Laporan Kegiatan2 PDF
Laporan Kegiatan2 PDF
1.2.Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan di Sekolah Dasar Negeri 9 Bantarjati Bogor ialah
memberikan edukasi terkait nilai-nilai K3 yang dapat diterapkan di sekolah dan menciptakan
masyarakat yang berbudaya K3.
1.3.Manfaat
Manfaat dilaksanakannya kegiatan di Sekolah Dasar Negeri 9 Bantarjati Bogor ialah :
Untuk Sekolah Dasar :
Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara SD
Negeri 9 Bantarjati Bogor serta sekolah dapat mengkaji atau meninjau kembali dalam
pengendalian jika terjadi bencana. Rekomendasi yang diberikan oleh mahasiswa IPB yang
nantinya bermanfaat terutama untuk kemajuan SD 9 Bantarjati Bogor serta siswanya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang telah populer dengan sebutan K3, dewasa ini
implementasinya telah menyebar secara luas di hampir setiap sektor. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja didefinisikan sebagai suatu upaya perlindungan agar setiap tenaga kerja dan
orang lain yang memasuki tempat kerja senantiasa dalam keadaan yang sehat dan selamat
serta aktifitas dapat dijalankan secara aman, efisien dan produktif (Tarwaka 2008). Salah satu
tempat yang harus melaksanakan K3 adalah sekolah, baik pada keadaan normal maupun pada
keadaan tidak normal seperti ketika terjadi bencana.
Terdapat tiga faktor yang memengaruhi perilaku individu. Faktor pertama yaitu faktor
dasar (predisposing factors), mencakup pengetahuan, sikap, kebiasaan, norma sosial,
keterlibatan pekerja, komunikasi dan unsur lain yang terdapat dalam diri individu di dalam
masyarakat yang terwujud dalam motivasi. Faktor kedua yaitu faktor pendukung (enabling
factors), mencakup sumber daya atau potensi masyarakat, terwujud dalam pelatihan,
tersedianya fasilitas atau sarana keselamatan kerja, lingkungan fisik, dan lingkungan kerja.
Faktor ketiga yaitu faktor penguat (reinforcing factors) mencakup sikap dan perilaku dari
orang lain yang terwujud dalam dukungan sosial. Sebagai contoh dari faktor penguat yaitu
komitmen manajemen, pengawasan, Undang-Undang, peraturan dan prosedur K3 (Green
2000).
Cooper (2001) menyatakan bahwa, budaya keselamatan merupakan interelasi dari tiga
elemen, yaitu organisasi, pekerja, dan pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa budaya
keselamatan harus dilaksanakan oleh seluruh sumber daya yang ada, pada seluruh tingkatan
dan tidak hanya berlaku untuk pekerja saja. Indikator pelaksanaan budaya keselamatan
tergantung dari visi dan misi organisasi. Budaya keselamatan dibentuk oleh komitmen
manajemen, peraturan dan prosedur, komunikasi, keterlibatan pekerja, kompetensi, dan
lingkungan sosial pekerja yang dapat dilihat dari persepsi pekerja (Cooper dalam Andi dkk.,
2005). Reason (1997) mengungkapkan bahwa budaya keselamatan kerja yang baik dapat
membentuk perilaku pekerja terhadap keselamatan kerja yang diwujudkan melalui perilaku
aman dalam melakukan pekerjaan.
Materi yang disampaikan pada saat implementasi K3 di SD N 9 Bantarjati terkait
dengan masalah ergonomic dan tanggap darurat apabila terjadi bencana alam berupa gempa
bumi atau kebakaran. Masalah ergonomic yang disampaikan berupa kebiasaan sehari-hari
murid yang ada di sekolah seperti sikap duduk yang benar dan sikap membaca buku yang
benar. Sedangkan tanggap darurat yang disampaikan meliputi cara menghadapi kondisi
apabila terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan kebakaran. Materi disampaikan dengan
peragaan atau membuat simulasi kondisi pada saat terjadi gempa bumi atau kebakaran
sehingga murid dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
SD N 09 Bantar jati memiliki bangunan yang bertingkat yang terdiri dari ruang kelas,
kantor, kantin, dan toilet. Perkarangan sekolah cukup luas untuk dijadikan sebagai titik
kumpul. Berdasarkan kondisi sekolah yang diamati, terdapat kemungkingan untuk terjadi
kebakaran dan tentunya gempa bumi yang tidak dapat diprediksi. Sehingga perlu adanya
edukasi mengenai tanggap darurat kepada murid-murid.
Kedatangan kami ke sekolah disambut sangat baik oleh pihak sekolah terutama
muird-murid yang terlihat sangat antusias. Penyampaian nilai-nilai K3 Kepada murid-murid
sekolah dasar berupa ergonomic dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam seperti
gempa bumi dan kebakaran. Terkait masalah ergonomic, murid dijelaskan kebiasaan-
kebiasaan buruk yang dapat mengganggu fungsi tubuh. Sedangkan kesiapsiagaan dan
tanggap darurat disampaikan dengan mempertontonkan video. Selain itu, keadaan darurat
tidak bisa diketahui kapan dan dimana akan terjadinya, namun yang ada adalah bagaimana
kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat (DBKK3 RI 2010). Untuk itu diadakanlah
simulasi gempa dan kebakaran kemudian murid diminta untuk melakukan hal-hal yang telah
disampaikan dalam menghadapi situasi tersebut. Murid terlihat sangat antusias dalam
melakukan simulasi kebakaran. Sebagai imbalannya murid diberikan reward berupa makanan
sehingga semakin memacu semangat murid.
4. PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil kegiatan edukasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dilingkungan
sekolah yang telah dilakukan, maka kami dapat menyimpulkan bahwa aktivitas yang
dilakukan dilingkungan Sekolah Dasar Negeri 9 Bantarjati Bogor telah berlandaskan terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja seperti kondisi kursi yang sudah tertata dengan rapih,
pencahayaan yang memadai, label Keselamatan sudah terpasang dengan baik dan benar, dan
juga terdapat Alat Pemadam Api Ringan untuk berjaga-jaga apabila terjadi kebakaran. Akan
tetapi, sebagian warga sekolah dan siswa-siswi belum memahami peran K3 sepenuhnya dalam
aktivitas di sekolah dan diharapkan dengan adanya kegiatan edukasi ini keseluruhan warga
sekolah dapat memahami paran penitng K3 dalam aktivitas di lingkungan sekolah.
3.2 Saran
Mengingat pentingnya K3 dalam berbagai aspek begitu pula dalam lingkungan
sekolah, kami selaku tim edukasi menyarankan kepada pihak sekolah supaya pihak
sekolah tidak melupakan peran Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan bagi yang belum
melaksanakan segala aktivitas di lingkungan sekolah dengan prinsip K3 diharapkan dapat
menerapkan prinsip K3 dalam setiap kegiatan di sekolah kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Penanggung jawab : Dosen Mata Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Dimas Ardi Prasetya. ST, M.SI, CWS
Ketua Pelaksana :
Sekretaris :
Bendahara :
Divisi-divisi
1. Divisi Acara : Ayu Anggia J3M116013
Puput Ariesta N J3M116104
Risa Ayuvirdhani J3M216148
Ayu Nimatul M J3M116015
Iqma Riska S J3M116053
Bayu Wafiudin J3M116016
Gambar 1 Gambar 2