Skor nilai :
PROFESI KEPENDIDIKAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga saya dapat
menyelasaikan tugas Critical Book Review ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah “Profesi kependidikan”. Dosen pengampu dari ibu IMELDA FREE UNITA S.Pd.,
M.Pd.Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang
telah membantu saya menyelesaikan tulisan ini.
Tulisan ini berisi ulasan-ulasan dari buku yang berjudul “Profesi kependidikan” mulai
dari identitas buku, keunggulan dan kelemahan, serta kesimpulan dan saran dari buku
tersebut. Harapan saya semoga Critical Book Review ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Penulis:
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang
diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang
bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir
serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan
penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi), agar peserta didik menjadi mudah
dalam memahami pelajaran yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat
menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik
menjadi jelas.
6. Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata
pelajaan dan/atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara
memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti,
dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.
8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial,
baik dalam kelas maupun di luar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar
4
dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.
Seorang guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dapat ditunjukkan oleh
peserta didiknya. Untuk itu, apabila seseorang ingin menjadi guru yang profesional
maka sudah seharusnya ia dapat selalu meningkatkan wawasan pengetahuan akademis
dan praktis melalui jalur pendidikan berjenjang ataupun upgrading dan/atau
pelatihan yang bersifat in service training dengan rekan-rekan sejawatnya.
Perubahan dalam cara mengajar guru dapat dilatihkan melalui peningkatan
kemampuan mengajar sehingga kebiasaan lama yang kurang efektif dapat segera
terdeteksi dan perlahan-lahan dihilangkan. Untuk itu, maka perlu adanya perubahan
kebiasaan dalam cara mengajar guru yang diharapkan akaberpengaruh pada cara belajar
siswa, di antaranya sebagai berikut:
1. Memperkecil kebiasaan cara mengajar guru baru (calon guru) yang cepat merasa
puas dalam mengajar apabila banyak menyajikan informasi (ceramah) dan terlalu
mendominasi kegiatan belajar peserta didik.
2. Guru hendaknya berperan sebagai pengarah, pembimbing, pemberi kemudahan
dengan menyediakan berbagai fasilitas belajar, pemberi bantuan bagi peserta yang
mendapat kesulitan belajar, dan pencipta kondisi yang merangsang dan menantang
peserta untuk berpikir dan bekerja (melakukan).
3. Mengubah dari sekadar metode ceramah dengan berbagai variasi metode yang lebih
relevan dengan tujuan pembelajaran, memperkecil kebiasaan cara belajar peserta
yang baru merasa belajar dan puas kalau banyak mendengarkan dan menerima
informasi (diceramahi) guru, atau baru belajar kalau ada guru.
4. Guru hendaknya mampu menyiapkan berbagai jenis sumber belajar sehingga peserta
didik dapat belajar secara mandiri dan berkelompok, percaya diri, terbuka untuk
saling memberi dan menerima pendapat orang lain, serta membina kebiasaan
mencari dan mengolah sendiri informasi.
6
dan keahlian hanya dapat diperoleh melalui pendidikan khusus.
Kondisi dan asas untuk bealajar yang berhasil meliputi: persiapan sebelum mengajar,
sasaran belajar, susunan bahan ajar, perbedaan individu, motivasi, sumber pengajaran,
keikutsertaan, balikan, penguatan, latihan dan pengulangan, urutan kegiatan belajar,
penerapan, sikap mengajar, penyajian di depan kelas.
A. Kelebihan buku
1. Cara penyajian isi permasalahan terlihat efektif dan efisien terbukti dengan pola-pola
pengembagan pembahasan berdaya guna dan bertepat guna yang mempermudah
pembaca dalam memahami dan mengerti isi buku.
2. Pembahasan materi lebih terperinci dan sesuai dengan perkembangan lingkup
masyarakat, teknologi, dan kebutuhan pada saat itu.
3. Rangkuman yang terletak setelah penjabaran materi menyimpulkan poin-poin
penting yang dibahas dalam setiap bab-nya. Hal ini sangat baik untuk membantu
pembaca mereview kembali hal-hal pokok yang mesti diingat dan dipahami dengan
7
baik.
4. Sumber-sumber buku acuan dalam daftar pustaka yang ada setiap bab
mempermudah pembaca mencari sumber asli jika digunakan sebagai acuan untuk
memperdalam pemahamannya.
5. Penulisan didesain dengan temperamen yang sesuai dengan konteks zaman
6. Kertas buku yang dipakai cukup baik untuk ukuran mata normal. Hal ini terbukti
dengan mudahnya pembaca memahami isi dan tidak merasa perih matanya jika
terlalu lama membaca.
7. Adanya kutipan dari luar negeri yang dituliskan langsung dalam bahasa aslinya
sehingga pembaca akan lebih memahami arti atau makna yang terkandung
didalamnya. Hal ini dapat mengurangi perbedaan konsepsi pembaca dengan penulis.
8. Tugas-tugas atau latihan pada setiap akhir bab sangat baik bagi pembaca terutama
mahasiswa dalam menguji tingkat kompetensi yang diperoleh.
B. Kekurangan buku
1. Kekurang-sesuaian inti paragraf pada beberapa sub materi. Bahkan ada bagian yang
tidak tertuliskan atau dibahas tuntas pada hal bagian bagian tersebut merupakan
bagian yang sederajat dengan paragraf yang telah ditentukan intinya tercapai
2. Ada kejanggalan dalam menggunakan sumber acuan. Misalnya penulisan tahun
yang ditunjuk sebagai patokan. Pada halaman 89 dituliskan “Pedoman Bimbingan
dan Penyuluhan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1880 buku III
c dalam rangka pelaksanaan kurikulum taman kanak- kanak”, sementara
sebelumnya pedoman tersebut berlaku pda tahun 1975. Hal ini juga tidak baik,
karena menunjuk pada acuan yang cukup lama diberlakukan.
3. Kesalahan letak penulisan catatan kaki pada halaman yang berbeda dengan kode
pada bacaan materi.
4. Penggunaan dua kata sekaligus yang memiliki pengertian sama. Jadi, jika salah satu
8
dihilangkan maka tidak akan mengurangi makna kalimat.
9
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Buku ini layak dibaca dan layak juga dirujuk sebagai sebagai bahan studi maupun
karya ilmiah. Hal ini terwujud dengan bukti fisik buku ini yang menyajikan banyak data
atau informasi ilmiah yang penyampaiannya mengikuti perkembangan teknologi dan sifat
masyarakat global. Dari kesekian banyak kelebihan maka buku ini tidak menutup
kemungkinan hanya dipergunakan bagi kalangan pelajar/mahasiswa atau pakar ilmu,
tetapi juga layak bagi guru dan khalayak umum sebagai bentuk atau cara adaptif
mempersiapkan diri untuk menyingkapi perubahan dalam dunia pendidikan yang
cenderung dinamis berubah terjadi disekitar kita.
Saran
Hendaknya penyajian buku ini mempertahankan keunikannya tersendiri yang
telah terbangun dari hal-hal yang berkaitan langsung dengan pribadi internal dan juga
eksternal dunia profesi kependidikan. Hendaknya penyajian makna tersirat buku juga
terus dikembangkan lebih mendetail agar tidak ditafsir menyimpang dari yang
diharapkan.
10
Daftar Pustaka
11
12