2. Perumusan Masalah
A. Apa itu NAPZA dan jenis jenisnya?
B. Bagaimana dampak yang disebabkan NAPZA?
C. Bagaimana upaya untuk mengurangi penggunaan NAPZA?

1.3. Tujuan Penelitian


 Untuk mengetahui bahaya penggunaan Narkoba bagi remaja
 Untuk mengetahui dampak negative dan positif penggunaan Narkoba
 Untuk mengetahui apa itu Narkoba

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat Penelitian
1. Lebih waspada dengan NAPZA.
2. Lebih mengahargai kesehatan.
3. Lebih hemat.
4. Tidak menyalahgunakan obat sebagaimana mestinya.

7
1.5. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif dan
pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan. Penelitian kualitatif lebih focus
pada apa yang dialami individu termasuk kegiatan, persepsi, dan pengalaman subjek
penelitian dengan menitikberatkan pertanyaan “bagaimana” dibanding apa.

8
BAB II

(PEMBAHASAN)
A. Apa itu NAPZA dan jenis jenisnya?
NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya yang
merupakan sekelompok obat, yang berpengaruh pada kerja tubuh, terutama otak. Satu sisi
narkoba merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan, pelayanan
kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan
ketergantungan apabila dipergunakan tanpa adanya pengendalian. NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/ zat/ obat yang bila masuk ke dalam tubuh
manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf pusat, sehingga
menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi
kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA.
Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara
berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik,
psikis dan gangguan fungsi sosial.5

1. Kokain
Kokain atau coke termasuk dalam jenis narkoba yang sangat adiktif dan bisa
memengaruhi sistem saraf pusat. Obat yang terbuat dari ekstrak daun tanaman koka
ini berbentuk bubuk atau kristal putih halus dan bisa digunakan dengan cara disuntik,
dihisap, atau dihirup. Kokain juga memiliki sebutan lain, seperti Blow, Bump, C,
Candy, Charlie, Coke, Crack, Flake, Rock, Snow, atau Toot.
Walaupun bisa dimanfaatkan dalam beberapa prosedur medis, kokain bisa
disalahgunakan untuk tujuan rekreasional dapat memicu otak melepaskan dopamine
dan menciptakan rasa gembira untuk sesaat. Karena efek yang dirasakan bersifat
sementara, seseorang jadi harus menggunakan kokain berulang kali untuk
mempertahankan sensasi gembira yang didapatkan. Hal ini tentunya dapat
meningkatkan risiko terjadinya beberapa masalah kesehatan, seperti:

 Depresi atau kecemasan


 Aritmia
 Denyut jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh meningkat
 Kerusakan usus
 Kehilangan nafsu makan dan kekurangan gizi
 Kehilangan penciuman (anosmia), terutama bila penggunaan kokain melalui
hidung
5
Azmiyati, SR, dkk. 2014. Gambaran penggunaan NAPZA pada anak jalanan di Kota Semarang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat (KEMAS), 9 (2): 137-143.

9
 HIV dan hepatitis C

2. Heroin
Heroin atau putaw adalah jenis narkoba adiktif yang berasal dari bunga opium
poppy. Beberapa obat yang segolongan dengan heroin dapat dimanfaatkan sebagai
pereda nyeri di beberapa kasus medis. Namun, heroin termasuk dalam narkoba ilegal
karena memiliki efek samping yang berbahaya, cepat diserap ke dalam otak, dan bisa
membuat orang sangat ketagihan hingga sulit berhenti.
Jenis narkoba ini hadir dalam bentuk bubuk putih atau cokelat yang bisa
digunakan dengan cara disuntik, dihirup, atau dihisap. Efek langsung yang didapatkan
dari penyalahgunaan heroin adalah perasaan senang dan tenang. Namun, setelah efek
awal ini, pengguna jadi tidak bisa berpikir jernih serta bolak-balik merasa mengantuk
dan terjaga. Selain itu, pengguna juga bisa mengalami efek samping, seperti:

 Kesulitan bernapas
 Kemerahan pada kulit
 Mulut kering
 Pupil menyempit
 Mual

Sementara itu, overdosis heroin bisa menyebabkan pengguna


mengalami hipotensi, bibir dan kuku membiru, kaku otot, kejang, henti napas, hingga
kematian.

3. Ekstasi
Ekstasi adalah obat sintesis turunan obat amfetamin yang dikenal karena efek
halusinasi dan stimulannya (membuat bersemangat). Jenis narkoba ini berisiko tinggi
disalahgunakan dan bisa menyebabkan ketergantungan.
Nama lain dari ekstasi adalah MDMA atau Molly. Ekstasi adalah jenis obat
stimulan dan halusinogen buatan manusia. Ekstasi akan meningkatkan kadar
beberapa bahan kimia di otak, termasuk serotonin, dopamin, dan norepinefrin. Ekstasi
diketahui dapat meningkatkan suasana hati, energi, nafsu makan, dan gairah seksual.
Namun, ketika efek tersebut berakhir, ekstasi dapat memberikan efek samping seperti
kebingungan, depresi, kecemasan, dan gangguan tidur, sehingga membuat
penggunanya membutuhkan dosis tambahan. Selain itu, ekstasi juga bisa
menyebabkan:
 Denyut jantung dan tekanan darah meningkat

10
 Otot menegang
 Mual
 Penglihatan kabur
 Pusing

 Berkeringat atau kedinginan

Efek penyalahgunaan ekstasi yang berlebihan bisa meningkatkan risiko masalah


kesehatan yang lebih serius, seperti hipertermia

4. Ganja
Ganja mengacu pada daun, bunga, batang, dan biji dari tanaman Cannabis
sativa yang dikeringkan. Jenis narkoba yang terkenal dengan sebutan “cimeng” ini
biasanya digunakan dengan cara dihisap seperti rokok, dimasukkan ke makanan, atau
diseduh sebagai teh. Nama lain dari ganja adalah Blunt, Bud, Dope, Ganja, Grass,
Green, Herb, Joint, Mary Jane, Pot, Reefer, Skunk, Smoke, Trees, Weed, Ashish,
Boom, Hash, dan Hemp. Ganja merupakan jenis obat untuk stimulant, depresan, dan
bahkan halusinogen.
Ganja mengandung kimiawi THC, yang bekerja pada bagian otak yang
berbeda untuk menciptakan perasaan menyenangkan yang dialami pengguna, seperti
perubahan sensasi, mood, gerakan tubuh, pemikiran, dan memori. Ganja mengandung
bahan kimia psikoaktif yang bekerja pada otak dan menyebabkan perubahan pada
sensasi tubuh, perasaan, gerakan, pemikiran, dan ingatan. Perubahan ini membuat
penggunanya merasa senang sesaat dan sensasinya sering disebut dengan “high”.
Bahan psikoaktif ini juga bisa membuat efek ketagihan dan berbahaya bagi kesehatan
secara keseluruhan karena dapat menimbulkan:

 Gangguan kognitif (daya berpikir)


 Gangguan pernapasan
 Peningkatan detak jantung
 Risiko serangan jantung
 Pemikiran bunuh diri

5. Methamphetamine
Methamphetamine atau sabu-sabu adalah jenis narkoba stimulan yang bekerja
pada sistem saraf pusat dan sangat adiktif. Jenis narkoba ini termasuk dalam daftar

11
narkoba yang paling sering disalahgunakan di Indonesia. Sabu-sabu berbentuk bubuk
kristal putih, tidak berbau, dan terasa pahit. Metamfetamin memiliki nama lain berupa
Crystal meth, Chalk, Crank, dan Ice. Narkoba ini merupakan jenis obat perangsang,
yang efeknya bisa memberikan perasaan menyenangkan dalam waktu singkat. Karena
efeknya yang cepat menghilang, pengguna sering menggunakannya berulang kali
sehingga menimbulkan rasa ketergantungan. Efek fisiknya sangat mirip dengan
stimulan lain seperti kokain dan amfetamin. Efek tersebut dapat berupa:
 Peningkatan pernapasan
 Denyut jantung cepat
 Tekanan darah tinggi
 Peningkatan suhu tubuh

