A. AUDIT RISK
Risiko kesalahan material adalah fungsi untuk menunjukan laporan keuangan
secara keseluruhan atau berdiri sendiri terhadap kesalahan dalam akun-akun, termasuk
risiko ketidakefektian dan klien dalam mengkontrol, mencegah, atau memperbaiki
kesalahan. Risiko kesalahan material dapat muncul karena adanya fraud atau error
sebelum dilakukan audit. Risiko kesalahan material dibagi menjadi 2 level, yaitu:
-Level keseluruhan laporan keuangan: yaitu merujuk pada segala hal yang
berhubungan dengan laporan keuangan sebagai keseluruhan yang dapat mempengaruhi
beberapa transaksi dan akun.
-Level asersi untuk kelas transaksi, saldo akun, penyajian, serta pengungkapan. Risiko
jenis
ini meliputi 2 komponen, yaitu:
-Risiko bawaan dan
-risiko terkontrol.
Risiko bawaan menggambarkan kecurigaan auditor terhadap kesalahan material
sebelum mempertimbangkan keefektifan dari klien menyelesaikan kesalahan material.
Risiko terkontrol menggambarkan penilaian auditor terhadap risiko keterjadian
kesalahan material tanpa adanya deteksi dari internal control dari klien.
RISK ASSESSMENT PROCEDURES
Terdapat 5 prosedur penilaian risiko, yaitu:
1. Penyelidikan terhadap manajemen dan seluruh anggota entitas
2. Prosedur analisis
3. Observasi dan Inspeksi
4. Diskusi di dalam tim atau partner auditor
5. Prosedur penilaian risiko yang lain
PDR = planned
detection risk AAR
= acceptable audit
risk IR = inherent
risk
CR = control risk
The Likelihood That a Client Will Have Financial Difficulties After the Audit
Report Is Issued
Dalam situasi dimana auditor meyakini adanya kemungkinan kegagalan atau
kerugian financial tinggi dan peningkatan risiko keterlibatan terkait terjadi, risiko audit
yang dapat diterima harus dikurangi.
Faktor-faktor adalah indikator yang baik untuk meningkatkan probabilitasnya:
• Posisi likuiditas
• Laba (rugi) pada tahun-tahun sebelumnya.
• Metode pembiayaan pertumbuhan.
• Sifat operasi klien.
• Kompetensi manajemen.
The Auditor’s Evaluation of Management’s Integrity
Sebagai bagian dari penyelidikan klien baru dan evaluasi klien yang
Nama: Wahyu Pamungkas
Kelas: 4-04 DIII Pajak
No. Presensi: 28
NPM: 2301190424
berkelanjutan, jika klien memiliki integritas yang diragukan, auditor cenderung menilai
risiko audit yang dapat diterima lebih rendah. Perusahaan dengan integritas rendah
sering melakukan urusan bisnis mereka dengan cara menghasilkan konflik dengan
pemegang saham, regulator, dan pelanggan mereka.
Making the Acceptable Audit Risk Decision
Untuk menilai risiko audit yang dapat diterima, auditor harus terlebih dahulu menilai
masing- masing faktor yang mempengaruhirisiko audit yang dapat diterima.