Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PROFESI KEPENDIDIKAN


PRODI S1 PENDIDIKAN
BAHASA JERMAN

Skor nilai :

PROFESI KEPENDIDIKAN

NAMA MAHASIWA : MEI HELENA SIANIPAR


NIM : 2201132011
DOSEN PENGAMPU : IMELDA FREE UNITA S.Pd., M.Pd
MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA JERMAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga saya dapat
menyelasaikan tugas Critical Book Review ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah “Profesi kependidikan”. Dosen pengampu dari ibu IMELDA FREE UNITA S.Pd.,
M.Pd.Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang
telah membantu saya menyelesaikan tulisan ini.

Tulisan ini berisi ulasan-ulasan dari buku yang berjudul “Profesi kependidikan” mulai
dari identitas buku, keunggulan dan kelemahan, serta kesimpulan dan saran dari buku
tersebut. Harapan saya semoga Critical Book Review ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya yakin masih banyak


kekurangan dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat didiskusikan dan
dipelajari demi kemajuan wawasan dan ilmu pengetahuan.

Medan, April 2021

Penulis:

MEI HELENA SIANIPAR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR....................................................................... 3
1.2 Tujuan............................................................................................................. 3
1.3 Manfaat.......................................................................................................... 3
1.4 Identitas Buku................................................................................................ 3

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU UTAMA


2.1 Bab 1 Profesionalisme Guru......................................................................... 4
2.2 Bab 2 Jabatan Profesional dan Tantangan Guru dalam Pembelajaran......... 4
2.3 Bab 3 Kompetensi Profesionalisme Guru......................................................4

BAB III. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


3.1 Kelebihan.................................................................................................... 5
3.1 kekurangan..................................................................................................... 5
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................................... 6
4.2 Saran................................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 RASIONALISASI PENTINGNYA CBR


Sering kali kita kebingungan memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi analisis bahasa,pembahasan tentang kepemimpinan.Oleh karena itu, penulis
membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih
buku referensi, terkhusus pada pokok bahasa tentang Profesi kependidikan.
1.2 TUJUAN PENULISAN CBR
Tujuan CBR ini dibuat adalah untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah
Profesi Kependidikan, menambah pengetahuan tentang Profesi Kependidikan,
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan lain.
1.3 MANFAAT CBR
 Untuk menambah wawasan tentang Profesi Kependidikan
 Untuk memahami tentang ilmu profesi kependidikan
 Menambah wawasan tentang profesi kependidikan

1.4 IDENTITAS BUKU


a. Identitas buku utama
1. Judul Buku : Profesi pendidikan
2. Pengarang : Prof.Dr.H.Hamzah B.uno
3. Penerbit          : Bumi aksara
4. Kota terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit    : 2011
6. Bahasa : Indonesia
7. ISBN : 978-979-010-171-5

3
BAB II

Bab 1 Profesionalisme Guru.


Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik,
mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang
memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan
mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai
tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. Guru merupakan suatu
profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan
tidak dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.
Untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar
agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai berikut:

1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang
diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang
bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir
serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan
penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi), agar peserta didik menjadi mudah
dalam memahami pelajaran yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat
menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik
menjadi jelas.
6. Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata
pelajaan dan/atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara
memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti,
dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.
8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial,
baik dalam kelas maupun di luar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar

4
dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.

Seorang guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dapat ditunjukkan oleh
peserta didiknya. Untuk itu, apabila seseorang ingin menjadi guru yang profesional
maka sudah seharusnya ia dapat selalu meningkatkan wawasan pengetahuan akademis
dan praktis melalui jalur pendidikan berjenjang ataupun upgrading dan/atau
pelatihan yang bersifat in service training dengan rekan-rekan sejawatnya.
Perubahan dalam cara mengajar guru dapat dilatihkan melalui peningkatan
kemampuan mengajar sehingga kebiasaan lama yang kurang efektif dapat segera
terdeteksi dan perlahan-lahan dihilangkan. Untuk itu, maka perlu adanya perubahan
kebiasaan dalam cara mengajar guru yang diharapkan akaberpengaruh pada cara belajar
siswa, di antaranya sebagai berikut:
1. Memperkecil kebiasaan cara mengajar guru baru (calon guru) yang cepat merasa
puas dalam mengajar apabila banyak menyajikan informasi (ceramah) dan terlalu
mendominasi kegiatan belajar peserta didik.
2. Guru hendaknya berperan sebagai pengarah, pembimbing, pemberi kemudahan
dengan menyediakan berbagai fasilitas belajar, pemberi bantuan bagi peserta yang
mendapat kesulitan belajar, dan pencipta kondisi yang merangsang dan menantang
peserta untuk berpikir dan bekerja (melakukan).
3. Mengubah dari sekadar metode ceramah dengan berbagai variasi metode yang lebih
relevan dengan tujuan pembelajaran, memperkecil kebiasaan cara belajar peserta
yang baru merasa belajar dan puas kalau banyak mendengarkan dan menerima
informasi (diceramahi) guru, atau baru belajar kalau ada guru.
4. Guru hendaknya mampu menyiapkan berbagai jenis sumber belajar sehingga peserta
didik dapat belajar secara mandiri dan berkelompok, percaya diri, terbuka untuk
saling memberi dan menerima pendapat orang lain, serta membina kebiasaan
mencari dan mengolah sendiri informasi.

Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus


dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan
berhasil. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, terdiri dari 3 (tiga),
yaitu kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Agar lebih jelas tentang kompetensi profesional, dijelaskan bahwa peran guru sebagai
5
pengelola proses pembelajaran, harus memiliki kemampuan:

1) Merencanakan sistem pembelajaran


 Merumuskan tujuan
 Memilih prioritas materi yang akan diajarkan
 Memilih dan menggunakan metode
 Memilih dan menggunakan sumber belajar yang ada
 Memilih dan menggunakan media pembelajaran.
2) Melaksanakan sistem pembelajaran
 Memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang tepat
 Menyajikan urutan pembelajaran secara tepat
3) Mengevaluasi sistem pembelajaran
 Memilih dan menyusun jenis evaluasi
 Melaksanakan kegiatan evaluasi sepanjang proses
 Mengadministrasikan hasil evaluasi.
4) Mengembangkan sistem pembelajaran
 Mengoptimalkan potensi peserta didik
 Meningkatkan wawasan kemampuan diri sendiri
 Mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut
Sedangkan kompetensi guru yang telah dibakukan oleh Dirjen Dikdasmen Depdiknas
(1999) sebagai berikut:
1) Mengembangkan kepribadian
2) Menguasai landasan kependidikan
3) Menguasai bahan pelajaran
4) Menyusun program pengajaran
5) Melaksanakan program pengajaran
6) Menilai hasil dalam PBM yang telah dilaksanakan
7) Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran
8) Menyelenggarakan program bimbingan
9) Berinteraksi dengan sejawat dan masyarakat
10) Menyelenggarakan administrasi sekolah.

Bab II Jabatan Profesional dan Tantangan Guru dalam Pembelajaran


Jabatan guru merupakan jabatan profesional yang menghendaki guru harus bekerja secara
profesional. Bekerja sebagai seorang yang profesional berarti bekerja dengan keahlian,

6
dan keahlian hanya dapat diperoleh melalui pendidikan khusus.
Kondisi dan asas untuk bealajar yang berhasil meliputi: persiapan sebelum mengajar,
sasaran belajar, susunan bahan ajar, perbedaan individu, motivasi, sumber pengajaran,
keikutsertaan, balikan, penguatan, latihan dan pengulangan, urutan kegiatan belajar,
penerapan, sikap mengajar, penyajian di depan kelas.

Bab III Kompetensi Profesionalisme Guru


Kompetensi guru adalah kecakapan atau kemampuan yang dimiliki guru, yang
diindikasikan dalam tiga kompetensi, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan tugas
profesionalnya sebagai guru (profesional), kompetensi yang berhubungan dengan
keadaan pribadinya (personal), dan kompetensi yang berhubungan dengan masyarakat
atau lingkungannya (sosial).
Kompetensi guru profesional menurut pakar pendidikan seperti Soediarto
menuntut dirinya sebagai seorang guru agar mampu menganalisis, mendiagnosis, dan
memprognosis situasi pendidikan. Guru yang memiliki kompetensi profesi profesional
perlu menguasai antara lain: (a) disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan
pelajaran, (b) bahan ajar yang diajarkan, (c) pengetahuan tentangkarakteristik siswa, (d)
pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan, (e) pengetahuan serta penguasaan
metode dan model mengajar, (f) penguasaan terhadap prinsip teknologi pembelajaran, (g)
pengetahuan terhadap penilaian, dan mampu merencanakan.

Kelebihan dan Kekurangan

A. Kelebihan buku

1. Cara penyajian isi permasalahan terlihat efektif dan efisien terbukti dengan pola-pola
pengembagan pembahasan berdaya guna dan bertepat guna yang mempermudah
pembaca dalam memahami dan mengerti isi buku.
2. Pembahasan materi lebih terperinci dan sesuai dengan perkembangan lingkup
masyarakat, teknologi, dan kebutuhan pada saat itu.
3. Rangkuman yang terletak setelah penjabaran materi menyimpulkan poin-poin
penting yang dibahas dalam setiap bab-nya. Hal ini sangat baik untuk membantu
pembaca mereview kembali hal-hal pokok yang mesti diingat dan dipahami dengan

7
baik.
4. Sumber-sumber buku acuan dalam daftar pustaka yang ada setiap bab
mempermudah pembaca mencari sumber asli jika digunakan sebagai acuan untuk
memperdalam pemahamannya.
5. Penulisan didesain dengan temperamen yang sesuai dengan konteks zaman
6. Kertas buku yang dipakai cukup baik untuk ukuran mata normal. Hal ini terbukti
dengan mudahnya pembaca memahami isi dan tidak merasa perih matanya jika
terlalu lama membaca.
7. Adanya kutipan dari luar negeri yang dituliskan langsung dalam bahasa aslinya
sehingga pembaca akan lebih memahami arti atau makna yang terkandung
didalamnya. Hal ini dapat mengurangi perbedaan konsepsi pembaca dengan penulis.
8. Tugas-tugas atau latihan pada setiap akhir bab sangat baik bagi pembaca terutama
mahasiswa dalam menguji tingkat kompetensi yang diperoleh.

B. Kekurangan buku
1. Kekurang-sesuaian inti paragraf pada beberapa sub materi. Bahkan ada bagian yang
tidak tertuliskan atau dibahas tuntas pada hal bagian bagian tersebut merupakan
bagian yang sederajat dengan paragraf yang telah ditentukan intinya tercapai
2. Ada kejanggalan dalam menggunakan sumber acuan. Misalnya penulisan tahun
yang ditunjuk sebagai patokan. Pada halaman 89 dituliskan “Pedoman Bimbingan
dan Penyuluhan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1880 buku III
c dalam rangka pelaksanaan kurikulum taman kanak- kanak”, sementara
sebelumnya pedoman tersebut berlaku pda tahun 1975. Hal ini juga tidak baik,
karena menunjuk pada acuan yang cukup lama diberlakukan.
3. Kesalahan letak penulisan catatan kaki pada halaman yang berbeda dengan kode
pada bacaan materi.
4. Penggunaan dua kata sekaligus yang memiliki pengertian sama. Jadi, jika salah satu
8
dihilangkan maka tidak akan mengurangi makna kalimat.

9
BAB IV

PENUTUP
Kesimpulan

Buku ini layak dibaca dan layak juga dirujuk sebagai sebagai bahan studi maupun
karya ilmiah. Hal ini terwujud dengan bukti fisik buku ini yang menyajikan banyak data
atau informasi ilmiah yang penyampaiannya mengikuti perkembangan teknologi dan sifat
masyarakat global. Dari kesekian banyak kelebihan maka buku ini tidak menutup
kemungkinan hanya dipergunakan bagi kalangan pelajar/mahasiswa atau pakar ilmu,
tetapi juga layak bagi guru dan khalayak umum sebagai bentuk atau cara adaptif
mempersiapkan diri untuk menyingkapi perubahan dalam dunia pendidikan yang
cenderung dinamis berubah terjadi disekitar kita.

Saran
Hendaknya penyajian buku ini mempertahankan keunikannya tersendiri yang
telah terbangun dari hal-hal yang berkaitan langsung dengan pribadi internal dan juga
eksternal dunia profesi kependidikan. Hendaknya penyajian makna tersirat buku juga
terus dikembangkan lebih mendetail agar tidak ditafsir menyimpang dari yang
diharapkan.

10
Daftar Pustaka

 Soetjipto, Dr (1994)profesi keguruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.


Jakarta.
 Hamzah (2011) PROFESI KEPENDIDIKAN (Problema, Solusi, dan
Reformasi Pendidikan di Indonesia), Bumi Aksara. Jakarta.

11
12

Anda mungkin juga menyukai