Catkul Fisiologi Cardiorespi Rev
Catkul Fisiologi Cardiorespi Rev
Terdapat kompleks Prabotzinger (suatu regio terletak dekat ujung atas / kepala
KRV). Kompleks ini lah yang membentuk irama pernapasan. Kompleks ini
mengalami potensial aksi spontan mirip di nodus SA jantung. Kompleks ini memacu
KRD agar melepaskan muatannya dan terjadi inspirasi.
Central Chemoreceptor
Mendeteksi adanya peningkatan atau penurunan pH (H+) di CSF yang mana jika :
pH ↓ atau H+↑ hyperventilasi
pH↑ atau H+↓ hypoventilasi
Peripheral Chemoreceptor
PERTUKARAN GAS pahami dulu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sitemik! Konsep difusi gas !
Pertukaran :
1. PO2 alveolus relatif tinggi dan PCO2 alveolus relatif rendah karena sebagian udara alveolus ditukar
dengan udara atmosfer setiap kali bernapas.
2. Darah vena sistemik yang masuk ke paru relatif rendah O 2 dan tinggi CO2 karena berasal dari jaringan
tubuh.
3. Akibatnya O2 dari alveolus akan berdifusi masuk ke dalam kapiler darah dan CO 2 dari darah akan
berdifusi ke dalam alveolus sampai tekanan parsial antara darah dan alveolus setara.
4. Karena hal ini, darah dari arteri yang meninggalkan paru akan mengandung banyak O 2 dan sedikit
CO2. Darah ini akan disalurkan ke jaringan tubuh. Kandungan gas darah yang di salurkan ke jaringan
sama dengan kandungan gas darah kapiler ketika meninggalkan paru.
5. Di jaringan, kandungan O2 relatif rendah dan kandungan CO2 relatif tinggi karena jaringan
mengkonsumsi O2 dan memproduksi CO2.
6. Akibatnya O2 dari kapiler darah akan berdifusi masuk ke dalam jaringan dan CO 2 dari jaringan akan
berdifusi ke dalam kapiler darah sampai tekanan parsial antara darah dan jaringan seimbang.
7. Darah vena yang meninggalkan jaringan (kaya CO 2 dan rendah O2) kemudian akan kembali ke paru
untuk kembali di isi O2 dan dikeluarkan CO2 nya.
Catatan :
Darah dari alveolus tetap mengandung CO2 untuk mengatur keseimbangan asam basa tubuh karena
CO2 menghasilkan asam karbonat.
Oksigen yang bertekanan 40 mmHg tetap beredar di pembuluh darah (tidak dapat kembali ke
alveolus karena perbedaan tekanan). Oksigen ini digunakan sebagai cadangan O 2 didalam tubuh
sehingga bisa segera diambil oleh sel jaringan seandainya kebutuhan O 2 mereka meningkat.
O2 yang ditransfer menyamai jumlah O2 yang dikonsumsi
CO2 yang dipindahkan ke alveolus dari darah menyamai jumlah CO 2 yang diserap jaringan.
MEKANISME BERNAFAS
Otot Inspirasi pernapasan
a. Diafragma (dipersarafi oleh saraf frenikus)
Ketika relaksasi berbentuk kubah menonjol ke atas ke dalam rongga thorax
Ketika konstraksi akan turun dan mendatar (inspirasi tenang turun 1 cm, inspirasi dalam
turun 10 cm) sehingga akan menekan isi abdomen ke bawah dan ke depan.
b. Otot intercostal eksternal (terletak diantara iga)
Fungsinya adalah memperbesar rongga thorax ke lateral dan anteroposterior.
Ketika kontraksi akan mengangkat iga dan sternum ke atas dan depan
HukumBOYLE :
Pada suhu konstan tekanan yang ditimbulkan berbanding terbalik dengan volume gas
Ekspansi paru tidak disebabkan karena udara masuk, tapi udara masuk karena adanya
ekspansi paru
Pernapasan dalam menggunakan otot inspirasi tambahan. Kontraksi otot inspirasi tambahan
dapat mengangkat sternum dan dua iga pertama semakin memperbesar bagian rongga
thorax.
ASAM-BASA TUBUH
1. Asidosis respiratorik
pH darah < 7,35 (asidemia) dengan pCO2 > 45 mmHg
Terjadi karena PCO2 meningkat. Menumpuknya CO2 yang bergabung dengan air
menghasilkan asam karbonat sehingga pH darah turun.
CO2 + H2O H+ + HCO3-
PCO2 meningkat H+ meningkat pH menurun asidosis
2. Alkalosis respiratorik
pH darah > 7,45 (alkalemia) dengan pCO2 < 35 mmHg
Terjadi karena PCO2 menurun H+ menurun pH meningkat alkalosis
3. Asidosis metabolik
HCO3 < 22 mEq/L dengan pH < 7,35 (asidemia)
Terjadi karena kurangnya basa dalam aliran darah atau kelebihan asam selain CO2
HCO3 rendah pH menurun asidosis
Penyebab :
Produksi berlebihan asam tetap dan organik.
asam tetap : asam sulfat & as fosfat
asam organic : asam laktat
Gangguan ekskresi H+ seperti pada glomerulonefritis
Sesudah kehilangan bikarbonat
4. Alkalosis metabolik
Definisi : HCO3 > 26 mEq/L dengan pH 7,45
Terjadi karena kelebihan basa atau kehilangan asam
1. Volume alun napas (tidal volume, TV). Volume udara yang masuk atau keluar paru selama satu kali
bernapas. Nilai rerata pada kondisi istirahat = 500 ml.
2. Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume, IRV). Volume udara tambahan yang dapat
secara maksimal dihirup di atas volume alun napas istirahat. IRV dicapai oleh kontraksi maksimal
diafragma, otot interkostal eksternal, dan otot inspirasi tambahan. Nilai rerata = 3000 ml.
3. Kapasitas inspirasi (inspiratory capacity, IC). Volume udara maksimal yang dapat dihirup pada akhir
ekspirasi tenang normal IC = IRV + TV). Nilai rerata = 3500 ml
4. Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume, ERV). Volume udara tambahan yang dapat
secara aktif dikeluarkan dengan mengontraksikan secara maksimal otot-otot ekspirasi melebihi udara yang
secara normal dihembuskan secara pasif pada akhir volume alun napas istirahat. Nilai rerata = 1000 ml.
5. Volume residual (residual volume, RV). Volume udara minimal yang tertinggal di paru bahkan
setelah ekspirasi maksimal. Nilai rerata = 1200 ml. Volume residual tidak dapat diukur secara langsung
dengan spirometer, karena volume udara ini tidak keluar dan masuk paru. Namun, volume ini dapat
ditentukan secara tak langsung melalui teknik pengenceran gas yang melibatkan inspirasi sejumlah rertentu
gas penjejak tak berbahaya misalnya helium.
6. Kapasitas residual fungsional (functional residual capacity, FRC). Volume udara di paru pada akhir
ekspirasi pasif normal (FRC = ERV + RV). Nilai rerata = 2200 mL
7. Kapasitas vital (vital capacity, VC). Volume udara maksimal yang dapat dikeluarkan dalam satu kali
bernapas setelah inspirasi maksimal. Subyek pertama-tama melakukan inspirasi maksimal lalu ekspirasi
maksimal (VC = IRV + TV + ERV). VC mencerminkan perubahan volume maksimal yang dapat terjadi
pada paru. Hal ini jarang digunakan, karena kontraksi otot maksimal yang terlibat melelahkan, tetapi berguna
untuk memastikan kapasitas fungsional paru. Nilai rerata = 4500 ml.
8. Kapasitas paru total (total lung capacity, TLC). Volume udara maksimal yang dapat ditampung oleh
paru (TLC = VC + RV). Nilai rerata = 5700 ml
9. Volume ekspirasi paksa dalam satu detik (forced expiratory volume in one second, FEV1). Volume
udara yang dapat dihembuskan selama detik pertama ekspirasi dalam suatu penentuan VC. Biasaya FEV1
adalah sekitar 80% dari VC; yaitu, dalam keadaan normal 80% udara yang dapat dihembuskan secara paksa
dari paru yang telah mengembang maksimal dapat dihembuskan dalam satu detik. Pengukuran ini
menunjukkan laju aliran udara paru maksimal yang dapat dicapai. (Fisiologi Manusia Sherwood Dari Sel Ke
Sistem. Edisi 8)
SIRKULASI KARDIOVASKULAR SISTEM
TEKANAN DARAH
“CATKUL ini hanya sebagai overview sedikir materi dari kuliah-kuliah pada blok kardiorespirasi.
Alangkah lebih bijaksananya lebih banyak lagi membaca buku-buku pegangannya : costanzo,
guyton, sherwood, ganong,dll. “