Anda di halaman 1dari 1

Bagi pengusaha yang sudah berstatus sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) pasti tidak asing

dengan aplikasi e-Faktur. Seperti yang kita ketahui, sebelum tahun 2014, faktur pajak harus
dibuat secara manual. Faktur yang formatnya telah ditentukan Direktorat Jendral Pajak (DJP)
ini dikenal juga dengan istilah faktur pajak kertas secara terpisah. Namun, dalam
pelaksanaannya PKP dapat membuat faktur pajak dengan format sendiri meski tetap mengacu
pada format yang ditentukan DJP. Contoh format yang telah ditentukan DJP di antaranya
mengandung unsur nama penjual, nama pembeli, nama barang, harga jual, satuan mata uang,
DPP, PPN, dan tanggal penyerahan. Namun, dalam pelaksanaannya, banyak faktur pajak
kertas yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya dan mengakibatkan
penyalahgunaan.

Anda mungkin juga menyukai