Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL WAWANCARA

Khairunnisa Handre Oktavianna Siregar


Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studi Sistem Informasi-4
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
e-mail: Siregaricha19@gmail.com

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas wawancara ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhlak
tasawuf dan kami mengucapkan terima kasih kepada dosen selaku pembimbing mata kuliah akhlak
tasawuf yakni Bapak DR. Ja’far, M.A yang telah memberikan tugas ini dan kami berharap tugas ini
mendapatkan nilai yang memuaskan.

Dalam penyelesaian tugas laporan hasil wawancara ini, kami meminta ma’af apabila dalam
penulisan masih ada terdapat kesalahan. Dan semoga dalam penulisan ini bermanfaat dan dapat
menambah wawasan bagi kita semua.

B. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf

2. Untuk memahami apa itu tasawuf menurut salah satu dosen

3. Untuk memperoleh informasi

4. Untuk melatih mahasiswa dalam berinteraksi dengan dosen

C. Metode

Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan yaitu dengan mewawancarai salah
satu dosen dari Fakultas Usuludin di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara .
BAB II

PEMBAHASAN
A. Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari / Tanggal : Kamis, 21 Desember 2017

Pukul : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

B. Laporan Hasil Wawancara

Narasumber : Agusman Damanik, M.A

Pewawancara : 1. Fitri Rizky Taravita

2. Khairunnisa Handre Oktaviana. S

3. Merliana Putri Hasibuan

4. Nisfa Laili

5. Ratna Dwita

6. Riani Nisa Pasaribu

C. Hasil Wawancara

1. Kemukakan riwayat pendidikan Bapak (lihat VC) ?

Jawaban :

 Nama : Agusman Damanik, M.A


 Tempat / tanggal lahir : Sipispis, 28 Agustus !963
 SD : SDN Sipispis
 Pesantren : Pesantren Modern Al-Kausar di Simalungun tamat 6 tahun dan mengabdi selama
1 tahun
 S1 : Di Fakultas Usuludin Jurusan Akidah Filsafat pada tahun 1996 sampai 2001 di
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
 S2 : Jurusan Pemikiran Islam pada tahun 2002 sampai 2006 di Di Universitas Islam Negeri
sumatera Utara

2. Materi-materi apa sajakah yang Bapak ulas dalam pembelajaran Tasawuf ? (lihat silabus)

Jawaban :

Materi yang ulas dalam pembelajaran tasawuf yaitu pada dasarnya tasawuf tidak bisa lepas
dari ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi berkaitan tentang apa itu tasawuf, seperti apa
hakikat tasawuf dan akhlak yang dilakukan dalam pembelajaran tasawuf . Epistemologi berkaitan
tantang bagaimana tasawuf dalam konteks ilmu, seperti tentang sejarahnya pada masa klasik, modern,
dan pertengahan. Dan bagaimana mencari pembenaran atau peninggalan-peninggalan tasawuf itu
yang disampaikan oleh para ulama-ulama. Aksiologi berkaitan tentang nilai-nilai khusunya etika.
Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan
tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan
estetika. Jadi, dalam pembelajaran tasawuf pada dasar nya tasawuf tidak bisa lepas dari ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.

3. Buku-buku apa yang Bapak gunakan dalam pembelajaran akhlak tasawuf ?

Jawaban :

A. Referensi utama yang digunakan yaitu semua yang berkaitan tentang wawasan tasawuf.

B. Referensi sekunder yaitu berjumlah sekitar 50 buku tentang tasawuf.

C. Buku gerbang tasawuf

D. Dan juga berencana akan membuat buku

4. Metode apa saja yang Bapak gunakan dalam pembelajaran akhlak tasawuf ?

Jawaban :

Metode yang digunakan dalam pembelajaran akhlak tasawuf adalah dengan menggunakan
metode dalam bentuk ceramah. Dan mahasiswa di asah pengetahuannya dan mahasiswa sendiri yang
harus mendominasi tentang pengetahuan mereka, jadi intinya dari mereka dan untuk mereka. Dosen
hanya sebagai mursyik, apabila dalam pembelajaran mahasiswa salah maka dosen yang akan
meluruskannya. Dalam pembelajaran ini tidak hanya menggunakan konteks ceramah total tetapi
bagaimana mahasiswa itu sendiri yang mengetahui akan pengetahuannya.

5. Apakah Bapak mengaitkan pembelajaran dengan bidang keilmuan yang ditekuni oleh mahasiswa ?

Jawaban :

Iya, saya mengaitkan pembelajaran ini dalam ilmu hadist. Karna saya ngajar tasawuf ini di
ilmu hadist. Jadi dalam pembelajaran tasawuf ini berkaitan dengan ilmu hadist. Contohnya, ketika
berbicara tentang tasawuf yaitu al-maqamat, apa saja hadist yang mendasari tentang al-maqamat
tersebut, jadi semuanya mendominasi tentang hadist.

6. Kendala apa saja yang Bapak hadapi dalam mengajarkan akhlak tasawuf di kelas ?

Jawaban :

- Pengetahuan antar mahasiswa belum setara pengetahuannya. Ketika menyampaikan pada level A
sementara masih ada di level B itu disebabkan karena kalau mereka mayoritas dari pesantren pasti
lebih banyak pengetahuannya dan kemampuan mereka, tetapi berbeda dengan mahasiswa yang
tamatan dari SMA atau SMK, dalam pengetahuan dan kemampuan mereka kurang dari pada yang
tamatan dari pesantren. Contoh nya, dalam kitab mu’jamul yang berbahasa arab, mayoritas hanya
tamatan dari pesantren yang bisa.

- Minim nya referensi dari mahasiswa itu sendiri


BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam laporan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam setiap dosen pasti
berbeda dalam mengajar mahasiswanya. Contohnya dalam materi pembelajaran, metode yang
dilakukan dalam mengajar seperti ada yang melalui ceramah, diskusi, dll. Begitu juga dengan
referensi yang digunakan dalam setiap dosen juga berbeda, dan dalam mengajar mahasiswa pasti ada
kendala yang rasakan oleh setiap dosen.

Dan mata kuliah ini sangat berguna bagi kita khususnya sebagai mahasiswa, bahwasanya akhlak
tasawuf ini merupakan apa saja yang akan kita lakukan atau apa saja langkah untuk mendekatkan diri
kepada Allah Swt. Seperti bagaimana seorang sufi untuk mendekatkan dirinya kepada Allah Swt.

B. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai