Anda di halaman 1dari 12

PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Pengertian Hipotesa
Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu parameter populasi yang
dimaksudkan untuk pengujian atau kesimpulan sementara yang harus diuji
kebenarannya yang berguna untuk pengambilan keputusan

B. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesa adalah prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai
untuk menentukan apakah hipotesa merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh
karenanya tidak ditolak, atau hipotesa tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus
ditolak

Merumuskan hipotesis dengan pendekatan statistika dapat dibedakan atas dua bentuk
yaitu:
1. Hipotesis nol (H0) atau hipotesis dasar, Hipotesis nol biasanya kasus yang
kita uji mempunyai sifat yang serba sama (mempunyai tanda =) dengan notasi
matematis adalah seperti : H0 = μA = μB atau μA - μB = 0
2. Hipotesis alternatif (Ha) atau hipotesis penelitian, ada 3 kemungkinan bentuk
hipotesis alternatif yang dinyatakan dengan notasi matematis seperti berikut :
Ha : μA > μB
μA < μB
μ A ≠ μB

C. Prosedur Pengujian Hipotesis


Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan prosedur/langkah-langkah berikut :

1
D. Uji Signifikansi/Taraf Nyata
Pengujian hipotesis bagi setiap peneliti terlebih dahulu menentukan taraf nyata
atau tingkat kepercayaan.

”Taraf nyata adalah nilai kritis yang digunakan sebagai dasar untuk menerima atau
menolak hipotesis nol. Taraf nyata dilambangkan dengan α, dimana α = 1- C, ingat
bahwa C adalah Confident Interval (tingkat kepercayaan/keyakinan) ; apabila C = 95%
maka α =1-0,95 = 0,5 Semakin besar nilai C, maka semakin kecil nilai α. Besar kecilnya
nilai α bergantung pada berapa besarnya tingkat kesalahan yang menyebabkan risiko
dapat diterima. Semakin besar tingkat keyakinan (C) dan semain kecil taraf nyata (α),
maka akan semakin baik. Kebiasaan umum yang dipakai taraf nyata (α) tersebut adalah
1% atau tingkat keyakinan 99% ; 5% atau tingkat keyakinan 95% ; 10% atau tingkat
keyakinan 90%. Namun demikian, sangat dimungkinkan untuk membuat taraf nyata
lain sesuai dengan tujuan penelitian”.

Uji statistik adalah suatu nilai yang diperoleh dari sampel dan digunakan untuk
memutuskan apakah akan menerima atau menolak hipotesa.

Formulasi untuk menentukan uji satatistika misalnya Nilai Z diperoleh:

Selanjutnya dalam pengujian signifikansi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Uji signifingkasi satu arah yaitu daerah penolakan Ho hanya satu yaitu terletak di
ekor (area) sebelah kanan saja atau ekor (area) sebelah kiri saja. Karena
hanya satu daerah penolakan berarti luas daerah penolakan tersebut sebesar
taraf nyata yaitu α, dan untuk nilai kritisnya biasa ditulis dengan Zα. Penentuan
daerah keputusan:

2
b. Uji signifingkasi dua arah adalah daerah penolakan Ho ada dua daerah yaitu
terletak di ekor (area) sebelah kanan dan kiri. Karena mempunyai dua daerah,
maka masing-masing daerah mempunyai luas ½ dari taraf nyata yang
dilambangkan dengan ½α, dan nilai kritisnya biasa dilambangkan dengan Z ½α.
Penentuan daerah keputusan :

Contoh uji signifikansi menggunakan tanda lebih besar dan lebih kecil (satu arah) :

1. Ujilah beda rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah rata-rata hasil


produksi lebih kecil dari 13,17%. Maka perumusan hipotesanya menjadi:
H0 : μ ≤ 13,17
Ha : μ > 13,17
Untuk tanda μ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda > pada
Ha menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor (area) kanan seperti Gambar A.

2. Ujilah beda selisih dua rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah selisih dua
rata-rata populasi lebih besar sama dengan 0.
H0 : μpa– μpl ≥ 0
Ha : μpa– μpl < 0
Untuk tanda ≥ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda < pada
Ha menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor (area) kiri seperti Gambar B.

