Anda di halaman 1dari 4

Ringkasan Materi Kelompok 7

Laporan Keuangan Valuta Asing

Anggota Kelompok :
Nuryana 24022118025
Fadhillah Al-Haritsy 24022118036
Imam Ependi 24022118035
Reynaldi Octora 24022118042

Tujuan Translasi Adalah Untuk:


a) Menyediakan “informasi yang umumnya kompatibel dengan pengaruh ekonomi yang
diharapkan dari perubahan kurs terhadap arus kas dan ekuitas perusahaan, dan
b) Merefleksikan "pada laporan konsolidasi hasil keuangan serta hubungan setiap entitas
konsolidasi seperti yang diukur dalam mata uang fungsionalnya sesuai dengan prinsip
prinsip akuntansi yang diterima umum A.S." (FASB Statement No. 52, paragraf
4).onomi utama di mana entitas tersebut beroperasi.
Konsep Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional adalah mata uang yang digunakan dalam lingkungan ekonomi
utama dimana entitas tersebut beroperasi. Biasanya, mata uang fungsional entitas asing
adalah mata uang yang diterima entitas tersebut dari pelanggannya dan yang dikeluarkan
untuk membayar kewajibannya. Faktor-faktor lainnya yang juga dipertimbangkan dalam
mendefinisikan mata uang fungsional adalah:
1. Jika harga jual produk entitas asing ditentukan oleh persaingan lokal atau regulasi
pemerintah lokal, dan bukan oleh perubahan kurs jangka pendek atau pasar dunia, maka
mata uang lokal entitas asing itu dapat menjadi mata uang fungsional.
2. Pasar penjualan yang terutama berada di negara perusahaan induk, atau kontrak
penjualan yang biasanya didenomasi dalam mata uang perusahaan induk, dapat
mengindikasikan bahwa mata uang perusahaan induk merupakan mata uang fungsional.
3. Beban seperti tenaga kerja dan bahan yang kebanyakan adalah biaya lokal menyediakan
sejumlah bukti bahwa mata uang lokal entitas asing merupakan mata uang fungsional.
4. Jika pembiayaan terutama didenomasi dalam mata uang lokal entitas asing dan dana
yang dihasilkan oleh operasinya sudah cukup untuk melunasi utang yang ada dan
diharapkan, maka mata uang lokal entitas asing tersebut dapat menjadi mata uang
fungsional.
5. Volume transaksi dan kesepakatan antarperusahaan yang tinggi menunjukkan bahwa
mata uang perusahaan induk dapat menjadi mata uang fungsional.
Mata uang/valuta asing adalah mata uang selain mata uang fungsional entitas. Jika mata
uang fungsional perusahaan anak di Jerman adalah euro, dolar A.S. merupakan mata uang
asing bagi perusahaan anak di Jerman. Jika mata uang fungsional perusahaan anak di Jerman
adalah dolar A.S., euro merupakan mata uang asing bagi perusahaan anak di Jerman.
Mata uang lokal adalah mata uang negara yang menjadi referensi. Jadi, dolar Kanada
adalah mata uang perusahaan anak dari sebuah perusahaan AS. Yang berlokasi di Kanada.
Pembukuan dan laporan keuangan perusahaan anak tersebut akan dibuat dalam mata uang
lokal di hampir semua kasus yang melibatkan laporan keuangan dalam mata uang asing,
tanpa memandang penentuan mata uang fungsional.
Mata uang pelaporan adalah mata uang yang akan digunakan untuk menyusun laporan
keuangan konsolidasi. Mata uang pelaporan untuk laporan konsolidasi antara perusahaan
A.S. dan perusahaan anak di luar negeri adalah dolar A.S. laporan dalam mata uang asing
adalah laporan yang disusun dalam mata uang yang bukan merupakan mata uang pelaporan
(dolar A.S.) bagi investor perusahaan induk A.S.
Aplikasi Konsep Mata Uang Fungsional
