Contoh :
Pada tanggal 1 April 2006 Amir dan Budiono membuka usaha Joint Venture dalam menjual
tanah kaplingan, disepakati Amir menyerahkan tanah 20 kapling dengan harga pokok
@ Rp 1.000.000 diberi harga oleh Amir untuk Joint Venture Rp 1.250.000
Budiono menyerahkan Kas Rp 5.000.000 untuk biaya perijinan. Laba dibagi Amir 75% dan
Budiono 25%.
Transaksi 1 April sampai dengan Nopember 2006 yaitu periode pembentukan Joint Venture
sebagai berikut :
- Dibayar biaya perijinan Rp500.000
- Dibayar biaya perbaikan lingkungan Rp 2.000.000
- Dibayar biaya penjualan Rp 1.000.000
- Dibayar biaya Kantor Rp 500.000
Dijual 20 kapling @ Rp 2.000.000 Piutang sebesar Rp 2.000.000 tak tertagih.
Pada tanggal 30 Nopember 2006 kas dikembalikan pada anggota Joint Venture.
Pemegang buku Amir
3. Membayar biaya
4. Menjual tanah
6. Menghapus Piutang
Penjualan 40000000
Harga Pokok Penj -25000000
Biaya2 -4000000
Penghpsan Piutang -2000000
Laba 9000000
Tn Amir 75% 6750000
Tn Budiono 25% 2250000
Bila Joint Venture membuat catatan terpisah, maka semua catatan di buku Joint Venture dicatat
seperti usaha biasa sedang anggota hanya mencatat transaksi yang ada hubungannya dengan
dirinya sendiri
seperti :
1. Penawaran dana ke Joint Venture
2. Peroleh laba atas Joint Venture yang menjadi haknya
3. Penarikan kembali dana yang tertanam di Joint Venture.
Contoh :
Bila contoh dalam buku tak terpisah kita gunakan, maka catatannya sebaga berikut
Biaya-biaya 4000000
Kas 4000000
Piutang 40000000
Penjualan 40000000
Kas 38000000
Piutang 38000000
Kas 7250000
Inv. JV 7250000
Contoh :
Maksum, Nuri dan Huda adalah jual beli tanah yang masin-masing mempunyai kekayaan 30 hektar
20 hektar dan 12 hektar tanah.
Untuk menguasai pasaran dan mengembangkan usahanya, mereka mengadakan suatu kerjasama
(Joint Venture).
Semua tanah yang mereka miliki, semuanya diinvestasikan dalam perusahaan dan setiap hektarnya
dinilai sebesar Rp 7.000.000
Setelah kerjasama terbentuk, disepakati ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Kekayaan tanah yang dimiliki, dibagi-bagi menjadi 310 kavling untuk dijual dengan perincian
sebagai berikut :
Jumlah Kavling Harga jual per kavling
Kapling kelas A 80 buah 3800000
Kapling Kelas B 230 buah 3000000
2. Bagi anggota yang berhasil melakukan penjualan kapling, diberikan komisi 10% dari harga jual.
3. Huda ditunjuk sebagai Managing partner (sekutu pengelola) yang bertanggung jawab atas semua
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan. Huda diberi gaji Rp 12.000.000
4. Laba bersih setelah komisi dan gaji manager dibagi sama rata.
Jawab A.
BUKU JOINT VENTURE
1. Tanah 434000000
Modal Maksum 210000000
Modal Nuri 140000000
Modal Huda 84000000
2. Tanah 1000000
Modal Huda 1000000
(Mencatat biaya perbaikan kantor oleh Huda Rp 1.000.000)
3. Kas 708000000
Penjualan tanah 708000000
(Mencatat penjualan tanah kapling kelas A dan B oleh anggota)
Kelas A : 60 x Rp 3.800.000 = 228000000
Kelas B : 160 x Rp 3.000.000 = 480000000
Jumlah 708000000
4. Kas 286000000
Penjualan tanah 286000000
(Mencatat penjualan tanah kapling kelas A dan B oleh agen penjualan)
Kelas A : 20 x Rp 3.800.000 = 76000000
Kelas B : 70 x Rp 3.000.000 = 210000000
Jumlah 286000000
6. Penjualan 994000000
Tanah 435000000
Biaya-biaya agen 68400000
Ikhtisar L/R 490600000
(Menutup rekening penjualan ke nikhtisa l/r dan menutup rekening tanah
dan biaya-biaya agen ke l/r)
7. Ikhtisar l/r 70800000
Modal Maksum 25600000
Modal Nuri 35400000
Modal Huda 9800000
(Mencatat komisi penjualan anggota, dengan perincian sbb :
Kelas A Kelas B Tkt Komisi Jumlah komisi
Maksum 76000000 180000000 10% 25600000
Nuri 114000000 240000000 10% 35400000
Huda 38000000 60000000 10% 9800000
Total 228000000 480000000 70800000
4. Kas 371533330
Investasi pada Joint Venture 371533330
(Mencatat penerimaan kas dari penyelesaian pembayaran)
C. BUKU NURI
4. Kas 311333330
Investasi pada Joint Venture 311333330
(Mencatat penerimaan kas dari penyelesaian kerja sama)
D. BUKU HUDA
6. Kas 242733330
Investasi pada Joint Venture 242733330
(Mencatat penerimaan kas dari penyelesaian kerja sama)