Anda di halaman 1dari 3

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

(STIKIM)

Alamat : Jl. Harapan No.50 RT 02 / RW 07, Lenteng Agung, Kec. Jagakarsa


Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 12610

Strategi Pelaksanaan : Halusinasi


Nama Mahasiswa : Badru Salam
NPM : 18200100036
Pembimbing : Ns. Ahmad RIzal, M.Kes
Program Profesi : Stase Keperawatan Jiwa
Jenis Kegiatan : Strategi Pelaksanaan

Diagnosa : Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi


Hari : Pertemuan ke-1

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, mendekatkan
telinga ke arah tertentu dan menutup telinga. Klien mengatakan mendengar suara-
suara atau kegaduhan, mendengar suara yang mengajaknya bercakap-cakap dan
mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya.

2. Tujuan Khusus (SP1)


a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat mengenali halusinasinya.
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya.

3. Rencana Tindakan Keperawatan


a. Bina hubungan saling percaya.
b. Identifikasi isi halusinasi.
c. Identifikasi waktu terjadinya halusinasi.
d. Identifikasi frekuensi halusinasi.
e. Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi.
f. Identifikasi respons pasien terhadap halusinasi.
g. Ajarkan pasien menghardik halusinasi.
h. Anjurkan pasien memasukan cara menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian.

II. Proses Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan


A. Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi/Assalamu’alaikum, boleh saya kenalan dengan bapak/ibu?
Perkenalkan nama saya Badru Salam bisa dipanggil Badru, saya mahasiswa
dari keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM),
saya sedang praktik di sini dari pukul 07.00-14.00 wib. Kalau boleh saya tahu
nama bapak/ibu siapa? Dan senang dipanggil dengan sebutan apa?”
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini? Bagaimana tidurnya semalam?
3. Kontrak
a) Topik:
“Apakah bapak/ibu tidak keberatan untuk berbincang-bincang dengan
saya?
b) Waktu:
“Kapan bapak/ibu dapat berbincang-bincang dengan saya?”
c) Tempat:
“Dimana kita bisa berbincang-bincang? Di sini saja di kamar bapak/ibu
atau di taman?”
d) Tujuan Interaksi:
“Tujuan kita berbincang – bincang agar kita saling mengenal”

B. Kerja
“Sudah berapa lama bapak/ibu dirawat?”
“Bapak/ibu tahu tidak kalo berdiam diri di kamar terus menerus bisa berbahaya?”
“Apa suara yang bapak/ibu dengar?”
“Kapan suara itu muncul?”
“Apa yang bapak/ibu lakukan saat mendengar suara itu?”
“Bagaimana bapak/ibu mengatasi suara-suara itu?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?”
“Ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum
obat dengan teratur.”

C. Terminasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah bertemu dengan saya dan setelah kita
latihan menghardik?”
2) Evaluasi Objektif
“Coba bapak/ibu ulangi lagi bagaimana cara menghardik yang tadi bapak/ibu
sudah lakukan”
3) Evaluasi Perawat (objektif dan reinforcement)
Rencana tindak lanjut (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan
yang telah dilakukan).
4) Rencana tindak lanjut
Setelah bapak/ibu berlatih dan mengetahui cara menghindari saat suara-suara
itu muncul, sebaiknya kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian. Jam
berapa saja bapak/ibu ingin latihan cara menghardik?”
5) Kontrak yang akan datang
a) Topik
“Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang bagaimana
bapak/ibu mengatasi ketika suara-suara itu muncul dengan berbincang-
bincang.”
b) Waktu
“Kira-kira waktu nya kapan yah ? Bagaimana jika besok , pukul 10.00 apa
bapak/ibu bisa ? Dan berapa lama ?”
c) Tempat
“Kira-kira tempat yang enak untuk berbincang-bincang dimana yah
pak/bu? Apa tetap dikamar atau di tempat lain ? Baiklah sampai jumpa
besok ya pak/bu”

Anda mungkin juga menyukai