Menurut tujuan konsep mata uang fungsional, aktiva, kewajiban, dan operasi suatu
entitas asing harus diukur dalam mata uang fungsionalnya. Selanjutnya, neraca dan laporan
laba rugi entitas asing itu dikonsolidasi dengan milik perusahaan induk dalam mata uang
pelaporan perusahaan.
Prosedur akuntansi yang diperlukan untuk mengonversi laporan keuangan entitas asing
ke dalam mata uang perusahaan induk tergantung pada mata uang fungsional perusahaan
anak di luar negeri atau asing itu. Karena pembukuan entitas asing diselenggarakan dalam
mata uang lokal, yang mungkin merupakan mata uang fungsional atau mata uang yang
berbeda dari mata uang fungsional, penggabungan atau pengonsolidasian tersebut mungkin
memerlukan translasi, pengukuran ulang, dan keduanya.
Apabila pembukuan entitas asing diselenggarakan dalam mata uang fungsionalnya,
laporan keuangan dalam mata uang asing harus diukur kembali ke dalam mata uang
fungsional. Tujuan dari pengukuran kembali adalah untuk menghasilkan laporan keuangan
yang sama seolah-olah pembukuan diselenggarakan dalam mata uang fungsional. Untuk
mencapai tujuan ini, baik kurs historis maupun kurs saat ini akan digunakan dalam proses
pengukuran kembali menurut metode temporal, aktiva dan kewajiban moneter diukur
kembali pada kurs saat ini, dan aktiva serta ekuitas lainnya diukur kembali pada kurs historis.
Aktiva dan kewajiban moneter adalah akun di mana jumlah yang akan diterima atau
dibayarkan bersifat tetap dalam unit mata uang tertentu. Contoh jumlah yang akan diterima
atau dibayarkan bersifat tetap dalam unit mata uang tertentu. Contoh aktiva dan kewajiban
moneter adalah kas, piutang usaha, dan utang usaha. Pengukuran kembali menghasilkan
penyesuaian kurs yang akan dimasukkan dalam laba karena ada dampak langsung yang
diharapkan terhadap arus kas perusahaan.
Transaksi Dalam Valuta Asing Antarperusahaan
Transaksi antarperusahaan akan dianggap sebagai transaksi dalam valuta atau mata uang
asing jika menghasilkan saldo piutang atau utang didenominasi dalam mata uang selain mata
uang fungsional entitas (perusahaan induk atau perusahaan anak). Transaksi dalam valuta
asing antarperusahaan semacam itu akan menghasilkan keuntungan dan kerugian kurs yang
umumnya dimasukkan dalam laba. Pengecualian hanya akan diberikan apabila transaksi
tersebut menghasilkan saldo antarperusahaan yang merupakan investasi jangka panjang, yaitu
apabila penyelesaian tidak diharapkan terjadi dalam waktu yang dapat diramalkan di masa
depan.
Transaksi antarperusahaan memerlukan analisis untuk melihat apakah transaksi itu
merupakan transaksi dalam valuta asing bagi salah satu, keduanya, atau tidak satupun dari
perusahaan afisiliasi. Untuk mengilustrasikannya, asumsikan bahwa perusahaan induk A.S.
meminjam $1.600.000 dari perusahaan anaknya di Inggris. Analisis berikut menunjukkan
bahwa baik perusahaan induk maupun perusahaan anak akan melakukan transaksi dalam
valuta asing jika mata uang lokal perusahaan anak (pound) merupakan mata uang
fungsionalnya.
Mata Uang Mata Uang
Transaksi dalam Valuta asing
dimana Fungsional
Pinjaman Perusahaan Perusahaan Perusahaan
Didenomasi anak anak Induk
Kasus 1 Pound Inggris Pound Inggris Tidak Ya
Kasus 2 Pound Inggris Dollar A.S Ya Ya
Kasus 3 Dollar A.S Pound Inggris Ya Tidak
Kasus 4 Dollar A.S Dollar A.S Tidak Tidak

Apabila dolar A.S. merupakan mata uang fungsional perusahaan anak, kedua perusahaan
afisiliasi tersebut telah melakukan transaksi dalam valuta asing, yang akan saling mengoffset
satu sama lain (kasus 2), atau transaksi antarperusahaan bukan merupakan transaksi dalam
valuta asing (kasus 4). Satu-satunya kasus di mana mata uang fungsional perusahaan anak
merupakan mata uang lokalnya (kasus 1 dan 3) berpotensi mempengaruhi laba konsolidasi.
Dalam kasus tersebut, penyesuaian translasi akan dilaporkan sebagai penyesuaian ekuitas dari
translasi pada neraca pinjaman bersifat investasi jangka panjang: jika bukan, penyesuaian itu
akan dilaporkan sebagai keuntungan dan kerugian kurs pada laporan laba rugi.
Ilustrasi: Translasi Menurut Statement No.52
Informasi Latar Belakang
Pat Corporation, sebuah perusahaan A.S. membayar tunai $525.000 untuk mengakuisisi
semua saham perusahaan Inggris Star Company ketika nilai buku aktiva bersih Star sama
dengan nilai wajarnya. Penggabungan usaha melalui pembelian tersebut dilaksanakan pada
tanggal 31 Desember 2006, ketika kurs untuk pound Inggris adalah $1,50. Aktiva dan ekuitas
star pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Pound Inggris Kurs Dolar A.S
Aktiva 140.000 $ 1,50 210.000
Kas 40.000 1,50 60.000
Piutang Usaha 120.000 1,50 180.000
Persediaan (biaya) 100.000 1,50 150.000
Aktiva Tetap
Dkurangi : Akumulasi
(20.000) 1,50 (30.000)
Penyusutan
Total Aktiva 380.000 $ 570.000
Ekuitas
Utang Usaha 30.000 $ 1,50 $45.000
Utang Obligasi 100.000 1,50 150.000
Modal Saham 200.000 1,50 300.000
Laba ditahan 50.000 1,50 75.000
Total Ekuitas 380.000 1,50 $ 570.000

Selama tahun 2007, pound Inggris melemah terhadap dolar A.S., sehingga menghasilkan kurs
saat ini akhir tahun sebesar $1,40. Kurs rata-rata untuk tahun 2007 adalah $1,45. Star
membayar dividen sebesar 30.000 pada tanggal 1 Desember 2007, ketika kurs adalah $1,42
(A.S.) per pound Inggris.
Transaksi Antarperusahaan
Satu-satunya transaksi antarperusahaan yang terjadi adalah pembayaran uang muka tanpa
bunga sebesar $84.000 oleh Star kepada Pat yang dilakukan pada tanggal 4 Januari 2007,
ketika kurs masih 1,50. Uang muka tersebut didenominasi dalam dolar A.S. dengan asumsi
bahwa mata uang fungsional Star ditentukan sebagai pound Inggris, uang muka kepada Pat
merupakan transaksi dalam valuta asing dari perspektif Star tetapi bukan bagi Pat karena hal
itu didenominasi dalam dolar.
Star meneysuaikan Uang Muka kepada Pat pada akhir tahun 2007 untuk merefleksikan
kurs saat ini sebesar 1,40. Star mencatat keuntungan kurs karena tidak ada bukti bahwa uang
muka tersebut merupakan investasi jangka panjang. Ayat jurnal pada pembukuan Star adalah
sebagai berikut:
Uang Muka kepada Pat 4.000
Keuntungan Kurs 4.000
(Untuk menyesuaikan Piutang yang didenominasi dalam dolar)
Neraca saldo yang disesuaikan milik Star per 31 Desember 2007 merefleksikan uang
muka kepada Pat sebesar 60.000, dan keuntungan kurs sebesar 4.000.

Anda mungkin juga menyukai