Anda di halaman 1dari 4

Nama: Wahyu Pamungkas

Kelas: 4-04 DIII Pajak


No.Presensi: 28
NPM: 2301190424
AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Definisi Audit
• Audit adalah proses pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan
dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi dengan kriteria yang berlaku.
• Audit adalah proses pengumpulan dan pengujian bukti secara sistematis dan objektif
tentang aktivitas atau asersi ekonomi suatu entitas untuk menentukan tingkat kesesuaian
asersi dengan kriteria yang berlaku, dan mengkomunikasikan hasil pengujian audit kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.

Asersi adalah pernyataan manajemen dalam laporan keuangan, baik eksplisit maupun implisit,
tentang transaksi ekonomi yang terjadi di perusahaan.

Persyaratan audit:
1. Terdapat bukti tertulis untuk keperluan verifikasi atau pengujian audit.
2. Terdapat kriteria atau standar untuk acuan verifikasi atau pengujian audit.

Bukti audit (evidence), adalah informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan tingkat
kesesuaian informasi dengan kriteria yang berlaku.

Persyaratan bukti audit, adalah kompeten (berkualitas) dan memadai (jumlah mencukupi).

Auditor independen, adalah aditor yang melakukan audit atas laporan keuangan.

Laporan audit, adalah laporan tetang hasil pelaksanaan audit.

Alasan perlunya audit:


1. Terdapat potensi kesalahan/error (salah tidak disengaja) pada objek audit.
2. Terdapat potensi kecurangan/fraud (salah disengaja) pada objek audit.

Audit laporan keuangan adalah proses pengumpulan dan pengujian bukti pendukung laporan
keuangan, berdasarkan SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik) atau berdasarkan ISA, untuk
menguji kesesuaian laporan keuangan dengan SAK/IFRS serta ketentuan lain yang berlaku
(framework pelaporan keuangan).

Profesi Auditor
Nama: Wahyu Pamungkas
Kelas: 4-04 DIII Pajak
No.Presensi: 28
NPM: 2301190424
Jenis Perusahaan CPA
Tiga kategori ukuran digunakan untuk menggambarkan perusahaan CPA:
1) Empat Besar Perusahaan Internasional
2) Perusahaan Nasional / Regional
3) Perusahaan lokal

Aktivitas Perusahaan CPA


Perusahaan CPA menyediakan layanan audit, serta layanan pengesahan dan jaminan lainnya.
Layanan tambahan meliputi:
1) Jasa akuntansi dan pembukuan
2) Layanan pajak
3) Konsultasi manajemen dan layanan konsultasi risiko
4) Penilaian bisnis
5) Akuntansi forensik
6) Tanggung jawab perusahaan dan pelaporan keberlanjutan
7) Layanan konsultasi teknologi informasi

Organisasi Profesi
Struktur Perusahaan CPA
Perusahaan CPA bervariasi dalam sifat dan jangkauan layanan yang ditawarkan, yang mempengaruhi
organisasi dan struktur perusahaan. Tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasi
semua perusahaan:
1) Kebutuhan akan kemandirian dari klien
2) Pentingnya struktur untuk mendorong kompetensi
3) Meningkatnya risiko litigasi yang dihadapi auditor

Struktur Organisasi
Ada enam struktur organisasi yang tersedia untuk perusahaan CPA:
-Milik
-Kemitraan umum
-Perusahaan Umum
-Perusahaan Profesional
-Perseroan terbatas
-Kemitraan Perseroan Terbatas

Standar audit adalah pedoman umum pelaksanaan audit untuk membantu auditor dalam
memenuhi tanggungjawab profesionalnya dalam audit laporan keuangan.

Kode etik profesi: sebagai auditor, tentunya harus memperhatikan kode etik yang ada untuk
mencegah terjadinya fraud dalam auditing.

Tahapan untuk mengembangkan tujuan audit


-Memahami tujuan dan tanggung jawab audit
-Membagi laporan keuangan menjadi siklus-siklus
-Mengetahui asersi manajemen tentang laporan keuangan
-Mengetahui tujuan umum audit
Nama: Wahyu Pamungkas
Kelas: 4-04 DIII Pajak
No.Presensi: 28
NPM: 2301190424
-Mengetahui tujuan khusus audit

Tujuan audit meliputi:


-Tujuan audit terkait transaksi
-Tujuan audit terkait keseimbangan

Macam-macam bukti audit:


-Pemeriksaan fisik
-Konfirmasi
-Inspeksi
-Prosedur Analitis
-Pertanyaan dari klien
-Perhitungan ulang
-Re-performance
-Pengamatan
Perencanaan audit dan perancangan pendekatan audit:
 Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal
 Memahami bisnis dan industry klien
 Menilai risiko bisnis klien
 Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
 Menetapkan materialitas, dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta risiko inheren
 Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
 Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
 Mengembangkan perencanaan audit dan program audit secara keseluruhan

Financial Accounting Standard Board (FASB) mendefinisikan materialitas sebagai :


Besarnya suatu penghapusan atau salah saji informasi keuangan yang, dengan memperhitungkan
situasinya, menyebabkan pertimbangan yang dilakukan oleh orang yang mengandalkan pada
informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh penghapusan atau salah saji tersebut
Langkah-Langkah Dalam Menerapkan Materialistas
1. Menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang materialit
2. Mengalokasikan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas segmen-segmen
3. Mengestimasi total salah saji dalam segmen
4. Memperkirakan salah saji gabungan
5. Membandingkan salah saji gabungan dengan pertimbangan pendahuluan atau yang direvisi
tetentang materialitas

AUDIT RISK
Risiko kesalahan material adalah fungsi untuk menunjukan laporan keuangan secara keseluruhan
atau berdiri sendiri terhadap kesalahan dalam akun-akun.
Terdapat 5 prosedur penilaian risiko, yaitu:
1. Penyelidikan terhadap manajemen dan seluruh anggota entitas
2. Prosedur analisis
3. Observasi dan Inspeksi
4. Diskusi di dalam tim atau partner auditor
5. Prosedur penilaian risiko yang lain

Model Risiko Audit


Model risiko audit membantu auditor menentukan berapa banyak dan jenis bukti yang
Nama: Wahyu Pamungkas
Kelas: 4-04 DIII Pajak
No.Presensi: 28
NPM: 2301190424
terakumulasi untuk setiap tujuan audit yang relevan. Hal ini biasanya dinyatakan sebagai
berikut:
PDR=AAR/(IRxCR)
PDR=Planned detection risk
AAR= Acceptable Audit Risk
IR = inherent risk
CR = Control Risk
Risiko Penipuan
Karena penipuan umumnya melibatkan penyembunyian, mendeteksi salah saji material karena
kecurangan itu sulit dilakukan. Akibatnya, ketika auditor mengidentifikasi potensi risiko salah saji
material karena kecurangan, standar audit mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan risiko-
risiko yang signifikan, yang memicu tanggapan terhadap risiko tersebut.

Hubungan Konsep Materialitas dengan Bukti Audit


Konsep materialitas dan resiko pada audit sangat berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Resiko
adalah ukuran ketidakpastian, sedangkan materialitas merupakan ukuran besarnya.keduanya
mengukur ketidakpastian jumlah besaran yang diberikan.

Materialitas tidak memengaruhi keempat resiko tersebut, dan risiko tersebut tidak memiliki
pengaruh pada materialitas, tetapi secara bersama mereka menetapkan bukti audit. Materialitas
bukan merupakan bagian dari model resiko audit, melainkan kombinasi materialitas dan model
resiko audit merupakan faktor salam menetapkan bukti audit yang direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai