LITERATURE REVIEW
SKRIPSI
Oleh :
DINDI ANGGARA
142012016048
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2020
i
FakultasKesehatanUniversitasMuhammadiyahPringsewu
ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP
KEJADIAN STUNTING DI DESA CIPADANG WILAYAH PUSKESMAS
GEDONG TATAAN TAHUN 2020
LITERATURE REVIEW
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pedidikan pada
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Oleh :
DINDI ANGGARA
142012016048
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2020
ii
FakultasKesehatanUniversitasMuhammadiyahPringsewu
HALAMAN PERSETUJUAN
Nim : 142012016048
MENYETUJUI
Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Wahyu widiyawati,M.Keb
NBM : 1295 693
iii
FakultasKesehatanUniversitasMuhammadiyahPringsewu
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN
MENGESAHKAN
Ketua
Program Studi
Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhamadiyah Pringsewu
Elmi Nuryati,M.Epid
NBM. 927024
iv
FakultasKesehatanUniversitasMuhammadiyahPringsewu
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP
KEJADIAN STUNTING DI DESA CIPADANG WILAYAH PUSKESMAS
GEDONG TATAAN TAHUN 2020
DINDI ANGGARA
F.Kes Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Puskesmas Gedong Tataan
Email : Dindy.anggara.15@gmail.com
ABSTRAK
Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor
seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Stunting
salah satu penyakit pada anak yang belum banyak di dengar, Sehingga sering kali ibu tidak paham
dengan penyebab stunting.Penyebab stunting antara lain karena genetik, asupan makan yang
kurang, infeksi, karakteristik ibu, status ekonomidan juga pola asuh dalam pemberian makan pada
anak. Berdasarkan hasil penelitian (Sulistianingsih, 2018) diketahui bahwa dari 385 balita di 11
Puskesmas Kabupaten Pesawaran ditemukan balita stunting sebanyak 46% sedangkan balita
normal sebanyak 54%. Sebagian besar balita tidak mendapatkan ASI eksklusif (66,2%) sedangkan
balita yang memiliki riwayat ASI eksklusif hanya 33,8%. Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh (Cholifatun Ni’mah, 2015)diketahui bahwa ibu balita stunting 61,8%memiliki pengetahuan
gizi yang lebih rendah daripada ibu balita normal 29,4%. Penyebab terjadinya stunting salah
satunnya pengetahuan, seperti halnya pengetahuan yang berkaitan dengan gizi. Oleh karena itu,
berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dirumuskan masalahnya adalah : apakah ada
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Kejadian Stuntingdi Desa Cipadang Kecamatan
Gedong Tataan ?
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
kuantitatif yang bersifat analitik dengan rancangan cross sectional dan menggunakan teknik
purposive sampling dengan menganalisis hasil data yang ada pada jurnal yang telah diteliti
sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian Pengetahuan ibu mempunyai hubungan dengan kejadian
stunting pada anak terutama pengetahuan ibu mengenai nutrisi seimbang. Pengtahuan ibu
mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan anak terutama pengetahuan mengenai nutrisi.
Berdasarkan hasil review jurnal penelitian terhadap 20 jurnal nasional dan 5 jurnal internasional
dapat disimpulkan sebagai berikut :1). Publikasi jurnal dalam review penelitian dari tahun 2010-
2020 diantaranya tahun 2019 sebanyak 10 (40%), 2017 sebanyak 4 (16%), 2015 (), 2018 (8%),
2020 (8%) masing-masing sebanyak 2 jurnal, 2010 (4%), 2016 (4%) masing-masing sebanyak 1
jurnal, dan tahun 2014 sebanyak 3 (12%) jurnal. 2). Variabel penelitian dari 25 jurnal yaitu
variabel pengetahuan sebanyak 25 (78%) dan variabel sikap sebanyak 7 (22%). 3).Desain
penelitian dari 25 jurnal diantaranya crossectional sebanyak 17 (68%), Quasi eksperimen sebanyak
6 (24%) dan Pre eksperimen sebanyak 2 (8%). 4). Terdapat 23 jurnal yang menyampaikan ada
hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada anak dengan rata-rata nilai p-value <
0.05. 5).Terdapat 2 jurnal nasional yang menyampaikan tidak ada hubungan pengetahuan dengan
kejadian stunting pada anak dengan nilai p-value berturut-turut 0,967 dan 0,593. 6). Terdapat 7
jurnal menyampaikan sikap ibu berhubungan dengan kejadian stunting pada anak dengan rata-rata
nilai p-value < 0.05.
Diharapkan keluarga, lingkungan serta masyarakat dapat membantu ibu untuk
meningkatkan pengetahuan dan sikap nya terhadap penyakit pada balita serta pengetahuan
mengenai gizi yang penting untuk kesehatan balita. Dengan begitu diharapkan ibu dapat
memperhatikan segala resiko dan kesehatan untuk balita. Sehingga diharapkan penyakit stunting
pada anak dapat dihindari dan memperkecil angka penyakit stunting di Indonesia. Serta balita
dapat tumbuh dengan sehat dan terhindar dari stunting.
Kata Kunci : Stunting, Pengetahuan dan Sikap, Gizi.
84 Halaman+ 27 tabel+ 3 Bagan+.....Lampiran
v
FakultasKesehatanUniversitasMuhammadiyahPringsewu
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF
MOTHER AGAINST STUNTING EVENTS IN CIPADANG VILLAGE,
PUBLIC HEALTH CENTER, GEDONG TATAAN IN 2020
DINDI ANGGARA
ABSTRACT
vi
FakultasKesehatanUniversitasMuhammadiyahPringsewu
MOTTO
vii
FakultasKesehatanUniversitasMuhammadiyahPringsewu
PERSEMBAHAN
Tidak ada kata selain mengucapkan rasa syukur, dengan izin Allah yang
memberikan segala nikmatnya kepada penulis untuk menuntut ilmu, semoga ilmu
1. Kedua orang tuaku yang selalu mendukung untuk terus maju menggapai
cita-cita
viii
FakultasKesehatanUniversitasMuhammadiyahPringsewu
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Riwayat Pendidikan
ix
FakultasKesehatanUniversitasMuhammadiyahPringsewu
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
waktu, proposal ini diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam mengikuti mata
kuliah metedologi penelitian. Adapun judul proposal pada penelitian ini adalah
Gedong Tataan”
namun karena peran serta dan dukungan dari berbagai pihak maka penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian ini dengan baik. Pada kesempatan ini penulis
keperawatan.
5. Bapak/ Ibu dosen UMPRI yang telah banyak memberikan ilmu kepada
x
FakultasKesehatanUniversitasMuhammadiyahPringsewu
7. Teman-teman seangkatan S1 keperawatan tahun 2018, yang telah membantu
penulis dan umumnya bagi rekan-rejkan mahasiswa UMPRI Lampung, serta bagi
pembaca lainnya.
Peneliti
xi
FakultasKesehatanUniversitasMuhammadiyahPringsewu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iv
ABSTRAK.......................................................................................................v
MOTTO...........................................................................................................vii
PERSEMBAHAN...........................................................................................viii
RIWAYAT HIDUP.........................................................................................ix
KATA PENGANTAR....................................................................................x
DAFTAR ISI...................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar belakang…...................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................5
C. Tujuan penelitian..................................................................................5
D. Ruang lingkup.......................................................................................6
E. Manfaat penelitian…............................................................................6
A. Pengetahuan..........................................................................................8
B. Sikap.....................................................................................................13
C. Stunting.................................................................................................16
xii
FakultasKesehatanUniversitasMuhammadiyahPringsewu
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN.....................................................26
III. Pembahasan...........................................................................................36
I. Kesimpulan...........................................................................................68
II. Saran.....................................................................................................69
LAMPIRAN
xiii
FakultasKesehatanUniversitasMuhammadiyahPringsewu
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak
faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil dan kurangnya asupan
gizi pada bayi. Anak stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan
dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Salah satu
program upaya pemerintah pada masalah kesehatan anak pada SDGs yang
meneruskan program MDGs, 2014, ada pada poin ke 4. Indonesia optimis dapat
mencapai target dalam tujuan yang terdapat dalam SDGs untuk menurunkan
dari 97 per 1.000, kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi 44 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 2007. Dengan semakin menurunnya angka ini,
Indonesia diperkirakan akan dapat mencapai target sebesar 32 per 1.000 kelahiran
(Kemenkes, 2018).
sering kali ibu tidak paham dengan penyebab stunting. Penyebab stuntingantara
lain karena genetik, asupan makan yang kurang, infeksi, karakteristik ibu, status
2014).
Menurut Kemenkes, 2018sebanyak 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia
(PSG) tahun 2015, kejadian balita pendek diKabupaten Pesawaran sebesar 24,4%
dan mengalami peningkatan menjadi 26,7% pada tahun 2016 dan meningkat
anak yang mengalami stunting di 12 desa terdapat 249 balita. Diantara 12 desa
yaitu desa Cipadang dengan jumlah balita stunting sebesar 76 balita, desa
Sukaraja dengan jumlah balita stunting sebesar 41 balita dan Desa Bagelen
dengan jumlah balita stunting sebesar 24 balita, dari ketiga desa tersebut desa
mendapatkan ASI eksklusif (66,2%) sedangkan balita yang memiliki riwayat ASI
Ni’mah, 2015) diketahui bahwa ibu balita stunting 61,8% memiliki pengetahuan
merupakan suatu hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap objek. Pengetahuan tidak hanya didapat dari sekolah saja, melainkan
bahwa untuk ibu yang tidak mempunyai cukup pengetahuan gizi sebesar 61,8%
dan ibu balita normal 29,4%. Ibu yang mempunyai pengetahuan kurang baik akan
memilih makanan yang paling menarik panca indera dan tidak mengadakan
pilihan berdasarkan nilai dari gizi makanan. Sebaliknya orang yang semakin
dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan tersebut. (Gusti Revilla, 2016).
Selain pengetahuan sikap juga menjadi salah satu pengaruh pada kejadian
ibu merupakan kesiapan tatanan saraf (neural setting) sebelum memberi respon.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Olsa, 2017 menunjukkan bahwa sikap
ibuada positif dan negatif, sebagian besar pada kategori yang positif
sebesar55,2%, sedangkan sikap ibu dengan kategori negatif sebesar 44,8%. Hasil
sedangkan 18,9% pada ibu dengan sikap yang di kategorikan negatif. (Olsa,
2017).
sikap ibu dengan kejadian stunting usia 6-24 bulan memperoleh hasil p value (p
=0,003), ibu dengan sikap kurang memiliki resiko 5 kali lebih besar memiliki
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka, perumusan masalah pada
penelitian ini adalah apakah ada Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
3. Subjek : Pasangan ibu dan balita stunting yang ada desa Cipadang
Pesawaran.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
Gedong Tataan.
3. Bagi Peneliti
Kejadian Stunting.
TINJAUAN TEORI
A. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
true believe). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam,seperti motivasi dan faktor
dari luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan sosial budaya.
sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Sebagai contoh, pengetahuan seorang
ibu tentang pentingnya imunisasi dasar bagi anaknya diperoleh dari suatu pola
suatu yang sudah ada dan tersedia, sementara orang lain tinggal menerimanya.
pemahaman baru.
2. Jenis Pengetahuan
a. Pengetahuan implisit
biasanya sulit untuk di transfer ke orang lain baik secara tertulis ataupun
lisan. Pengetahuan implisit sering kali berisi kebiasaan dan budaya bahkan
b. Pengetahuan eksplisit
atau disimpan dalam wujud nyata, bisa dalam wujud prilaku kesehatan.
1. Pendidikan
objek tertentu.
2. Informasi/media massa
seseorang.
b. Lingkungan
c. Pengalaman
dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari
sebagai berikut.
evaluasi.
menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subjek penelitian atau
1. Definisi Sikap
seseorang terhadap suatu stimulus atauobjek. Manifestasi sikap itu tidak dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata
yang dalam kehidupan sehari hari merupakan reaksi yang bersifat emosional
a. Menerima (Receiring)
yang diberikan (objek). Misalnya, sikap orang terhadap gizi dapat dilihat
gizi.
b. Merespon (Responding)
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu
terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang
adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya, seorang yang mengajak
adalah suatu bukti bahwa si ibu tersebut telah mempunyai sikap positif
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
menjadi akseptor KB, meskipun mendapat tantangan dari mertua atau orang
tuanya sendiri.
Ada tiga cara pengukuran sikap, yaitu wawancara, observasi, dan kuesioner.
diajukan sehingga hasil wawancara yang diperoleh dapat tidak sesuai dengan
kenyataannya.
individu terhadap suatu obyek sikap. Secara umum, metoda ini sulit
Selain itu, peneliti juga akan merasa kesulitan untuk menafsirkan sikap
individu dapat memberikan hasil sesuai fakta pada individu namun akan
a. Faktor internal
mana rangsangan yang harus didekati dan mana rangsangan yang harus
b. Faktor eksternal
C. Stunting
1. Pengertian Stunting
Stunting atau biasa disebut kerdil adalah kondisi dimana balita memiliki
panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur.
Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus
dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. Balita
stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor
seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan
kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita stunting di masa yang akan datang
Stunting pada anak merupakan hasil jangka panjang konsumsi kronis diet
indikator PB/U kurang dari -2SD berisiko mengalami kematian empat kali
lebih besar pada usia kurang dari lima tahun dibandingkan dengan anak
berstatus gizi baik. Stunting paling berisiko terjadi pada masa dua tahun
perkembangan otak dan pertumbuhan linear yang pesat. Stunting masih dapat
diperbaiki jika terjadi pada dua tahun pertama usia anak, namun setelahnya
akan sulit untuk diperbaiki. Penyebab stunting antara lain adalah karena
2. Etiologi Stunting
Penyebab stunting antara lain adalah karena genetik, panjang badan lahir,
kurangnya asupan makan, infeksi, karakteristik ibu dan status ekonomi. Pola
keduanya. Pemberian makan untuk anak usia 6-24 bulan harus diperhatikan
baik secara kualitas maupun kuantitas karena pada masa ini juga turut
dari hanya ASI dan ditambah makanan lumat serta lunak, serta perkenalan
terhadap makanan keluarga untuk anak usia lebih dari satu tahun. Asupan
2019).
Stunting tidak hanya disebabkan oleh satu faktor tetapi disebabkan oleh
banyak faktor yang berhubungan dengan faktor lain. Diantara faktor yang
terhadap terjadinya gangguan pertumbuhan pada anak. Pola asuh yang buruk
ibu sangat penting dalam pemenuhan gizi anak karena anak membutuhkan
diperlukan pengetahuan gizi yang baik dari orang tua agar dapat menyediakan
ibu yang memiliki pengetahuan dan sikap gizi yang kurang akan sangat
berpengaruh terhadap status gizi anakya dan akan sukar untuk memilih
3. Dampak Stunting
Menurut (Kemenkes, 2018) ada dua dampak kejadian stunting yaitu sebagai
berikut :
sekolah.
4. Pencegahan Stunting
mikronutrien.
6) Pemberantasan kecacingan.
KIA.
eksklusif.
b. Balita
a) Pengetahuan
b) Sikap
c) Status ekonomi
seperti gubernur dan wali kota dan jabatan rendahseperti camat dan lurah.
Di sekolah ada kepala sekolah dan ada stafsekolah.Di rt atau rw kita ada
orang kaya, orang biasa saja danada orang miskin.Perbedaan itu tidak
hanya muncul dari sisijabatan tanggung jawab social saja, namun juga
2010).
d) Pendidikan
sarana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
berikut :
a) Situasi ibu
Kondisi kesehatan dan gizi ibu sebelum dan saat kehamilan serta
adalah postur tubuh ibu (pendek), jarak kehamilan yang terlalu dekat,
kelahiran. Usia kehamilan ibu yang terlalu muda (di bawah 20 tahun)
susu ibu (ASI) eksklusif, dan proses penyapihan dini dapat menjadi
infeksi.(Kemenkes, 2018).
6. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah ringkasan dan tinjauan pustaka yang digunakan untuk
sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Pengetahuan
Sikap
Stunting
Faktor yang
mempengaruhi stunting :
a. Situasi ibu / calon
ibu
b. Situasi bayi dan
balita
c. Situasi sosial
ekonomi
d) Kerangka Konsep
Gambar 2.2
Kerangka konsep
Variabel Independent Variabel Dependent
Pengetahuan Stunting
Dan Sikap
e) Hipotesis
ini dirumuskan dalam bentuk hubungan antara variabel bebas dan variabel terkait.
Ha : Ada Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Kejadian Stunting
2019.
BAB III
dalam studi ini menggunakan The Centre For Review And Dissemination
And The Joanna Briggs Institute Guideline sebagai panduan dalam asesmen
kualitas studi yang akan dirangkum. Evaluasi dalam literature review akan
2. DatabasePencarian
dilakukan pada bulan Mei 2020. Penggunaan data dalam penelitian ini
adalah data sekunder, dengan cara menganalisis hasil penelitian dari peneliti
3. Kata Kunci
artikel atau jurnal yang akan digunakan. Kata kunci yang digunakan dalam
D. Outcome yaitu hasil yang diperoleh pada studi terdahulu yang sesuai
yangakan di review.
diduplikasi dan jurnal yang tidak sesuai dengan criteria inklusi dilakukan
12. Rizkia Dwi Rahmandiani, Sri Astute, Ari Indra Susanti. 2019. JSK,
Volume 5 Nomor 2 Desember Tahun 2019.
Judul : Hubungan pengetahuan ibu balita
tentang stunting dengan karakteristik ibu dan
sumber informasi di desa hergamanah
kecamatan jatinangor kabupaten sumedang.
13. Rizki Mulya Gopur Kusuma Jaya, Mirasari Putri, Herry Garna.
2020. Volume 6, No. 1. Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung, Prosinding Kedokteran.
Judul : Pengaruh pemberian ASI eksklusif
dan pengetahuan ibu tentang stunting terhadap
kejadian stunting usia 12-60 bulan.
18. Grace K.L. Langi, I Made Djendra, Rudolf B. Purba, Ryan S.P
Tondanggene. Gizido Volume 11 No.1 Mei 2019.
Judul : Pengetahuan ibu dan pemberian ASI
eksklusif dengan kejadian stunting pada balita
2-5 tahun di puskesmas kawanhkoan
minahasa.
Tujuan : Untuk mengetahui pengetahuan ibu
dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian
stunting pada balita 2-5 tahun di puskesmas
kawanhkoan minahasa.
Jenis : Observasional analitikpendekatan
Penelitian cros sectional dengan teknik random sampling.
Instrument : Kuesioner dan antropometri TB/U.
penelitian
Metode : Uji Chi square
Analisa Data
Sampel : 41 responden usia anak 2-5 tahun
Hasil : Didapatkan hasil bahwa pengetahuan
ibu dalam kategori baik sebanyak 8 (19,5%),
cukup 17 (41,5%), kurang 16 (39%) dapat
diaktakan bahwa pengetahuan ibu di wilayah
kerja puskesmas Kawangkoan kabupaten
minahasa masih sangat belum memadai
dengan uji stastistik didapatkan nilai p-value
0.05 artinya terdapat hubungan pengetahuan
dengan kejadian stunting..
25. David Mukunya, Samuel Kizto, Tonny Orach, Regina Ndagire, Emily
Tumwakire, Godfrey Zary Rukundo, Ezekiel, Sarah Kiguli. BMC
Public Health 2014, 14:976.
Judul : Knowlage of integrated management
of childhood illnesses community and family
practice (C-IMCI) anda association with child
undernutrition in northern Uganda : a cross
sectional study.
Tujuan : Untuk mengetahui Knowlage of
integrated management of childhood illnesses
community and family practice (C-IMCI) anda
association with child undernutrition in
northern Uganda
Jenis : Deskriptif dengan pendekatan cross
Penelitian sectional dengan teknik two sub counties
proposefully.
Instrument : Kuesionerpengetahuan dan
penelitian pengukuran TB/U, BB/U berdasarkan z-score
dengan microtoice.
Metode : Logistic regression analisis
Analisa Data
Populasi : 47000 anak
Sampel : 443 carataker child pairs usia anak 0-
60 bulan.
Hasil : Berdasarkan hasil analisis
disampaikan knowledge of C-IMCI odds ratio
0,5 dan CI 95% 0,2-1,1, dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan dalam penelitian ini dapat
mempengaruhi perilaku kelaurga dalam
memberikan asupan nutrisi kepada anak usia
0-60 bulan dan berpengaruh besar terhadap
status nutrisi anak. Pada penelitian ini anak
yang mengalami stunting sebanyak 52 anak
berusia < 25 bulan dan > 25 bulan sebanyak 4
anak, disimpulkan pengetahuan keluarga
mempunyai hubungan signifikan dengan
kejadian stunting pada anak usia 0-60 bulan p-
value 0.05.
25)
Kategori N %
Tahun Publikasi
1 4
2010 3 12
2014 2 8
2015 1 4
2016 4 16
2017 2 8
2018 10 40
2019 2 8
2020
Total 25 100
Variabel
Penelitian 25 78
Pengetahuan 7 22
Sikap
Total 32 100
Desain Penelitian
Pre eksperimen 2 8
Quasi eskperimen 6 24
Crossectional 17 68
Total 25 100
yaitu tahun 2010 sampai dengan 2020. Publikasi jurnal dalam review penelitian
terbanyak tahun 2019 yaitu 10 (40%), 2017 sebanyak 4 (16%), 2015 2 (8%), 2018
(8%), 2020 (8%) masing-masing sebanyak 2 jurnal, 2010 (4%), 2016 (4%)
sebanyak 25 (78%) dan variabel sikap sebanyak 7 (22%) serta desain penelitian
nilai p-value 0.967 dan penelitian (Dian Indahwati Hapsari et al, 2019)
baik presentase lebih besar dibandigkan denga yang kurang baik, hal
baik dan buruk tergantung sifat dari kelompoknya dan budaya yang
risiko 3,877 kali lebih besar dengan kejadian stunting pada anak
dalam pola asuh anak yang tepat dapat mencegah terjadinya malnutrisi
gizi anak saat ini dampak dari kurangnya pengetahuan ibu mengenai
informasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa pada ibu
SMP (66,4%) dengan hasil uji statistik Chi Square didapatkan nilai p-
penting dalam masalah status gizi anak, pengetahuan ibu yang kurang
stunting.
diripribadi manusia itu sendiri dan faktor eksternal yaitu faktor yang
yang meningalkan kesan yang kuat. Menurut Wa Ode Sri Andriani dkk
suka atau tidak suka terhadap isu atau ide orang lain dapat disimpulkan
sikap ibu dengan kejadian stunting usia 6-24 bulan nilai p-value 0.003.
