Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3

Putri N. Rumambi (1614201269)

Ricky Ungkey (1814201012)

Rizal Mootalu (1814201018)

Nadya F.F.D Pillot (1814201026)

Stenli Taliawo (1814201123)

Andre Kasim (1814201179)

Astivani Laksander (1814201196)

Niken Bogar (1814201197)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA

FAKULTAS KEPERAWATAN

KELAS A’1 SEMESTER VI


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yg maha esa. karena dengan
rahmat Nya kami kelompok III dapat menyelesaikan penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan makalah Konsep Keperawatan Keluarga, yang
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Ajaran Keperawatan Keluarga.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Kami sadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak yang telah membaca makalah ini, demi perbaikan dimasa yang
akan datang.
Daftar isi

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN :

1. LATAR BELAKANG

BAB II PEMBAHASAN :
A. DEFINISI
B. TIPE-TIPE KELUARGA
C. PERAN DAN FUNGSI KELUARGA
D. STRUKTUR KELUARGA
E. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
F. PRINSIP KESEHATAN KELUARGA
G. HAMBATAN DALAM KEPERAWATAN KELUARGA

BAB III PENUTUP :


A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau sipenerima asuhan keperawatan.
Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit.
Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh
keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan. Keluarga menempati posisi
diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada
keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi
kebutuhan individu, dan keuntungan kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam
pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga
sehingga dapat menerima.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

• Menurut Sigmund Freud, pada dasarnya keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan
perkawinan pria dan wanita. wanita. Bahwa menurut menurut beliau keluarga keluarga
merupakan merupakan manifestasi dari pada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu
adalah kehidupan seksual suami isteri.

• Narwoko  Narwoko dan Suyanto, Suyanto, (2004) : Keluarga Keluarga adalah lembaga
lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang.

• Fitzpatrick (2004), memberikan pengertian keluarga dengan cara meninjaunya berdasarkan tiga


sudut pandang yang berbeda, yaitu.
1. Pengertian Keluarga secara Struktural Keluarga didefenisikan berdasarkan kehadiran atau
ketidakhadiran anggota dari keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya. Defenisi ini
memfokuskan pada siapa saja yang menjadi bagian dari sebuah keluarga.

2. Pengertian Keluarga secara Fungsional Defenisi ini memfokuskan pada tugas-tugas yang
dilakukan oleh keluarga, Keluarga didefenisikan dengan penekanan pada terpenuhinya
tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial.
3. Pengertian Keluarga secara Transaksional Defenisi ini memfokuskan pada bagaimana
keluarga melaksanakan fungsinya.

B. Tipe-Tipe Keluarga
Untuk mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan maka perawat
perlu mengetahui berbagai tipe keluarga. Berikut tipe-tipe keluarga :

1. Tipe keluarga tradisional


a. The Nuclear family (Keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak (kandung atau angkat).
 b. The dyad family
Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.

c. Keluarga usila,
Keluarga terdiri dari suami dan istri yang sudah usia lanjut, sedangkan anak sudah memisahkan
diri.
d. The childless
Keluarga tanpa anak karena telambat menikah, bisa disebabkan karena mengejar karir atau
pendidikan.
e. The Extended family
Keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek
dan lain-lain.
f. Single parent 
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat
disebabkan oleh perceraian atau kematian).
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja diluar kota, dan bisa berkumpul pada hari minggu atau libur saja.

h.  Multigeneration family
Beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
i.  Kin-network family
Beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling berdekatan dan menggunakan barang-
barang pelayanan seperti dapur, sumur yang sama.
 j.  Blended family
Keluarga yang dibentuk dari janda atau duda dan membesarkan anak dari perkawinan
sebelumnya.
k. Single adult living alone

Suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.


2. Tipe keluarga non tradisional
a. The unmarried teenage mother 
Keluarga yang terdiri dari satu orang dewasa terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa
nikah.

 b. The Step parent family


Keluarga dengan orang tua tiri.
c. Commune family
Lebih satu keluarga tanpa pertalian darah yang hidup serumah.
d. The non marrital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama, berganti-ganti pasangan tanpa nikah.
e. Gay and lesbian family
Seorang yang mempunyai persamaan sex tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami
istri.

f. Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena alasan tertentu.
g. Group marriage family
Beberapa orang dewasa yang telah merasa saling menikah, berbagi sesuatu termasuk sex dan
membesarkan anak.

h. Group network family

Beberapa keluarga inti yang dibatasi oleh norma dan aturan, hidup berdekatan dan saling
menggunakan barang yang sama dan bertanggung jawab membesarkan anak.
i.  Foster family,
Keluarga yang menerima anak yang tidak ada hubungan saudara untuk waktu sementara.
 j.  Homeless family

Keluarga yang terbentuk tanpa perlindungan yang permanen karena keadaan ekonomi atau
problem kesehatan mental.
k. Gang

Keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional, berkembang
dalam kekerasan dan kriminal.

C. Peran dan Fungsi Keluarga

a. Peran Keluarga
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga menurut Nasrul Effendy 1998, hal 34 adalah
sebagai berikut :
1. Peran Ayah

Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah,pendidik,
pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peran Ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga
sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari
peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu
dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peran Anak
Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik
fisik, mental, sosial dan spiritual.

b. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman, 1998 hal 100, didefinisikan sebagai hasil atau konsekwensi
dari struktur keluarga. Lima fungsi keluarga yang paling berhubungan erat saat mengkaji dan
mengintervensi keluarga adalah :
1. Fungsi Afektif (Fungsi pemeliharaan kepribadian) Untuk stabilitas kepribadian kaum dewasa,
memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggota keluarga.
2. Sosialisai dan Fungsi penempatan social

Untuk sosialisasi primer anak-anak yang bertujuan untuk membuat mereka menjadi anggota
masyarakat yang produktif, dan juga sebagai penganugrahan status anggota keluarga.
3. Fungsi Reproduksi
Untuk menjaga kelangsungan keturunan/generasi dan menambah sumber daya manusia, juga
untuk kelangsungan hidup masyarakat.
4. Fungsi Ekonomis
Untuk mengadakan sumber-sumber ekonomi yang memadai dan mengalokasikan sumber-
sumber tersebut secara efektif.
5. Fungsi Perawat Kesehatan

Untuk mengadalan kebutuhan-kebutuhan fisik-pangan, sandang, papan dan perawatan kesehatan.

D. Struktur Keluarga
1. Berdasarkan garis keturunan
a. Patrilinear
Keluarga sedarah yang terdiri dari anak,saudara sedarah, dalam berbagai generasi dimana
hubungan itu menurut garis keturunan ayah.

 b. Matriliniar

Keluarga sedarah yang terdiri dari anak, saudara dalam berbagai generasi dimana hubungan itu
menurut garis keturunan ibu.
2. Berdasarkan jenis perkawinan
a. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dan istri.
 b. Poligami adalah keluarga diman terdapat seorang suami dan lebih dari orang istri
3. Berdasarkan pemukiman
a. Patrilokal adalah pasangan suami istri,tinggal bersama atau dekat keluarga sedarah suami.
 b. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan sedarah istri.
c.  Neolokal  Neolokal adalah pasangan pasangan suami istri, tinggal tinggal jauh dari keluarga
keluarga suami maupun istri.
4. Berdasarkan kekuasaan
a. Keluarga kabapaan. Dalam keluarga suami memegang peranan paling penting

 b. Keluarga keibuan. Dalam hubungan keluarga istri memegang peranan paling penting.
c. Keluarga setara. Peranan suami istri kurang lebih seimbang.

E. Tugas Perkembangan Keluarga

Tabel 1 menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga capaian tugas perkembangan ibu (66,7%)
pada kategori sedang dan ditemukan juga seperempat (25,0%) capaiannya pada kategori rendah.
Hal ini dikarenakan pada dimensi anak sudah cukup baik (50,0%), akan tetapi pada dimensi
orang tua masih kurang (66,7%).
Tugas perkembangan keluarga dibagi menjadi dimensi anak dan dimensi orang tua.
Dimensi anak yang capaiannya sedang adalah anak belum dapat menyesuaikan waktu belajar dan
bermain serta ibu belum mengajarkan kemandirian kepada anaknya seperti memakai baju
sendiri, mengancing dan menggunakan sepatu sendiri. Akan tetapi, capaian yang sudah baik
adalah ibu sudah mengajarkan cara berbicara dan merespon kepada orang lain. Hasil penelitian
menunjukkan tingkat pengetahuan ibu mengenai pertumbuhan dan perkembangan serta
kemandirian anak masih kurang, sehingga lebih dari setengah ibu belum mengajarkan
kemandirian kepada anaknya.

Table 1 sebaran kategori tugas perkembangan keluarga

Tugas Rendah Sedang Tinggi Minimal- Rata-rata±SD


perkembanga maksimal
n keluarga (0,0-60,0) (60,0-100,0) (80,0-100,0)

Dimensi anak 18,3 50,0 31,7 38,46-98,07 71,51±12,69

Dimensi 66,7 31,7 1,7 38,88-83,33 57,82±11,04


orang tua

Total 25,0 66,7 8,3 40,91-90,91 65,91±9,79

Tugas perkembangan keluarga dimensi orang tua yang capaiannya masih kurang adalah
ibu tidak memiliki buku panduan tentang stimulasi dan daftar-daftar stimulasi untuk anak,
hampir tiga perempat ibu juga tidak pernah mendongengi anaknya, waktu kebersamaan pasangan
suami dan istri, dan ibu tidak dapat menyalurkan hobinya dengan baik. Akan tetapi, juga
ditemukan capaian yang sudah baik yaitu hampir seluruh ibu menjaga keharmonisan dengan
pasangan, ibu menciptakan komunikasi yang jelas dan lancar, serta menciptakan suasana penuh
maaf kepada anggota keluarga yang lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan
pengasuhan yang belum memadahi sehingga ibu tidak menyadari pentingnya sarana dan
prasarana seperti buku untuk panduan menstimulasi anak dan fasilitas belajar untuk
menstimulasi anak. Selain itu, orang tua juga belum menciptakan lingkungan yang nyaman untuk
anak.

Tugas perkembangan keluarga menunjukkan lebih dari setengah pada kategori sedang. Hal ini
dikarenakan pada dimensi anak sudah cukup baik, akan tetapi pada dimensi orang tua masih
kurang. Selain itu, hasil ini mengindikasikan bahwa lebih dari setengah keluarga telah siap untuk
menjalankan tugas perkembangan keluarga selanjutnya.

F. Prinsip Kesehatan Keluarga


Ada beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan
kesehatan keluarga, adalah:
1. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.
2. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai tujuan utama.
3. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan kesehatan
keluarga.

4. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran serta aktif
seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga dalam menghadapi
masalah kesehatan.
5. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan prefentif dengan tidak
mengabaikan upaya kuratif dan preventif.
6. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya
keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga.

7. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga keseluruhan.


8. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan asuhan kesehatan
keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dalam menggunakan proses keperawatan.
9. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah
penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan dasar/perawatan dirumah.
10. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.
11. Implikasi dari pelayanan kesehatan dipusatkan kepada keluarga

 Ada beberapa implikasi dalam pemberian pelayanan kesehatan yang dipusatkan pada
keluarga, diantaranya:
1) Pelayanan kesehatan dan keperawatan diarahkan untuk membantu seluruh keluarga
dalam meningkatkan cara-cara hidup sehat sehingga meningkatkan produktivitas dan
derajat kesehatan keluarga.
2) Cakupan pelayanan kesehatan dan keperawatan lebih luas, karena banyak anggota
keluarga yang dapat dicakup, dan sumber-sumber keluarga yang anda dapat diarahkan
untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
3) Pelayanan kesehatan dan keperawatan dipusatkan kepada keluarga sebagai satu
kesatuan yang utuh.

4) Pelayanan kesehatan dan keperawatan keluarga ditekankan pada waktu-waktu rawan


didalam kehidupan dan keluarga-keluarganya dengan resiko tinggi.
5) Agar dapat mencapai tujuan dan sasaran dalam pelayanan kesehatan keluarga
diperlukan kontinyuitas pelayanan pada keluarga-keluarga rawan terhadap masalah
kesehatan dan keperawatan.
6) Perlu mempersiapkan tenaga-tenaga perawat kesehatan keluarga yang mempunyai
kemampuan yang tujuan ganda dalam memberikan pelayanan.
7) Perlu pengembangan dan peningkatan sumber-sumber yang ada dalam masyarakat
untuk kepentingan asuhan pelayanan keperawatan kesehatan keluarga.
H. Hambatan dalam Keperawatan Keluarga
Hambatan-Hambatan yang Sering Dihadapi dalam Memecahkan Masalah Kesehatan
Keluarga. Hambatan yang paling besar dihadapi perawat dalam memberikan asuhan
perawatan kesehatan keluarga adalah:
1. Hambatan dari keluarga
a. Pendidikan keluarga yang rendah
b. Keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana dan prasarana)
c. Kebiasaan-kebiasaan yang melekat
d. Sosial budaya yang menunjang
2. Hambatan dari perawat
a. Sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi, seperti: PHN Kit,
transportasi
 b. Kondisi alam (geografi yang sulit)
c. Kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa)
d. Keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluarga

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidup suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan
didalam peranannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. (Bailon
dan Maglaya,1989 dikutip Nasrul Effendy, 1998)

Keluarga juga merupan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. (Departemen Kesehatan RI, 1998 dikutip Nasrul Effendy, 1998)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.definisi-pengertian.com/2015/04/pengertian-keluarga-definisi-menurut-
para-ahli.html
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/keperawatan-kesehatan-keluarga.html
http://infoaskepgratis.blogspot.com/2012/02/konsep-peran-dan-fungsi-keluarga.html
http://sibawellbercerita.blogspot.com/2013/06/tugas-keluarga-dalam-tahap-perkembangan.html

http://ilmukeperawatandankesehatan.blogspot.com/2016/02/definisi-keluarga-fungsi-
dan-tugas.html
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/keperawatan-kesehatan-keluarga.html
http://kuliahkeperawatanku.blogspot.com/2016/05/konsep-keperawatan-
keluarga.html

Anda mungkin juga menyukai