Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA

PERENCANAAN TEKNIS DAN ( DETAIL ENGINEERING DESIGN )


JEMBATAN SUNGAI SEPARI KAMPUNG KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran


Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186) dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan, bahwa
setiap pembangunan jalan/ jembatan bermanfaat bagi sebesar-besar kemakmuran
rakyat, terutama untuk meningkakan pertumbuhan ekonomi nasional dengan
mengusahakan agar biaya operasi kendaraan menjadi serendah-rendahnya. Disamping
itu pembangunan jembatan harus dapat mendorong kearah terwujudnya keseimbangan
antar daerah dalam tingkat pertumbuhannya dengan mempertimbangkan satuan
wilayah pengembangan dan orientasi geografis pemasaran sesuai dengan struktur
pengembangan wilayah tingkat nasional yang dituju.

Sektor prasarana jembatan merupakan salah satu urat nadi dalam pertumbuhan
ekonomi wilayah, sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalah
suatu hal yang sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi
jembatan memiliki pengaruh yang luas baik bagi pengguna jalan/ jembatan maupun bagi
wilayah secara keseluruhan. Pengaruh positif terutama timbul dari kenyataan bahwa
investasi jembatan secara umum mengarah kepada pengurangan sumber daya yang
dibutuhkan untuk memproduksi dan mendistribusikan sejumlah volume dan pola
keluaran ekonomi, untuk menstimulasi ekonomi regional lebih lanjut. Strategi aktif pada
pembangunan infrastruktur jembatan ini dapat dikategorikan sebagai strategi yang di
dalam pembangunannya dapat mengundang peran serta tidak hanya pemerintah tetapi

KAK Perencanaan Teknis dan DED Jembatan Sungai Separi Kampung Kec. Sebulu 1
juga investor swasta. Pengembangan sektor transportasi khususnya sektor jembatan,
diharapkan dapat mengubah struktur perekonomian daerah atau mengubah struktur
PDRB antar wilayah.

Mengingat sampai saat ini perkembangan wilayah bertumpu pada kemampuan


mengeksploitasi sumber daya alam yang dimilikinya, maka pemanfaatannya bagi
pembangunan daerah haruslah seoptimal mungkin dari aspek pembangunan yang
bekelanjutan.
Potensi yang mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut diatas haruslah didukung oleh
infrastruktur sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu infrastruktur yang
mempunyai peran signifikan adalah infrastruktur transportasi jalan, jembatan dan
prasarana pendukung lainnya.
Jembatan Sungai Separi Kampung Kec. Sebulu sebagai prasarana untuk meningkatkan
aksesibilitas dan koneksitas wilayah antara Tenggarong sebagai Ibukota Kabupaten
Kutai Kartanegara dengan Samarinda sebagai ibukota Propinsi Kaltim merupakan
prasarana yang sangat potensial.
Hal tersebut di atas yang mendasari perlunya dibangun Jembatan Sungai Separi
Kampung Kec. Sebulu.

Dalam melakukan perencanaan teknis (DED) jembatan standar maupun jembatan


khusus harus memenuhi Kriteria Dasar Perencanaan Teknis berikut ini :

a. Kekuatan Unsur Struktural dan Stabilitas Keseluruhan


Setiap unsur harus mempunyai kekuatan memadai untuk menahan beban batas
ultimate dan struktur sebagai kesatuan dari setiap unsur harus stabil pada
pembebanan tersebut.

b. Kelayanan Struktur
Struktur harus berada dalam layanan pada beban batasan kelayanan. Hal ini
berarti bahwa struktur tidak boleh mengalami retakan, lendutan atau getaran
sedemikian rupa sehingga masyarakat menjadi khawatir atau jembatan menjadi
tidak layak digunakan.
c. Kesesuaian
Tipe struktur yang dipilih harus sesuai dengan lingkungan, kondisi alam dan lokasi
jembatan terutama untuk duplikasi jembatan harus diperhatikan bangunan atas
dan bawah dari jembatan Existing.

