com
CP maupun CSR biasanya melibatkan sumber daya dan dana yang cukup besar.
Tak mengherankan jika CP dan CSR biasanya dilakukan oleh para milyarder ataupun
perusahaan multinasional yang memiliki pendapatan yang tinggi. Oleh karena itu, banyak
keengganan dari usaha menengah dan kecil untuk melakukan CP dan CSR. Dalam
praktiknya, CP maupun CSR sering dilakukan sebagai salah satu bagian dari promosi
produk, atau yang sering disebut sebagai social marketing. Sayangnya, CP dan CSR juga
sering dilandasi oleh semangat ‘cuci dosa’. Banyak para pelaku corporate philanthropy
adalah para milyarder yang sudah mengeruk banyak keuntungan dari bisnis yang
memiliki banyak ‘dosa’ kepada masyarakat, seperti perusahaan pertambangan,
perusahaaan rokok, dan lain sebagainya. Filosofi yang ada di benak pelaku CP dan CSR
tak lain adalah: “bekerja keras selama 6 hari, kemudian berisitirahat di hari ke-7 dengan
melakukan hal-hal yang baik kepada masyarakat”.