Gambar Uji Signifikansi Tanda Lebih Besar Dan Lebih Kecil (Satu Arah)

3
Contoh uji signifikansi menggunakan tanda Dua Arah
1. Ujilah nilai rata-rata sama dengan 13,17%. Maka hipotesanya dirumuskan :
H0 : μ = 13,17%.
Ha : μ ≠ 13,17%.

2. Ujilah nilai koefisien untuk b sama dengan 0. Maka hipotesanya dirumuskan


sebagai berikut:
H0 : b = 0
Ha : b ≠ 0.
Gambar Uji Signifikansi Dua Arah

E. Pengujian Hipotesis Sampel Besar

Pengujian hipotesis sampel besar dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu :

1. Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi Sampel Besar

Contoh menguji hipotesa rata-rata sampel besar:


Perusahaan Daerah di Sultra menyatakan bahwa hasil investasinya rata-rata
mencapai 13,17%. Untuk menguji apakah pernyataan tersebut benar, maka lembaga
konsultan Bisnis mengadakan penelitian pada 36 perusahaan Daerah di Sultra dan
didapatkan hasil bahwa rata-rata hasil investasi adalah 11,39% dan standar
deviasinya 2,09%. Ujilah apakah pernyataan perusahaan daerah di Sultra tersebut
benar dengan taraf nyata 5%.

Langkah-langkah pengujian:

4
Selanjutnya untuk menguji hipotesis proporsi sampel besar dapat dilakukan
dengan formulasi sebagai berikut :
ρ−P
Z=
P(1−P)

Di mana:
n

Z : Nilai uji Z
p : Proporsi sampel
P : Proporsi populasi n : Jumlah sampel

5
Contoh menguji hipotesa proporsi sampel besar :
Dengan program KUR tentu saja harapan pemerintah paling tidak 25% penerima
KUR adalam UMKM dari sector primer prioritas. Hasil penelitian oleh konsultan
pada tahun 2019 terhadap 60 penerima KUR menunjukkan proporsi penerima KUR
dari sector primer prioritas sebanyak 22%, dengan taraf nyata 5% apakah harapan
pemerintah jumlah penerima KUR dari sector primer prioritas sudah terwujud?
Jawab :
Diketahui ρ = 22% ; P = 25%; n = 60 ; α = 5%

Langkah 1
Hipotesis
Ho : P = 0,25
Ha : P ≠ 0,25

Langkah 2
Taraf Nyata 5%, tanda dari Ha menunjukkan Uji Dua Arah. Nilai kritis Zα/2 dengan
probabilitas = 0,5 – (0,05/2)=0,4750. Sehingga nilai kritis Zα/2=1,96

Langkah 3
Uji Satatistik
maka kita gunakan rumus
ρ−P
Z=
P(1−P)
√ n
0,22−0,25
Z=
Sehingga di peroleh nilai 0,25(1−0,25)

Z = -4,157
√ 60

Langkah 4
Menentukan Daerah Keputusan
Ho ditolak karena Z > Zα/2 atau Z < -Zα/2
Z > Zα/2 = 4,157 > 1,96 atau Z < -Zα/2 = -4,157 < -1,96

Z = -4,157

Langkah 5
Mengambil Keputusan
Karena Nilai Uji Z terletak pada daerah menolak Ho. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima. Kesimpulan dari kondisi ini bahwa terdapat cukup bukti untuk menolak

6
Ho dan dapat disimpulkan bahwa penerima KUR sector primer prioritas tidak sama dengan
25%

2. Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan Proporsi Sampel Besar


Distribusi sampling dari selisih rata-rata proporsi memiliki distribusi normal dan
mempunyai standar deviasi sebagai berikut:

Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut:

Rumus standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut:

Hipotesa selisih proporsi sampel besar, untuk standar deviasi proporsi


populasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

7
Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut:

Standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut:

Contoh uji satu arah selisih proporsi

Majalah prospektif edisi 25 membahas tentang fenomena kenaikan harga dengan


tema Kenaikan Harga BBM Menyensarakan Rakyat. Menurut majalah ini, rating
acara Kenaikan harga BBM mencapai 35, artinya pada waktu yang sama ditonton
35 juta orang. Sebuah perusahaan Pertamina ingin memasang iklan pada acara
tersebut, dan ingin mengetahui apakah proporsi menolak dan menerima kenaikan
harga BBM sama. Untuk mengetahui hasil tersebut dicari responden per telepon
sebanyak 300 menolak dan sebanyak 150 orang menerima, sedang responden
menolak sebanyak 400 orang dan 350 orang menerima. Dengan taraf nyata 5%
ujilah apakah proporsi menolak dan menerima kenaikan harga BBM sama?