d. Kemudahan Pelaksanaan
Konstruksi harus mudah dilaksanakan sesuai dengan metode konstruksi yang
tersedia, sehingga metode yang sulit dilaksanakan dapat menyebabkan
keterlambatan waktu dan peningkatan biaya.

e. Ekonomis
Rencana termurah yang sesuai dengan pendanaan dan faktor-faktor utama
lainnya adalah yang umumnya terpilih. Penekanan harus diberikan pada biaya
umur total struktur yang mencakup biaya pemeliharaan dan pembangunan.

f. Bentuk Estetika
Struktur jembatan harus menyatu dengan alam sekitarnya dan menyenangkan
untuk dilihat. Biasanya semakin tinggi nilai estetika struktur jembatan semakin
tinggi biaya yang akan dipergunakan.

1.2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud :
- Mendukung program pembangunan infrastruktur prasarana transportasi darat
khususnya pembangunan jembatan yang memadai sebagai penghubung antar
daerah dengan tersedianya perencanaan jembatan yang sesuai dengan kriteria
perencanaan teknis (DED)
b. Tujuan
Mendapat masukan kelayakan rencana pembangunan jembatan dilihat dari
berbagai upaya untuk mempercepat pertumbuhan kabupaten Kutai Kartanegara.
Mendapatkan dokumen perencanaan teknis (DED) dan dokumen lelang sesuai
dengan kondisi daerah.

1.3. Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai sebagai hasil dari layanan konsultansi ini adalah sebagai
berikut :
a. Teridentifikasi permasalahan tata ruang di wilayah Kecamatan sebulu.
b. Teridentifikasi gambaran kinerja dan permasalahan akan kebutuhan jembatan
Sungai Separi Kampung Kecamatan Sebulu.
c. Biaya dan tahapan pembangunan
d. Kelayakan teknis, ekonomi & lingkungan
e. Tumbuhnya pandangan baru dalam perencanaan jembatan di mana jembatan
khusus mampu meningkatkan fungsi jembatan, dan metode pembangunan yang
efektif dan efisien.
f. Meningkatkan kemampuan teknis perencanaan dan penguasaan teknologi dalam
pelaksanaan konstruksi jembatan khusus.
g. Menjadikan kegiatan ini sebagai ground training bagi praktisi jembatan kita dalam
mengahadapi pembangunan tipe dan bentuk jembatan besar/bentang panjang
dimasa mendatang.

1.4. Pengguna Jasa

Nama dan Organisasi Pengguna Jasa adalah Pemerintah Kabupaten Kutai


Kartanegara.

1.5. Sumber Pendanaan

Untuk pelaksanaan kegiatan ini didanai oleh APBD-P Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun Anggaran 2011.
BAB II
LINGKUP KEGIATAN

2.1. Umum

Pada intinya lingkup kegiatan jasa konsultansi dalam pekerjaan ini terdiri dari beberapa
tahapan yang meliputi :

a. Pemahaman mengenai maksud dan tujuan dari Perencanaan Jembatan khusus.


b. Persiapan
c. Inventarisasi data
d. Pembuatan Peta Rencana Kerja
e. Persiapan Personil dan Peralatan
f. Pembuatan Rencana Kerja
g. Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
h. Koordinasi dengan Instansi Terkait

Jenis pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan Review Studi dan Perencanaan
Teknik Jembatan khusus guna menunjang pelaksanaan pekerjaan konstruksi jembatan.
Konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasa-jasanya semaksimal
mungkin untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, sehingga diperoleh hasil
pekerjaan berupa Dokumen Perencanaan yang mencakup segala persyaratan yang
ditetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan dalam pelaksanaan kontrak
konstruksi/fisik serta mengusahakan sekecil mungkin adanya perbaikan-perbaikan atau
perencanaan tambahan lainnya di kemudian hari.

