Anda di halaman 1dari 12

Nama : Yulisia Rezky Kirana

NIM : 1814042014
Kelas : Pendidikan Biologi A (01)

Konsep Listrik Statis

A. Muatan Listrik
Muatan listrik merupakan sifat ataupun muatan dasar yang dibawa partikel dasar
sehingga menimbulkan partikel dasar tersebut hadapi style tarik menarik serta tolak menolak.
Muatan listrik suatu partikel dasar dapar berjenis positif serta negatif. Muatan listrik
merupakan muatan dasar yang dimiliki sesuatu barang, yang buatnya menghadapi style pada
barang lain yang bersebelahan serta pula mempunyai muatan listrik. Simbol Q kerap
digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem Satuan Internasional (Sang) dari satuan Q
merupakan coulomb, yang ialah 6. 24 x 1018 muatan dasar. Ada pula jenis muatan listrik
antara lain yaitu :
1. Muatan Listrik Positif (Proton)
Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Positif biasanya bersifat saling tolak
menolak dengan sesuatu barang yang bermuatan, serta dalam perihal ini terjalin sebab
muatan positif itu sejenis sehingga akan beraksi saling tolak menolak.
2. Muatan Listrik Negatif( Elektron)
Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Negatif pada sesuatu barang bisa
ditentukan bila ada barang yang mempunyai muatan negatif serta saling tolak menolak
dengan plastik yang mempunyai muatan, hingga bisa ditentukan kalau muatan barang tersebut
negative.
Benda – benda yang bermuatan listrik, apabila saling didekatkan bisa menghadapi gaya
tarik ataupun gaya tolak. Gaya tarik terjadi apabila barang yang didekatkan mempunyai
muatan listrik yang berbeda (muatan positif serta negatif). Gaya tolak terjadi apabila barang
yang didekatkan mempunyai muatan listrik yang sejenis ataupun sama (muatan positif dengan
positif ataupun muatan negatif dengan negatif).
Persamaan Muatan Listrik, yaitu ;
Q= n.e
Dimana :
Q= Muatan listrik (Coulomb)
n= Jumlah electron
e= Muatan elektro – 1,6 x 10- 19C
B. Hukum Coulumb
Hukum Coulomb adalah salah satu hukum dari dasar ilmu fisika yang berkaitan dengan
kelistrikan. Hukum Coulomb ini berbicara tentang bagaimana gaya dapat bisa muncul
diantara dua partikel yang bermuatan, seiring dengan peningkatan jarak, medan, dan juga
gaya listrik yang akan mengecil.
Bunyi Hukum Coulumb berbunyi ; “Besaran gaya tarik menarik atau tolak menolak
antara dua benda bermuatan listrik berbanding lurus dengan muatan masing-masing benda
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut”.
Namun, ketika dua muatan yang sejenis didekatkan satu sama lain maka akan terdapat
gaya yang saling menolak dan mencegah kedua muatan tersebut bersatu. Berbeda dengan dua
buah muatan yang berbeda muatan ketika didekatkan akan timbul gaya saling tarik menarik.
Gaya tarik menarik dan gaya tolak menolak tersebut disebut sebagai gaya elektrostatis.
Rumus Hukum Coulumb
Fc = k/ Q1 X Q2 / r2
Dimana Fc merupakan sebuah gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak dengan satuan
Newton (N), k merupakan konstanta pembanding besarnya 9 x 10 pangkat 9 Nm2/C2, Q 1
merupakan besar muatan pertama dengan satuan Coulomb (C), Q2 merupakan besar muatan
kedua dengan satuan Coulomb (C), dan r merupakan jarak antara 2 benda bermuatan dengan
satuan meter (m).
C. Medan Listrik
Medan listrik yaitu ruang yang terletak di sekitar muatan listrik. Dimana ketika sebuah
muatan uji ditempatkan dalam ruang di dekat tongkat yang bermuatan, maka sebuah gaya
eletrostatis akan bekerja pada muatan uji.
Medan listrik ini digambarkan dengan garis gaya listrik yang arahnya keluar/menjauhi
muatan positif dan mendekati muatan negatif .
Kuat Medan Listrik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
E = f/q
Ket :
 E = kuat medan listrik (N/C)
 F = gaya coloumb (N)
 q = muatan uji (C)
Arah gaya yang ditimbulkan ketika muatan uji didekatkan dengan muatan sumber
akan berbeda-beda, tergantung dengan jenis muatannya.
1. Bila muatan sumber positif dan muatan uji positif, maka arah gaya coloumbnya akan
menjauh dari muatan uji dan muatan sumber.

