Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizky Ananda Saputra

Kelas : X-MIPA 3
Mata Pelajaran : Prakarya
Soal

1. Jelaskan produk-produk perikanan sebagai bahan hewani!


2. Apakah tujuan melakukan awetan makanan?
3. Apakah keunggulan produk susu UHT?
4. Mengapa daging asap dapat disimpan dan awet untuk waktu yang lama?
5. Jelaskan pengertian pengawetan makanan menggunakan bahan kimia!
6. Apakah yang memengaruhi tingkat keasinan untuk membuat ikan asin?
7. Sebutkan bahan yang digunakan untuk membuat ikan asin!
8. Uraikan mengenai persiapan-persiapan yang harus dilakukan untuk membuat ikan asin!
9. Bagaimana cara melakukan pemasaran dengan target pasar yang dibidik?
10. Bagaimana cara evaluasi produk yang kurang laku dipasaran?

Jawaban

1. Bahan pangan hewani memiliki daya simpan yang jauh lebih pendek daripada bahan pangan
nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur). Pendeknya daya simpan ini terkait dengan
struktur jaringan hasil hewani dimana bahan pangan hewani yang tidak memiliki jaringan
pelindung yang kuat dan kokoh sebagaimana pada hasil tanaman. Dan mengapa produk
perikanan sebagai bahan hewani, karena ikan merupakan sumber pangan hewani yang sudah
tidak asing lagi di masyarakat. Jenis ikan merupakan bahan pangan sumber protein hewani
yang relatif murah dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya.

2. Tujuan dilakukannya pengawetan makanan, yaitu:


1) Pencegahan kontaminasi makanan dari mikroorganisme
2) Menunda atau pencegahan pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan.
3) Menunda pembusukan enzimik, yaitu dekomposisi makanan sendiri oleh enzim yang
terjadi secara alami di dalamnya.
4) Memperpanjang umur simpan bahan makanan (lamanya suatu produk dapat disimpan
tanpa mengalami kerusakan).
5) Mempertahankan sifat fisik dan kimia bahan makanan.
3. Keunggulan produk susu UHT, yaitu sebagai berikut:
1) Aman untuk dikonsumsi, karena telah bebas dari mikrob pembusuk dan mikrob
penyebab penyakit.
2) Memiliki warna, rasa dan penampakan yang sangat mirip dengan susu sapi segar, susu
bersifat awet dan tanpa bahan pengawet.
3) Sangat praktis untuk dikonsumsi dan tidak membutuhkan kulkas.
4) Mengandung zat gizi yang sangat bermanfaat bagi pemeliharaan kesehatan tubuh yang
optimal.

4. Karena daging yang mengalami proses pengasapan membuat fisik daging itu menjadi kering
dan kandungan kadar air yang terdapat dalam daging tersebut berkurang. Proses pengasapan
ini merupakan cara pengawetan makanan secara alami. Sehingga daging yang mengalami
proses pengasapan dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.

5. Pengawetan makanan menggunakan bahan kimia adalah pengawetan dengan cara


menambahkan senyawa pengawet, misalnya dengan melakukan penambahan enzim dan
penambahan bahan kimia seperti gula dan garam.

6. Yang mempengaruhi tingkat keasinan untuk membuat ikan asin adalah seberapa banyak
pemberian garam terhadap ikan dan jenis garam apakah yang digunakan. Garam yang lebih
baik digunakan dalam pembuatan ikan asin adalah garam kristal.

7. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan ikan asin, yaitu sebagai berikut:
1) Ikan air tawar atau ikan air laut 1 kg.
2) Garam dapur murni (NaCl) ½ kg (1:2) dengan ikan.
3) Minyak goreng.
4) Air 1 sampai 2 liter.

8. Berikut merupakan persiapan-persiapan yang dilakukan dalam pembuatan ikan asin, yaitu:
1) Pembersihan ikan, seperti mebuang sisik, dan potong insangnya, ikan dibelah dua
sepanjang garis punggung ke arah perut (tetapi jangan sampai terbelah atau putus). Isi
perut dikelaurakan, jaga agar empedu tidak pecah. Bagian kepala dibuang.
2) Cuci ikan dengan air bersih (sebaiknya yang mengalir), agar semua kotoran yang masih
melekat terutama dibagian rongga perut dan sisa pembuluh darah dapat dibersihkan.
3) Untuk meniriskan air dari ikan, susun ikan pada wadah dengan posisi bagian perut
menghadap ke bawah agar tidak ada air yang menggenang di rongga perut.
4) Setelah agak kering, timbang berat ikan guna menghitung jumlah garam yang digunakan
untuk melakukan proses penggaraman pada ikan.

9. Berikut merupakan cara melakukan pemasaran dengan target pasar yang dibidik, yaitu:
1) Target pasar spesifik
2) Mengenali target pasar
3) Utamakan target pasar yang terjangkau
4) Fokus pada 1 target
5) Menyelesaikan target pasar dan branding
6) Menyesuaikan tingkat ekonomi
7) Membidik target yang dikenali
8) Target pasar yang terjangkau

10. Berikut merupakan cara mengevaluasi produk yang kurang laku dipasaran, yaitu:
1) Mengubah strategi pemasaran
2) Mengubah display toko
3) Mengcustom produk
4) Memberikan diskon
5) Gabungkan produk tidak laku pada produk laku
6) Melakukan pemasaran melalui media sosial

Anda mungkin juga menyukai