Pekerjaan yang harus dikerjakan adalah Perencanaan Teknis Jembatan Khusus


lengkap dan terperinci yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jembatan yang
akan direncanakan telah ditentukan sesuai skala prioritas yang akan segera
ditindaklanjuti dengan pelaksanaan fisiknya.
2.2. Data dan Fasilitas penunjang

a. Penyediaan bahan-bahan, peralatan, dan perlengkapan kantor dan studio untuk


operasional Konsultan, termasuk tetapi tidak terbatas pada komputer
b. Penyediaan bahan-bahan, peralatan, dan perlengkapan untuk kegiatan survey dan
investigasi lapangan yang diperlukan
c. Penyediaan (penyewaan) kendaraan operasional berikut eksploitasinya
d. Biaya perjalanan dan akomodasi orang konsultan
e. Sewa alat survey lapangan dan penyelidikan geoteknik

2.3. Review Studi terdahulu

Diperlukan untuk memantapkan rencana pembangunan Jembatan Separi Kampung


sebagai usaha untuk menanggulangi masalah kebutuhan prasarana transportasi dalam
menunjang proses pengembangan wilayah didaerah tersebut yang diuraikan pada item
pekerjaan sebagai berikut :

a. Memperkirakan perkembangan lalu lintas pada waktu yang akan datang untuk
usulan pembangunan jembatan tersebut.
b. Menentukan rencana alinyemen jalan pendekat, lokasi dan jadwal pelaksanaan
pembangunan jembatan ditinjau dari aspek teknik, ekonomi dan lingkungan, aspek
transportasi dan pengembangan wilayah.
c. Identifikasi manfaat proyek dan review analisa kelayakan terdahulu ditinjau dari
perkembangan yang ada.

2.4. Studi Teknik Detailed Engineering Design (DED)

Untuk mengetahui secara rinci semua asumsi yagn digunakan dalam tahap
perencanaan serta mendapat parameter-parameter penting bagi perencana jembatan,
diperlukan serangkaian teknikal studi. Mengingat bentangan jembatan yang besar serta
umur jembatan yang panjang, untuk perencanaan jembatan khusus untuk melakukan
detailed engineering design.
Studi teknik yang diperlukan :

2.4.1. Studi Pendahuluan (Reconnaissance Survey)

Untuk pelaksanaan studi ini konsultan diwajibkan untuk mengamati kondisi lapangan
dan permasalahan desain yang mungkin timbul. Petugas yang akan ditugaskan
diharuskan berkonsultansi dengan pejabat dari Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina
Marga Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mendiskusikan segala hal yang
bersangkutan dengan jembatan yang akan ditangani.

Sebelum melakukan kegiatan studi pendahuluan maka konsultan wajib mengumpulkan


semua data yang berhubungan dengan lokasi rencana jembatan seperti peta situasi,
peta tata guna lahan dan dokumen-dokumen pendukung lainnya. Studi pendahuluan
harus dilakukan pada area di dalam radius 500 m dari lokasi rencana jembatan. Dalam
melaksanakan pekerjaan, konsultan wajib melengkapi diri dengan alat keselamatan
kerja seperti helm dan sepatu boat, dan alat bantu kerja seperti peralatan tulis, lampu
penerangan, spray paint dan palu, sehingga menjamin terlaksananya pekerjaan ini
dengan aman dan hasil studi akan lebih optimal.

A. Studi pendahuluan bertujuan untuk :

Pengenalan kondisi lingkungan

Pengenalan kondisi planimetri dan tata guna lahan

Pengenalan kondisi jaringan jalan yang ada di sekitar lokasi jembatan

Mengumpulkan, memeriksa dan mengkonfirmasi data sekunder yang ada

B. Kegiatan studi pendahuluan yang harus dilakukan adalah :


a. Studi Geometrik :

Mengidentifikasi / memperkirakan secara tepat penerapan desain


geometrik (alinyemen horisontal dan vertikal) berdasarkan pengalaman
dan keahlian yang harus dikuasai sepenuhnya oleh Highway Engineer
yang melaksanakan pekerjaan ini dengan melakukan pengukuran-
pengukuran secara sederhana dan benar (jarak, azimut, kemiringan
dengan helling meter) dan membuat sketsa desain alinyemen horizontal
maupun vertikal secara khusus untuk lokasi-lokasi yang dianggap sulit
untuk memastikan trase yang dipilih akan dapat memenuhi persyaratan
geometrik yang dibuktikan dengan sketsa horizontal dan penampang
memanjang rencana trase jalan.

