Anda di halaman 1dari 3

LATIHAN – PPh Pasal 26 - WP Orang Pribadi

Soal 1
Aland Addison yang adalah seorang warga negara Inggris yang memiliki 25% saham atas PT.
Jayaraya Indonesia. Tahun ini Aland menjual seluruh sahamnya senilai Rp. 8 miliar
kepada Charles seorang warga negara Argentina. Asumsikan tidak ada P3B antara
Indonesia dan Argentina serta Inggris sehubungan dengan transaksi tersebut. Hitunglah PPh Pasal
26 dari transaksi tersebut ?
Ditanya :
a. Hitunglah PPh 26 nya
b. Dasar hukumnya
Jawab :
a. PPh Pasal 26 = 20% x 25% x Rp8.000.000.000 = Rp. 400.000.000 (bersifat final).
b. Dasar pelaksanaannya :
- Menurut ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 258/PMK.03/2008 tentang
Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 26 atas Penghasilan dari Penjualan atau Pengalihan
Saham, maka penghasilan atas penjualan saham tersebut dikenakan pajak sebesar
20% dari perkiraan Penghasilan Neto, sedangkan besarnya Penghasilan Neto adalah 25%
dari Harga Jual. Jika ada P3B antara negara yang terkait transaksi tersebut (penjual
berstatus sebagai wajib pajak luar negeri), pemotongan PPh Pasal 26 hanya
dilakukan apabila hak pemajakan berdasarkan P3B berada pada pihak Indonesia.
- Penting bagi wajib pajak yang akan memotong pph pasal 26 kepada wajib pajak luar negeri
untuk mengetahui apakah wajib pajak luar negeri tersebut berasal dari negara
yang mempunyai tax treaty atau P3B dengan Indonesia atau tidak. Sebab ketentuan tarif
pajaknya akan berbeda.

Soal 2
Seorang atlet dari China yang ikut mengambil bagian dari perlombaan lari maraton di Indonesia
berhasil meraih juara dan memperoleh hadiah uang tunai sebesar Rp.100.000.000. Atas
penghasilan dari hadiah tersebut dikenakan PPh Pasal 26. Hitunglah PPh Pasal 26 ?
Jawab :
PPh Pasal 26 = 20% x Rp100.000.000 = Rp 20.000.000,-
Maka, atas penghasilan yang diterima oleh atlet dari China tersebut akan dipotong PPh Pasal 26
sebesar Rp. 20.000.000

Soal 3
Mike adalah karyawan asing pada perusahaan PT Dira Consulting. Mike tinggal di Indonesia kurang
dari 183 hari. Mike sudah beristri dan mempunyai seorang anak. Pada bulan april 2016 Mike
memperoleh gaji sebesar US$. 10.000 sebulan. Kurs yang berlaku adalah Rp. 10.500,- per US$ 1.
Hitunglah PPh Pasal 26 ?
Jawab :
Penghasilan bruto berupa gaji sebulan: US$10.000 x Rp10.500 = Rp. 105.000.000PPh
Pasal 26 = 20% x Rp105.000.000 = Rp21.000.000
Jadi, PPh pasal 26 atas gaji Mike bulan April 2016 adalah Rp 21.000.000,-

Soal 4 :
Ringga adalah karyawan asing pada perusahaan PT Aby Consult. Ringga bertempat tinggal kurang
dari 185 hari. Ringga sudah beristri dan mempunyai seorang anak. Dalam bulan April 2011, ringga
memperoleh gaji US$7,000 sebulan. Kurs yang berlaku adalah Rp 10.500,- per US$ 1.
Jawab :
Penghasilan bruto berupa gaji sebulan:
7.000 x Rp 10.500,- = Rp 73.500.000,-
Penerapan tarif:
20% x Rp 73.500.000,- = Rp 14.700.000,-
Jadi, PPh pasal 26 atas gaji Ringga bulan April 2011 adalah Rp 14.700.000,-
Soal 5 :
Seorang atlet dari Brunei Darussalam yang ikut mengambil bagian dalam perlombaan lari maraton
SEA Games Indonesia. Dia memenangkan perlombaan tersebut dan mendapatkan uang sebesar
68,000 BND. Kurs yang berlaku adalah Rp.7.394 per 1 BND
Berapa PPh pasal 26 untuk atlet tersebut ?
Jawab :
Pendapatan bruto  68,000 x 7,394 = Rp. 502.792.000,-
Penerapan tarif : 20 % x 502.792.000 = Rp. 100.558.400,-
PPh pasal 26 atas pendapatan atlet tersebut adalah sebesar Rp. 100.558.400

Soal 6
Jane adalah atelit dari Singapura, dalam bulan mei 2007 mengikuti perlombaan maraton di Indonesia,
dan merebut hadiah uang sebesar US$ 20.000. Kurs untuk US$ 1 pada saat itu adalah Rp. 8.500.
berapa PPh pasal 26 yang di potong oleh penyelenggara kegiatan di Indonesia?
Jawab:
20% x US$ 20.000 x Rp. 8.500 = Rp. 34.000.000
Atau :
DPP = US$ 20.000.000 X 8.500 = 170.000.000
Pajak = Rp. 170.000.000 x 20%
= Rp. 34.000.000

Soal 7 :
Mr Jakson warga negara Amerika, memperoleh penghasilan jasa konsultan dari LIPI sebesar Rp.
20.000.000. berapa PPh terutang yang harus dibayar?
Jawab:
• Saat terutangnya PPh 26 diatur dalam PP 138 tahun 2000, dilihat mana yang lebih dahulu, saat
pembebanan atau saat pembayaran.
• LIPI harus memotong pajak sebesar Rp. 4.000.000 dari Mr.Jakson sebagai penerima penghasilan
• PPh tersebut berasal dari:
X = 20% x Pengahasilan bruto
= 20%x 20.000.0000
= 4.000.000 dan bersifat final.
Keterangan:
Jika Mr.Jakson memiliki tax resident (bukti kepemilikian seperti NPWP di negara Amerika), berlaku
penerapan tax treaty, dimana telah disepakati bersama antara Indonesia-Amerika bahwa tarif
pajaknya 10% dari penghasilan bruto, yaitu Rp. 2.000.0000 yang berhak dipotong oleh LIPI.

Soal 8
Pada bulan Januari 2010, Gonzales adalah Wajib Pajak orang pribadi warga negara asing diundang
sebagai tenaga trainner selama 2 bulan oleh PT. Bina Bhakti dengan honor sebesar USD. 5.000 (kurs
= 10.000).
Hitunglah PPh Pasal 26 yang wajib dipotong !
Jawab :
- Penghasilan bruto (5.000 x 10.000) = 50.000.000
- PPh 26 (20% x 50.000.000) = 10.000.000

Soal 9
Gonzales yang sebelumnya hanya diundang sebagai tenaga trainer namun karena keilmuannya yang
cemerlang diputuskan untuk bekerja sampai batas waktu yang tidak ditentukan (berniat tinggal di
Indonesia). Maka status Gonzale berubah dari SPLN menjadi SPDN, atas bukti potong PPh Pasal 26
yang telah dipotong oleh PT. Bina Bhakti selama 2 (dua) bulan menjadi dapat dikreditkan dalam SPT
Tahunan Orang pribadi di tahun pajak yang bersangkutan.
Hitunglah PPh Pasal 26 yang dapat dikreditkan !
Jawab :
- Januari 2010 = 10.000.000
- Februari 2010 = 10.000.000
= 20.000.000

Soal 10
Gonzales setelah bekerja cukup lama di PT. Bina Bhakti akhirnya memutuskan untuk berhenti dan
kembali ke negaranya per tanggal 31 Maret 2018. Gonzales (K/3) selama tahun 2018 menerima gaji
per bulan sebesar Rp. 106.666.667,- dan pada bulan Maret menerima bonus Rp. 200 juta. Maka PT.
Bina Bhakti memberikan bukti pemotongan 1721-A1 dengan penghitungan sebagai
berikut:Penghitungan kembali PPh 21 terutang karena meninggalkan Indonesia selama-lamanya :
Jawab :
Gaji sebulan selama 3 bulan :  3 x Rp. 166.666.667 =         Rp.   320.000.000,-
Bonus                                                                             Rp.   200.000.000,-
Total                                                                     Rp.   520.000.000,-
Pengurang :
Biaya jabatan
5% x Rp. 520.000.000,- maksimal (Rp. 500.000,-)
3 x Rp. 500.000,-                                                                 Rp.        1.500.000,-
Penghasilan Neto selama 3 bulan                                      Rp.    518.500.000,-

Penghasilan Neto disetahunkan   12/3                              Rp. 2.074.000.000,-


PTKP K/3                                                                          Rp.      72.000.000,-
Penghasilan Kena Pajak setahun                                    Rp. 2.002.000.000,-
PPh Terutang  setahun:                                                  Rp. 545.600.000,-

PPh Terutang 3 bulan 3/12                                             Rp. 136.400.000,-


PPh Yang telah dipotong                                               Rp. 136.400.000,-

Soal 11 :
Apa kewajiban gonzales sebelum meninggalkan RI ?
Apa kilas balik atas kerjasama Antar Dep LN dengan Dep Keu ?
Jawab :
Kewajiban :
Gonzales sebelum meninggalkan Indonesia diwajibkan untuk menyampaikan SPT Tahunan 2018
berdasarkan penghasilan yang diterima seluruhnya (jika ada) selain bukti potong yang diterima dari
PT. Bina Bhakti tsb.

Kilas Balik :
- Seperti diketahui dalam rangka pengawasan Orang Pribadi WNA atau orang asing, beberapa
Kantor Pelayanan Pajak sudah melakukan kesepakatan bersama dengan Direktorat Jenderal
Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dalam rangka
kerjasama dalam pengawasan orang asing diwilayah masing-masing.
- Salah satu kerja sama yang dilakukan adalah bagi Orang Pribadi warga negara asing yang
akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya dan/atau tidak untuk kembali yang
bermaksud  mengajukan Exit Permit Only (EPO) ke Kantor imigrasi setempat diminta untuk
menyertakan Surat Keterangan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan (SKPKP) yang diterbitkan
oleh Kantor Pelayanan Pajak dimana Wajib Pajak terdaftar untuk membuktikan  bahwa yang
bersangkutan sudah memenuhi kewajiban perpajakannya selama berada di Indonesia
sebagai Subjek pajak Dalam Negeri.

Anda mungkin juga menyukai