pemberian makan pada anaknya. Skor sikap dalam penelitian ini pada
stunting pada anak didapatkan nilai p-value 0.000. Sikap ibu dalam
bahwa sikap ibu yang positif akan membawa dampak yang positif
menghargai dan bertanggung jawab atas apa yang telah diketahui. Hal
stunting pada anak usia sekolah dasar dengan nilai p-value 0.000,
presentase sikap ibu yang negatif dalam penelitian ini yaitu 31,7% dan
gizi pada anak akan berpelung lebih besar dibandingkan sikan ibu
skor 7.40 menjadi 10,61 dengan hasil uji stastisik p-value 0.000 dapat
ibu yang positif akan memberikan peluang besar kepada anak untuk
hasil penelitian dan kajian teori yang terkait bahwa sikap ibu disini
yaitu bagaimana seorang ibu memberikan makan, pola asuh yang tepat
untuk mencgah stunting pada anak (Titi et al, 2019). Selain itu seorang
ibu yang memiliki sikap gizi yang kurang akan sangat berpengaruh
terhadap status gizi anakya dan akan sukar untuk memilih makanan
yang bergizi untuk anak dan keluarganya. Sikap pemberian makan ibu
dibentuk dengan edukasi dan informasi hal ini untuk membentuk sikap
yang positif terutama seorang ibu. Selain itu sikap ibu dapat dibentuk
ibu dengan pemberian edukasi mengenai kebutuhan gizi, hal ini dapat
sikap yang baik dan langeng pada ibu yaitu dengan pemberian edukasi
keluarga seperti orang tua, suami dan kerabat, sikap keluarga yang
positif akan meningkatkan dan mengguatkan pembentukan sikap
tidak dengan dukungan sikap keluarga terhadap ibu dalam pola asuh
anak yang negatif justru akan berpengaruh besar terhadap perilaku ibu
anak dan lingkungan sekitar yang kurang baik. Kondisi ini berdapak
buruk bagi kesehatan anak terutama usia balita yang rentang akan
dipengaruhi oleh suami dan orang tua terutama ibu kandung ataupun
1. Kesimpulan
2015 (), 2018 (8%), 2020 (8%) masing-masing sebanyak 2 jurnal, 2010
sebanyak 2 (8%).
D. Terdapat 23 jurnal yang menyampaikan ada hubungan pengetahuan ibu
dengan kejadian stunting pada anak dengan rata-rata nilai p-value < 0.05.
2. Saran
B. Bagi Keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Dian Indahwati Hapsari, Ria Risti Komala Dewi , Selviana. 2019. Determinan
kejadian stunting pada balita di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan
terluar).Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 6 No. 2
Agustus 2019.
Dianna, Neti Septianingsih, Jehani Fajar Pangestu. Perbedaan pengetahuan ibu
balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang stunting
melalui media video dan leaflet di wilayah kerja puskesmas saingon
kecamatan Pontianak timur. Jurnal Kebidanan Khatulistiwa Volume 6
Nomor 1 Januari 2020,Hlm 7-15.
Edwin Danie Olsa. 2017. Hubungan sikap dan pengetahuan ibu terhadap
kejadian stunting pada anak baru masuk sekolah dasar di kecamatan
nanggalo kota padang.Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang.
Grace K.L. Langi, I Made Djendra, Rudolf B. Purba, Ryan S.P Tondanggene.
Pengetahuan ibu dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting
pada balita 2-5 tahun di puskesmas kawanhkoan minahasa.Gizido
Volume 11 No.1 Mei 2019.
Hariska Pratiwi, Hartati Bahar & Rasma. 2016. Peningkatan Pengetahuan, Sikap,
dan Tindakan Ibu Alam Upaya Pencegahan Gizi Buruk pada Balita
Melalui Metode Konseling Gizi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-
Wua Kota Kendari Tahun 2016.
Rizki Mulya Gopur Kusuma Jaya, Mirasari Putri, Herry Garna. 2020. Pengaruh
pemberian ASI eksklusif dan pengetahuan ibu tentang stunting terhadap
kejadian stunting usia 12-60 bulan.Volume 6, No. 1. Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung, Prosinding Kedokteran.
Rizkia Dwi Rahmandiani, Sri Astute, Ari Indra Susanti. 2019. Hubungan
pengetahuan ibu balita tentang stunting dengan karakteristik ibu dan
sumber informasi di desa hergamanah kecamatan jatinangor kabupaten
sumedang.JSK, Volume 5 Nomor 2 Desember Tahun 2019.
Wellem Elseus Pormes, Sefti Rompas, Amatus Yudi Ismanto. 2014. Hubungan
pengetahuan orang tua tentang gizi dengan stunting pada anak usia 4-5
tahun di TK malaekat pelindung manado.Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.