2. Bila muatan sumber positif dan muatan uji negatif, maka gaya coloumb akan
mendekati muatan sumber. Berikut gambarnya :

3. Bila muatan sumber negatif dan muatan uji postif, maka gaya coloumb akan
mendekati muatan sumber. Berikut gambarnya :
4. Bila muatan sumber negatif dan muatan uji juga negatif, maka gaya coloumb akan
menjauhi muatan uji. Berikut gambarnya :

Berdasarkan Hukum Coulumb maka, penulisan sistematis kuat medan listrik yaitu :

E = k (Q/r2)

Dimana

 E = besar kuat medan listrik (N/C)


 Q = muatan sumber (C )
 r = jarak antara muatan uji terhadap muatan sumber (m)

D. Beda Potensial dan Energi Listrik


Beda potensial listrik merupakan perbedaan jumlah elektron dua benda yang
bermuatan listrik atau juga merupakan perbedaan kandungan listrik dalam dua benda.
Benda yang kehilangan elektron akan bermuatan listrik positif dan memiliki potensial
listrik tinggi, sedangkan benda yang menerima elektron akan bermuatan listrik negatif
sehingga potensial listriknya rendah. Beda potensial listrik umumnya dikenal dengan
tegangan listrik dengan satuan volt (V).
Potensial listrik juga didefinisikan sebagai usaha atau energi di dalam untuk
memindahkan muatan listrik atau juga besarnya muatan listrik yang berpindah tiap jarak
tertentu. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui rumus dari potensial listrik yaitu :
Keterangan :

 V adalah potensial listrik dengan satuan volt (V)


 W adalah usaha/energi listrik dengan satuan Joule (J)
 Q adalah besarnya muatan listrik dengan satuan Coulomb (C)
 r adalah jarak muatan listrik tersebut berpindah dengan satuan meter (m)

Berdasarkan rumus pertama, dapat diketahui bahwa postensial listrik dipengaruhi


dua faktor usaha/energi listrik dan besar muatan berpindah. Jika usaha/energi untuk
memindahkan muatan listriknya besar maka potensial listrik benda tersebut besar namun jika
usaha atau energi kecil maka potensial listrik juga kecil. Hal tersebut menunjukkan bahwa
potensial listrik berbanding lurus dengan usaha/energi listrik. Adapun bila besar muatan
listriknya kecil maka potensial listrik dari benda tersebut besar, dan bila muatan listriknya
besar maka potensial listriknya semakin kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa potensial
listrik berbanding terbalik dengan besar muatan listrik.
Berdasarkan rumus kedua, komponen yang mempengaruhi potansial listrik yaitu
besar muatan listrik dan jarak muatan listrik tersebut berpindah. Bila muatan listrik yang
berpindah semakin besar maka potensial listrik tersebut akan semakin besar dan bila muatan
listriknya semakin kecil maka potensial listriknya juga semakin kecil. Jika jarak perpindahan
muatan listrik semakin jauh maka potensial listriknya semakin kecil dan jika jarak
perpindahan muatan listrik semakin dekat maka potensial listriknya akan semakin besar.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa pada rumus kedua, potensial listrik
berbanding lurus dengan besar muatan bila jarak perpindahannya tetap, dan berbanding
terbalik dengan jarak perpindahan dari muatan listrik dengan besar muatan yang sama.

Elektron yang berpindah dari satu benda ke benda lain atau di dalam penghantar
dapat menghasilkan energi. Energi tersebut dinamakan energi listrik. Energi listrik disebut
juga dengan usaha listrik. Usaha listrik inilah yang dipakai sebagai penghitungan
pembayaran listrik di rumah kalian.
Rumus untuk menghitung energi/usaha listrik antara lain:

1. W = P x t
2. W = V x I x t
3. W = V² x t / R
4. W = I² x R x t

Keterangan :

 W adalah usaha listrik dengan satuan Joule (J) atau WattHour (WH), 1 KWH = 3,6x10⁶ J
 P adalah daya listrik dengan satuan watt (W)
 t adalah waktu dengan satuan sekon (s)
 V adalah beda potensial listrik atau tegangan listrik dengan satuan volt (V)
 I adalah kuat arus listrik dengan satuan Ampere (A)
 R adalah hambatan listrik dengan satuan ohm (Ω)

E. Kelistrikan Pada Sel Saraf


Proses Kelistrikan pada Sel Saraf
 Saat neurotransmitter dilepaskan dari ujung akson suatu sel saraf ke dendrit pada sel saraf
lain, maka impuls akan diteruskan ke sel saraf berikutnya.
 Impuls ini akan membaca ion Na+ yang awalnya terdapat di luar membran akson menjadi
masuk ke dalam membran akson.
 Membran dalam akson menjadi lebih positif saat menerima rangsangan listrik atau
impuls.
 Impuls kemudian akan mengalir atau bergerak di sepanjang membran akson hingga ke
ujung akhir sel saraf.
 Saat rangsangan telah mencapai ujung sel saraf maka neurotransmitter akan dilepaskan
lalu kembali menuju sel saraf lain atau sel tujuan.
 Tegangan listrik pada sel saraf berdasarkan keberadaan impuls,

Muatan yang ada di luar sel saraf, maupun yang berada di dalam sel saraf tidak akan
saling tarik menarik dengan sendirinya karena ada pemisah berupa membran sel saraf.
Tarik menarik antar muatan baru akan terjadi ketika ada rangsangan dari neurotransmitter
(senyawa organik yang membawa sinyal di antara neuron).
Pada saat sel saraf tidak menghantarkan impuls, muatan positif Na+ akan melingkupi
bagian luar membran sel. Dalam kondisi demikian, membran sel saraf bagian luar akan
bermuatan listrik positif, sedangkan membran sel bagian dalam akan bermuatan listrik
negatif (Cl-).
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang berfungsi untuk menerima, mengolah, dan
mengirim rangsangan yang diterima panca indera. Rangsangan ini disebut sebagai
impuls.

F. Hantaran Listrik
Kabel biasanya terdiri dari bahan tembaga atau perak di bagian dalamnya dan dilapisi
bahan plastik atau karet di bagian luarnya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan bahan
untuk menghantarkan listrik. Setiap bahan memiliki daya hantar listrik yang berbeda-
beda.
a. Konduktor listrik
Konduktor listrik adalah bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menghantarkan
listrik. Agar arus listrik dapat disalurkan dengan baik, maka dibutuhkan bahan yang
mampu menghantarkan arus listrik dengan baik pula. Pada bahan ini, elektron dapat
mengalir dengan mudah. Contoh dari konduktor listrik adalah tembaga, perak, dan emas.
Meskipun perak dan emas merupakan konduktor yang sangat baik, tetapi karena harganya
yang sangat mahal, kabel rumah tangga biasanya menggunakan bahan dari tembaga.

b. Isolator listrik
Bahan isolator adalah bahan yang sangat buruk untuk menghantarkan listrik karena
di dalam bahan ini elektron sulit mengalir. Pemberian plastik atau karet sebagai pelapis
kabel bertujuan agar kabel lebih aman digunakan. Sifat plastik dan karet yang sangat
buruk dalam menghantarkan arus listrik membuat kedua bahan tersebut masuk ke dalam
kelompok bahan isolator.
c. Semikonduktor listrik
Bahan-bahan yang berada pada suhu rendah bersifat sebagai isolator, sementara pada
suhu tinggi bersifat sebagai konduktor disebut bahan semikonduktor listrik. Contoh
bahan semikonduktor listrik ada lah karbon, silikon, dan germanium. Pada bidang
elektronika, karbon biasa digunakan untuk membuat transistor yang kemudian dirangkai
menjadi IC.
Besar hambatan suatu kawat penghantar sebanding dengan panjang kawat
penghantar. artinya makin panjang penghantar, makin besar hambatannya, Besar
hambatan bergantung pada jenis bahan kawat (sebanding dengan hambatan jenis kawat),
dan berbanding terbalik dengan luas penampang kawat, artinya makin kecil luas
penampang, makin besar hambatannya.
Besar hambatan setiap jenis kawat yang panjangnya satu satuan panjang per satuan
luas penampang disebut hambatan jenis. Besar hambatan jenis berbeda-beda untuk setiap
jenis kawat. Besar hambatan listrik suatu kawat dipengaruhi oleh hambatan jenis kawat,
panjang kawat, dan luas penampang kawat. Berdasarkan pengamatan hambatan jenis,
maka besar hambatan kawat (R) yang panjangnya (L) dan luas penampangnya (A)
adalah:

G. Hewan-hewan Penghasil Listrik


Hewan menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang dalam tubuhnya untuk
menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan
navigasi. Meskipun pada umumnya arus listrik yang dihasilkan sangat lemah, namun ada
beberapa hewan yang dianugerahi keistimewaan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga
mampu menghasilkan arus listrik yang sangat kuat.
1. Ikan Belalai Gajah
Ikan belalai gajah memiliki mulut yang panjang menyerupai bentuk belalai gajah.
Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel electropax, pada
bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan tinggi.
Sel electroplax merupakan sel yang menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan
muatan positif pada bagian luar saat ikan belalai gajah dalam keadaan beristirahat. Arus
listrik akan muncul pada saat otot ikan berkontraksi, pada saat itu pula ikan mampu
mendeteksi keberadaan predator dan mangsa.

2. Ikan Pari Elektrik


Ikan pari elektrik mampu mengendalikan tegangan listrik yang ada pada tubuhnya.
Kedua sisi kepala ikan pari elektrik mampu menghasilkan listrik hingga sebesar 220 volt.
Besar tegangan ini sama seperti besar tegangan listrik yang ada di rumah.

3. Hiu Kepala Martil


Hiu kepala martil memiliki ratusan ribu elektroreseptor atau sel penerima rangsang
listrik. Hiu kepala martil mampu menerima sinyal listrik hingga setengah milyar volt. Hiu
kepala martil biasa menggunakan kemampuan mendeteksi sinyal listrik untuk mengetahui
letak mangsa di bawah pasir, menghindari keberadaan predator, dan untuk mendeteksi
arus laut yang bergerak sesuai medan magnet bumi.
4. Echidnas
Echidnas memiliki moncong memanjang yang berfungsi sebagai pengirim sinyal-
sinyal listrik untuk menemukan serangga (mangsa). Elektroreseptor Echidnas terus
menerus dibasahi agar lebih mudah untuk menghantarkan listrik. Hal inilah yang
menyebabkan ke banyakan hewan yang memiliki sistem elektroreseptor berasal dari
perairan.

5. Belut Listrik
Penelitian menunjukkan bahwa belut listrik dapat menghasilkan kejutan tanpa lelah
selama satu jam. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan tersebut diyakini dapat
membunuh manusia dewasa.
6. Lele Elektrik
Lele air tawar yang berasal dari perairan tropis di Afrika ini memiliki kemampuan
untuk menghasilkan listrik hingga sebesar 350 volt. Besarnya energi yang dihasilkan lele
elektrik sama seperti energi listrik yang diperlukan untuk menyalakan komputer selama
45 menit.

Referensi:

Sulistyosari, Intan. 2015. 2015. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta. Halaman 238 - 246.

https://www.cryptowi.com/hukum-coulomb/#Rumus_Hukum_Coulomb diakses pada 8/11/2020

https://rumuspintar.com/medan-listrik/ diakses pada 8/11/2020

https://greatedu.co.id/greatpedia/kelistrikan-pada-sel-sarah-manusia-ipa-kelas-9 diakses pada 8/11/2020

https://blog.edukasystem.com/listrik-statis/#Pengertian_Listrik_Statis diakses pada 8/11/2020

https://www.ipamts.com/2020/10/beda-potensial-dan-energi-listrik.html diakses pada 8/11/2020

Anda mungkin juga menyukai