Anda di halaman 1dari 2

Pak Sufri Mashuri adalah seorang guru kelas di sebuah SD, hari ini pak Sufri masuk ke kelas

dan
akan mengajarkan materi pecahan. Di awal kegiatan, pak Sufri menyampaikn tujuan pembelajaran
kemudian memberikan Apresepsi/ Motivasi “ anak – anak “ Pernahkan kamu makan apel?
Kemudian salah satu siswa menceritakan pengalamannya makan apel.
Setelah itu pak Sufri memberikan permasalahan tentang bagaimana cara siswa membagi 1
apel untuk 2 orang?. Lalu Siswa menjelaskan bagaimana cara membagi apel untuk dua orang.
Kemudian siswa di minta menyebutkan berapa bagian yang didapat satu orang dan menuliskan
dalam bentuk pecahan di papan tulis. Selanjutnya pak Sufri menunjukkan sebuah roti tawar yang
berbentuk persegi dan meminta Salah satu siswa maju ke depan untuk memotong roti tersebut
menjadi 8 bagian dan menuliskan dalam bentuk pecahan di papan tulis. Setelah memperlihatkan
contoh-contoh tersebut, pak Sufri kemudian membagi siswa menjadi 6 kelompok. Masing –
masing kelompok terdiri dari 3 – 4 lalu membagikan lembar kerja kelompok.
Secara berkelompok siswa melakukan percobaan dan mengisinya pada tabel percobaan.
Setelah semua kelompok selesai, perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Setelah semua kelompok tampil, pak Sufri melihat hampir
semua siswa sudah paham terkait pecahan. Untuk melihat hasil konkretnya pak Sufri memberikan
10 soal evaluasi di akhir pembelajaran.
Setelah di periksa, hasilnya sangat mengecewakan karna masih banyak siswa yang keliru
bahkan tidak mampu menyelesaikan semua soal yang diberikan dan rata-rata siswa hanya mampu
mengerjakan 5 soal saja.
Kelemahan
1. Tidak ada konfirmasi dari guru ke siswa apakah siswa sudah paham atau belum sebelum
melakukan evaluasi.
2. Kurangnya penjelasan secara konkret guna menguatkan pemahaman siswa.
3. Pembagian LKS terbatas hanya satu pada setiap kelompok sehingga tidak semua siswa
dapat melihatnya.
4. Dengan kurangnya LKS yang dibagikan hanya siswa yang melihat LKS dan mengerjakan
saja yang akan paham sementara siswa lain hanya akan jadi penonton pada saat diskusi.
5. Pemberian soal evaluasi di akhir pelajaran sebanyak 10 nomor ini terlalu banyak dengan
waktu menjawab yang kurang karena dilakukan di akhir pelajaran.
Kelebihan

1. menyampaikan tujuan yang ingin dicapai di awal pembelajaran


2. Pemberian Appersepsi/motivasi di awal pembelajaran serta memancing siswa untuk
berkomentar.
3. Menggunakan contoh nyata dan terdapat pada kehidupan sehari-hari serta sering dijumpai
siswa yaitu roti sehingga siswa tidak menghayal.
4. Melibatkan siswa dalam menentukan nilai pecahan dari contoh yang diberikan
5. Penggunaan LKS
6. Presentase hasil kerja kelompok, hal ini dapat melatih siswa agar mampu tampil di depan
banyak orang dalam meyampaikan pendapat.
7. Pemberian soal evaluasi guna mengukur sejau mana tingkat keberhasilan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai