Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA TANAMAN

“BINTIL AKAR”

DISUSUN OLEH:
NAMA : Siska B Siregar
NIM : 195040200111021
KELAS : R-1
ASISTEN : Gabriela Kezia Wiliani

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Lata Belakang


Tanaman pada awal pertumbuhan memerlukan suplai nitrogen pada semua
tingkat pertumbuhan, terutama pada awal petumbuhan, sehingga adanya sumber N
yang mudah akan sangat membantu mengurangi biaya produksi. Nitrogen (N)
merupakan suatu unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
banyak, yang berfungsi sebagai penyusun protein dan penyusun enzim. Jika unsur
nitrogen terdapat dalam keadaan kurang, maka pertumbuhan dan produksi tanaman
akan terganggu. Masalah ini dapat diatasi dengan pemupukan, namun dapat juga
melalui bantuan bintil akar penambat nitrogen.
Bintil akar panambat nitrogen dapat dijumpai pada tanaman kacang-kacang
atau tanaman legume. Nitrogen yang terkandung di atmosfer sebesar 80% turun ke
tanah saat hujan, kemudian difiksasi oleh bintil akar penambat nitrogen yang
kemudian menjadi pemenuhan kebutuhan unsur nitrogen pada tanaman.

1.2 Tujuan
Tujuan dilakukan praktikum bintil akar adalah untuk mengetahui cara tahapan
pengujian bintil akar dan mekanisme bintil akar penambat nitrogen memfiksasi N.

1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum bintil akar adalah praktikan diharapkan dapat
menerapkan ilmu yang dipelajari ke dalam bidang pertan
BAB II
ISI

2.1 Ciri-ciri bintil akar yang masih aktif dan tidak aktif
Ciri-ciri bintil akar yang masih aktif dan tidak aktif dapat dilihat ketika
bintil dibelah. Bagian dalam dari bintil yang berwana merah atau merah muda
setelah dibelah mengandung pigmen leghemoglobin (gugus heme menempel ke
protein globin) yang berwarna di dalam jaringan bacteroid dan sekaligus
menunjukkan ciri-ciri akar telah matang. Sedangkan bintil dengan bagian dalam
yang berwarna hijau diduga belum aktif dalam menambat nitrogen. Bintil akar
yang tidak efektif berukuran kecil dan mengandung jaringan bacteroid yang
tidak dapat berkembang dengan baik karena struktur bintilnya tidak normal
(Sari dan Prayudyaningsih, 2015).

2.2 Analisa Tahapan Pengujian Bintil Akar Yang Lebih Lengkap Dari
Video
Untuk menganalisis tahapan pengujian bintil akar, siapkan alat dan bahan
yaitu bintil akar, lodine gram, gliserin, mikroskop, kaca preparat, wadah,
pisau/cutter. Bintil akar diambil dari akar menggunakan cutter lalu ditaruh di
wadah. Bintil akar diiris setipis mungkin kemudian ditaruh di wadah yang
sudah berisi lodine gram. Siapkan gliserin, teteskan 1 tetes gliserin di kaca
preparat. Ambil irisan bintil akar dari rendaman lodine gram, kemudian taruh
di kaca preparat yang sudah ditetesi gliserin. Kemudian amati di mikroskop.

2.3 Mekanisme fiksasi nitrogen pada bintil akar


Pada bintil akar legume, gas nitrogen dari atmosfer diubah menjadi
ammonia, yang kemudian berasimilasi menjadi asam amino, nukleotida, dan
lainnya seperti vitamin, flavon, dan hormone. Fiksasi nitrogen dalam bintil akar
sangat peka terhadap oksigen. Bintil akar legume mengandung zat besi yang
mengandung potein yang disebut leghaemoglobin, untuk memfasilitasi difusi
gas oksigen yang digunakan dalam respirasi. Nitrogen yang diubah menjadi
ammonia (NH3) melalui proses deaminase dapat secara langsung
diasimilasikan oleh mikroba atau diubah terlebih dahulu menjadi senyawa nitrat
secara nitrifikasi (Sari dan Prayudyaningsih, 2015).
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan dari pembahasan bintil akar adalah bakteri penambat nitrogen