Didalam penarikan perkiraan desain alinyemen horizontal dan vertikal


harus sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan
perencanaan untuk lokasi-lokasi : galian dan timbunan

Semua kegiatan ini harus sudah dikonfirmasikan sewaktu mengambil


keputusan dalam pemilihan lokasi jembatan dengan anggota team yang
saling terkait dalam pekerjaan ini

Dilapangan harus diberi/dibuat tanda-tanda berupa patok dan diberi


tanda bendera sepanjang daerah rencana dengan interval 50 m untuk
memudahkan tim pengukuran, serta pembuatan foto-foto penting untuk
pelaporan dan panduan dalam melakukan survey detail selanjutnya

Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung
perkiraan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan
perkiraan rencana biaya secara sederhana dan diharapkan dapat
mendekati final desain

b. Studi Topografi :

Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton


Bench Mark di awal dan akhir Proyek

Mengamati kondisi topografi

Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus serta


morpologi dan lokasi yang diperlukan perpanjangan koridor

Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran

Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/titik yang akan


dijadikan referensi

c. Studi Rencana Jembatan :

Menentukan dan memperkirakan total panjang, lebar, kelas pembebanan


jembatan, tipe konstruksi, dengan pertimbangan terkait denagn LHR,
estetika, lebar sungai, kedalaman dasar sungai, profil sungai/ada
tidaknya palung, kondisi arus dan arah aliran, sifat-sifat sungai, scouring
vertikal / horizontal, jenis material bangunan atas yang tersedia dan
paling efisien

Menentukan dan memperkirakan ukuran dan bahan tipe abutmen, pilar,


fondasi, bangunan pengaman (bila diperlukan) dengan
mempertimbangkan lebar dan kedalaman sungai, sifat tebing, sifat aliran,
endapan/sedimentasi material, benda hanutan, scouring yang pernah
terjadi.

Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan mempertimbangkan MAB


(banjir), MAN (normal), MAR (rendah) dan banjir terbesar yang pernah
terjadi

Menentukan dan memperkirakan lokasi jembatan dengan


mempertimbangkan situasi dan kondisi sekitar lokasi, profil sungai, arah
arus/aliran sungai, scouring, segi ekonomi, sosial, estetika yang terkait
dengan alinyemen jalan, kecepatan lalu lintas rencana, jembatan darurat,
pembebanan tanah timbunan dan quarry

Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung
perkiraan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan
perkiraan rencana biaya secara sederhana dan diharapkan dapat
mendekati final desain

d. Studi Geoteknik :

Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan


karakteristik tanah dan batuan

Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry) sepanjang lokasi


pekerjaan

Memberikan rekomendasi pada Highway Engineer dan Bridge Engineer


berkaitan dengan rencana trae jalan dan rencana jembatan yang akan
dipilih

Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus (rawan longsor, dll)

Mencatat lokasi yang akan dilakukan pengeboran maupun lokasi untuk


test pit
Membuat rencana kerja untuk tim survey detail
e. Studi Hidrologi

Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan sehubunan dengan


bentuk dan kemiringan yang akan mempengaruhi pola aliran

Mengamati tata guna lahan

Menginventarisasi bangunan drainase existing

Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting

Membuat rencana kerja untuk survey detail

Mengamati karakteristik aliran sungai / morfologi yang mungkin


berpengaruh terhadap konstruksi dan saran-saran yang diperlukan untuk
menjadi pertimbangan dalam perencanaan berikut

2.4.2. Studi Detail

Untuk mengatahui secara rinci semua asumsi yang digunaan dalam tahap perencanaan
serta mendapat parameter-parameter penting bagi perencana jembatan, diperlukan
serangkaian studi detail pengumpulan data. Mengingat bentangan jembatan yang besar
serta umur jembatan yang panjang, maka perencanaan jembatan khusus membutuhkan
data-data perencanaan yang didapat secara akurat.

Hasil studi detail pengumpulan data tersebut akan menjadi dasar bagia perencana
jembatan untuk melakukan detailed engineering design. Studi detail yang diperlukan
adalah :

A. Studi Topografi Daratan


a. Lingkup kegiatan pengukuran :

Sebelum melakuakn pengukuran harus diadkan pemeriksaan alat yang


baik yang sesuai dengan ketelitian alat dan dibuatkan daftar hasil
pemeriksaan alat tersebut

Awal pengukruan dilakukan pada tempat yang mudah dikenal dan aman,
dibuat titik tetap (BM) yang diambil dari titik
b. Pengukruan Titik Kontrol Horizontal :
c. Pengukuran Titik Vertikal :
d. Pengukuran Situasi :
e. Pengukuran Penampang Memanjang
f. Pengukuran Penampang Melintang
g. Pengukuran Khusus Jembatan
h. Pemasangan Patok-patok
i. Perhitungan dan Penggambaran Peta

B. Studi Topografi Bawah Air / Batchimetry


C. Studi Gelombang, Pasang, Arus dan Sedimentasi
D. Studi Geologi dan Geoteknik
E. Studi Hidrologi
F. Studi Pergerakan Kapal

2.5. Perencanaan Detail

Dalam phase Perencanaan Detail dan Laporan Akhir, Konsultan wajib melaksanakan
proses sebagai berikut :

1. Penyusunan konsep kriteria perencanaan teknis dan konsep detail perencanaan


untuk dimintakan persetujuan pemberi tugas
2. Pembuatan perencanaan akhir dilakukan setelah konsep tersebut di atas
mendapat persetujuan pemberi tugas dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan
saran dari pemberi tugas
3. Semua perencanaan harus mengikuti ketentuan-ketentuan dalam Standard
Perencanaan

2.6. Perhitungan Volume

Perhitunan kuantitas dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tahap secara terpisah :


- Jalan pendekat
- Jembatan (bangunan atas dan bangunan bawah)
- Bangunan pelengkap jembatan
2.7. Perhitungan Volume

Untuk perencanaan jembatan akan meliputi : perencanaan bangunan atas, perencanaan


bangunan bawah dan perencanaan jalan pendekat jembatan dimana pada perencanaan
tersebut diatas konsultan akan mengacu kepada peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan dalam perencanaan jembatan, yaitu :

Perencanaan bangunan atas dan bangunan bawah jembatan termasuk bangunan


pelengkap mengacu kepada Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan Indonesia,
yaitu :
a. Bridge Management System (BMS) 1992 bagian BDC (Bridge Design Code)
dengan revisi pada :
- Bagian 2 dengan Pembebanan Untuk Jembatan (SK.SNI T-02-2005),
sesuai dKepmen PU No.498/KPTS/M/2005
- Bagian 6 dengan Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan (SK.SNI
T-12-2004), sesuai Kepmen PU No. 260/KPTS/M/2004
- Bagian 7 dengan Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan (SK.SNI
T-03-2005), sesuai Kepmen PU No. 498/KPTS/M/2005
b. Bridge Management System (BMS) 1992 bagian BDM (Bridge Design
Manual)
c. Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya SK.
SNI T-14-1990-0.3
d. Perencanaan geometrik jalan raya yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Bina Marga No. 13/70
e. Peraturan-peraturan lain yang berhubungan / berkaitan dengan
perencanaan jembatan jalan raya
- Jenis dan kelas jembatan termasuk pembebanan (BM) yang digunakan
terhadap lalu lintas jembatan yang ada akan ditetapkan kemudian oleh
Project Officer dan PPK
- Bila digunakan bangunan-bangunan atas standard, supaya
menggunakan ketentuan dalam manual yang disertakan sebagai satu
kesatuan dengan material
2.8. Review Studi Kelayakan dan Perencanaan Jembatan
Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut, maka dibutuhkan beberapa tenaga ahli
yang memiliki sertifikat keahlian dari Asosiasi Profesi yang telah diregistrasi LPJK,
dengan jumlah dan kualifikasi sebagai berikut :

1. Tenaga Ahli
No. Jabatan / Tugas Kualifikasi

1. Ahli Jembatan (Team Leader) Sarjana Teknik Sipil (S1), pengalaman


minimal 8 tahun dibidangnya
2. Ahli Jalan Raya Sarjana Teknik Sipil, pengalaman minimal 5
tahun dibidangnya
3. Ahli Struktur Sarjana Teknik Sipil, pengalaman minimal 5
tahun dibidangnya
4. Ahli Lalu lintas Sarjana Teknik Sipil, pengalaman minimal 5
tahun dibidangnya
5. Ahli Geoteknik Sarjana Teknik Sipil, pengalaman minimal 5
tahun dibidangnya
6. Ahli Arsitek Sarjana Teknik Arsitek , pengalaman minimal
5 tahun dibidangnya
7. Ahli Hidrologi Sarjana Teknik Sipil, pengalaman minimal 5
tahun dibidangnya
8. Ahli Geodesi Sarjana Geologi, pengalaman minimal 5
tahun dibidangnya
9. Ahli Kuantitas dan Biaya Sarjana Teknik Sipil, pengalaman minimal 5
tahun dibidangnya
10. Ahli Kontrak Sarjana Teknik Sipil, pengalaman minimal 5
tahun dibidangnya
Sarjana S1, sesuai bidangnya (ditentukan oleh
11. Visitor Expert pemberi kerja), pengalaman minimal 8
tahun dibidangnya.

2. Assisten Tenaga Ahli


- Assisten Ahli Jembatan
- Assisten Ahli Jalan Raya
- Assisten Ahli Struktur
- Assisten Ahli Lalu Lintas
- Assisten Ahli Geoteknik
- Assisten Ahli Hidrologi/Hidrolika
- Assisten Ahli Geodesi
- Assisten Ahli Kuantitas dan Harga
- Assisten Ahli Kontrak
3. Tenaga Pendukung
Tenaga Pendukung (Supporting Staff)
a. Juru Gambar (Draftman / Drafter CAD)
Mempunyai pengalaman dalam bidang gambar teknik sipil khususnya jalan raya
dan jembatan. Dapat bekerja dengan cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi
serta dapat mengoperasikan program Auto CAD (CAD profesional). Mempunyai
latar belakang pendidikan minimal Sekolah Lanjutan Atas yang mempunyai
keahlian khusus tambahan dalam bidang yang diperlukan. Draftman bertanggung
jawab atas pembuatan gambar-gambar yang dibutuhkan

b. Tenaga Kerja Lainnya


Supporting Staff adalah petugas administrasi perkantoran yang dibutuhkan dalam
menunjang pelaksanaan pekerjaan, berpengalaman dalam bidang pekerjaan
masing-masing yang relevan dengan posisi bidang tugasnya guna mendapatkan
hasil kerja yang maksimum. Supporting Staff dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Team Leader.

2.9. Lokasi Kegiatan


Lokasi kegiatan jasa konsultansi ini adalah Kabupaten Kutai Kartanegara – Propinsi
Kalimantan Timur.

2.10. Jadwal Pelaksanaan


Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan penyelesaian pekerjaan ini adalah 3 ( Tiga )
Bulan, terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh
Pengguna Jasa.
Pelaksanaan pekerjaan wajib membuat jadwal kegiatan pekerjaan dan jadwal kegiatan
personil.

2.11. Keluaran
Keluaran atau hasil pelaksanaan pekerjaan ini adalah mendapatkan hasil review studi
kelayakan dan dokumen perencanaan teknis (DED) dan dokumen lelang Jembatan
sesuai dengan kondisi daerah.
BAB III
LAPORAN

Tahapan Laporan

Laporan Pendahuluan, sebanyak 5 buku, diserahkan paling lambat pada bulan


ke 1 (satu) setelah Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ). Laporan-Pendahuluan
berisi antara lain :

Metodologi dan Rencana Kerja


Organisasi Pekerjaan
Pemahaman KAK yang dituangkan dalam konsep awal, kerangka pemikiran
penyelesaian pekerjaan ini termasuk aplikasi dan saran
Hasil pengumpulan data survey pendahuluan

Laporan Antara, sebanyak 5 buku, diserahkan paling lambat pada bulan ke 2


(dua) setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Laporan-Antara berisi antara
lain:

Hasil pengumpulan data


Progress kegiatan dan rencana kegiatan selanjutnya

Laporan Akhir, sebanyak 10 buku, diserahkan paling lambat pada bulan ke 3


(tiga) setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Laporan-Akhir berisi antara lain :

Penyempurnaan Laporan Antara dan progres perencanaan


Hasil review studi kelayakan terdahulu
Detailed Engineering Design lengkap dengan metode pelaksanaannya
Bersamaan dengan laporan akhir dikumpulkan juga dokumen lelang mencakup:
o Volume I : Instruksi kepada peserta lelang
o Volume II : Bentuk penawaran, informasi kualifikasi dan jaminan
penawaran
o Volume III : Syarat-syarat kontrak
o Volume IV : Data Kontrak
o Volume V : Spesifikasi
o Volume VI : Daftar Kuantitas
o Volume VII : Gambar rencana
o Volume VIII : Bentuk-bentuk jaminan

Executive Summary (laporan ringkas) sebanyak 3 buku, diserahkan pada akhir


proyek . Laporan-Ringkas adalah merupakan rangkuman secara singkat dan padat
mengenai seluruh isi laporan akhir.

Seluruh laporan Akhir dan Executive Summary tersebut harus direkam dalam
bentuk CD termasuk perencanaan dan perhitungan volume pekerjaan, sebanyak 5
keping dan diserahkan kepada pengguna jasa (satuan kerja) bersama-sama pada
saat penyerahan Laporan Akhir.

Animasi 3 Dimensi (view of final report) diserahkan pada akhir proyek. Animasi ini
berisi tentang gambar-gambar jembatan lengkap dengan landscape serta metode
pelaksanaan untuk konstruksi spesifik dan sudah dituangkan dalam bentuk video 3
dimensi sesuai urutan tata kerjanya. Dan diserahkan dalam bentuk CD/VCD
sebanyak 3 keping serta diserahkan kepada pengguna jasa (satuan kerja)
bersama-sama pada saat penyerahan Laporan Akhir.

Pembahasan Laporan

Semua laporan diserahkan kepada petugas satuan kerja setelah terlebih


dahulu dilakukan presentasi/pembahasan dan disetujui oleh tim teknis, masing-
masing laporan sedikitnya dilakukan 1 kali pembahasan dihadapan tim teknis
maupun petugas subdit teknis jembatan terkait.
Draft/konsep setiap jenis/tahapan laporan untuk bahan pembahasan dibuat
rangkap 5.
Bentuk Laporan

Dicetak dengan kertas ukuran A4


Semua gambar dicetak dalam ukuran A1 dan A3 dengan hard cover
Sampul laporan dicetak diatas kertas glossy

Penutup

Hal-hal teknis yang belum tercakup dalam KAK ini akan disampaikan dalam acara
rapat penjelasan (aanwijzing) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kontrak pekerjaan.

Tenggarong, Nopember 2011


Menetapkan & Mengesahkan,
Kuasa Pengguna Anggaran

H. YOYO SURIYANA, ST, MT.


NIP. 19581127 198403 1 006

Anda mungkin juga menyukai