Anda di halaman 1dari 2

Nama : Siska B Siregar

NIM : 195040200111021
Kelas : R/R1
Mata Kuliah : Genetika Tanaman (Praktikum)

Soal Modul 6:
3. Dalam keadaan homozigot resesif, suatu tanaman akan mati (lethal) dan penyakit tersebut
terpaut kromosom X. Apabila jantan berpenyakit dikawinkan dengan betina normal
homozigot, maka persentase anakan yang normal heterozigot adalah…
A. 25% C. 75% E. 100%
B. 50% E. 0
4. Mengapa pada pewarisan sitoplasmik tetua betina berpengaruh lebih besar daripada tetua
jantan dalam pewarisan sifat tertentu ?
5. Sebutkan beberapa contoh peristiwa pewarisan sitoplasmik yang anda ketahui dan
jelaskan!

Jawab:
3.

4. pada pewarisan sitoplasmik, tetua betina berpengaruh lebih besar daripada tetua jantan
dalam sifat tertentu karena sel kelamin betina biasanya membawa sitoplasma dan organel
sitoplasmik dalam jumlah besar daripada sel kelamin jantan (Oktarisna, et al., 2013).
5. Contoh peristiwa pewarisan sitoplasmik yaitu pada tanaman bunga pukul empat dapat
memiliki bagian vegetatfi yang berbeda-beda warnanya yaitu hijau, putih, dan belang-
belang hijau-putih (variegated). Sel-sel pada bagian yang berwarna hijau mempunyai
kloroplas yang mengandung klorofil, sedangkan sel-sel pada bagian yang berwarna putih
tidak mempunyai kloroplas tetapi berisi platida yang tidak berwarna. Sementara itu, bagian
yang belang-belang terdiri dari sel-sel, baik dengan maupun tanpa kloroplas. Ketiga
macam tanaman tersebut dapat menghasilkan bunga, baik sebagai sumber polen (tetua
jantan) maupun sebagai pembawa putik (tetua betina), sehingga dimungkinkan adanya
Sembilan kombinasi persilangan.

Daftar Pustaka

Oktarisna, F.A., Soegianto, A., Sugiharto, A. N. (2013). Pola Pewarisan Sifat Warna Polong
Pada Hasil Persilangan Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Varietas Introduksi
Dengan Varietas Lokal. J. Produksi Tanaman. 1(2): 81-89.

Anda mungkin juga menyukai