Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GEOLOGI REGIONAL
Rinaldi Ikhram
270120170008
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
Gunung Merapi dimana merupakan hasil dari aktifitas vulkanisme, juga kompleks
berumur Kapur Akhir dan bendungan bawah tanah Bribin yang meliputi
pengtahuan sistem pengairan air goa bawah tanah di Gunung Kidul. Litologi
Penyusun utama daerah ini adalah batuan vulkanik seperti tuff, lempung dan
pengambilan keputusan ahir misalnya saat pembuatan kesimpulan dari suatu hasil
Pendahuluan Page 2
Kegiatan ini juga memberikan gambaran secara langsung kepada mahasiswa
obsesi pada diri mereka dan dapat menentukan sikap dalam menekuni pedidikan
persoalan di lapangan.
2.1 Fisiografi
2. Antiklinorium Rembang.
6. Gunungapi Kuarter
7. Pegunungan Selatan
Gambar 2.1 Peta fisiografi P. Jawa bagian tengah (van Bemmelen, 1949)
Secara fisiografi, daerah penelitan termasuk ke dalam Zona Pegunungan Selatan
terangkat dan miring ke arah selatan. Daerah ini merupakan perbukitan berelief
Pendahuluan Page 4
sedang-terjal yang dibentuk batuan beku dan vulkanik di bagian utara, dataran
tinggi karst di bagian tengah (Dataran Tinggi Wonosari), dan perbukitan kerucut
menjadi tiga pola kelurusan dominan yaitu Pola Meratus (timurlaut- baratdaya),
Pola Sunda (utara–selatan) dan Pola Jawa (barat–timur). Struktur regional daerah
penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.2, peta tersebut merupakan peta kelurusan
struktur geologi regional berdasarkan anomali gaya berat sisa, dengan kendali data
kelurusan NE-SW, yang searah dengan pola Meratus dan juga kelurusan NW-SE.
yang menjadi dasar di daerah Pegunungan Selatan adalah batuan metamorf yang
berumur Eosen Tengah-Eosen Akhir. Batuan yang tersingkap dari tua ke muda,
Oligosen Akhir-Miosen.
Formasi Oyo yang berumur Miosen Awal-Miosen Tengah yang seumur dengan
Formasi Jaten, Formasi Wuni, dan Formasi Nampol hasil pengendapan fluviatil
dan transisi. Bagian atas endapan ini secara menjemari berhubungan dengan
Formasi Wonosari di barat dan Formasi Punung di timur. Pada Miosen Akhir di
Menurut Sartono (1964 op. cit. Suyoto 1992) untuk Formasi Nglanggran
Pendahuluan Page 6
dikelompokkan menjadi kelompok Besole. Hal tersebut dikarenakan penyebaran
formasi tersebut tidak merata, bahkan semakin ke timur akan sulit di ikuti
kelompok Besole ini menjadi batuan dasar untuk satuan yang di endapkan pada
cekungan Wonosari.
Gunung Sewu.
tersebut. Pemberian materi dilakukan oleh dosen tamu yaitu Nugroho I. Setiawan
ST. PhD, Dr. Hiltrudis G. Hartono ST. MT, dan Bernadeta S. Astuti ST. MT.
secara fisik akan tetapi kehadiran batuan yang jarang sekali ditemukan dan
dipahami oleh semua peserta. Lokasi pertama ini merupakan batuan malihan
(KTm), dengan singkapan baik dan baru ditemukan pada 2017 oleh peneliti
mikro), teramati mika-sekis, sebagian hadir epidot, dan terpotong oleh urat
Pendahuluan Page 8
Berdasarkan perekaman data lapangan, tercatat strike dominan lapisan filit
pada Formasi Wungkal (Tew), kontak tidak selaras dengan Batuan Malihan
(KTm)
Batuan malihan (KTm), memiliki ciri yang relatif sama, akan tetapi posisi
dalam stratanya berada dibagian atas dari formasi. Hal ini dicirikan dengan kontak
dari bagian bawah Formasi Wungkal, strike/dip yang terukur adalah N40E/30
mungkin juga indikator struktur purba yang terekam pada area tersebut?.
Pendahuluan Page 10
Foto 3. Singkapan Batuan metacalc-silikat (KTm)
arah ini, menjelaskan bahwa progresi terjadi kearah utara (Gambar 2)(Foto 3).
adalah area wisata baru. Daerah ini baru saja dibuka dan diratakan untuk dibuat
kolam renang , serta hamper saja singkapan batuan dilokasi ini menghilang.
kehadiran mineral derajat rendah yaitu grafit. Arah strike/dip-nya adalah N30E/50
Pendahuluan Page 12
konglomerat diatasnya. Di dinding timur ditemukan batupasir, pasit tufaan
Formasi Oyo (Tmo), merupakan lapisan bawah dengan penciri lava gabro-
kontak yang sudah terukur tidak tercatat dengan baik. Lintasan struktur terlihat
jelas dengan adanya perubahan setempat pada lapisan batugamping dan rekahan
besar terisi oleh oksida besi dengan arah N310E/80 (Foto 5).
Pendahuluan Page 14
Foto 6 Off set pada Formasi Oyo yang membuktikan adanya stuktur geologi
yang terkenal akan sulitnya air yang bisa dimanfaatkan warga setempat.
Kunjungan hari kedua bertujuan untuk melihat pemanfaatan sungai bawah tanah
pada sistem karst sebagai sumber air irigasi dan air minum sementara dengan
Lokasi Pengamatan 5. Lokasi ini merupakan pengamatan geologi pada karst dan
Pengamatannya terdiri atas geologi pada batuan karst di Goa Seropan, dan
melihat bagaimana aplikasi teknologi atas air bawah permukaan kemudian dapat
Pendahuluan Page 16
Pada lokasi Goa Seropan, layak untuk dimasuki sekitar 30an orang. Beberapa
pantangan yang sudah menjadi kulturan seperti tidak bagi wanita yang sedang
berhalangan, secara teknis bagi fobia tidak disarankan untuk memasuki area ini .
baratlaut– tenggara. Karst ini sudah di development untuk akses masuk goa
hingga ke air terjun pertama atau bendungan pertama. Disini sudah terukur debit
kesiapan dari penanggung jawab PDAM Goa Seropan, maka peserta tidak bisa
Pada area PDAM Bribin, diagendakan untuk bisa melihat teknologi yang
bekerja di dalam goa. Akan tetapi pengelolaan dilokasi sedang mengalami kendala
yaitu adanya kebocoran sehingga terjadi banjir dan menutupi akses kebawah.
Bribin.
Pendahuluan Page 18
Dengan teknologi yang sudah ada, PDAM sudah dapat melayani 6.000 kepala
yang mampu mengalirkan system pump up turbin dan mampu mengangkat air
dengan beda tingginya mencapai 300 m dari permukaan laut. Pantai ini
aliran lava, dan breksi gunungapi dimana beberapa penelitian menyebutkan bahwa
factor utama dari pembentukan bentang ala mini adalah produk gunungapi Batur
yang tidak terbentuk dilokasi ini. Dibagian atas, ditutupi oleh batugamping
sejarah geologi yang lengkap dan kompleks. Jalur kuliah lapangan ini dpat
menjelaskan periode-periode geologi yang berbeda dan berurut satu sama lain.
Formasi Wonosari.
Dinamikanya yaitu pada Miosen Tengah yang mengangkat bagian selatan atau
dan mendatar di area Bayah, ditandai kehadiran batuan berumur Kapur yaitu
Pendahuluan Page 20
Gambar 6. Tatanan Tektonik Klaten – Gunungkidul (Modifikasi Rully, Tanpa
Skala)
alam ini,tentu harus didukung oleh faktor genesa batuannya dan tidak adanya
ekonomis. Namun demikian, daerah ini memiliki kelimpahan garnet yang dapat
Pada hari kedua, ada dua faktor nilai ekonomis yang mungkin bisa
dikelola lebih jauh. Pemanfaatan hidrogeologi untuk air minum yang pengolahan
Gunungkidul.
terobosan magma teolit adanya retas yang terubah dan pengayaan mineralisasi.
wisata yang sudah dibuka seperti Bukit Cinta dan Pantai Wediombo. Pengelolaan
kekayaan alamnya berupa informasi geologi, dan bentang alam yang memukau
Indonesia dengan jalur berliku dan sebagian sudah dimanfaatkan bercocok tanam
perjalanan. Diantara kedua lokasi ini, juga didukung dengan adanya lokasi
cinderamata yang sangat terkenal yaitu lokasi pengerajin tembikar, batik, dan
KESIMPULAN
terbuka. Menambah wawasan dan peluang kedepan atas kelebihan dari pemateri
Pendahuluan Page 22
yang mungkin bisa berlanjut dengan kerjasama baik secara akademis maupun
bisnis.
Tentunya ucapan syukur kepada Allah SWT, atas nikmat akal-fikiran dan
tubuh yang sehat sehingga bisa mengikuti dan menyelesaikan kegiatan dari awal
lapangan juga terima kasih kepada pemateri yang sudah meluangkan waktunya,
memberikan potensi terbaiknya dalam kegiatan dari awal hingga akhir. Terima
kasih atas rekan-rekan yang terlibat dalam dinamika kegiatan yang sudah
DAFTAR PUSATAKA
Jiwo, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jurnal Geologi dan
September, Bandung.
September, Yogyakarta
Pendahuluan Page 24
Kriteria Populasi Page 25