Langkah-langkah pengujian adalah:

8
9
CONTOH LATIHAN

1. PT. Matahari Putra Prima di Tangerang mengembangkan sistem pengamanan untuk


menurunkan tingkat pencurian. Perusahaan menekankan bahwa pencurian tidak
boleh lebih dari 5 kali sehari. Selama pengamatan 30 hari ternyata angka pencurian
masih tinggi, yaitu rata-rata 6 kali dengan standar deviasi sebesar 4. Dengan
menggunakan taraf nyata 5%, apakah target perusahaan tersebut tercapai ?

Jawab :
Langkah 1 ; Merumuskan Hipotesis
Ho : μ ≤ 5
Ha : μ > 5

Langkah 2 ; Menentukan Taraf Nyata


Taraf nyata α = 5% tanda dari Ha menunjukkan uji satu arah dengan daerah
penolakan Ho berada di ekor (area) sebelah kanan. Nilai kritis Zα dengan
probabilitas = 0,5 – 0,05 = 0,4500 sehingga nilai kritis Zα adalah 1,65 (lihat pada
tabel kurva nomal angka yang mendekati 0,4500 adalah 0,4505)

Z 0.05

1,6 0,4505 Zα (Ztabel) = 1,65

Langkah 3 ; Menentukan Uji Statistik


x́=6 dengan μ = 5 dan s = 4 dan n = 30

6−5
Z=
4 / √30

Z=1,36

Langkah 4 ; Menentukan daerah keputusan dengan nilai Zα = 1,65


Daerah
penolakan Ho

Daerah tidak menolak Ho

1,36 1,65

Langkah 5 ; Mengambil keputusan


Nilai Uji Z (Z hitung = 1,36) terletak pada daerah tidak menolak Ho. Hal ini
menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan dari kondisi ini adalah

10
bahwa tidak cukup bukti untuk menolak Ho, sehingga rata-rata pencurian memang
dibawah atau sama dengan 5 (≤ 5) dan mencapai target perusahaan.

2. Perusahaan reksadana menyatakan bahwa hasil investasi reksadana saham


sepanjang 2019 rat-rata mencapai 10,5%. Untuk menguji apakah pernyataan
tersebut benar, maka lembaga konsultan Humanika Consultindo mengadakan
penelitian pada 30 perusahaan reksadana saham dan didapatkan hasil bahwa rata-
rata hasil investasi adalah 16,32% dengan standar deviasi 10,46%. Ujilah apakah
pernyataan perusahaan reksadana tersebut benar dengan taraf nyata 5%

3. Seorang investor ingin mengetahui apakah investasi pada reksadana dan deposito
perbankan sama. Untuk keperluan tersebut dipilih 65 perusahaan reksadana dan
hasil rata-ratanya mencapai 10,82% untuk reksadana pendapatan tetap dengan
standar deviasi 3,79%. Pada 22 perbankan diketahui bahwa suku bunga deposito
rata-rata 6,69% dan standar deviasi 1,85%. Dengan taraf nyata 5%, tentukanlah
apakah rata-rata hasil investasi direksadana dan deposito perbankan sama?

4. Seorang kontraktor menyatakan bahwa 60% rumah rumah yang baru dibangun di
komplek elit kota Serang Banten dilengkapi dengan AC. Apakah anda setuju dengan
pernyataan tersebut bila diantara 50 rumah baru yang di ambil secara acak terdapat
33 rumah yang menggunakan AC? Gunakan taraf nyata 10% dengan alternative lebih
banyak dari itu.

5. PT. Komenk Perkasa memproduksi resole dengan harga Rp. 3.500 setiap 0,25 Kg.
Resole ini dipasarkan untuk remaja wanita dan ibu ibu. Dari 650 remaja wanita
konsumennya, 530 orang menyatakan suka. Dari 300 ibu ibu, sebanyak 200
menyatakan suka. Apabila perusahaan ini menginginkan perbedaan proporsi remaja
dibandingkan ibu ibu lebih dari 20%, Apakah hal tersebut tercapai? Ujilah dengan
taraf nyata 5%

Jawab :

11
12

Anda mungkin juga menyukai