Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN UAS

Nama : Yandi Novia


NIM : 1803110477
Prodi : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

1. Hipotesis penelitian tentang Pengaruh Komunikasi Fairid Naparin, SE Sebagai


Tokoh Pemuda Terhadap Keputusan Pemilih (Studi Kasus Kuantitatif Komunikasi
Fairid Naparin, SE Walikota Palangka Raya Terpilih Periode 2018-2022)

H1= komunikasi Fairid Naparin selaku tokoh pemuda dapat meningkatkan


partisipasi dan memengaruhi keputusan pemilih

Ho= komunikasi Fairid Naparin selaku tokoh muda tidak dapat meningkatkan
partisipasi dan memengaruhi keputusan pemilih

2. Definisi operasional dalam riset kuantitatif adalah merupakan sebuah konstruk yang
diubah menjadi sebuah variabel yang lebih jelas, memiliki kejelasan ukuran, dan
indikatornya.

Contoh, Pengaruh Komunikasi Fairid Naparin, SE Sebagai Tokoh Pemuda Terhadap


Keputusan Pemilih. Memutuskan pilihan tercermin (indikator) dari antusias saat
diadakan kampanye, menyampaikan semua masalah saat diadakan dialog,
dukungan dari partai pengusung dan pendukung, dukungan dari komunitas dan
organisasi.

3. Yang saya pahami tentang theoretical signifikansi adalah hasil pemecahan masalah
yang kemudian berguna untuk memperkaya wawasan dan pengembangan teori
yang telah ada. Sedangkan practical significance adalah bahwa hasil dari pemecahan
masalah kemudian memberikan kontribusi kepada praktik di kehidupan sehari-
hari, atau kontribusi pengembangan lainnya.

Contoh :
Ditemukan hasil penelitian bahwa pengaruh komunikasi Fairid Naparin sebagai
tokoh pemuda yang menduduki jabatan sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda
Indonesia Kalimantan Tengah telah memberikan efek stimulan kepada pemilih
pemula. Misalnya pada tingkat kemandirian, para pemuda berlomba-lomba
mencoba mengikuti jejaknya, yang awalnya tidak ingin berwirausaha, kemudian
bersemangat dalam berwirausaha. Secara personal, efek komunikasi yang
disampaikannya telah menjadi pemecahan masalah bagi para pemuda.

4. Contoh paragraph Kajian Literatur:


Komunikasi memang sangat penting bagi kita yang merupakan kodratnya
makhluk sosial. Dengan adanya berkomunikasi maka pesan atau informasi yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dapat tersampaikan dengan jelas dan
dapat dimengarti. Komunikasi sendiri merupakan suatu tindakan yang
memungkinkan kita mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai
dengan apa yang kita butuhkan. Menurut Berger dan Chaffee, ilmu komunikasi adalah
suatu pengamatan terhadap produksi, proses, dan pengaruh dari sistem-sistem
tanda/lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan
digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan
produksi, proses, dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang (Sendjaja,
1994 : 9).
Komunikasi bisa disebut juga aktifitas untuk mencapai tujuan tertentu, dengan
statment penyelesaian dari suatu permasalahan. Mengenai peran komunikasi,
melibatkan suatu kedekatan emosional antara komunikator dan komunikan yang
saling berinteraksi dengan faktor utama fenomena problematika yang mencuat dan
akhirnya akan bermuara pada pertukaran presepsi. Serta pada tahap inilah, akhirnya
terdapat saran-saran serta masukkan yang berperan sebagai suatu penegasan dari
fenomena akan problematika yang terjadi. Komunikasi seperti ini, digunakan untuk
mencari solusi dari suatu permasalahan. Serta pada tahapan ini, terjadi pertukaran
energi berupa bertukar pikiran agar seorang komunikan dapat merasakan juga apa
yang dirasakan komunikator. Sedangkan pengertian komunikasi interpersonal yang
dikemukakan oleh ahli komunikasi, DeVito menyatakan: “interpersonal
communication is defined as communication that takes place between two persons who
have a clearly established relationship; the people are in some way connected.” Bentuk
khusus komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi diadik. DeVito berpendapat
bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi diantara dua orang
yang telah memiliki hubungan yang jelas, yang terhubungkan dengan beberapa cara.
Jadi komunikasi interpersonal misalnya komunikasi yang terjadi antara ibu dengan
anak, dokter dengan pasien, dua orang dalam suatu wawancara, dan sebagainya.
(DeVito : 1992)

5. Etika penelitian berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan santun yang
memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat, norma
hukum mengenai pengenaan sanksi ketika terjadi pelanggaran, dan norma moral
yang meliputi itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian.

Contoh pelanggaran etika dalam sebuah penelitian:

Selain plagiarisme, contoh pelanggaran etika penelitian adalah pengubahan


(manipulasi) data atau informasi, penyalahgunaan data atau informasi, pengakuan
dan penggunaan data atau informasi tanpa ijin, publikasi hasil penelitian penugasan
tanpa ijin, tidak merahasiakan sumber data yangg semestinya dirahasiakan, dan
tidak menghormati responden.

Anda mungkin juga menyukai