1 Kasus
Kamis, 1 April 2021 pukul 14.00 WIB telah terjadi bencana banjir di wilayah
Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Banjir disebabkan
oleh meluapnya Sungai Citarum. Hujan deras yang terjadi pukul 20.00 – 23.00 WIB kemarin
dan juga adanya banjir kiriman membuat banjir makin besar di kedua wilayah tersebut. Banjir
ini merupakan kedua kalinya di akhir Maret. Banjir yang terjadi pada Jumat, 25 Maret 2021
belum kunjung surut dan kini banjir kembali melanda.
Air mulai naik sejak pukul 03.00 WIB. Hingga saat ini air surut dengan sangat
lambat, hanya surut sekitar 20 cm. Ketinggian banjir sekitar 30-150cm. Daerah yang terkena
dampak banjir yaitu Desa Dayeuhkolot dan Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot
dan Kelurahan Baleendah dan Andir, Kecamatan Baleendah.
(Abdalloh, 2021; BPBD Kabupaten Bandung, 2021; Iqbal, 2021; Mauludin, 2021; Nugraha,
2021; Ramadhan, 2021)
Banjir terjadi pada Kamis, 1 April 2021 pukul 03.00 WIB meliputi dua kecamatan yaitu
Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Dayeuhkolot.
Daerah yang terkena dampak banjir yaitu Desa Dayeuhkolot dan Kelurahan Pasawahan,
Kecamatan Dayeuhkolot dan Kelurahan Baleendah dan Andir, Kecamatan Baleendah.
Seperti pada kasus, bahwa banjir terjadi kedua kalinya setelah seminggu yang lalu juga
terjadi banjir. Banjir belum surut dan datang lagi banjir yang baru. Jika curah hujan masih
terus tinggi ada kemungkinan untuk terjadi banjir lagi.
Banjir yang cukup tinggi membuat masyarakat perlu tinggal di pengungsian. Jika banjir
tak kunjung surut dan mungkin bisa kembali naik karena adanya banjir susulan, maka korban
banjir harus menetap di pengungsian lebih lama. Hal ini dapat meningkatkan angka
kesakitan.
Pada kasus banjir di Dayeuhkolot tahun 2019, korban banjir sudah berada di pengungsian
selama satu bulan. Korban banjir sudah mulai mengalami sakit-sakitan terutama pada orang
tua. Ada yang rematiknya menjadi kambuh dan ada juga yang mengalami tekanan darah
tinggi akibat jenuh karena terlalu lama berada di pengungsian. Kesehatan psikologis juga
perlu diperhatikan. Korban banjir yang berada di pengungsian mmiliki beban pikiran dan
juga merasakan jenuh (Abdalloh, 2019).
Pada korban banjir biasanya banyak yang terkena penyakit seperti diare, dermatitis, ISPA,
ASMA, leptospirosis, konjunctivitis, gastritis, dan trauma (Departemen Kesehatan RI, 2007).
Abdalloh, M. (2021). Hindari Baleendah, Sejumlah Jalan Nyaris Putus karena Banjir. Ayo
Media Network. https://ayobandung.com/read/2021/04/01/208590/hindari-baleendah-
sejumlah-jalan-nyaris-putus-karena-banjir
Iqbal, M. (2021). Banjir Belum Surut di Dayeuhkolot dan Baleendah Bandung. DetikNews.
https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5516730/banjir-belum-surut-di-dayeuhkolot-
dan-baleendah-bandung?single=1
Scott, N. S., Cretikos, M. A., & Cleary, M. (2012). Rapid health assessment. NSW Public
Health Bulletin, 23(7–8), 159.