6. Spice
Spice merupakan campuran dari berbagai ramuan dan bahan kimia yang terlihat
mirip dengan bunga rampai. Pengguna akan membuatnya menjadi merokok seperti
ganja atau membuatnya menjadi minuman seperti teh herbal. Nama lain dari jenis
narkoba ini adalah Black Mamba, Bliss, Bombay Blue, Fake weed, Fire, Genie, K2,
Moon Rocks, Skunk, Smacked, Yucatan, atau Zohai. Ini adalah narkoba jenis
kanabinoid sintetis. Senyawa dalam Spice bekerja di bagian otak yang sama dengan
THC, bahan psikoaktif dalam ganja. Efek yang ditimbulkan pun sangat mirip, seperti
merasa lebih bahagia dan lebih rileks. Tetapi senyawa dalam Spice dapat
menyebabkan efek yang lebih kuat. Pengguna juga merasakan kecemasan parah,
paranoia, dan halusinasi. Efek lain dari narkoba ini antara lain:
 Denyut jantung cepat
 Muntah
 Kebingungan
 Kejang
 Meningkatnya tekanan darah
 Serangan jantung (jarang)

7. LSD
Narkoba ini terbuat dari asam yang ditemukan dijamur yang tumbuh digandum
hitam dan biji bijian lainnya. Nama lain dari narkoba ini adalah Acis, Blotter, Doses,
Hits, Microdots, Sugar Cubes, Trips, Tabs, dan Window Panes. LSD merupakan jenis
obat halusinogen. Obat ini akan menyebabkan seseorang melihat, mendengar, dan

12
merasakan hal-hal yang tampak nyata, padahal sebenarnya tidak. Halusinasi ini bisa
berlangsung selama 12 jam. LSD dapat menyebabkan efek fisik seperti pupil
membesar, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, berkeringat, nafsu makan
berkurang, mulut kering dan gemetar.
8. Krokodil
Narkoba ini adalam bentuk morfin buatan manusia yang 10 kali lebih kuat.
Krokodil adalah kombinasi dari beberapa bahan kimia berbahaya termasuk kodein,
yodium, bensin, pengencer cat, cairan korek api dan lainnya. Krokodil adalah jenis
obat opioid. Pengguna akan menyuntikkannya ke dalam aliran darah, dan efek dari
obat ini akan berlangsung cepat dan singkat. Krokodil dinamai karna penampilannya
yang mirip buaya di kulit. Seiring waktu, narkoba ini akan merusak pembuluh darah
dan menyebabkan kulit menjadi hijau dan bersisik. Kerusakan jaringan dapat
menyebabkan gangren dan mengakibatkan amputasi atau kematian.
9. Flakk
Narkoba ini berbentuk kristal berwarna pucat yang dimakan, dihirup,
disuntikkan, atau diuapkan oleh pengguna menggunakan perangkat rokok elektrik.
Flakka juga disebut sebagai kerikil, karena tampilannya. Seperti bath salt, flakka juga
mengandung katinon sintetis. Narkoba ini memiliki efek seperti stimulan, tetapi dapat
menyebabkan paranoia, halusinasi, dan dapat menyebabkan kekerasan atau melukai
diri sendiri. Ini dikaitkan dengan kematian karena serangan jantung, bunuh diri dan
kerusakan ginjal atau gagal ginjal.

10. Bath Salt


Narkoba ini sangat adiktif dan berbentuk seperti bubuk kristal yang dapat ditelan,
dihirup, atau disuntikkan oleh si pengguna. Bath salt memiliki beberapa sebutan,
seperti Plant Food, Bloom, Cloud Nine, Ivory Wave, Lunar Wave, Scarface, Vanilla
Sky, or White Lightning. Bath salt mengandung stimulan buatan yang disebut
cathinones, yang mirip dengan amfetamin. Stimulan ini meningkatkan kadar
dopamin, yaitu zat kimia pada otak yang dapat menciptakan perasaan euforia.
Beberapa orang mengatakan efeknya mirip dengan kokain atau metamfetamin. Tetapi
bath salt dinilai dapat memberikan efek kesehatan yang lebih serius, seperti:
 Perilaku kekerasan
 Paranoia
 Halusinasi
 Psikosis

13
 Jantung berdebar kencang
 Tekanan darah tinggi
 Nyeri dada
 Serangan panik
 Dehidrasi
 Gagal ginjal
 Kematian

14
BAB III

(KESIMPULAN)

15
DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai