Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Kasus
Kamis, 1 April 2021 pukul 14.00 WIB telah terjadi bencana banjir di wilayah
Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Banjir disebabkan
oleh meluapnya Sungai Citarum. Hujan deras yang terjadi pukul 20.00 – 23.00 WIB kemarin
dan juga adanya banjir kiriman membuat banjir makin besar di kedua wilayah tersebut. Banjir
ini merupakan kedua kalinya di akhir Maret. Banjir yang terjadi pada Jumat, 25 Maret 2021
belum kunjung surut dan kini banjir kembali melanda.

Air mulai naik sejak pukul 03.00 WIB. Hingga saat ini air surut dengan sangat
lambat, hanya surut sekitar 20 cm. Ketinggian banjir sekitar 30-150cm. Daerah yang terkena
dampak banjir yaitu Desa Dayeuhkolot dan Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot
dan Kelurahan Baleendah dan Andir, Kecamatan Baleendah.

Jumlah warga yang terdampak banjir di Kecamatan Dayeuhkolot terdapat 5.761 KK


(19.950 Jiwa) dan di Kecamatan Baleendah terdapat 8.624 KK (32.799 Jiwa). Tidak terdapat
korban jiwa dari bencana banjir ini. Banjir menggenangi rumah warga sebanyak 4.165 unit di
Kecamatan Dayeuhkolot dan sebanyak 4.439 unit di Kecamatan Baleendah. Total fasilitas
umum yang terendam di Kecamatan Dayeuhkolot yaitu 8 unit sarana Ibadah dan 2 unit
sekolah dan di Kecamatan Baleendah yaitu 26 unit sekolah dan 38 unit sarana ibadah serta 7
titik jalan raya tergenang banjir.

Jumlah pengungsi di Kecamatan Dayeuhkolot baru 65 KK (258 orang) sedangkan di


Keacamatan Baleendah 129 KK (530 orang). Jumlah pengungsi diperkirakan akan terus
bertambah. Kemungkinan yang lainnya masih menetap di kediaman masing- masing dan
sedang menunggu pertolongan evakuasi.

(Abdalloh, 2021; BPBD Kabupaten Bandung, 2021; Iqbal, 2021; Mauludin, 2021; Nugraha,
2021; Ramadhan, 2021)

2.2 Perencanaan pengkajian cepat


2.2.1. RHA

Rapid Health Assessment (RHA) digunakan selama tanggap darurat untuk


mengumpulkan informasi tentang status kesehatan dan kebutuhan populasi yang terkena
dampak. Cara sistematis untuk mengumpulkan informasi dalam situasi darurat yang
kompleks, dengan informasi yang dikumpulkan membantu dalam perencanaan, mengarahkan
dan melaksanakan tanggapan yang tepat. RHA memberi pembuat keputusan dan lembaga
mitra wawasan yang cepat tentang kebutuhan kesehatan dari populasi yang terkena dampak.

World Health Organization (WHO) merekomendasikan RHA harus diselesaikan sesegera


mungkin setelah keadaan darurat dan dilakukan oleh tim multidisiplin yang terdiri dari
personel yang berkualifikasi, dengan berbagai keahlian yang sesuai. WHO menguraikan
empat langkah dalam RHA: perencanaan, pengumpulan data , analisis dan interpretasi
temuan, dan presentasi hasil dan kesimpulan. RHA dapat digunakan dalam berbagai
pengaturan darurat dan fokus pada berbagai bidang yang menjadi perhatian; mereka dapat
diselesaikan dalam konteks internasional atau lokal dan mengumpulkan informasi tentang
isu-isu seperti kesehatan mental, penyakit menular dan gizi (Scott et al., 2012).

2.2.2. Waktu kejadian bencana

Banjir terjadi pada Kamis, 1 April 2021 pukul 03.00 WIB meliputi dua kecamatan yaitu
Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Dayeuhkolot.

2.2.3. Batas Batas Area Disaster

Daerah yang terkena dampak banjir yaitu Desa Dayeuhkolot dan Kelurahan Pasawahan,
Kecamatan Dayeuhkolot dan Kelurahan Baleendah dan Andir, Kecamatan Baleendah.

2.2.4. Jumlah penduduk yang terkena dampak

Jumlah warga yang terdampak banjir di Kecamatan Dayeuhkolot terdapat 5.761 KK


(19.950 Jiwa) dan di Kecamatan Baleendah terdapat 8.624 KK (32.799 Jiwa). Tidak terdapat
korban jiwa dari bencana banjir ini. Banjir menggenangi rumah warga sebanyak 4.165 unit di
Kecamatan Dayeuhkolot dan sebanyak 4.439 unit di Kecamatan Baleendah. Total fasilitas
umum yang terendam di Kecamatan Dayeuhkolot yaitu 8 unit sarana Ibadah dan 2 unit
sekolah dan di Kecamatan Baleendah yaitu 26 unit sekolah dan 38 unit sarana ibadah serta 7
titik jalan raya tergenang banjir.

Jumlah pengungsi di Kecamatan Dayeuhkolot baru 65 KK (258 orang) sedangkan di


Keacamatan Baleendah 129 KK (530 orang). Jumlah pengungsi diperkirakan akan terus
bertambah. Kemungkinan yang lainnya masih menetap di kediaman masing- masing dan
sedang menunggu pertolongan evakuasi.
2.2.5. Hazard selanjutnya (second disaster)

Seperti pada kasus, bahwa banjir terjadi kedua kalinya setelah seminggu yang lalu juga
terjadi banjir. Banjir belum surut dan datang lagi banjir yang baru. Jika curah hujan masih
terus tinggi ada kemungkinan untuk terjadi banjir lagi.

2.2.6. Angka kematian

Pada bencana banjir di Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot jarang menimbulkan


korban jiwa. Pada kasus tidak terdapat korban jiwa dari bencana banjir ini.

2.2.7. Angka kesakitan

Banjir yang cukup tinggi membuat masyarakat perlu tinggal di pengungsian. Jika banjir
tak kunjung surut dan mungkin bisa kembali naik karena adanya banjir susulan, maka korban
banjir harus menetap di pengungsian lebih lama. Hal ini dapat meningkatkan angka
kesakitan.

Pada kasus banjir di Dayeuhkolot tahun 2019, korban banjir sudah berada di pengungsian
selama satu bulan. Korban banjir sudah mulai mengalami sakit-sakitan terutama pada orang
tua. Ada yang rematiknya menjadi kambuh dan ada juga yang mengalami tekanan darah
tinggi akibat jenuh karena terlalu lama berada di pengungsian. Kesehatan psikologis juga
perlu diperhatikan. Korban banjir yang berada di pengungsian mmiliki beban pikiran dan
juga merasakan jenuh (Abdalloh, 2019).

Pada korban banjir biasanya banyak yang terkena penyakit seperti diare, dermatitis, ISPA,
ASMA, leptospirosis, konjunctivitis, gastritis, dan trauma (Departemen Kesehatan RI, 2007).

Abdalloh, M. (2019). Sebulan di Pengungsian, Korban Banjir Mulai Sakit-sakitan. Ayo


Media Network. https://ayobandung.com/read/2019/04/09/49249/sebulan-di-
pengungsian-korban-banjir-mulai-sakit-sakitan

Abdalloh, M. (2021). Hindari Baleendah, Sejumlah Jalan Nyaris Putus karena Banjir. Ayo
Media Network. https://ayobandung.com/read/2021/04/01/208590/hindari-baleendah-
sejumlah-jalan-nyaris-putus-karena-banjir

BPBD Kabupaten Bandung. (2021). Empat Kecamatan warga Kabupaten Bandung


Terdampak Banjir. BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
https://bnpb.go.id/berita/Empat Kecamatan warga Kabupaten Bandung Terdampak
Banjir

Departemen Kesehatan RI. (2007). Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan


Akibat Bencana.

Iqbal, M. (2021). Banjir Belum Surut di Dayeuhkolot dan Baleendah Bandung. DetikNews.
https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5516730/banjir-belum-surut-di-dayeuhkolot-
dan-baleendah-bandung?single=1

Mauludin, L. A. (2021). BREAKING NEWS Warga Dayeuhkolot Bandung Khawatir Banjir


Membesar, Titik Terdalam 1,5 Meter. TribunJabar.Id.
https://jabar.tribunnews.com/2021/04/01/lihat-cuaca-warga-dayeuhkolot-bandung-
khawatir-banjir-membesar-sekarang-di-titik-terdalam-15-meter?page=2

Nugraha, A. (2021). Hujan Deras Berjam-jam, 5 Kecamatan di Kabupaten Bandung


Terendam Banjir. Liputan6. https://www.liputan6.com/regional/read/4515972/hujan-
deras-berjam-jam-5-kecamatan-di-kabupaten-bandung-terendam-banjir

Ramadhan, A. S. (2021). Dayeuhkolot Terendam Banjir hingga Setinggi 1,8 Meter.


Suarajabar.Id. https://jabar.suara.com/read/2021/04/01/110156/dayeuhkolot-terendam-
banjir-hingga-setinggi-18-meter

Scott, N. S., Cretikos, M. A., & Cleary, M. (2012). Rapid health assessment. NSW Public
Health Bulletin, 23(7–8), 159.

Anda mungkin juga menyukai