Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Pemerintahan


Tutor : Sumarlin, S,I.Kom,M.E.Sy
Soal
1. Jelaskan definisi ilmu Pemerintahan secara Etimologi (Bahasa) dan pendapat Ahli yang kamu
Ketahui

2. Sebut dan Jelaskan Objek Material dan Objek Formal Ilmu Pemerintahan

3. Jelaskan bagaimana terbentuk nya Pemerintah dan Pemerintahan

4. Apa saja tanggung jawab Pemerintah Jelaskan ?

Jawaban no I

PENGERTIAN PEMERINTAHAN

Secara etimologi kata pemerintah berasal dari kata ''perintah''yang berarti sesuatu yang harus
dilaksanakan,yang kemudian mendapat imbuhan sebagai berikut:

Mendapat awalan "pe-" menjadi kata "pemerinmtah" berarti badan atau organ elit yang
melaksanakan pekerjaan mengurus suatu negara atau organ yang menjalankan
pemerintahan.Mendapat akhiran "an-" menjadi kata "pemerintahan" berarti perihal,cara,perbuatan
atau urusan dari badan yang berkuasa dan memiliki legitimasi.

Unsur-unsur yang terkandung di dalam kata dasar "perintah" antara lain:

Ada dua pihak yaitu yang memerintah dan yang diberi perintah.Ada wewenang untuk memberi
perintah.Keharusan yaitu kewajiban melaksanakan perintah yang sah.Antara pihak yang memerintah
dan yang diberi perintah terdapat hubungan timbal balik baik secara vertikal maupun horizontal.

Pengertian pemerintahan menurut para ahli

Menurut R.Mac Iver :

Goverment is the organization of men under authority...how men can be governed.

(Pemerintahan adalah sebagai suatu organisasi dari orang-orang yang mempunyai


kekuasaan...bagaimana manusia itu dapat diperintah).
Menurut W.Sayre :

Goverment is best defined as the organized agency of the state,exppressing and exercing its
authority.

(Pemerintah dalam definisi terbaiknya adalah sebagai organisasi negara,yang memperlihatkan dan
menjalankan kekuasaannya).

Menurut C.F.Strong :

Pemerintahan dalam arti luas memiliki kewenangan untuk memelihara kedamaian dan keamanan
negara,ke dalam dan ke luar.

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia :

Pemerintahan adalah proses,cara,perbuatan memerintah atau segala sesuatu untuk


mensejahterakan rakyat.

Menurut Penulis :

Pemerintahan adalah cara pemerintah memegang wewenang ekonomi,politik,administrasi guna


mengelola urusan-urusan negara untuk kesejahteraan masyarakat.

Pengertian pemerintahan sebagai sistem menurut M.Ryad Rasyid :

Aturan main (konstitusi,hukum,etika)dimana masyarakat dan pemerintah harus taat.Lembaga-


lembaga (yang berwenang atau memiliki otoritas melaksanakan aturan main seperti
eksekutif,legislatif dan yudikatif).Pelaku (orang atau aparat khususnya pemimpin yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan kewenangan yang melekat).

Dalam mengelola pemerintahan secara baik dan benar,pemerintah hendaknya jangan hanya sebagai
penjaga malam yang mementingkan ketertiban tetapi juga jangan lupa ketentraman dan
kesejahteraan,jadi jangan hanya mampu berkuasa tetapi juga mampu untuk melayani.

( Sumber :https://brainly.co.id/tugas/10252031)
Jawaban no II

OBJEK ILMU PEMERINTAHAN

Objek adalah suatu yang menjadi pokok pembicaraan. Dengan demikian, objek merupakan apa yang
akan diamati, diteliti dan dipelajari serta dibahas. Dalam penjabarannya objek itu sendiri terdiri dari
objek Formal dan objek Material.

1. Objek Formal Ilmu Pemerintahan bersifat khusus dan khas yaitu hubungan pemerintahan dengan
sub-subnya (baik hubungan antara pusat dengan daerah, hubungan antara yang memerintah dan
yang diperintah, hubungan antar lembaga dan hubungan antar departemen), sudah tentu
didalalamnya termasuk pembahasan output pemerintahan sebagai fungsi-fungsi, sistem-sistem,
aktifitas/kegiatan, gejala/perbuatan dan peristiwa-peristiwa pemerintahan serta kelompok elit
pemerintahan yang berkuasa.

2. Objek Material Ilmu Pemerintahan secara kebetulan sama dengan objek material ilmu politik,
ilmu administrasi negara, dan ilmu negara sendiri, yaitu negara.

Objek material diatas dapat disebutt ‘persoalan pokok’ sedangkan objek formal dapat pula disebut
‘pusat perhatian’

Jawaban no III

Menurut Taliziduhu Ndraha (2003), dilihat dari sudut biologikal, setiap organisme hidup mempunyai
bagian yang disebut kepala (head). Sebuah tubuh dikendalikan oleh kepalanya. Sebuah rumah
tangga dikendalikan oleh kepala keluarga. Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah.
Namun, fungsi kepala dalam arti sosial, mungkin terbentuk menurut tradisi, melalui pertarungan
atau karena didukung oleh masyarakat, tampil ke depan melalui proklamasi perebutan kekuasaan
dari rezim lama atau seseorang menjadi kepala karena masyarakat mengakui kesaktiannya. Bisa juga
melalui rekruitmen, pemilihan, kesepakatan atau kontrak sosial. Demikianlah, melalui berbagai cara
tersebut seseorang menjadi kepala atau sebuah lembaga mengendalikan sebuah masyarakat. Dalam
hal ini, lembaga tersebut dinamakan pemerintah dan/atau pemerintahan.

Menurut Taliziduhu Ndraha, uraian di atas menunjukkan bahwa pertama, pemerintah dapat
dianggap sebagai sesuatu yang given, ditakdirkan hadir di mana-mana: bagian integral setiap sistem.
Kedua, pemerintahan terbentuk secara evolusioner sebagai produk penyesuaian diri manusia
dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia tetap survive. Ketiga, pemerintah terbentuk melalui
revolusi, penaklukan atau pernyataan. Keempat, pemerintah dapat juga dianggap sebagai produk
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat (input) untuk
mencapai misi tertentu.

Sebagai contoh, Indonesia lahir tanggal 17 Agustus 1945. Sama seperti sebuah organisasi, pada
mulanya semua fungsi berada pada sebuah organ yang disebut bangsa. Lalu, besoknya diumumkan
pembentukan UUD sebagai dasar pembentukan pemerintahan negara. Walaupun UUD mengenal
dua macam kekuasaan, yaitu kekuasaan pemerintahan negara (Bab 3, pasal 4 dan 5) dan kekuasaan
kehakiman (Bab 9), dalam penjelasan UUD dinyatakan bahwa kekuasaan dan tanggung jawab negara
terkonsentrasi di tangan presiden: concentration of power and responsibility upon the presiden.

Jawaban no IV

Menurut Taliziduhu Ndraha (2003), ada dua sumber utama teoritik tentang tanggung jawab, yaitu di
sektor publik dan di sektor swasta/privat.

Mengenai tanggung jawab di sektor publik, Spiro sebagaimana dikutip oleh

Taliziduhu Ndraha (2003) memberikan arti responsibility sebagai accountability (perhitungan),


sebagai obligation (kewajiban), dan sebagai cause (penggerak, acts). Accountability menunjukkan
sejauh mana seorang pelaku pemerintahan terbukti mampu menjalankan tugas atau perintah yang
diamanatkan kepadanya, menurut cara, alat dan tingkat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan;
terlepas dari persoalan, apakah ia menyetujui perintah itu atau ia merasa terpaksa, dipaksa, harus,
atau karena tiada pilihan; dan dalam pada itu ia harus menerima risikonya. Obligativeness atau
obligedness menunjukkan sejauh mana seorang pelaku pemerintahan menepati, menunaikan, dan
memenuhi janji (pledge, commitment, sense of duty, lahir dari kesepakatannya, kepada Tuhan,
alam, masyarakat dan dirinya sendiri).

Pada suatu saat, siap menunaikan kewajiban-kewajiban yang lahir atau akibat dari status
(kedudukan dan posisi) sebagai pemerintah dan sejauh mana ia bersedia memikul sanksi, dampak
atau risikonya. Causativeness menunjukkan sejauh mana tingkat kepedulian yang menggerakkan
seorang pelaku pemerintahan terlepas dari (tinggi rendah) statusnya atau jabatannya untuk
bertindak atas inisiatif sendiri (freies ermessen, discretion) berdasarkan pilihan-bebas (free will)
dalam menghadapi suatu masalah atau perubahan dan siap menanggung segala risiko atau
akibatnya.

Sedangkan berkaitan dengan tanggung jawab di sektor privat, Carroll sebagaimana dikutip
Taliziduhu Ndraha (2003) berusaha meletakkan responsibility itu sebagai satu di antara tiga tahap
pemikiran tentang peran sosial perusahaan dalam masyarakat. Tahap pertama, largely defensive
(social obligation), tahap kedua somewhat more reactive (social responsibility), dan tahap ketiga
anticipatory and preventive (social responsiveness). Jadi, menurut Carroll tingkat
pertanggungjawaban yang tertinggi adalah responsiveness: pemerintahan yang responsif atau
antisipatif, bukan yang reaktif. Namun, jika definisi Spiro diperhatikan yang dimaksud sebagai
responsibility oleh Spiro sama dengan yang dimaksud responsiveness oleh Carroll.

Pertanggungjawaban adalah proses, janji adalah input dan selangkah lagi dari tanggung jawab
sebagai output adalah percaya sebagai outcome pertanggungjawaban.

Anda mungkin juga menyukai