Imunisasi Dasar 19-013
Imunisasi Dasar 19-013
Npm : 1910070130013
IMUNISASI DASAR
IMUNISASI BCG
Imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah penularan Tubercolosis (TBC) TBC disebabkan
oleh sekelompok bakteri bernama Mycobacterium Tuberculosis Compleks.
Vaksin DPT-HB-HiB digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk
rejan, hepatitis B, infeksi Haemophilus influenza tipe B secara simultan.
IMUNISASI CAMPAK
Mengandung vaksin campak hidup yang telah dilemahkan. Kemasan untuk program
imunisasi dasar berbentuk kemasan kering tunggal. Namun ada vaksin dengan kemasan
kering kombinasi dengan vaksin gondong/mumps dan rubella (campak jerman disebut
dengan MMR)
Imunisasi aktif dilakukan dengan suntikan 3x dengan jarak waktu 1 bln antara suntikan 1
dan 2, 5 bln antara suntikan 2 dan 3. Namun cara pemberian imunisasi tsb dapat berbeda
tergantung pabrik pembuatan vaksin. Vaksin Hepatitis B dapat diberikan pada ibu hamil
dengan aman dan tidak membahayakan janin, bahkan akan membekali janin dengan
kekebalan sampai berumur beberapa bln setelah lahir.
Reaksi imunisasi : nyeri pada tempat suntikan, yang mungkin disertai rasa panas
atau pembengkakan . akan menghilan dalam 2 hari.
Dosis: 0.5 ml sebanyak 3 kali
Kemasan:HB PID
Efek smping:selama 10 belum dilaporkan ada efek samping yang berarti
Kontra indikasi : anak yang sakit berat
Vaksin DPT/ HB (Combo)
Mengandung DPT berupa toxoid difteri dan toxoid tetanus yang dimurnikan dan
pertutis yang inaktif serta vaksin hepatitis b yang merupakan sub unit SUB unit
vaksin virus yang mengandung HBS Age murni dan bersifat noninfeksi.
a. Dosis: 0.5 ml sebnyak 3 kali
b. Kemasan :vial 5 ml
c. Efek samping :gejala yang bersifat sementara seperti lemas,
demam,pembengkakan ,dan kemerahan daerah suntikan. Kadag terjad gejala
berat seperti demam tinggi ,iritabilitas,meracau yang terjadi 24 jam setelah
imunisasi. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasa nya hilang dalam 2
hari.
d. Kontra indikasi:gejala keabnormalan otak pada bayi baru lahir atau gejala
serius keabtormalan pada sayaraf yang merupakan kontra indikasi pertusis
,hipersensitif terhadap komponen vaksin,penderita infeksi berat yang disertai
kejang.
IMUNISASI POLIO
Terdapat 2 jenis vaksin dalam peredaran,yang masing –masing mengandung virus volio tipe
I, II, III : yaitu (1) vaksin yang mengandung virus volio yang sudah dimatikan (salk),biasa
diberikan dengan cara injeksi , (2) vaksin yang mengandung virus volio yang hidup tapi di
lemahkan ( sabin),cara pembertian peroral dalam bentuk pil atau cairan (OPV) lebih banyak
dipakai diindonesia
JADWALPEMBERIAN IMUNISASI
Tabel 2
DT November
Kelas 2 SD Td November
Kelas 5 SD Td November