terdapat pada tanaman legume atau tanaman kacang-kacangan dan berfungsi
meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen dalam tanah pada tanaman dengan
memfiksasi N. Tidak semua bitnil akar dapat memfiksasi N karena ada bintil
akar yang aktif dan tidak aktif, dilihat dari warna dan ukuran bintil akar. Bintil
akar yang aktif biasanya berwarna merah atau merah muda, sedangkan bintil
akar yang tidak aktif berwarna hijau dan berukuran kecil.
Soal:
1. Jelaskan secara singkat mekanisme bakteri penambat nitrogen memfiksasi
N!
2. Tanaman apa saja yang bersimbiosis dengan bakteri penambat nitrogen?
3. Jelaskan perbedaan simbiosis bakteri penambat nitrogen dengan mikoriza!
4. Mengapa tanaman legume dapat bersimbiosis dengan bakteri penambat
nitrogen?
5. Kesan, pesan, kritik, dan saran untuk Praktikum Biokimia 2020 dan asisten
praktikum!

Jawab:
1. Salah satu bakteri penambat nitrogen adalah bakteri Rhizobium. Apabila
bakteri Rhizobium bersimbiosis dengan tanaman legume, kelompok bakteri
ini akan menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil akar di dalamnya.
Rhizobium hanya dapat memfiksasi nitrogen atmosfer bila berada di dalam
bintil akar dari mitra legumnya. Kandungan atmosfer sekitar 80% adalah
nitrogen. Nitrogen masuk ke tanah melalui air hujan. Nitrogen kemudian
diubah menjadi ammonia (NH3) melalui proses deaminase, karena ammonia
dapat secara langsung diasimilasikan oleh mikroba (bakteri Rhizobium) atau
diubah terlebih dahulu menjadi senyawa nitrat secara nitrifikasi (Sari dan
Prayudyaningsih, 2015).
2. Tanaman yang bersimbiosis dengan bakteri penambat nitrogen umumnya
pada spesies tanaman legume atau sejenis kacang-kacangan (Sari dan
Prayudyaningsih, 2015).
3. Bakteri penambat nitrogen adalah bakteri yang memiliki kemampuan
meningkatkan efisiensi penggunaan N yang tersedia dalam tanah dengan cara
memfiksasi N. Sedangkan mikoriza adalah jamur yang memiliki kemampuan
dalam meningkatkan jangkauan akar dalam penyerapan unsur hara yang
tidak bergerak seperti unsur P di dalam tanah dan mapi meningkatkan hasil
peningkatan terhadap tersediaan P maupun serapan P tanaman (Permatasari
dan Nurhidayati, 2014).
4. Tanaman legume dapat bersimbiosis dengan bakteri penambat nitrogen
karena bakteri penambat nitrogen dalam bersimbiosis menginfeksi tanaman
dan tanaman menanggapinya dengan membentuk bintil (nodul). Bakteri
penambat nitrogen memperoleh makanan berupa mineral, gula/karbohidrat,
dan air dari tanaman inangnya, sedangkan bakteri penambat nitrogen
memberi imbalan berupa nitrogen yang diambil dari atmosfer (Sari dan
Prayudyaningsih, 2015).
5. Kesan saya untuk Praktikum Biokimia 2020 adalah sangat menyusahkan
apalagi setelah pratikum daring. Karena membuat laporan hanya
mengandalkan video dengan bahasanya kadang susah untuk dimengerti,
membuat saya kurang paham dengan materinya karena tidak praktek
langsung. Saran saya, pemberian tugas/laporan kalau bisa jauh hari sebelum
deadline karena seperti minggu lalu pengerjaan tugas/laporan hanya 2 hari
yaitu senin-selasa dan itu sangat melelahkan karena harus menghadap laptop
terus padahal hari sebelumnya yaitu sabtu dan minggu saya tidak ada tugas.
Pesan saya untuk seluruh asisten Biokimia 2020, jaga kesehatan, tetap di
rumah, dan semangat terus ya kak :’) semoga kuliahnya lancer.
Daftar Pustaka:

Permatasari, A. D., & Nurhidayati, Tutik. (2014). Pengaruh Inokulan Bakteri


Penambat Nitrogen, Bakteri Pelarut Fosfat dan Mikoriza Asal Desa Condro,
Lumajang, Jawa Timur terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit. Jurnal
Sains dan Seni Pomits, 3(2): E44-E48.
Sari, Ramdana & Prayudyaningsih, Retno. (2015). Rhizobium: Pemanfaatannya
Sebagai Bakteri Penambat Nitrogen. Jurnal Info Teknis EBONI, 12(1): 51-64.
Lampiran Jurnal:

Anda mungkin juga menyukai